Anda di halaman 1dari 79

Profesionalisme pada

Pendidikan dan Praktek


Kedokteran
Dirwan Suryo Soularto
Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta

LATAR BELAKANG

Proses seleksi mahasiswa kedokteran lebih


banyak menekankan pada aspek akademik
tidak menekankan pada kompetensi PB

Reward system yang dikembangkan dalam


proses pendidikan juga lebih menekankan
pada hal ilmiah seperti publikasi hasil
penelitian dari pada masalah etik dan PB

Latar Belakang
Kejadian cheating atau academic
dishonesty pada mahasiswa di perguruan
tinggi menunjukkan angka yang tinggi,
dengan variasi antara 30% sampai dengan
96%.
Menurut American Council on Higher
Education, cheating semakin meningkat
dengan variasi antara 40% sampai dengan
60% bahkan 80%. Cheating yang dilakukan
dalam pendidikan dokter di perguruan
tinggi, ternyata juga pernah dilakukan pada
pendidikan sebelumnya atau waktu SMA.

Latar Belakang

Studi pada profesi dokter juga menunjukkan


bahwa cheating merupakan best predictor,
dishonesty yang dilakukan pada waktu
menjadi mahasiswa di perguruan tinggi juga
menyebabkan dishonesty pada waktu
bekerja (Nonis & Swift, 2001; Harper, 2006).

Menurunnya

standar profesional
dalam pelayanan kesehatan akibat
pengelompokan pasien berdasarkan
strata (GMC, 2001)

kluster dalam profesi dokter oleh


Castellani (2006), dalam kluster
entrepreneurial professionalism
terdapat kecenderungan
komersialisme yang menonjol dan
hal ini relatif baru ditemukan.

Profil
Lulusan Kedokteran Tuntutan
Pasar
The Five-Star
Doctor
Care Provider
Decision Maker
Communicator
Community Leader
Manager

LATAR BELAKANG

Kecenderungan medical error yang


disebabkan oleh faktor manusia semakin
bertambah, 60 sd 65 % kejadian
malpraktek disebabkan oleh faktor dokter
(Kompas, 2009)
Masalah unprofessional behavior lebih
sering ditemukan dari pada masalah
keterampilan klinis (Cohen, 2001)
Residen mempunyai resiko permasalahan
lebih banyak pada PB, interpersonal dan
etik (Cohen, 2001)

NICO L

(Schellekens, W : Patient Safety Conference,


European Union Presidency Luxembourg, 4 5 April 2005)

Pokok Bahasan

Profesi & Profesional


Profesionalisme
Praktik Kedokteran
Ancaman & Tantangan
Profesionalisme
Etika Kedokteran &
Profesionalisme

Pengertian Profesi

Professio (Latin) yang berarti a public declaration


with the force of a promise
Profesi adalah kelompok yang mendeklarasikan
secara terbuka bahwa anggotanya akan berkerja
dengan cara tertentu dan bahwa kelompok atau
masyarakatnya akan mengambil tindakan disiplin
bagi anggotanya yang tidak mengikuti cara yang
telah ditentukan
Suatu pekerjaan pelayanan masyarakat yang
mensyaratkan suatu keahlian
Mata pencaharian atau pekerjaan yang
mandiri (autonom)

Pengertian......(lanjutan)

Bulle seperti dikutip Gilley Dan


Eggland (1989)

Profesi: bidang usaha manusia


berdasarkan pengetahuan, dimana
keahlian dan pengalaman pelakunya
diperlukan oleh masyarakat

Ciri Profesi:

PELATIHAN DG KOMPONEN INTELEKTUAL


MELAYANI BIDANG YANG PENTING
PERLU SERTIFIKAT DAN IJIN
BERORGANISASI PROFESI & ETIK
PROFESI
OTONOMI KERJA:

SELF REGULATION
SELF GOVERNING
SELF DISCIPLINING

2 CIRI DASAR PROFESI (Goode)


A prolonged specialized
training in a body of abstract
thought.
A collectivity of service
orientation

PROFESI ciri tambahan (Goode)


Profesi menentukan sendiri standar
pendidikan mereka.
Pendidikan profesi meliputi pula
pengalaman sosialisasi secara dewasa
(adult socialization experience) yang
lebih lanjut daripada pendidikan
okupasi umumnya.
Praktek profesi secara legal diatur
melalui perijinan.
Badan penilai pemberi ijin tersebut
beranggotakan orang-orang dari
kelompok profesi itu sendiri.
Sebagian besar pengaturan hukum

