BAB 1
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Cont.......
Dari data yang diperoleh dari MTs x Kota Malang ditemukan hasil observasi bahwa
Fasilitas cuci tangan masih belum terkelola dengan baik serta kurangnya tingkat kesadaran
siswa tentang pentingnya mencuci tangan dengan cara yang benar. Fasilitas cuci tangan
yang terdapat di MTs x Kota Malang hanya terdapat di satu tempat dan tidak disediakan
sabun untuk mencuci tangan. Para siswa ketika akan makan sebagian ada yang tidak
mencuci tangan, sebagian lagi ada yang mencuci tangan dengan hanya sekedar dibasahi
atau tanpa menggunakan sabun dan cara yang benar
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
1. Penge
t a h u an
Defni
si Penge
tahuan
Fakto
r-Faktor ya
ng Memp
Pengeta
engaruh
huan Se
i
seorang
1.Cuci Tangan
Pengertian
Tujuan mencuci tangan
Manfaat Mencuci Tangan
Macam-Macam Mencuci TanganWaktu Penting Cuci Tangan Pakai Sabun
Fasilitas penunjang PHBS di sekolah antara lain adalah : (Depkes, 2012)
1.Remaja
ja
Definisi Rema
ngan Remaja
a
b
m
e
k
ja
r
e
P
Tahap
Masa Rema
a
d
a
P
n
a
g
mban
Tugas Perke
BAB III
METODE STUDI KASUS
Desain Penelitian
Karya tulis ini menggunakan penedekatan
penelitian kualitatif dengan strategi
penelitian case study research
BAB IV
HASIL PEMBAHASAN
1.
2.
3.
4.
5.
Dari hasil analisa data dari gambaran umum tentang fasilitas penunjang cuci tangan
serta pengetahuan siswa tentang metode cuci tangan 6 langkah yang dijabarkan
kedalam empat tema penelitian, yaitu :
keterbatasan fasilitas penunjang mencuci tangan
kurangnya pengetahuan siswa tentang mencuci tangan menggunakan metode 6
langkah
kurangnya pengetahuan siswa mengenai cara mencuci tangan menggunakan
metode 6 langkah
kurangnya pengetahuan siswa mengenai manfaat mencuci tangan menggunakan
metode 6 langkah
kurangnya pengetahuan siswa mengenai 5 waktu penting mencuci tangan
menggunakan metode 6 langkah.
Wawancara yang diperoleh dari beberapa partisipan bahwa fasilitas penunjang mencuci
tangan yang disediakan sekolah masih sangat terbatas. Hal ini dibuktikan pada saat
diberikan pertanyaan tentang apakah menurut Pertisipan fasilitas penunjang mencuci
tangan yang tersedia di sekolah mereka sudah memadai, berikut pernyataan siswa
(P1), Salah satu staf guru (P2) dan kepala Pondok (P3)
P1:
fasilitas buat mencuci tangannya masih kurang mbak, makanya saya
malas untuk mencuci tangan
P2:
tempat cuci tangannya memang cuma satu sehingga siswa terlihat malas
untuk mencuci tangan
P3:
fasilitas yang disediakan memang masih kurang........
Wawancara yang diperoleh dari 8 siswa, 1 staf guru MTs x Kota
Malang dan kepala Pondok didukung dengan hasil observasi peneliti yaitu
terlihat bahwa fasilitas mencuci tangan yang disediakan sekolah hanya
terdapat di satu tempat yaitu didepan dapur dan ditempat mencuci tangan
pun tidak disediakan sabun untuk mencuci tangan, kadang siswa terlihat
mencuci tangan di tempat wudhu.
P1:
cuci tangan harus 6 langkah kan mbak, tapi gak tau caranya
Hal ini juga didukung oleh pernyataan dari guru MTs x Kota Malang dan kepala
Pondok Pesantren y pada saat diberikan pertanyaan apakah menurut mereka siswa sudah
mencuci tangan dengan menggunakan cara yang benar, berikut pernyataan staf guru dan
kepala Pondok :
P2 :
......kadang cuma sekedar dibasahi......
P3 :
.............cuma dicuci biasa ...........
Wawancara yang diperoleh dari beberapa partisipan mengenai manfaat dari mencuci
tangan dengan menggunakan 6 langkah dibuktikan pada saat siswa diberikan
pertanyaan apakah mereka tahu akan manfaat dari mencuci tangan, berikut
pernyataan siswa :
P1:
..biar gak kotor mbak.. (An. R)
mungkin biar bebas dari kuman (An. K)
biar gak sakit mungkin... (An. S)
Hal ini juga didukung oleh pernyataan dari ny. R (40 tahun) sebagai guru MTs x Kota
Malang dan tn. P tn. P (38 tahun) sebagai kepala Pondok Pesantren Al-Munawarroh yaitu
sebagai berikut :
P2
sebagian siswa banyak yang tahu tentang manfaat mencuci tangan tetapi malas untuk
dipraktekkan, sehingga terkadang siswa banyak yang mudah untuk terkena diare
P3 :
siswa cuma sekedar mengetahui manfaatnya, tetapi gak dipraktekkan, mungkin belum
paham akan bahaya yang akan timbul
Wawancara yang diperoleh dari beberapa partisipan mengenai waktu yang tepat untuk mencuci
tangan dengan menggunakan metode 6 langkah. Hal ini dibuktikan pada saat siswa diberikan
pertanyaan apakah mereka tahu waktu yang tepat untuk mencuci tangan dan berikut pernyataan
siswa :
P1:
sebelum makan dan sesudah makan (An. R)
kalau tangan terlihat kotor (An. B)
Hal ini juga didukung oleh pernyataan dari guru MTs x Kota Malang dan kepala
Pondok Pesantren y pada saat diberikan pertanyaan apakah mereka sering melihat siswa
mencuci tangan tepat waktu dan berikut pernyataan staf guru dan guru Pondok :
P2 :
siswa memang seringnya mencuci tangan sebelum makan atau selesai bermain, tetapi
kadang juga tidak dicuci, apalagi selesai bermain mereka juga langsung mandi, diluar itu
mereka gak pernah mencuci tangan
P3 :
siswa terlihat mencuci tangan hanya ketika akan makan dan setelah bermain
Hasil Pembahasan
3.
4. Pengetahuan siswa Mengenai Waktu yang Tepat Untuk Mencuci Tangan dengan
BAB V
KESIMPULAN
Kesimpulan
TERIMA KASIH