Kelompok 3
Irsyifa Azmi
(2014730062)
Lucky Sendikamas
(2014730050)
Verga Baiqillah Torada
(2014730096)
Rizti Rachmawati
(2014730083)
Faradila Ramadhani
(2014730028)
Angia Puspita Dewi
(2014730009)
Hardianti Hardmi Putri
(2014730038)
Nur Indah Sari
(2014730077)
Skenario 1
Gangguan Tumbuh Kembang Bayi
Seorang anak laki-laki umur 10 bulan Berat badan 7 kg,
Panjang badan 65 cm, Lingkaran kepala 52 cm dibawa ke
Poliklinik karena belum bisa tengkurap dan menegakkan
kepalanya. Pasien anak ke 8 dari 8 bersaudara, ayahnya
berusia 45 tahun dan ibu pasien berusia 40 tahun. Riwayat
kelahiran : Ditolong oleh dokter secara vakum, dengan berat
lahir 2500 gram, panjang badan 48 cm, lingkar kepala 33 cm.
Karena saat lahir pasien tidak langsung menangis, biru dan
sesak maka pasien dirujuk kerumah sakit, dalam perjalanan
kerumah sakit pasien kejang-kejang kemudian dirawat di
neonatal intensive care unit dengan alat bantu napas. Pasien
tidak mendapat ASI sejak lahir dan diberikan susu formula
hingga saat ini, namun minum susu tidak bisa menghabiskan
dengan cepat, belum bisa makan padat. Pasien sudah
imunisasi hepatitis 3 kali, DPT 2 kali, polio 2 kali, BCG 1 kali.
Catatan di KMS menunjukkan saat usia 2 bulan berat badan
3,5 kg, tinggi badan 52 cm, lingkar kepala 43 cm, kemudian
saat berusia 4 bulan berat badannya 4 kg, tinggi badan 58
Kata Sulit
-
Mind Map
Gangguan
tumbuh
kembang
Faktor
Gangguan
pertumbuhan
Kebutuha dasar
Gangguan
perkembangan
Penilaian
Analisis masalah
1. Bagaimana pertumbuhan dan perkembangan
bayi pada skenario?
2. Apa saja faktor yang mempengaruhi tumbuh
kembang anak dan bagaimana mekanisme
makrosefali?
3. Apa dampak kejang pada tumbuh kembang
anak, apa yang menyebabkan bayi kejang dan
tidak menangis saat dilahirkan, dan jelaskan
riwayat kelahiran dengan tumbuh kembang?
4. Bagaimana status imunisasi anak tersebut?
5. Jelaskan tahap-tahap normal perkembangan
anak?
6. Bagaimana cara memenuhi gizi pasien tersebut?
7. Bagaimana penatalaksanaan kasus pada
skenario?
1. Pertumbuhan dan
Perkembangan Anak
pada Skenario
Kurva Nellhaus
Motori
k
halus
Kogniti
f
Motori
k
Kasar
Perkemban
gan
Bahas
a
Person
al
Sosial
2. Faktor-faktor yang
mempengaruhi tumbuh kembang
anak
Faktor genetik
Faktor lingkungan
Mekanisme makrosefal
Makrosefali menunjukkan lingkar kepala yang > 2
standar deviasi dari distribusi normal. Sekitar 2%
dari populasi makrosefali, sering berkaitan dengan
keturunan. Bayi yang oksipitofrontal meningkat
terlalu cepat (melintasi garis pada grafik
pertumbuhan standar), menuntut pemeriksaan lebih
lanjut terlepas faktor lainnya. Sehingga dapat
terlihat bila berkaitan dengan kelainan
perkembangan saraf.