PROFESI ciri tambahan (Goode)


Pekerjaan profesi selain memberikan
penghasilan dalam bentuk uang,
prestise dan wewenang, tetapi juga
memerlukan orang yang berintegritas
tinggi.
Pelaku praktek profesi secara relatif
tidak dapat dikontrol atau dinilai oleh
orang awam.
Norma-norma yang berlaku biasanya
lebih keras dibanding dengan
pengaturan hukum.
Para anggota mempunyai identitas

PROFESI
A profession is any group sharing a
special body of knowledge, standards of
education and practice, professional
associations, and an ethical framework
based in a social contract that permits a
high degree of self-regulation.
On that view, ethics is an important
descriptor for a profession, but ethics is
not its essential and indispensable
defining feature.

Pekerjaan vs Profesi

Occupation

Kebutuhan pokok, 4
tujuan :

Hasil utk menceukupi


kebutuhan pokok
Mencegah kejahatan
Amal & kebaikan
Kontrol gaya hidup

Profession

Gaji

Bagian dari pekerjaan,


namun tidak semua
pekerjaan
Memerlukan
pengetahuan &
ketrampilan tertentu
yg didapat secara
formal dan
pengalaman
Pembaharuan
kemampuan
Imbalan (honorarium =
tanda kehormatan)

Jenis Profesi

Berdasarkan sifat klien

Consultant profession (profesi konsultan)

Hub individual profesional-klien


Biasanya transaksi fee-for-service
Mis: dr, psi, pengacara

Scholarly profession (profesi ilmiah)

Memiliki banyak klien dlm satu waktu


Gaji & honor
Mis: guru, perawat, tenaga kesehatan lain di
RS

Jenis Profesi........ (lanjutan)

Berdasarkan sifat keprofesian:

Profesi melibatkan hajat hidup orang banyak

Gelar keprofesionalan tersebut harus didapatkan melalui


pengujian oleh organisasi profesional yang diakui secara
nasional atau internasional,
kandidat yang lulus yang berhak menyandang gelar profesi ini
dan melakukan pekerjaan untuk profesi ini.
Contoh yang paling jelas adalah profesi dokter (kesehatan
manusia) di Indonesia, hanya sarjana kedokteran yang
menjadi anggota dari IDI boleh melakukan praktek
kedokterannya.

Profesi yang merupakan profesi luhur dan menekankan


pengabdian dan pelayanan kepada masyarakat.

Sasaran utama dari profesi ini adalah mengabdi dan melayani


kepentingan masyarakat, bukan terutama untuk memperoleh
nafkah hidup.
Contoh nyata dari profesi ini adalah guru, pendeta, biarawan,
biarawati, penasihat hukum,
pengacara dan lain sebagainya.

Pengertian Profesional

Orang yang mencintai profesinya

Terpacu untuk terus mengembangkan


kemampuan yg mendukung profesinya

Orang menjalankan profesinya secara


benar dan menurut etika yang berlaku

Menguasai ilmu secara mendalam


Mampu mengkonversi ilmu menjadi
ketrampilan
Menjunjung tinggi etika dan integritas
profesi

Profesional

Menjadi seorang profesional adalah


membuat janji untuk pengharapan,
memegang janji itu, dan melaksanakan
janjinya untuk kepentingan terbaik dari
pasien-pasien.
ketrampilan dan kompetensi yang didapat
melalui pelatihan klinis yang giat,
pendidikan teoritis yang berbasis riset, dan
kode etik perilaku.

Pengertian
profesionalisme

Profesional + isme (=paham)

nilai-nilai profesional harus menjadi


bagian dari jiwa seseorang yang
mengemban sebuah profesi.

