DAN KONSELING
DISUSUN OLEH:
1. RETTY MIRAZA(RRA1C313002)
2. ZAKA PUTRA UTAMA (RRA1C313004)
3. RIMA ARIANI (RRA1C313022)
Pengantar
Bab ini menguraikan berbagai hal yang menjadi
landasan pelayanan bimbingan dan konseling.
Landasan tersebut meliputi landasan filosofis,
religius, psikologis, sosial budaya, dan
pedagogis.
Landasan religius masih berbicara tentang
manusia, tetapi khusus dikaitkan pada aspekaspek keagamaan. Pemuliaan manusia sebagai
makhluk Tuhan menjadi fokus pembahasan.
A. Landasan Filosofis
Kata filosofi atau filsafat berasal dari bahasa
Yunani: philos berarti cinta, dan shopos berarti
bijaksana. Jadi filosofis berarti kecintaan
terhadap kebijaksanaan.
Dengan kata lain, filsafat merupakan pemikiran
yang sedalam-dalamnya, selengkap-lengkapnya,
serta setuntas-tuntasnya tentang sesuatu.
pemikiran filosofis menuntut konselor
bekerja secara cermat, tepat, dan bijaksana.
B. Landasan Religius
Dalam pembahasan lebih lanjut tentang landasan religius
bagi layanan bimbingan dan konseling perlu ditekankan tiga
hal pokok, yaitu:
a) Keyakinan bahwa manusia dan seluruh alam semesta
adalah makhluk Tuhan,
b) Sikap yang mendorong perkembangan dan perikehidupan
manusia berjalan ke arah dan sesuai dengan kaidah-kaidah
agama, dan
c) Upaya
yang
memungkinkan
berkembang
dan
dimanfaatkannya secara optimal suasana dan perangkat
budaya serta kemasyarakatan yang sesuai dan
meneguhkan kehidupan beragama untuk membantu
perkembangan dan pemecahan masalah individu.
C. Landasan Psikologis
Psikologis merupakan kajian tentang tingkah
laku individu. Landasan psikologis dalam
bimbingan dan konseling berarti memberikan
pemahaman tentang tingkah laku individu yang
menjadi sasaran layang (klien).
Untuk keperluan bimbingan dan konseling
sejumlah daerah kajian dalam bidang psikologis
perlu dikuasai, yaitu :
3. Perkembangan individu
Sejak masa konsepsi dalam rahim ibu bakal individu yang telah
ditakdirkan ada itu berkembang menjadi anak kecil, anak usia
SD, remaja, dewasa, akhirnya manusia usia lanjut. Dengan
demikian jelas bahwa perkembangan individu itu tidak sekali
jadi, melainkan bertahap berkesinambungan.
4. Kepribadian
Sering dikatakan bahwa ciri seseorang adalah kerpibadiannya.
Wiggins, Renner, Clore, & Rose (1976) mengupas tentang
kerpibadian dengan melihat hakikat tingkah laku dan
perkembangannya secara menyeluruh.
Untuk menghindari salah paham berkaitan dengan peranan
psikologis dalam BK, Belkin menjelaskan bahwa psikologi
bukanlah akar gerakan BK, meskipun psikologi amat penting
sebagai salah satu (bukan satu-satunya) sarana penunjang bagi
kesuksesan layanan BK.
F. Landasan Pedagogis
Landasan pedagogis mengemukakan bahwa
antara pendidikan dan bimbingan memang dapat
dibedakan, tetapi tidak dapat dipisahkan. Secara
mendasar bimbingan (dan konseling) merupakan
salah satu bentuk pendidikan. Demikianlah,
proses bimbingan dan konseling adalah proses
pendidikan yang menekankan pada kegiatan
belajar dan sifat normatif. Tujuan-tujuan
bimbingan dan konseling memperkuat tujuantujuan pendidikan dan menunjang programprogram pendidikan secara menyeluruh.