Anda di halaman 1dari 26

Udara Tanah dan Aerase

By : Kemala Sari Lubis

LIRAN UDARA DAN ZONA VADOS


Aliran udara : pemindahan gas dari atmosfir ke
dalam tanah atau sebaliknya.
Zona vadose : wilayah tidak jenuh atau wilayah
teraerasi
Tanah : media berpori
Gas-gas dari atmosfir memasuki tanah
bergantung pada gradien tekanan gas

ANDUNGAN UDARA PADA TANAH JEN


Udara ada dalam pori-pori yang lebih besar karena

pori-pori yang lebih besar pertama sekali kosong


Udara hampir tidak memiliki afinitas satu sama lainnya
Kandungan gas volumetrik ditunjukkan dalam rasio
volume gas (Vg) dalam pori-pori tanah terhadap
volume total pori (Vt) sebagai berikut :
g = Vg/Vt
Untuk semua tanah yang seluruh pori-porinya diisi oleh udara, maka
kejenuhan gas (Sg) ditunjukkan sebagai rasio volume total gas di
dalam pori-pori atau porositas (Vg) pada waktu tertentu terhadap
volume total pori (Vt) seperti berikut :
Sg = Vp/Vt

KOMPOSISI UDARA DI ATMOSFIR


DAN TANAH
Konsentrasi CO2 atmosfer 0,03%, di dalam tanah

sedangkan CO2 bisa mencapai 10 kali atau


bahkan seratus kali lebih besar.
Peningkatan konsentrasi CO2 berkaitan dengan
konsentrasi O2 meskipun tidak dalam derajat
yang sama.
Konsentrasi O2 udara umumnya sekitar 20%
maka peningkatan konsentrasi CO2 sebanyak
seratus kali yaitu 0,03 sampai 3% hanya mampu
mengurangi konsentrasi O2 sebesar 17%.

FAKTOR YANG MEMENGARUHI


KOMPOSISI UDARA TANAH
1) Musim.
2) Amandemen.
3) Kebasahan Tanah.
4) Tekstur Tanah.
5) Struktur Tanah.
6) Kedalaman Tanah.

Dari pernyataan di atas kata-kata kandungan CO 2 yang lebih


tinggi dapat diganti dengan kata-kata O2 yang lebih rendah

FRAKSI VOLUME UDARA TANAH


Fraksi volume air dan udara saling

berhubungan, sehingga diperoleh


persamaan berikut :
fa = ft
Dimana:
fa = volume udara; ft = porositas
total;
= volume air (kadar air % volume)

PENCIRI AERASI TANAH


Penciri aerase tanah : kapasitas udara lapang

yang tergantung pada tekstur tanah


Kapasitas udara lapang : fraksi volume udara
di dalam tanah pada kandungan kadar air
saat kapasitas lapang.
Pada tanah pasir nilai kapasitas udara sebesar
25% atau lebih
Pada tanah liat kapasitas udara 10% dari total
volume tanah
Tanah dengan diameter agregat makro 5 mm
atau lebih, memiliki kapasitas udara 20-30%

AERASE TANAH
Respirasi : penyerapan oksigen dan

pelepasan karbondioksida
Perpindahan oksigen pada tanaman
(kec.padi) : dari bagian atas permukaan
tanah (daun dan cabang) menuju ke bagian
bawah permukaan tanah (akar)
Tidak terjadi pada kecepatan yang cukup
besar
Respirasi akar yang baik : memerlukan
tanah teraerasi

AERASE TANAH

Yaitu pertukaran gas yang terjadi antara

udara tanah dan atmosfer pada kecepatan


tertentu untuk menghindari kekurangan
oksigen berlebihan yang terbentuk dalam
zona perakaran.
Gas bisa mengalir dalam bentuk :
1. Kondisi fase udara (pori yang airnya telah
didrainase)
2. Pada kondisi terlarut melalui fase cair.