The qualities or typical features of


a profession or of professionals,
especially competence, skill, etc.
(Oxford Dictionary)

PROFESSIONALISM

IS THE BASIS OF MEDICINES


CONTRACT WITH THE SOCIETY

QUALITY OR TYPICAL FEATURES OF


A PROFESSION OR PROFESSIONALS

CIRI-CIRI, SEMANGAT ATAU METODA


PROFESIONAL (THE COMTENPORARY ENGLISH
INDONESIAN DICTIONARY)

Professionalism
Professionalism is the basis of medicine's
contract with society.
It demands placing the interests of patients
above those of the physician, setting and
maintaining standards of competence and
integrity, and providing expert advice to
society on matters of health.
Essential to this contract is public trust in
physicians, which depends on the integrity
of both individual physicians and the whole
profession

Definition

Professionalism is the ability to recognize


ideal professional behaviour, to identify
when reality does not conform to this ideal
and to actively commit to narrowing
the gap

Elements of
Professionalism
Altruism is the essence of
professionalism. The best interest of the
patients, not self-interest, is the rule.
Accountability is required at many levels
- to individual patients, society and the
profession
Excellence entails a conscientious effort
to exceed normal expectations and make
a commitment to life-long learning

Elements of
Professionalism
Duty is the free acceptance of a commitment to
service.
Honour and integrity are the consistent regard
for the highest standards of behaviour and
refusal to violate ones personal and
professional codes.
Respect for others (patients and their families,
other physicians and professional colleagues
such as nurses, medical students, residents,
subspecialty fellows, and self) is the essence of
humanism"

KEY PRINCIPLES OF
PROFESSIONALISM
( ABIM 1994 )
1.
2.
3.
4.
5.
6.

EXCELLENCE
ACCOUNTABILITY
DUTY
ALTRUISM
RESPECT
HUMANITY
a.
b.
c.
d.

COMPASSION
EMPATHY
HONOR
INTEGRITY

Atribut/Elemen
Professional Behavior (ABIM)
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Altruism
Accountability
Excellence
Duty
Honor/ Integrity
Respect

Atribut/Elemen
Professional Behavior (AAMC,
2002)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Altruism
Honor and Integrity
Caring and Compassion
Respect
Responsibility
Accountability
Excellence and Scholarship
Leadership

Atribut/Elemen
Professional Behavior (KKI, 2006)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Respect & Empathy


Honesty
Responsibility
Teamwork
Leadership (manager)
Accountability
Trust, confidentiality
Altruism

Atribut/Elemen
Professional Behavior (Castellani, 2006)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Autonomy
Altruism
Interpersonal competence
Personal morality
Professional dominance
Technical competence
Social contract
Social justice
Lifestyle
Commercialism

Atribut/Elemen
Professional Behavior (Indonesia)
Ali (2010)
Gotong royong
Berakhlak mulia
Berbudi pekerti luhur
Bermoral utama

UGM Character
1. Altruism and advocacy
2. Respect and empathy
3. Honor and integrity
4. Long live learner
5. Communicate effectively
6. Responsibility and accountability

Paul Starr: Professionalism


Cognitive knowledge, the scientific
knowledge and technical dexterity
doctors possess that enables them to
diagnose and treat patients.
Moral component of professionalism,
which requires that the needs of patients
come before the needs of the doctor.
Collegial responsibility for doctors to
monitor one another and to ensure
competence in the profession (peerreview)

PROFESSIONALISM
True professionalism means the pursuit
of excellence, not just competence
Professionalism is predominantly an
attitude, not a set of competencies
A real professional is a technician who
cares
Professional is not a label you give
yourself. Its a description you hope
others will apply to you
Maister DH: True Professionalism, The Free Press, 1997

Professionalism
Altruism
Respect for
others

Accountability

Ethics

Competence
Honor and
Integrity

Excellence

Duty

ALTRUISM

ACCOUNTABILITY

HUMANISME

EXCELLENCE

PROFESIONALISM

ETHICAL & LEGAL UNDERSTANDING


COMMUNICATION SKILL
CLINICAL COMPETENCE

PROFESSIONALISM
COMPETENCE
KNOWLEDGE AND
SKILLS
PHYSICAL AND
MENTAL FITNESS

CONDUCT /
ATTITUDE
EMPATHY
DUTY OF CARE
COLLEGIAL
RESPONSIBILITY

Education & Training


Ethics - Integrity

TEACHING
LEARNING
METHOD

CURRICULU
M DESIGN

DEVELOPING
PROFESSIONAL
ISM FOR THE
FUTURE
DOCTOR
(Passi, 2010)

