Anda di halaman 1dari 38

Penanganan Non

Farmakologik
Hipertensi pada Lansia
Yuni Ismulyati
01.211.6555

Pembimbing :
Dr.Eddy Mulyono, Sp.PD
FINASIM

DEFINISI LANJUT USIA


Pra Lansia : Seseorang yang berusia
45 60 tahun
Lansia
: Seseorang yang berusia
> 60 tahun
Lansia Risiko
: Seseorang yang
berusia
Tinggi
> 70 tahun

HIPERTENSI
Batasan :
- Tekanan darah yang lebih tinggi dari pada normal
- TD normal TD.yang berisiko lebih rendah untuk
terjadinya kerusakan organ sasaran
- Hipertensi : sistolik > 140 mm Hg
diastolik > 90 mm Hg

Organ sasaran :
otak, jantung & pembuluh darah, mata, ginjal
Prevalensi : 11 - 13 % pria > perempuan

Pembagian Hipertensi

Hipertensi
primer/esensial
Hipertensi sekunder

HIPERTENSI ESENSIAL
(penyebab tidak diketahui)
Faktor yang berpengaruh
1. Genetik : 25 % pada salah satu orang tua
65 % pada kedua orang tua
2. Umur : pada umumnya > 40 tahun
3. Kelamin : pria > perempuan
4. Obesitas/kegemukan
5. Konsumsi garam

Hipertensi sekunder
(penyebab tidak diketahui)
Hipertensi sekunder; 5-10 %
Penyebab diketahui -- dari sistem / organ lain
penyakit ginjal (hipertensi renal)
penyakit metabolik (DM, hipertiroid)
penyakit jantung & pembuluh darah
obat-obatan (steroid, kontrasepsi,
antidepresan)
kehamilan

GEJALA: tidak spesifik


Tidak ada keluhan
sakit kepala vertigo
Sulit tidur
Berdebar-debar

KOMPLIKASI
A. Akut (krisis hipertensi)
berhubungan dengan tingginya tekanan
darah
1. Hipertensi gawat (emergency)
2. Hipertensi darurat (urgency)
B. Kronik
berhubungan dengan aterosklerosis
1. Otak
2. Mata
3. Jantung
4. Ginjal

KRISIS HIPERTENSI

H
I
P
E
R
T
E
N
S
I
K
R
O
N
I
K

H
I
P
E
R
T
E
N
S
I
K
R
O
N
I
K

Five lifestyle modifications are


recommended by JNC 7 for reducing blood
pressure:
(1)reducing sodium intake,
(2) Increasing exercise,
(3) moderating alcohol consumption,
(4) following the Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH)
eating plan
(5) losing weight.

1. BATASI ASUPAN NATRIUM


Percobaan 11 pasien diacak untuk diet rendah sodium (80 mEq per L [1,9 g; 80
mmol per L] per hari) dan intervensi perawatan biasa.
Kelompok intervensi mengalami penurunan tekanan darah sistolik 2,8 mm Hg
lebih besar daripada kelompok kontrol.
Sebuah study kemudian menilai dampak tiga tingkat natrium asupan harian
pada tekanan darah : 150, 100, dan 50 mEq per L (3,6, 2,4, dan 1,2 g; 150, 100,
dan 50 mmol per L)
Hasil menunjukkan respon adanya korelasi antara penurunan tekanan darah
lebih besar pada mereka yang mengkonsumsi natrium lebih rendah.
Direkomendasikan asupan sodium kurang dari 100 mEq per L per hari
untuk semua pasien dengan hipertensi atau prehypertension.
Nonpharmacologic Strategies for Managing Hypertension
RANDY WEXLER, M.D., M.P.H., and GLEN AUKERMAN, M.D.
Ohio State University College of Medicine, Columbus, Ohio
Volume 73, Number 11, June 1, 2006

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa rata-rata penurunan asupan natrium


1,8 gram/hari tekanan darah sistolik 4 mmHg dan diastolik 2 mmHg pada
penderita hipertensi dan lebih sedikit pada individu dengan tekanan
darah normal.
Respons perubahan terhadap asupan natrium dipengaruhi oleh faktor genetik dan
faktor usia.
Disarankan asupan garam < 6 gram sehari atau kurang dari 1 sendok teh penuh.