Meningkatnya
risiko kelainan
Ibu 40
kromosom
tahun,
Arteri uterine
multigravid
degenerasi
a
kulit kepala dan memar
Kualitas Laserasi
ovum
menurun
SubgalealAsfiksia
hematoms
Berkurangnya
pada
Gangguan
Cephalohematomas
elastisitas otot
janin
tumbuh
Intracranial hemorrhage
kembang
Neonatal jaundice
Risiko
hemorrhage
Partus Subconjunctival
cedera
Clavicular
fracture Hubungan
lama
kepala janin
Distosia bahu
Cedera saraf kranial VI dan riwayat
VII
partus
Erb palsy
Janin
Ekstraksi
Perdarahan
retina
kekurangan
dengan
vakum
oksigen
Fetal death
tumbuh
kembang
Prawirohardjo, Sarwono. 2014. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo. hlm. 562
Pertumbuhan
otak
terhambat
Pertumbuhan
fisik
terhambat
Behrman, Richard E et al. 2012. Nelson Textbook of Pediatrics, 15th Ed. terjemahan A. Samik
4. IMUNISASI
Jadwal Imunisasi Anak Umur 0-18 tahun
Umur Pemberian Vaksin
Bulan
Jenis
Vaksin Lah
ir 1 2 3 4 5 6 9 12 15 18 24
Hepatitis
B
1 2 3
Polio
0 1 2 3
4
BCG
1 Kali
DTP
Hib
PCV
Rotavirus
Influenza
Campak
MMR
Tifoid
Hepatitis
A
Varisela
HPV
1
1
1
1
2
2
2
2
3
3
3
3
Tahun
3 5 6 7 8 10 12 18
7(T
6 (Td) d)
5
4
4
Ulang 1 kali tiap tahun
2 3
1
2
Ulangan tiap 3 tahun
2 kali, interval 6-12 bulan
1 kali
3 kali
Tinggi Badan
Kepala
GIGI
5-9 bulan : Gigi pertama
1 tahun : 6-8 gigi susu
2 tahun : 14-16 gigi
susu
2,5 tahun : 20 gigi susu
Jaringan Lemak
Organ-organ tubuh
Pola Umum
(General
Pattern)
Pola Neural
(Brain&head
Pattern)
Pola Limfoid
(Lymphoid
Pattern)
Pola Genital
(Reproductive
Patern
Perkemban
gan
penglihatan
Perkemban
gan
pendengara
n
Perkembangan
Kognitif
Perkembangan
Adaptif
Perkembangan
Persepsi
Perkembangan
Personal Sosial
Perkembangan motorik
halus
Usia 0-6 bulan
Menahan barang yang dipegangnya
Meraih benda yang da dalam jangkauannya
Memegang tangannya sendiri
Usia 6-12 bulan
Memindahkan benda ke tangan lainnya
Memungut benda kecil dengan meraup
Memasukan benda ke mulut
Usia 12-24 bulan
Menumpuk 2-4 buah kubus
Bertepuk tangan, melambai-lambai
Memungut benda kecil dengan ibu jari dan telunjuk
Usia 24-48 bulan
Mencoret-coret pensil pada kertas
Menumpuk 8 buah kubus
Usia 48-72 bulan
Menggambar tanda silang dan lingkaran
Menggambar 3 bagian tubuh
Menangkap bola dengan kedua tangan
Perkembangan Bahasa
Reflective vocalization
2-3 minggu pertama tangisan dan vokalisasi bersifat reflektif
Akhir minggu kedua-ketiga, bayi sudah dapat memberi reaksi berbeda
terhadap stimuli yang diterima
2-4 bulan, bayi sudah bisa cooing
Babbling
4-9 bulan, bayi membuat bunyi yang berulang-ulang dalam nada dan
kekerasannya berbeda
6 bulan bayi sudah memberi reaksi kalau dipanggil namanya atau menoleh ke
sumber suara
Lalling
Dimulai sekitar 6 bulan, pengulangan suara atau kombinasi suara yang sering
didengar dan sudah dimengerti anak
Echolalia
9-10 bulan, anak meniru suara yang dibuat oleh orang lain dan suara yang
sering didengar, anak akan memilih suara yang mudah ditiru dan sulit ditiru
True speech
12-13 bulan, rata-rata anak sudah mulai bisa berbicara, anak dengan sengaja
menggunakan pola bunyi konvensional akibat suaru respons
Keadaan ini menunjukan anak telah merespon baik secara mental maupun
Vitamin lain
- Vitamin C
- Vitamin B
kompleks
- Asam folat
Mineral lain
Pemberiannya dicampur dengan
- Zinc
F75, F100 dan F135
- Kalium
- Natrium
- Magnesium
b. Fase Transisi
Pada fase ini anak mulai stabil dan memperbaiki
jaringan tubuh yang rusak (cath-up). Diberikan F100,
setiap 100 ml F100 Mengandung 100 kal dan protein
2,9 gram.