Mekanisme Aliran Udara


Pertukaran udara antara tanah dan atmosfer
terjadi dalam 2 mekanisme berbeda :
1. Konveksi (aliran massa): gaya penggerak
terdiri dari gerakan tekanan total dari zona
tekanan tinggi ke zona tekanan rendah.
2. Difusi : gaya pendorong adalah suatu gradien
tekanan parsial (atau konsentrasi) dari suatu
unsur penyusun campuran gas yang
menyebabkan molekul-molekul yang tersebar
tidak merata untuk pindah dari zona
konsentrasi tinggi ke zona konsentrasi rendah.

1. Konveksi
Aliran konveksi udara di dalam tanah lebih mirip

aliran air.
Persamaannya : kedua fluida tersebut alirannya
digerakkan oleh dan sebanding gradien tekanan.
Perbedaan :
a. Air tidak bisa ditekan sedangkan udara bisa ditekan
sehingga kerapatan udara dan viskositasnya sangat
tergantung pada tekanan dan suhu.
b. Air memiliki daya hubung yang lebih besar
terhadap permukaan partikel mineral karenanya
tertarik pada leher pori yang sempit membentuk
lapisan kapiler dan lengkungan (meniskus).

Rumus Aliran Udara dalam


Tanah
1. KONVEKSI

Persamaan konveksi gas (Hukum Darcy) :

qg= -C (P/x) atau qg= -Kg g g P/x /g


dimana :
qg = konveksi g,
g = gravitasi bumi
g = kerapatan gas
P = perbedaan tekanan melewati jarak x
g = viskositas gas

2. Difusi
Perpindahan secara difusi terjadi pada fase

gas dan sebagian lagi dalam fase cair


Difusi melalui udara untuk
mempertahankan pertukaran gas antara
atmosfer dan tanah.
Difusi melalui lapisan air dengan berbagai
ketebalan : untuk mempertahankan suplai
oksigen ke jaringan hidup dan pembuangan
CO2 dari jaringan hidup.

Koefisien Difusi Beberapa Gas

Rumus (MODEL) Difusi


Dijelaskan dengan Hukum Fick :
qX = - Dg Cg/x
Dg = Da
Dimana : qg = difusi gas
Dg = koefisien difusi gas tanah
Da = koefisien difusi gas dalam udara bebas
= kelokan pori
Cg = perbedaan konsentrasi gas melewati jarak
x
Difusi sangat bergantung pada volume total dan tersedianya
kelokan pori ( )yang kontinu untuk proses difusi.

ersamaan Empiris untuk Mengestima


Kelokan Pori ()
Acuan

Persamaan ()

Penman (1940a,b)

0,66 fa
fa3/2
fab
10/3/ fa2

Marshall (1958)
Curie (1960)
Millington and Quirk
(1961)
Lal et al (1976)
Moldrop et al (1996)
Abu El-Shar and
Abriola (1997)

7/3
fa2 (/fa)2+3/b
0,435 fa

Contoh soal
1. Pada tanah dengan kerapatan isi sebesar 1.2 g/cm 3 dan kandungan air
0.15, hitunglah koefisien difusi efektif (Dg) menggunakan rumus Penman.
Dengan asumsi koefisien difusi udara (Da) sebesar 0.2 cm 2/ detik dan
kerapatan partikel tanah (s) adalah 2.65 g/cm 3.
Penyelesaian :
Dik : b= 1.2 g/cm3
s = 2.65 g/cm3
= 0.15 cm3/cm3
Da = 0.2 cm2/ detik
Dit : Dg
Dihitung lebih dahulu porositas (ft) dan pori terisi udara (fa).
ft = 1- (b/s)=1(1.2/2.65) = 0.55
fa = ft - =0.55 0.15 = 0.40 cm3/cm3 = 40%
Rumus Penman : Dg = Da x 0.66 fa sehingga
Dg = 0,2 x 0.66 x 0.4
= 0.053 cm2/detik

