Anda di halaman 1dari 11

Asal Usul

Burung

Nurul Hikmah
Robiatul Hadawiyah
The
Pseudosuc
Theory of hian
Bird Origin Thecodont
The
Dinosaur
Theory
The Pseudosuchian Thecodont
Burung berevolusi kira-kira 230 juta
tahun yang lalu (awal hingga
pertengahan periode Triassic)
Thecodonta adalah reptil dari
Mesozoic yang memiliki gigi di soket.
Reptil ini (Euparkeria) hidup lebih
dulu pada zaman Mesozic dan
beberapa teori mengatakan
merupakan nenek moyang dari
archosaurus, burung, dinosaurus,
pterosaurus, dan raptil
Merupakan teory yang masih banyak
dipakai oleh ahli ornito dan
paleontogi
Problem of Thecodont Theory
Teori ini kurang kuat karena kurangnya
bukti-bukti yang ditemukan seperti
theropod
Fosil yang ditemukan tidak sepenuhnya
membuktikan hipotesis yang ada
Indentifikasi Euparkeria sebagai
nenekmoyang cukup sulit karena menjadi
ancestor untu jenis archosaurs lain.
The Dinosaur Theory
Teori Dinosaur menunjukkan bahwa burung
berevolusi sekitar 150 juta tahun yang lalu dari
theropoda, atau bipedal, dinosaurus karnivora
Kelompok theropoda diduga telah memunculkan
burung ada pada periode Cretaceous, 80 juta
tahun setelah Archaeopteryx (Feduccia 2001a).
Teori Dinosaur diterima secara luas oleh
palentologists vertebrata, tapi tidak oleh
ornithologists.
Banyaknya temuan fosil dari theory ini
Archaeopteryx
dates to the Jurassic,
~160 mybp
slightly larger than a
pigeon
did more gliding rather
than flying
clawed fingers for
climbing
solid reptilian bones
had feathers and a
furcula
Problem of The Dinosaur Theory
Archaeopteryx ada pada masa Triassic
akhir 150 juta tahun, bulunya yang
modern menunjukan bahwa bird origin
memiliki usia lebih tua
Morfologi dinosaurus yang memiliki
lengan pendek dan ukurannya yang
besar mengasumsikan bahwa mereka
tidak dapat terbang.
The Ground-
The Origin
Up Theory of Flight
The Insect-
Net Theory

The Trees-
Down Theory
The Ground-Up Theory
Nenek moyong burung
berlari di tanah kemudian
melompat keudara
Sayap dan bulu mereka
mengalami evolusi dan cara
terbang juga berevolusi
Teori ini didasarkan kepada
morfologi dinosaurus
The Insect-Net Theory
Archaeopteryx sebagai,
dinosaurus darat kecil yang
menggunkan sayapnya untuk
menangkap serangga
(Feduccia 2001a).
Bulu tungkai depan
memanjang menjadikan lebih
efisien untuk menangkap
mangsanya. Sehingga, gerak
yang digunakan untuk
The Trees-Down Theory
Merupakan teori yang paling
banyak diterima karena tidak
bertentangan bukti, baik dari
Archaeopteryx atau temuan
fosil lainnya.
Teori ini menyatakan bahwa
nenek moyang burung adalah
treedwellers yang melompat
dari cabang ke cabang
(Feduccia
2001a).

Anda mungkin juga menyukai