Anda di halaman 1dari 5

PENGARUH SISTEM AERASI PADA PROSES PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

Komponen tanah yang paling baik untuk dijadikan media tanam tanaman agar tanaman tumbuh secara
optimum ialah 25% air, 25% udara, 45% mineral, 5% bahan organik.

Pengertian aerasi tanah menurut endafologik ialah tanah yang mengandung gas yang tersedia dalam
jumlah dan perbandinganyang tepat bagi organisme aerobik dan mampu menunjang berlangsungnya
proses metabolic yang esensial bagi organisme tersebut pada kecepatan optimum. Aerasi tanah adalah
kelancaran pergerakan atau pertukaran udara didalam tanah. Didalam tanah yang baik terdapat ruang-
ruang (pori) yang seharusnya terisi oleh udara yang disebut sebagai pori makro. Aerasi baik jika ada
ruang cukup tanpa air dan mineral tanah dan ada kesempatan bagi gas-gas untuk keluar masuk pori-pori
tanah.

Dua reaksi biologi paling penting yang melibatkan gas/udara yang terdapat dalam tanah adalah:

(1) respirasi tanaman tingkat tinggi

(2) proses dekomposisi residu organik oleh mikroorganisme.

Walaupun berbeda dalam beberapa hal, kedua proses tersebut sama-sama merupakan proses oksidasi
komposisi/rangkaian organik. Reaksi umumnya dapat digambarkan sebagai berikut:

[C] + O2 -》CO2 (komposisi organik)

Jadi, setiap proses di atas menggunakan O2 dan menghasilkan CO2.

Masalah aerasi tanah di lapangan

a. Air berlebihan yang disebabkan karena drainase buruk. Biasanya terdapat tanah yang bertekstur halus.

b. Pertukaran gas yang tidak sempurna antara tanah dan atmosfer. Karena makin cepat penggunaan O2
dan pelepasan CO2 dalam tanah maka pertukaran gas dalam tanah harus lebih cepat berlangsung.
Sehingga dapat dikatakan penambahan O2 selalu diperlukan untuk kegiatan biologik, ….pada waktu yang
bersamaan kegiatan biologik melepaskan CO2. TETAPI konsentrasi CO2 tidak boleh meningkat!

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Aerasi Tanah

Beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi aerase adalah tekstur, struktur tanah dan porositas. Tekstur
tanah sangat berpengaruh terhadap aerase tanah yang bertekstur pasir lebih banyak akan mudah
ditembus/dilewati air karena struktur ikatan partikel tanahnya renggang sehingga porositas
(permiabilitas) nya sangat besar. Kemampuan kedua faktor di atas mampu mendukung aerasenya baik,
apabila tekstur, struktur tanah dan porositas tidak mampu mendukung aerasinya tidak baik.
Mekanisme pertukaran gas (antara tanah dan atmosfer)

Aerasi tanah erat kaitannya dengan kadar oksigen di dalam tanah. Tanah yang aerasi baik memungkinkan
masuknya udara dalam tanah, sehingga akan mengandung oksigen yang cukup pula, yang ditunjukkan
pada gambar sebagai berikut

Ada dua mekanisme yang memfasilitasi pertukaran gas antara tanah dan atmosfir, antara lain:

1) ALIRAN MASSA GAS

Aliran massa gas terjadi karena adanya perbedaan tekanan total udara tanah dan udara atmosfer hal ini
terjadi apabila suhu tanah berubah, kelengasan tanah menurun dan kecepatan angin di atas tanah
berubah. Gaya gerak udara yang terjadi adalah gradien dari tekanan gas total, dan ini menghasilkan
seluruh massa aliran udara dari zona tekanan tinggi ke salah satu tekanan rendah. Aliran massa udara
jauh lebih penting daripada difusi, kecuali mungkin berlapis-lapis pada atau sangat dekat dengan
permukaan tanah.

2) DIFUSI

Merupakan gerak acak molekul - molekul gas, yang terjadi karena ada perbedaan tekanan parsial masa-
masa gas, namun tekanan total sama. Gaya gerak udara yang terjadi adalah gradien dari tekanan parsial
dari setiap anggota penyusun udara untuk bermigrasi dari zona yang lebih tinggi ke tekanan yang lebih
rendah, meskipun udara secara keseluruhan tetap diam. Dengan kata lain, melalui difusi, masing-masing
gas bergerak ke arah yang ditentukan oleh tekanan parsialnya sendiri.
Manfaat aerasi tanah ialah

a. Untuk pertumbuhan akar.

