Latar Belakang
Potensi
yang
ditimbulkan
ketika
pemerintah
mengedepankan masalah tenaga kerja di Indonesia
harusnya dapat menghasilkan tren positif pada kemajuan
ekonomi bangsa. Jumlah angkatan kerja pada Agustus
tahun 2013 saja menurut Badan Pusat Statistik sebanyak
118.190.000 juta jiwa dibandingkan dengan jumlah
penduduk Indonesia saat ini yang hampir setengahnya.
PERUMUSAN MASALAH
TUJUAN PENULISAN
LANDASAN TEORI
Masyarakat Ekonomi Asean adalah integrasi
kawasan ASEAN dalam bidang perekonomian.
Pembentukan MEA dilandaskan pada empat
pilar, yaitu:
Menjadikan
ASEAN
sebagai
pasar
tunggal dan pusat produksi.
Menjadi
kawasan
ekonomi
yang
kompetitif.
Menciptakan
pertumbuhan
ekonomi
yang seimbang,
Penyatuan
ini
ditujukan
untuk
meningkatkan daya saing kawasan,
mendorong
pertumbuhan
ekonomi,
menekan angka kemiskinan dan untuk
meningkatkan standar hidup masyarakat
ASEAN.
Integrasi
ini
diharapkan
akan
membangun perekonomian ASEAN serta
mengarahkan ASEAN sebagai tulang
punggung perekonomian Asia.
Dengan dimulainya MEA maka setiap
negara anggota ASEAN harus meleburkan
batas teritori dalam sebuah pasar bebas.
PEMBAHASAN
MASYARAKAT EKONOMI ASEAN
Kesiapan
Indonesia
sangat
diperlukan
menghadapi MEA bila tidak ingin Negara
Indonesia akan menjadi pasar bagi negara ASEAN
lainnya. Kesiapan Indonesia diperlukan tidak
hanya pada proteksi produk dalam negeri namun
juga pada sisi dunia ketenagakerjaan.
Dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2013
tentang
ketenagakerjaan,
definisi
ketenagakerjaan itu sendiri adalah segala hal
yang berhubungan dengan tenaga kerja pada
waktu sebelum, selama, dan sesudah masa kerja.
Bekerja merupakan cara manusia mendapatkan
harkat dan martabatnya sebagai manusia
meskipun selalu harus dihadapkan dengan
kenyataan terbatasnya lapangan kerja di negara
ini.
TUJUAN MEA
Dari data yang dilansir Tempo, jumlah tenaga kerja Indonesia pada
Februari 2014 sebesar 125,3 juta orang dengan jumlah pekerja 11,2
orang.
PENUTUP
TERIMA KASIH