STUDENT
SELECTION

ROLE
MODELI
NG

ASSESSM
ENT
METHODS

KNOWLEDGE

COMPETENCE
BASED
CURRICULUM

SKILLS
PROFESSIONA
L BEHAVIOR

professional behavior refers to


observable behavior that reflects
professional standards and values.
Professional behavior is evidenced by
words, behavior, appearance and it is
essential in establishing a basis of
trust between patients and
professionals
(Luijk, 2005)

Praktik Kedokteran

Praktik kedokteran adalah


rangkaian kegiatan yang dilakukan
oleh dokter dan dokter gigi
terhadap pasien dalam
melaksanakan upaya kesehatan
(UUPK)

KARAKTERISTIK PRAKTIK
KEDOKTERAN

BERDASARKAN ILMU EMPIRIS

PROBABILITAS
PELUANG BIAS & UNKNOWN
HUBUNGAN DOKTER-PASIEN BERDASAR
UPAYA : KONTRAK TERAPEUTIK
(INSPANNINGSVERBINTENNIS)

PERKEMBANGAN SANGAT CEPAT:


STANDAR JUGA CEPAT BERUBAH
COMPLEX AND TIGHTLY COUPLED
SYSTEM

AKIBAT SPESIALISASI, TEKNOLOGI &


INTERDEPENDENSI

DEFINISI
PROFESIONALISME KEDOKTERAN

PROFESIONALISME KEDOKTERAN
DITUNJUKAN MELALUI KOMPETENSI KLINIS,
KETERAMPILAN KOMUNIKASI DAN
PEMAHAMAN TERHADAP ETIK DAN HUKUM
YANG MENJADI DASAR DIBENTUKNYA
ASPIRASI TERHADAP DAN PENERAPAN
PRINSIP2 PROFESIONALISME (EXCELLENCE,
HUMANISM, ACCOUNTABILITY, ALTRUISM)

Mengapa dokter harus


profesional???

Kontrak Sosial
DOKTER

- Memberikan kemampuan
terbaik
- Tanggung jawab moral

Profesionalisme

MASYARAKAT

Pengakuan atas:
- kemampuan dokter
- keberadaan dokter

Keuntungan bagi masyarakat:


- Kontrol atas dokter (market control)
- Terjaganya hubungan baik antara
dokter dan masyarakat.

Qomarudin Sukri, 04

AKUNTABILITAS PROFESI

DIDASARKAN PADA KONTRAK SOSIAL

Kontrak
antarabetween
kelompok
profesi dengan
The contract
professions
and
masyarakat
umum. simple.
society is relatively
Profesi diberi monopoli dalam menggunakan
The
professions
are
granted
a
monopoly
keahliannya dalam pelayanan kpd
over the usedengan
of a body
of knowledge, as
masyarakat,
menimbang
well as considerable
autonomy,
otonominya,
prestige dan
imbalan prestige,
finansialnya
and financial rewards on the
Dan
sebaliknya that
profesi
harus
understanding
they
will menjamin
guarantee
kompetensi
mereka,
memberikan
layanan
competence,
provide
altruistic service,
yang
altruistik,their
berperilaku
yangmorality
bermoraland
dan
and
conduct
affairs
with
berintegritas

integrity

Cruess SR et al: MJA 2002 177 (4): 208-211

Ethico-legal System
Agus Purwadianto, 2005

MEDICAL INDICATION

CONTEXTUALITY

Health
Health Personnel
Personnel
Health
Health Facilities
Facilities
Health
Health system
system

BALLANCING
CONFLICT OF INTEREST

Law
Law as
as
social
social engineering
engineering

Medical
Goals

PROFESSIONALISM
Responsibility
Ethics

Accountability
Discipline

Liability

Community
QUALITY OF LIFE

Patients
Safety
Professional
Dignity

SOCIAL CONTRACT
Patient/Client
Family
BEST INTEREST,
PREFERENCES,

Value of
Health (Micro)

PUBLIC
TRUST

Etik
Berkaitan dengan penalaran,
pembenaran dan konflik moral diri
pribadi, dalam membuat keputusan
etis

Disiplin
Berkaitan dengan konflik antara
individu dan peer-groupnya

Hukum
Berkaitan dengan konflik antara
individu dan masyarakat (publik) atau
dengan peraturan atau dengan
individu lain