2. OLAHRAGA
Salah satu kemunduran fisik lansia kemunduran sistem kardiovaskuler.
Katup jantung menebal dan menjadi kaku
kemampuan jantung memompa darah menurun 1% per tahun,
berkurangnya curah jantung,
berkurangnya denyut jantung terhadap respon stres,
kehilangan elastisitas pembuluh darah,
tekanan darah meningkat akibat resistensi pembuluh darah perifer
Latihan aerobik memiliki efek positif pada tekanan darah pada pasien
hipertensi dimana terjadi pengurangan 4 mm Hg tekanan darah sistolik
dan 3 mm Hg tekanan darah diastolik.

JENIS AKTIVITAS FISIK DAN


OLAHRAGA
YANG DAPAT DILAKUKAN LANSIA

TIPS MELAKUKAN OR PADA LANSIA


Konsultasi ke dokter
Dilakukan 3 x seminggu secara teratur
Pilih olahraga yang mudah,aman sesuai
dengan minat dan kemampuan tubuh
Olahraga sebaiknya dilakukan 2 jam setelah
selesai makan dan diajurkan minum
sebelum OR
Pakaian yang dikenakan terbuat dari bahan
yg ringan dan mudah menyerap keringat
dan tidak menggangu untuk bergerak
Bila OR dilakukan diluar rungan sebaiknya
dilakukan pagi atau sore hari

AKTIVITAS FISIK DAN OLAH RAGA

Senam Lansia & Senam Otak Pada Kelompok Posyandu Lansia

REKREASI POSYANDU LANSIA

LOMBA LANSIA

3. MEMBATASI KONSUMSI
ALKOHOL
Uji meta-analysis menunjukkan hubungan antara penurunan konsumsi alkohol
dan pengurangan tekanan darah.
Kesimpulan menunjukkan pengurangan 3 mm Hg tekanan darah sistolik dan 2
mm Hg tekanan darah diastolik untuk kelompok pengurangan alkohol
(rata-rata pengurangan 67 persen dari rata-rata asupan tiga sampai enam gelas
per hari).

4. PERUBAHAN
MAKANAN
Mengikuti
rencana
DASH
(dietary
approaches to stop hypertension) telah
terbukti menghasilkan pengurangan ratarata 6 mm Hg tekanan darah sistolik dan 3
mm Hg tekanan darah diastolik, dan
menggabungkan
rencana
dengan
pengurangan asupan natrium menghasilkan
penurunan tekanan darah tambahan.

POLA MAKAN SEHAT UNTUK


MENCEGAH HIPERTENSI
menurut

Direktorat Gizi Masyarakat

CAPAI DAN PERTAHANKAN BERAT BADAN


IDEAL

CAPAI DAN PERTAHANKAN KADAR


KOLESTEROL
Lemak jenuh penentu utama peningkatan kadar
kolesterol

asupan lemak jenuh < 10%


asupan total energi
BATASI

CONTOH : susu tinggi lemak dan produknya, daging


berlemak, minyak kelapa
Pada orang dengan kadar kolesterol LDL tinggi atau
dengan penyakit kardiovaskuler, lemak jenuhnya harus
lebih rendah (< 7% total energi).
makanan kaya asam lemak tak jenuh omega-3 {EPA dan
Docosa Hexaaonoat Acid (DHA)} perbaikan profil
lipoprotein darah menurunkan risiko infark imokard dan
penyakit jantung iskemik pada lansia

Makanan sumber asam lemak omega 3 : ikan terutama ikan berlemak dari
laut seperti ikan tongkol, sarden, salem dan minyak tumbuh-tumbuhan
seperti kedelai, jagung, kacang.
Dianjurkan untuk mengkonsumsi ikan minimal 2 porsi / mg (50 gr / porsi).

PERTAHANKAN TEKANAN DARAH NORMAL


1. Batasi asupan Natrium
2. Tidak mengkonsumsi alkohol atau makan makanan yang mengandung alkohol
3. Pemberian suplemen kalium dapat menurunkan tekanan darah.
Dengan suplementasi diet kalium 60-120 mmol/hari dapat menurunkan tekanan
darah sistolik dan diastolik 4,4 dan 2,5 mmHg pada penderita hipertensi dan 1,8
serta 1,0 mmHg pada orang normal. Diet kaya kalium juga dihubungkan dengan
penurunan risiko stroke. Asupan diet kalium, Mg dan kalsium sebaiknya bersumber
pada bahan makanan alami.
.