Contoh soal
2. Konsentrasi oksigen adalah sebesar 21% (0,0003 g/cm 3) pada
kedalaman 2 cm dari permukaan tanah dan 10% pada kedalaman 42
cm (menurun hingga hampir setengah), bila porositas terisi udara
17% dan koefisien difusi udara bebas adalah 0,016 cm 2/detik.
Hitunglah : a. Koefisien difusi gas menggunakan model Penman
b. Difusi gas
Penyelesaian :
Dik : Cg1 pada kedalaman 2 cm = 0,0003 g/cm3
Cg2 pada kedalaman 42 cm = 0,5 x 0,0003 g/cm3 =
0,00015g/cm3
x1 = 2 cm; x2 = 42 cm
Da = 0,016 cm2/detik
fa = 0,17 cm3/cm3
Dit : a. Dg
b. qx

Penyelesaian
a. Dihitung lebih dahulu koefisien difusi gas

(Dg)
Dg = Da x = Da x 0,66 fa
= 0,016 x 0,66 x 0,17 = 0,0018 cm2/detik

b. qx = - Dg Cg/x = -Dg (Cg1 Cg2)/(x1-x2)


= -0,0018 x (0,0003-0,00015)/(2 - 42)

= 6,75 x 10-9 cm2/detik

aktor-faktor Mempengaruhi Aeras


a. Volume pori yang terisi udara.
b. Drainase
c.Penggenangan air
d. Pemadatan tanah

Pengukuran Aerase
Pendekatan tradisional :

Menentukan porositas terisi udara pada kadar air


tanah tertentu.
Cara :
1. Melalui pengambilan contoh tanah utuh yang
berada pada kapasitas lapang (yakni 2 hari setelah
pemberian air) menggunakan tabung cincin.
2. Dihitung kerapatan isi (b) tanah, kadar air tanah () dan
porositas tanah (ft).
3. Porositas terisi udara (fa) dihitung melalui
pengurangan porositas dengan kadar air tanah (fa =
ft - ).

Pengukuran Aerase
Teknik kromatografi gas

Melalui penggunaan semacam alat suntik


untuk mengambil
contoh sedikit ( 0,5 ml volume)
Teknik membran elektroda tertutup (Willey
dan Tanner, 1963 dan McIntyre dan Philip,
1964) :elektroda dibungkus rapat pada
tabung yang dimasukkan ke dalam
tanah.Volume sekeliling elektroda harus
dibuat setimbang dengan udara sebelum
pengukuran dilaksanakan.

Respirasi Tanah
Laju keseluruhan respirasi karena aktifitas

biologi dalam tanah adalah jumlah oksigen


yang dikonsumsi dan jumlah karbondioksida
yang dihasilkan oleh seluruh profil.
Keduanya di atas menentukan kebutuhan
aerasi.
Laju respirasi tanah bergantung pada :
a.Suhu
b.Kadar air tanah
c.Bahan organik
d.Aktifitas respirasi organisme makro dan mikro

at Pengukur Laju Respira


Respirometer
Terdiri dari wadah besar

( 91x91x91 cm) yang


diisi tanah dan ditutup bagian atasnya dengan
suatu alat untuk mempertahankan komposisi
atmosfer normal dengan cara terus-menerus
menambahkan atau membuang sejumlah
oksigen dan karbondioksida bila diperlukan.
Dengan alat ini memungkinkan pengukuran
pengeluaran karbondioksida harian dan
konsumsi oksigen tiap jam oleh tanam yang
ditumbuhi tanaman maupun tanah kosong.

Contoh Soal
3. Suatu tanah berpasir memiliki kandungan air
0,28 cm3/cm3 dengan porositas total 0,45 cm 3/cm3
dan koefisien difusi udara 0,16 cm 2/detik.
Hitunglah koefisien difusi gas menggunakan model
Millington and Quirk.
Dik : = 0,28
ft = 0,45
Da = 0,16
Dit : Dg
Jawab : Dihitung lebih dahulu porositas berisi udara (fa)
fa = 0,45-0,28 = 0,17
Dg = Da x = Da x 10/3/fa2 = 0,16 x (0,28)10/3 = 0,011cm2/detik
(0,17)2

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai