Anda di halaman 1dari 12

Analisis Leverage

Kelompok 6 :
Ika Nurviani (2014051001)
Maria Wilhelmina Prakoso (2014051548)
Mikel Amirta Saputra (2014051155)

Universitas Pamulang
Jl. Surya Kencana No. 1 Pamulang, Tangerang

Pengertian Leverage
Leveragemerupakan
tingkatkemampuan
perusahaan
dalam
menggunakan
aktiva
ataumodalyangmemilikibeban tetap (hutang dan
atau saham ) dalam rangka mewujudkan tujuan
perusahaan untukmemaksimalkan nilai perusahaan
yang bersangkutan.

Leverage Operasional
Leverage operasi adalah kepekaan EBIT terhadap
penjualan perusahaan. Leverage operasi timbul
karena perusahaan menggunakan biaya operasi
tetap. Leverage operasi sangat dipengaruhi oleh
pertimbangan efisiensi serta dasar dasar ekonomis
dan karakter bisnis dari barang dan jasa yang dijual
suatu perusahaan.

Tingkat Leverage Operasional

Tingat
leverage operasi atau Degree of Operating Leverage (DOL) yang mengukur

kepekaan EBIT terhadap perubahan penjualan, dirumuskan sebagai berikut:


EBIT

= Penjualan Total Biaya Operasi


EBIT = Q.P (VC.Q + FC)
EBIT = Q.P VC.Q FC = (P VC) Q FC
Q = Kuantitas barang
P = Harga jual per unit
VC = Biaya variable per unit
Rumus DOL dapat dinyataka sebagai berikut:

FC = Biaya tetap
(P

VC) Q = total kontribusi marjin atau Contribution Margin (CM)

Leverage Keuangan
Leverage Keuangan adalah penggunaan sumber dana yang
menimbulkan beban tetap keuangan. Utang adalah sumber dana
yang menimbulkan beban tetap keuangan, yaitu bunga yang harus
dibayar tanpa memperdulikan tingkat laba perusahaan. Leverage
keuangan atau factor leverage dapat diukur berdasarkan nilai
baku atau nilai pasar. Leverage keuangan berdasarkan nilai buku
atau nilai pasar. Leverage keuangan berdasarkan nilai buku diukur
dengan rasio nilai buku seluruh utang (debt = D) terhadap nilai
total aktiva (TA) sementara leverage keuangan berdasarkan nilai
pasar diukur dengan rasio nilai buku seluruh utang terhadap total
nilai pasar perusahaan (total value = V).

Tingkat Leverage Keuangan

Tingkat leverage keuangan atau Degree of Financial Leverage (DFL), yang mengukur kepekaan laba bersih (Net

Income) terhadap perubahan EBIT, dirumuskan sebagai berikut:

EBIT = Q (P VC) FC
Laba bersih atau Net Income (NI)

= (EBIT I) (1 T)
= (EBIT r, D) (1 T)

EBIT = Laba sebelum bunga dan pajak

Bila rD konstan, maka NI = EBIT (1-T)

= kuantitas penjualan

= harga jual

VC

= biaya variabel per unit

FC

= biaya tetap

= beban bunga = tingkat bunga X utang = r, D

= besarnya pajak perseroan

Leverage Total / Gabungan


Leverage gabungan atau kombinasi merupakan pengaruh
perubahan penjualan terhadap laba setelah pajak ataupun
pendapatan per lembar saham (EPS). Leverage kombinasi
terjadi apabila perusahaan baik operating leverage maupun
financial leverage dalam usahanya untuk meningkatkan
keuntungan bagi pemegang saham biasa. Leverage operasi
timbul ketika ada biaya tetap dari penggunaan aset
(depresiasi), sedangkan leverage keuangan timbul pada saat
ada biaya tetap atas penggunaan dana pinjaman.

Coverage Ratio
Ada dua jenis pengukuran hutang, yaitu degree of debt
indebtedness dan ability to service debt. Degree of debt
indebtedness mengukur jumlah hutang relative terhadap pos
neraca yang signifikan lainnya, misalnya debt ratio. Ability
to service debt mengukur kemampuan melakukan
pembayaran yang dibutuhkan secara tetap selama
perusahaan berhutang. Jika pembayaran dilakukan untuk
beban tetap, maka disebut coverage ratio, misalnya times
interest earned dan fixed-payment coverage.

Times Interest Earned Ratio


(Interest Coverage Ratio)
Times

Interest Earned Ratio mengukur kemampuan


perusahaan membayar beban bunga.

Rasio ini mengukur risiko, maka makin kecil Times


Interest Earned Ratio makin besar risikonya (tidak mampu
membayar bunga hutang). Nilai yang dianggap baik bagi
perusahaan berada di antara 3,0 5,0.

Fixed-Payment Coverage Ratio


Fixed-Payment Coverage Ratio mengukur kemampuan perusahaan melunasi
semua beban tetap yang ada, misalnya pembayaran bunga dan pokok pinjaman,
sewa guna, dan dividen saham preferen.

{ I = Interest ; L = Lease payment ; PS = Preferred Stock ; T = corporate tax rate}


Rasio ini mengukur risiko, maka makin kecil Fixed-Payment Coverage Ratio
makin besar risikonya, baik bagi perusahaan maupun bagi kreditor. Sebaliknya
makin besar rasionya, makin kecil risiko perusahaan tidak mampu menutup
beban tetapnya.

Terima Kasih

Dk: Harta Lancar / Current Asset


1.

: 160.000

Hutang Lancar / Current Liabilities : 80.000


Dt: Rasio Lancar / Current Ratio ?

1.

Dk: HPP (COGS) : 160.000


Inventory

: 80.000

Dt: Tingkat Perputaran Persediaan ?

Anda mungkin juga menyukai