PENATALAKSANAAN DIET
BAGI PENDERITA
HIPERTENSI

PENATALAKSANAAN DIET
BAGI PENDERITA
HIPERTENSI
Prinsip diet pada penderita hipertensi adalah
sebagai berikut :

a. Mengatur Menu Makanan


Makanan yang harus dihindari atau dibatasi adalah:
1. Makanan yang berkadar lemak jenuh tinggi (otak, ginjal, paru, minyak
kelapa, gajih).
2. Makanan yang diolah dengan menggunakan garam natrium (biscuit,
craker, keripik dan makanan kering yang asin).
3. Makanan dan minuman dalam kaleng (sarden, sosis, korned, sayuran
serta buahbuahan dalam kaleng, soft drink.
4. Makanan yang diawetkan (dendeng, asinan sayur/buah, abon, ikan asin,
pindang, udang kering, telur asin, selai kacang).
5. Susu full cream, mentega, margarine, keju mayonnaise, serta sumber
protein hewani yang tinggi kolesterol seperti daging merah
(sapi/kambing), kuning telur, kulit ayam).
6. Bumbu-bumbu seperti kecap, maggi, terasi, saus tomat, saus sambal,
tauco serta bumbu penyedap lain yang pada umumnya mengandung
garam natrium.
7. Alkohol dan makanan yang mengandung alkohol seperti durian, tape.

Meningkatkan pemasukan kalium (4,5 gram atau 120 175 mEq/hari) dapat
memberikan efek penurunan tekanan darah yang ringan.
Dapat diperoleh dari :
apel (159 mg kalium),
jeruk (250 mg kalium),
tomat (366 mg kalium),
pisang (451 mg kalium)
kentang panggang (503 mg kalium)
susu skim 1 gelas (406 mg kalium)

b. Suplementasi antioksidan
1. Vitamin dan penurunan homosistein
Asam folat, vitamin B6, vitamin B12, dan riboflavin
merupakan ko-faktor enzim yang essential untuk
metabolisme homosistein.
2. Kacang kedelai dan isoflavon
Kedelai banyak mengandung fito estrogen yaitu isoflavon.
Dianjurkan mengkonsumsi protein kedelai (20-50 gr/hari).
3. Tempe
Penelitian menunjukkan tempe dapat menurunkan kadar
kolesterol dalam darah serta mencegah timbulnya
penyempitan pembuluh darah karena tempe
mengandung asam lemak tidak jenuh ganda.

4. Asam lemak omega 3


Mengkonsumsi satu porsi ikan yang tinggi lemak (atau
minyak ikan ) tiap hari dapat menjadi asupan asam lemak
omega 3 (EPA dan DHA) sekitar 900 mg/dl, dan dilaporkan
dapat menurunkan kadar kolesterol dan mencegah
penyakit jantung koroner

C. Terapi Penunjang
Selain pengobatan dan pengaturan menu makanan
pada penderita hipertensi, diperlukan juga terapi
khusus lain seperti konseling masalah kejiwaan dan
fisioterapi, terutama pada penderita pasca stroke
atau infark penting.
Pengertian juga diberikan kepada keluarga atau
pengasuh untuk membantu menyiapkan makanan
khusus serta mengingatkan kepada penderita,
makanan yang harus dihindari/dibatasi.

5.PENURUNAN BERAT
BADAN
Penurunan tekanan darah dapat terjadi sebelum
tercapai berat badan yang diinginkan. Penurunan
sistolik dan diastolik rata-rata per kg penurunan
berat badan adalah 1,6 / 1,1 mmHg. Sehingga
dianjurkan untuk selalu menjaga berat badan
normal, untuk menghindari terjadinya hipertensi.

Intervensi Gaya Hidup


BERHENTI MEROKOKLainnya
Nikotin diketahui berdampak meningkatkan tekanan
darah dengan merangsang sistem saraf simpatik yang
diikuti pelepasan norepinefrin dan epinefrin. Merokok
dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah sistolik
dan diastolik masing-masing 4 mmHg dan 3 mmHg
dibandingkan placebo.
MEDITASI
Meditasi mencakup berbagai teknik, seperti pengulangan
kata atau frase (mantra) dan perhatian untuk proses
pernapasan, untuk mencapai keadaan tenang. Meditasi
menunjukkan pengurangan tekanan darah dalam satu
studi yang dilakukan pengukuran tekanan darah awal

Anda mungkin juga menyukai