Anda di halaman 1dari 41

Kelompok A4 Field Lab

Kedokteran UNS 2016


Fakultas Kedokteran UNS

LAPORAN
KEGIATAN FIELD
LAB
KETERAMPILAN
PEMANTAUAN
STATUS GIZI
BALITA DAN IBU
HAMIL

KELOMPOK A4 FIELD LAB :

ANNE KRISTANIA WIJAYA


G0016025
ARIF RAHMATILLAH
G0016027
CHRISTINE CITRA ANGGRAINI
G0016051
CLAUDYA SEFALDA CAHYANI
G0016053
GAGAN VIHARI IZZAN YULIANTO
G0016089
GINVA AMALIA
G0016091
LUTHFI HAFIZH KHOIRU
G0016137
MARIA JESSICA YAPUTRI
G0016143
NADA TUSSQYAH
G0016161
RISKA PRADIPTAKIRANA
G0016185
SADAM ULFIN
G0016191
TINET ENDAH RINANI
G0016217

Latar Belakang
Status gizi -> indikator kemajuan bangsa
Kasus gizi buruk di Indonesia masih banyak
Angka kasus anemia pada ibu hamil masih
tinggi
Gizi buruk balita dan anemia pada ibu hamil
dapat berakibat pada masa depan bangsa

Tujuan
Belum dicantumin

Hari Pertama
1 November 2016
Puskesmas Matesih

FIELD LAB
LAPANGAN I
Selasa, 1 November 2016

07.00 WIB : berkumpul di depan Gedung Pendidikan Dokter


Universitas Sebelas Maret dan berangkat menuju ke
Puskesmas Matesih, Karanganyar.
07.45 WIB : tiba di Puskesmas Matesih.

08.30 WIB : berkumpul di ruang pertemuan dan bertemu


dengan Kepala Puskesmas Matesih, dr. Wahyu Purwadi R.
untuk membahas persiapan peserta field lab di lapangan
kedua nanti.

Sekitar pk 11.00 WIB : berakhirnya pertemuan lapangan I field


lab.

Hal-hal yang dibahas di lapangan I:


Persiapan materi Field Lab dan presentasi Pemantauan Status Gizi
Balita dan Ibu Hamil.

Pemaparan materi oleh kepala puskesmas mengenai:


1. cara menimbang berat badan balita dengan menggunakan dacin,
2. cara mengukur tinggi badan atau panjang badan balita,
3. cara mengukur lingkar lengan atas (LILA)
4. cara pengukuran status gizi balita dan ibu hamil,
5. indikator KMS.

Penjelasan mengenai teknis pelaksanaan Field Lab ketika kami berada


di lapangan II.
.

Mengajukan beberapa pertanyaan mengenai teknis pelaksanaan yang


masih belum dipahami.
.

Hari kedua
8 November 2016
Posyandu Ngudi Mulyo 2, Dusun
Gondang, Desa Karang Bangun

Posyandu
Ngudi Mulyo 2

Dusun Gondang,
Desa Karangbangun

Pengukuran berat badan balita -> dacin


Persiapan alat:
1. Gantung dacin di
tempat kokoh
2. Atur batang dacin
sejajar dengan mata
3. Bandul geser di
angka nol & posisi
paku tegak lurus
4. Seimbangkan dacin

Pelaksanaan penimbangan :
1. Menanyakan berat badan
balita 1 bulan sebelumnya
2. Memasukkan balita ke
sarung timbangan
3. Menggeser bandul sampai
paku tegak lurus
4. Membaca berat badan
balita dengan melihat
angka di ujung bandul
geser
5. Mencatat hasilnya

Pengukuran tinggi badan -> microtoise


1. Memposisikan balita tegak lurus di
bawah microtoise, pandangan balita
ke depan, tumit dan lutut rapat
2. Bagian belakang kepala, tulang
belikat, pantat, tumit menempel di
dinding
3. Menarik kepala microtoise sampai
puncak kepala
4. Membaca angka pada jendela baca
dan mata pembaca harus sejajar
garis merah
5. Mencatat hasilnya

Pengukuran panjang badan -> medline


1.

2.

3.

Meletakkan balita di tempat


datar, posisi lurus, kepala
menghadap depan, lutut lurus,
telapak kaki tegak lurus dengan
meja
Menandai bagian puncak
tertinggi kepala dan telapak
kaki yang tegak lurus di meja
tempat bayi diletakkan
Mengukur menggunakan
medline

Interpretasi hasil pengukuran


berat dan tinggi / panjang badan
Rata-rata hasil indeks
massa tubuh balita
berdasarkan pengukuran
berat badan dan tinggi
badan balita di Posyandu
Ngadiluwih naik

Pengukuran LILA ibu hamil -> medline


1. Mengukur pada lengan yang
tidak aktif
2. Mencari titik tengah antara
acromion dan radiale
3. Menandai titik tengah
4. Melingkarkan medline pada
lengan atas, menariknya ketat
tapi tidak menekan dan segaris
5. Membaca hasil pengukuran dan
mencatatnya

Hari Kedua
8 November 2016
Posyandu Sadewa,
Trogo 2 Ngadiluwih Matesih

KEGIATAN
Mengukur tinggi badan balita menggunakan
microtoise
Mengukur panjang badan bayi menggunakan
medline
Menimbang berat badan balita menggunakan
dacin
Mencatat hasil pengukuran berat dan
tinggi/panjang badan

Mengukur tinggi badan balita


menggunakan microtoise
1. Memposisikan balita tegak lurus di
bawah microtoise, pandangan balita
ke depan, tumit dan lutut rapat
2. Bagian belakang kepala, tulang
belikat, pantat, tumit menempel di
dinding
3. Menarik kepala microtoise sampai
puncak kepala
4. Membaca angka pada jendela baca
dan mata pembaca harus sejajar
garis merah
5. Mencatat hasilnya

Mengukur panjang badan bayi


menggunakan medline
1. Meletakkan balita di tempat datar,
posisi lurus, kepala menghadap
depan, lutut lurus, telapak kaki
tegak lurus dengan meja
2. Menandai bagian puncak tertinggi
kepala dan telapak kaki yang
tegak lurus di meja tempat bayi
diletakkan
3. Mengukur menggunakan medline

Menimbang berat badan balita menggunakan dacin

Persiapan alat:
1. Gantung dacin di tempat kokoh
2. Atur batang dacin sejajar dengan mata
3. Bandul geser di angka nol & posisi paku
tegak lurus
4. Seimbangkan dacin

Menimbang berat badan balita


menggunakan dacin
Pelaksanaan penimbangan :
1. Menanyakan berat badan
balita 1 bulan sebelumnya
2. Memasukkan balita ke
sarung timbangan
3. Menggeser bandul sampai
paku tegak lurus
4. Membaca berat badan
balita dengan melihat
angka di ujung bandul
geser
5. Mencatat hasilnya

Mencatat hasil pengukuran berat


dan tinggi/panjang badan
Rata-rata hasil indeks
massa tubuh balita
berdasarkan
pengukuran berat
badan dan tinggi badan
balita di Posyandu
Ngadiluwih naik

Hari Ketiga
Selasa, 15 November 2016
Kami melakukan presentasi tentang topik gizi balita
dan ibu hamil berdasarkan data-data yang sudah
kami dapatkan selama kegiatan field lab kepada
Kepala Puskesmas Matesih dan Dosen Pembimbing
Lapangan. Setelah menyelesaikan semua kegiatan
pada hari ketiga field lab, selanjutnya kami meminta
tanda tangan dari Kepala Puskesmas Matesih sebagai
tanda pengesahan bahwa kami telah menyelesaikan
serangkaian kegiatan dan telah membuat laporan
acara kegiatan yang telah kami laksanakan.

PEMBAHASAN

PUSKESMAS MATESIH
Posyandu Ngudi Mulyo 2, Dusun
Gondang, Desa Karang Bangun
Posyandu Sadewa, Dusun Trogo 2,
Desa Ngadiluwih.

PENGUKURAN

Berat Balita
Panjang/Tinggi Badan Balita
Umur Balita
Lingkar Lengan Atas (LILA)

Berat Balita
Persiapan Alat
Pelaksanaan Penimbangan

Tinggi Badan
Microtoise
Persiapan Alat
Pelaksanaan Pengukuran

UMUR

Lingkar Lengan Atas (LILA)


Pita Pengukur (MedLine)
Pelaksanaan Pengukuran

KENDALA

Koordinasi dan Survey (25 Oktober 2016)


Lapangan I (1 November 2016)
Lapangan II (8 November 2016)

PEMBAHASANNYA POSYANDU NGADI MULYO 2

Analisis Gizi Balita

DATA PENGUKURAN ANTROPOMETRI


No.

Nama

Jenis

Tanggal

Umur

BB (kg)

TB/PB (cm)

IMT

Status Gizi

Kelamin
P

Lahir
2-3-2012

(bulan)
56

14,6

99,1

14,87

Normal

Revanda

Bunga M
Akbar Rasyid

26-10-2012

49

14,7

97,4

15,49

Normal

Muthia Zain

17-04-2013

43

12,6

95,1

13,93

Normal

Nafeeza
4

Nadya Zulfa

13-6-2014

28

10

81

15,24

Normal

Y.S
W. Velonia

21-6-2015

16

11,5

75

20,44

Gemuk

Rahmadani

PEMBAHASANNYA POSYANDU NGADI MULYO 2


Analisis Ibu Hamil
Ny.x mempunyai LILA 25 cm yang berarti diatas
23, 5 cm dan dapat dikategorikan tidak terancam
KEK atau Kekurangan Energi Kronis yang dapat
memicu Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR). Kami
memberikan penyuluhan agar tetap menjaga
asupan nutrisi dan menjaga kesehatan dan
kebugaran tubuh sehingga nilai panjang LILA
tetap diatas normal.

Simpulan

Melalui kegiatan Field Lab kali ini, kami telah mempelajari dan melakukan
beberapa kegiatan yang bertujuan untuk memantau status gizi balita dan
ibu hamil di Puskesmas Matesih.
Pengukuran tinggi badan/panjang badan balita
Pengukuran berat badan balita
Mengetahui umur balita dan memasuka data kedam kartu menuju
sehat
Mengukur lingkar lengan atas ibu hamil dan konseling
Setelah melakukan rangkaian kegiatan tersebut dapat kita simpulkan
bahwa status gizi ibu hamil dan bayi di puskesmas matesih terutama 2
posyandu: Ngudi Mulyo dan Ngadi Luwih Mempunyai status gizi yang
baik.
Kegitan ini sangat penting untuk dilakukan secara rutin di daerah kerja
puskesmas matesih untuk mencegah dan menanggulangi malnutrisi

Saran
Setelah melakukan kegiatan Field Lab ini, ada beberapa hal
yang sebaiknya dilakukan oleh orang tua balita, ibu hamil,
pengelola Puskesmas dan Posyandu, dan juga oleh mahasiswa
sendiri. Hal hal tersebut meliputi:
Bagi balita dan ibu hamil yang sudah memiliki status gizi
yang baik, sebaiknya terus mempertahankan cara pemberian
makanan dengan pola makan bergizi dan seimbang. Selain
itu perlu juga untuk melakukan pemeriksaan rutin ke
Posyandu agar pertumbuhan dan perkembangan balita dan
ibu hamil dapat lebih mudah diperhatikan dan dikontrol.

Bagi pengelola Puskesmas Matesih dan Kader di


Posyandu, sebaiknya secara rutin terus mengadakan
kegiatan pemantauan status gizi, sambil memberikan
berbagai upaya promotif, preventif, kuratif, maupun
rehabilitatif bagi orang tua balita dan ibu hamil untuk
menuju keluarga sehat dan terhindar dari malnutrisi.
Bagi para mahasiswa, sebaiknya para mahasiswa,
khususnya mahasiswa Fakultas Kedokteran, juga mulai
terlibat secara aktif dalam tindakan pemantauan gizi
balita dan ibu hamil yang ada di lingkungan sekitarnya,
misalnya terlibat dalam konseling gizi di Puskesmas
maupun Posyandu, penyuluhan gizi, dan sebagainya.

LAMPIRAN
Pilihin dari foto2 dan data yang udah
ada ya. Semangat editor

MATUR
SUWUN

Anda mungkin juga menyukai