c. Fase Rehabilitasi
Makanan padat diberikan pada fase rehabilitasi
berdasarkan BB< 7 kg diberi MP-ASI dan BB 7 kg
diberi makanan balita. Diberikan makanan formula
135 (F 135) dengan nilai gizi setiap 100 ml F135
mengandung energi 135 kal dan protein 3,3 gram8
Energi
100-150 kkal/kgBB/hari
Protein
2-3 gram/kgBB/hari
Cairan
150ml/kgBB/hari
Fe
Vitamin A
Vitamin lain
- Vitamin C
- Vitamin B
kompleks
- Asam folat
Mineral lain
- Zinc
- Kalium
- Natrium
- Magnesium
Energi
150-200 kkal/kgBB/hari
Protein
3-4 gram/kgBB/hari
Cairan cairan
Fe
Vitamin A
Vitamin lain
- Vitamin C
- Vitamin B
kompleks
- Asam folat
Mineral lain
- Zinc
- Kalium
- Natrium
- Magnesium
7. Riwayat Kelahiran
Catatan KMS
Usia 2 bulan
Ditolong oleh dokter Keluhan
secara pada pasien:
BB= 3,5 kg. N= 4,0-4,7 kg
vakum
Umur 10 bulan TB/PB= 52 cm. N= 51,5-58,0 cm
BB= 7 kg. N =7,6-9,0
Saat
lahir
tidak
langsung
LK= kg
43 cm. N= 36,0-41,5 cm
Usia 8 bulan
BB= 6 kg. N= 6,8-8,2 kg
TB= 62 cm. N= 62-69 cm
LK= 51 cm. N= 41-47 cm
Kosim, M. Sholeh. 2012. Buku Ajar Neonatologi. Jakarta: Penerbit Ikatan Dokter
Anak Indonesia
Tangisan Bayi
Kosim, M. Sholeh. 2012. Buku Ajar Neonatologi. Jakarta: Penerbit Ikatan Dokter
Anak Indonesia
Gangguan Napas
Amati pernapasan bayi setiap 2 jam
selama 6 jam berikutnya.
Berikan ASI bila bayi mampu
mengisap.
Kurangi pemberian O2 secara bertahap bila
ada perbaikan gangguan napas.
Tatalaksana Makrosefali
Terapi ini dapat memicu perubahan
metabolik
dan
dengan
demikian
penggunaannya hanya sebagai usaha
sementara saja. Obat-obatan dapat
mempengaruhi
Non Bedah dinamika dari cairan
serebrospinal
dengan
beberapa
Terapi
obat-obatan pada hidrosefalus
mekanisme.
Lumbal Pungsi
Bedah
Shunt
Kosim, M. Sholeh. 2012. Buku Ajar Neonatologi. Jakarta: Penerbit Ikatan Dokter
Anak Indonesia
Dapat diketahui
1. Rontgen kepala
2. Transimulasi
3 . Lingkaran kepala
4 . Ventrikulografi
5 . Ultrasonografi
6 . CT Scan kepala
KESIMPULAN
Dari diskusi kelompok kami, kami
menyimpulkan bahwa anak tersebut
makrosefal dikarenakan ukuran kepala yang di
atas normal dan gagal tumbuh dikarenakan
memotong dua kurva SD. Untuk menentukan
diagnosisnya diperlukan pemeriksaan lainnya.
Referensi
Buku tumbuh kembang anak
http://fk.unsoed.ac.id /
TERIMAKASIH