ANEMIA KARENA

PIROPLASMOSIS
Kelompok 9
AGNES YESENIA
SUSI LUMBANBATU
SARAH RAHMADANI
PRIMA NITHA

BABESIOSIS
(PIROPLASMOSIS)
Babesiosis adalah penyakit parasit yang
disebabkan oleh babesia sp dan
terdistribusi di dalam sirkulasi darah.
Penyakit ini tersebar luas di seluruh dunia
dan menyerang binatang liar dan ternak,
terutama ternak sapi yang di pelihara di
daerah tropis dan sub tropis. Morfologi
Babesia sp sangat khas, yaitu berbentuk
seperti buah pear yang berada didalam
butir darah merah iang yang terinfeksi.

GEJALA KLINIK

Demam, menggigil
Kekurangan darah dan anemia
Nyeri otot, lemah
Selaput putih mata kuning (jaundice) akibat dari anemia hemolitik.
GEJALA LAIN

Bulu kusam
Lesu
Napsu makan menurun
Ruminansinya berhenti
Pernafasan cepat dan sesak
Kulit tipis dan ikterik
Kadang-kadang teramati gejala syaraf seperti berpitar-putar dan
konvulsi

Epidemologi
Penyakit babesiosis menulari hewan
peliharaan dan binatang liar terdapat
diseluruh dunia tetapi lebih banyak
di negara tropis dab subtropis.
Penularan Babesia biasanya melalui
gigitan tungau yang memerlukan
darah dalam siklus kehidupannya.

DIAGNOSA
Perkiraan babesiosis, perlu diperkirakan pada
penderita demam menggigil, dan ada riwajat
kemungkinan digigit tick atau kontak dengan
tick.
Pemeriksaan mikroskopis praparat hapus darah
tipis atau tebal dengan pewarnaan gram.
Gambaran parasit didalam sel darah merah,
berbentuk ring mirip dengan tropozoit parasit
plasmodium malaria, tetapi tidak terlihat
pigmen pada infeksi Babesia.

PENGOBATAN
Obat spesifik untuk babesiosis, gabungan
clindamycin dan quinine, terutama bila
pengobatan dengan chloroquine kurang
berhasil.
Azithromycine boleh diberikan sendiri atau
di gabung dengan quinine. Pantamidine bisa
diberikan gabungan dengan trimatokzazole
Apa anemi berat diberikan pengobatan tukar
darah. Cuci darah bila penderita menderita
gagal ginjal.

PENCEGAHAN
Pencegahan paling efektif, menghindari
kemungkinan di gigit/kontak dengan tungau hewan.
Misalnya menggunakan pbat insektisida gosok.
Beberapa jam setelah di gigit tungau, terjadi
penularan babesia hingga seseorang yang di curigai
digigit tick, harus segera memeriksa bagian
tubuhnya yang di gigit, untuk mengambil dan
menemukan tick.
Menyaring donor darah dari penderita babesiosis
yang parasitemia rendah, seperti melakukan
pemeriksaan zat anti untuk menghindari penularan
melalui trasfusi darah.

Daftar pustaka
Yatim, Faisal dan Reni Herman. 2006. Babesiosis
(Piroplasmosis). Puslit Biomedis dan Farmasi, Badan
Litbang Kesehatan, Depkes.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/
5613/1/mkn-jun2006-%20(9).pdf. Akses 02/10/2016.
Nasution, Angga Yuka Alta. 2007. PARASIT DARAH PADA
TERNAK SAPI Dan KAMBING DI LIMA KECAMATAN,
KOTA JAMBI. Fakultas Kedokteran Hewan Institut
Pertanian Bogor.
http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/12345678
9/1686/Nasution,%20Angga%20Yuka%20Alta_B2007.p
df;jsessionid=42E00705DDA87B9FA4D2340BCEAB72E6
?sequence=4. Akses 02/10/2016.