b. Untuk pertumbuhan mikroba

c. Menambah kecepatan dekomposisi bahan organik

d. Mempengaruhi tipe senyawa organik yang terbentuk, mis asam laktat, butirat & sitrat

e. Mengendalikan terbentuknya senyawa beracun

Adapun pengaruh aerasi tanah yang buruk dapat mengakibatkan:

a. Pertumbuhan tanaman terganggu

b. Pertumbuhan akar terganggu

c. Menekan kemampuan absorsi air

d. Mengurangi permeabilitas akar thd air

e. Reaksi tanah kondisi reduksi ( indikator yang baik kondisi aerasi )

f. Banyak terbentuk senyawa beracun

Aerasi tanah erat kaitannya dengan kadar oksigen di dalam tanah. Tanah yang aerasi baik memungkinkan
masuknya udara dalam tanah, sehingga akan mengandung oksigen yang cukup pula. Seperti diketahui
akar membutuhkan oksigen untuk melakukan respirasi. Dengan lancarnya respirasi akan bermanfaat bagi
tanaman untuk mensuplai energi yang penting untuk semua aktivitas sel termasuk pembelahan sel atau
pertumbuhan tanaman. Selain itu, aerasi juga membantu memperlancar pengangkutan zat – zat hara
dalam tanah ke akar tanaman.

Pentingnya aerasi pada tanah pertanian

Proses respirasi akar akan mengeluarkan CO2 dan mengambil O2 dari atmosfir. CO2 yang terakumulasi
dalam tanah akan berdampak buruk bagi perakaran, yang ditunjukkan pada gambar sebagai berikut
Respirasi akar akan terhambat bila tanah kekurangan O2. Kekurangan O2 dalam tanah bisa disebabkan
oleh dua hal yaitu : tanah yang terlalu padat dan tanah jenuh (kelebihan) air. Kedua kondisi ini

menghambat pemanjangan akar. Akar tidak mampu masuk kedalam tanah bila O2 kurang (respirasi
terhambat).

Mikrobia aerobik membutuhkan ketersediaan O2 agar dapat berkembang. Mikrobia memiliki peran
penting dalam tanah karena merupakan pengurai (dekomposer) bahan organik menjadi mineral yang
akan diabsorbsi oleh akar.

Dekomposisi bahan organik dalam tanah akan melepaskan gas beracun seperti CO2 , N2, NH3 dan H2.
Gas-gas ini harus dilepaskan ke udara karena akan mengancam aktivitas perakaran dan mikroba tanah.

Udara akan bersirkulasi secara alami dari tanah ke atmosfir dan sebaliknya. Hal yang mempengaruhinya
adalah :

a. Suhu lingkungan. Udara akan mengalir dari lingkungan yang bersuhu yang tinggi ke suhu yang lebih
rendah. Pada malam hari suhu tanah lebih tinggi dari atmosfir dan sebaliknya pada siang hari suhu
atmosfir lebih tinggi dari suhu tanah.

b. Konsentrasi udara. Gas akan berdifusi dari konsentrasi yang lebih tinggi ke konsentrasi rendah. Dalam
hal ini CO2 dan N bergerak dari dalam tanah sementara O2 mengalir dari atmosfir ke dalam tanah.

c. Porositas tanah. Tanah yang porous membuat sirkulasi udara lebih lancar dibanding tanah yang padat.
Jika tanah jenuh air maka tidak terjadi sirkulasi udara.

Namun penting untuk diperhatikan bahwa, ada beberapa tanaman yang mampu tumbuh meskipun
perakarannya tergenang, bukan berarti tidak memerlukan O2 tetapi tanaman tersebut telah memiliki
adaptasi dalam kondisi demikian. Padi menyerap udara kedalam perakarannya yang tenggelam dalam air
melalui interkoneksi pembuluh udara dalam korteks yang akan mensuplai oksigen dari batang ke akar.
Eceng gondok sebagai tanaman air mengambil oksigen melalui gelembung udara pada tangkai daun.
Bogem (Sonneratia) dan kayu api (Avicennia) yang perakaannya tenggelam dalam air menggunakan akar
nafas yaitu cabang-cabang akar yang tumbuh tegak lurus keatas sehingga muncul di permukaan air untuk
mengambil oksigen.
Aerasi tanah pada tanah ultisol

Menurut Hollilullah et al. (2015) tanah ultisol memiliki kandungan bahan organik yang sangat rendah
sehingga memperlihatkan warna tanahnya berwarna merah kekuningan, reaksi tanah yang masam,
kejenuhan basa yang rendah, kadar Al yang tinggi, dan tingkat produktivitas yang rendah. Tekstur tanah
ini adalah liat hingga liat berpasir, bulk density yang tinggi antara 1,3-1,5 g cm-3. Walaupun tanah ultisol
sering diidentikkan dengan tanah yang tidak subur, dimana mengandung bahan organik yang rendah,
nutrisi rendah dan pH rendah(kurang dari 5,5) tetapi sesungguhnya bisa dimanfaatkan untuk lahan
pertanian potensial jika dilakukan pengelolaan yang memperhatikan kendala yang ada. Tanah ultisol ini
tergolong pada aerasi yang buruk.

Anda mungkin juga menyukai