ETHICS
THE DISCIPLINE DEALING WITH WHAT IS
GOOD AND BAD AND WITH MORAL DUTY
AND OBLIGATION (Websters).
ETHICS OFFERS CONCEPTUAL TOOLS TO
EVALUATE AND GUIDE MORAL DECISION
MAKING
MEDICAL ETHICS IS A DISCIPLINE /
METHODOLOGY FOR CONSIDERING THE
IMPLICATIONS OF MEDICAL TECHNOLOGY /
TREATMENT AND WHAT OUGHT TO BE (Univ
of Washington School of Medicine)

Etika Provesi vs Disiplin Profesi VS Hukum


Etika
Masalah moral
baik buruk
dilema moral

Kehormatan
profesi
Kualitas moral

Organisasi profesi
MKEK
Sanksi etik

Disiplin

Hukum

Perilaku
pelayanan / standar
pelayanan
Pelanggaran
standar profesi
(benar salah)
Kualitas profesi
Konsil join
commission
Anggota profesi
Masyarakat
Profesi
Sanksi disiplin

Norma hukum
Pelanggaran
norma hukum (benar
salah)
Kedamaian
(mencegah
mengatasi konflik)
Perdata-pidana

Pengadilan :
Hakim
Jaksa/penggugat
Terdakwa/tergugat

Sanksi hukum

Disiplin profesi :
Suatu perangkat pengaturan tentang sikap dan
perilaku serta tindakan manusia yang terwujud
dari faktor-faktor intern manusia dan kaidah luar
yang memmpengaruhinya.
Aturan-aturan dan/atau ketentuan penerapan
keilmuan dalam pelaksanaan, pelayanan yang
harus diikuti oleh dr dan drg (PerKonsil 17/2006)
Patokan :
standar profesi
standar operational procedure

Pengawasan internal

Hukum
Sekumpulan kaidah atau norma yang
memuat perintah / larangan yang jika
diabaikan / dilanggar dapat dikenakan
sanksi
Administratif, ganti rugi, denda, kurungan,
penjara

Menyangkut dan mengatur secara umum


Dalam kitab UU pidana, perdata dll

Substansi Sengketa Medis

kodeki

Etik

Ilmiah /
Disiplin
Hukum

Konflik etiko
mediko legal
Doktrin, KUHP, Perdata
Administratif

Clinical
Judgment &
Competencies,
SOP, SPM

Ethico-legal System
Agus Purwadianto, 2005

MEDICAL INDICATION

CONTEXTUALITY

Health
Health Personnel
Personnel
Health
Health Facilities
Facilities
Health
Health system
system

BALLANCING
CONFLICT OF INTEREST

Law
Law as
as
social
social engineering
engineering

Medical
Goals

PROFESSIONALISM
Responsibility
Ethics

Accountability
Discipline

Liability

Community
QUALITY OF LIFE

Patients
Safety
Professional
Dignity

SOCIAL CONTRACT
Patient/Client
Family
BEST INTEREST,
PREFERENCES,

Value of
Health (Micro)

PUBLIC
TRUST

Charter on
Medical Professionalism
Fundamental Principles:
Principle of primacy of patient welfare
Principle of patient autonomy
Principle of social justice

Annals of Internal Medicine, Vol 136 Issue 3, 5 Feb 2002


http://www.annals.org/cgi/content/full/136/3/243

Professional
Responsibilities
Commitment to professional competence
Commitment to honestly with patient
Commitment to patient confidentiality
Commitment to maintaining appropriate
relations with patients
Commitment to improving quality of care

Professional
Responsibilities
Commitment to improving access to care
Commitment to a just distribution of finite
resources
Commitment to scientific knowledge
Commitment to maintaining trust by
managing conflict of interest
Commitment to professional responsibilities
Please visit : www.professionalism.org

Goal of
Medicine

Professional
Dignity

Elements of
Ethicolegal System
Patients
Safety

Agus Purwadianto, 2006

Professionalism

Bonafide
Maintain technical
expertise
competency Self-regulation
Liability
Discipline =
accountability

College
CME/CPD
Prof organization
Code of ethics/peer review
Respectable status
Prof insurance/MDU/MPS

Kontinuum Tanggung Jawab Dokter


Responsibility
Problems
Doctors

Accountability
Konflik Etikolegal (KEL)

Liability
Medical
Negligenc
Sengketa
e
Medik

Etik Disiplin Hukum

Threat of Professionalism
At present, the medical profession is
confronted by an explosion of technology,
changing market forces, problems in health
care delivery, bioterrorism, and
globalization.
Physicians are experiencing frustration as
changes in the health care delivery
systems in virtually all industrialized
countries threaten the very nature and
values of medical professionalism.

ANCAMAN PROFESIONALISME
DI INDONESIA
Sistem Pendidikan Kedokteran yg mahal
Sistem Pembiayaan yg fee for service
Sistem Pelayanan Kedokteran yg for
profit: komoditi ekonomi
Sistem liberalisasi pengadaan obat/alkes
Masyarakat yang semakin materialistik
Peraturan yang tidak lengkap

ANCAMAN PROFESI KEDOKTERAN =


PUBLIC MISTRUST
Ketidakpercayaan
masyarakat
terjadi apabila
public perception
that medicine
failed to
masyarakat
menilai
profesi
kedokteran
self-regulate
in abahwa
way that
can
guarantee
gagal
melakukan
swa-regulasi
yang
menjamin
competence, and that it put its own
kompetensi, dan meletakkan kepentingannya di
interest
above
that
of
patients
and
the
atas kepentingan pasien
public
Atau
bila kedokteran melindungi anggotanya yg
tidak
medicine
hasdan
protected
or
kompeten
tidak etis incompetent
atas nama
kolegialitas
unethical colleagues in the name of

collegiality
Cruess SR et al: MJA 2002 177 (4): 208-211

UPAYA DUNIA KEDOKTERAN


LAW REFORM:
MEMASTIKAN PROFESIONAL MEDIS KOMPETEN,
WENANG, ETIS, DAN SESUAI STANDAR

SYSTEM REFORM:
PATIENT SAFETY, CLINICAL GOVERNANCE, RISK
MANAGEMENT, CLINICAL PATHWAYS, SISTEM
PEMBIAYAAN YANDOK, dll

ATTITUDE REFORM:
CHARTER ON MEDICAL PROFESSIONALISM,
GOOD MEDICAL PRACTICE, PENDIDIKAN ETIK &
HUMANIORA DI FK, PENDISIPLINAN

MINIMAL DOKTER HARUS


SEPERTI APA?
DOKTER JANGAN MELAKUKAN:
KESALAHAN
KELALAIAN
TAK SESUAI STANDAR PROFESI
TAK SESUAI S.O.P.
ITULAH YG DISEBUT BOTTOM LINE ETHICS
BELUM CUKUP UNTUK SEORANG PROFESIONAL,
HARUS DITAMBAH DENGAN KEPEDULIAN
KEPADA PASIEN DAN PROFESI

PRAKTIK KEDOKTERAN
YG DIANJURKAN

DARI SISI ETIK DAN HUKUM


BUKAN SEKEDAR TIDAK MALPRAKTIK

Mampukah
Profesionalisme
mencegah malpraktik?

PERLUNYA PRAKTIK
KEDOKTERAN DIATUR
ETIKA PERILAKU
DISIPLIN PROFESI
HUKUM PUBLIK

Etika vs
Moralitas

Beretika =
Bermoral??
Apa pendapat
Anda thd kasus ini
menurut
pengetian etik vs
moralitas?

Bermoral = Beretika

Eh disini tertulis bahwa


kejadian kesalahan medis di
rumah sakit ini sangat tinggi

Oh, pantesan,
katanya gue dihisterektomi

Paul Barach, MD, MPH, Univ of Miami Medical School

Belajar Mandiri

Membuat contoh Kasus


profesionalisme dokter (bisa
berdasarkan kasus nyata atau
buatan/hipotetik)
Tunjukkan pada bagian mana
(kalimat dalam
kasus/tema/konteks kasus)
terdapat unsur/issue/masalah
profesionalisme / unsur

KESIMPULAN
Profesionalisme dari seorang dokter berarti suatu standart sikap,
ketrampilan, dan keilmuan yang harus dimiliki dokter untuk dapat
dipakai dalam bekerja di masyarakat.
Profesionalisme dokter ditunjukkan dengan beberapa aspek yang
harus dimiliki dengan penghayatan sebagai bagian dari
konsekuensi pekerjaannya atau profesinya sebagai dokter. Aspekaspek itu adalah
aspek keilmuan atau disebut sebagai aspek disiplin
aspek etika
aspek hukum
Kepatuhan kepada Profesionalisme akan mencegah malpraktik

Anda mungkin juga menyukai