Anda di halaman 1dari 75

TEORI BELAJAR, MOTIVASI dan

PENDIDIKAN ORANG DEWASA

Disajian Oleh
La Tahang
Materi ini disarikan dari berbagai
sumber

3/6/17 tahang08@gmail.com 1
Tujuan Pembelajaran
Mahasiswa diharapkan dapat:
Menjelaskan teori-teori belajar
Memberikan contoh aplikasi teori belajar
dalam proses pembelajaran
Menjelaskan pengertian motivasi belajar
Mendeskripsikan unsur-unsur yang
mempengaruhi motivasi belajar
Mahasiswa dapat menjelaskan prinsip
belajar orang dewasa (Andragogi)

3/6/17 tahang08@gmail.com 2
1. Teori Belajar
Teori belajar bersifat pragmatik dan
eklektif.
Teori Belajar hampir dipastikan tidak
pernah mempunyai sifat ekstrim, dalam
arti, tidak ada yang hanya
memperhatikan:
aspek mahasiswa/peserta didik, atau
aspek dosen/guru, atau
aspek kurikulum, atau lainnya
3/6/17 tahang08@gmail.com 4
3/6/17 tahang08@gmail.com 5
3/6/17 tahang08@gmail.com 6
Pengelompokan teori belajar
Titik fokus perhatian:
Mementingkan proses belajar;
Mementingkan sistem informasi yang
diolah dalam proses belajar.

Pengelompokkan teori belajar


berdasarkan
aliran psikologi dan atau menurut nama-
nama pengembang teori tersebut.

3/6/17 tahang08@gmail.com 7
Pengertian Belajar (1)
Slameto (1995):
belajar sebagai suatu proses
usaha yang dilakukan individu
untuk memperoleh perubahan
tingkah laku secara keseluruhan
sebagai hasil pengalaman individu
dalam interaksi dengan
lingkungannya.
3/6/17 tahang08@gmail.com 8
Pengertian Belajar (2)
Winkel (1989): belajar sebagai
suatu proses kegiatan mental pada
diri seseorang yang berlangsung
dalam interaksi aktif individu
dengan lingkungannya, sehingga
menghasilkan perubahan yang
relatif menetap/ bertahan dalam
kemampuan ranah kognitif, afektif,
dan psikomotorik.
3/6/17 tahang08@gmail.com 9
HAKIKAT BELAJAR (1)
- sebagai proses seorang memperoleh
berbagai
kecakapan, keterampilan, dan sikap.
- mulai dari masa bayi
- kemampuan untuk belajar pada manusia
merupakan ciri penting yang membedakan
manusia dengan makhluk lain.
- dalam kehidupan masyarakat, belajar
berperan
sebagai upaya penerusan, perubahan, dan
pengembangan budaya.

3/6/17 tahang08@gmail.com 10
Hakikat B E L A J A R (2)

Aktivitas mental
Merupakan kegiatan yang tidak dapat disaksikan
dari luar secara langsung, kecuali dengan
kemampuan (kognitif, afektif, psikomotorik) akibat
hasil belajar
Interaksi aktif
melibatkan pemikiran, kemauan, dan perasaan

Lingkungan
tidak semua lingkungan, tapi lingkungan yang
menjamin adanya proses belajar

3/6/17 tahang08@gmail.com 11
SEBAGAI HASIL BELAJAR (1)
1. Perubahan yang terjadi secara
sadar.
- memerlukan kesadaran individu
sehingga
terjadi interaksi dengan
lingkungan
2. Perubahan dalam belajar bersifat
kontinyu
dan kumulatif.
-berlangsung terus menerus dan tidak
statis,
perubahan yang terjadi akan
menyebabkan
3/6/17 tahang08@gmail.com 12
CIRI-CIRI PERUBAHAN PERILAKU
SEBAGAI HASIL BELAJAR (2)
3. Perubahan belajar bukan bersifat
sementara tapi relatif menetap, kecuali
terjadi proses belajar baru, kerusakan
otak dan fungsi ingatan
4. Perubahan dalam belajar bertujuan dan
terarah bila tidak ada intens, maka hasil
belajar merupakan efek samping dari
interaksi dengan lingkungan
5. Perubahan belajar mencakup seluruh
aspek perilaku
3/6/17 tahang08@gmail.com 13
Belajar pada abad 21_(1)
Delors (Unesco, 1996) life long learning dan
learning how to learn.
Empat pilar pembelajaran yaitu:
1.learning to know: memadukan
pengetahuan umum yang cukup luas dengan
kesempatan untuk bekerja melalui kemampuan
belajar bagaimana caranya belajar sehingga
diperoleh keuntungan dari peluang-peluang
pendidikan sepanjang hayat yang tersedia;
2.learning to do: bukan hanya untuk
memperoleh suatu keterampilan kerja
tetapi juga untuk mendapatkan
kompetensi berkenaan dengan bekerja
dalam kelompok dan berbagai kondisi
3/6/17 sosial yang informal
tahang08@gmail.com; 14
Belajar pada abad 21_(2):
3. learning to be dengan lebih menyadari
kekuatan dan keterbatasan dirinya, dan terus
menerus mengembangkan kepribadiannya
menjadi lebih baik dan mampu bertindak
mandiri, dan membuat pertimbangan
berdasarkan tanggung jawab pribadi;

4. learning to live together dengan cara


mengembangkan pengertian dan kemampuan
untuk dapat hidup bersama dan bekerjasama
dengan orang lain dalam masyarakat global
yang semakin pluralistik atau /majemuk secara
damai dan harmonis, yang didasari dengan
nilai-nilai demokrasi, perdamaian, hak asasi
manusia, dan pembangunan berkelanjutan.
3/6/17 tahang08@gmail.com 15
Proses Belajar
Proses belajar dapat terlaksana
dengan baik bila dilengkapi dengan
empat hal:
Sikap mental (Attitude)
Pengetahuan (Knowledge)
Kemampuan mempraktikan
(practise)
Keahlian (Skill)

3/6/17 tahang08@gmail.com 16
Kepercaayaan mengenai belajar
Dave Meier, 2004.The Accelerated Learning, Bandung: PT Mizan
Pustaka p.224
Lama:
1. Belajar adalah Baru:
menyerap 1. Belajar adalah
informasi menciptakan makna,
nilai dan pengetahuan
yg dapat dipraktikkan
oleh pembelajar
2. Belajar adalah 2. Belajar meningkat pesat
usaha individualis di lingkungan sosial yg
sarat kerjasama dan
interaksi manusia

3/6/17 tahang08@gmail.com 17
Lama: Baru:
Pengetahuan Pengetahuan melibatkan
terutama bersifat seluruh tubuh/pikiran,
emosi, indra, dan seluruh
verbal dan kognitif aspek kehidupan

Pembelajaran terhalang
Pembelajaran oleh terlalu banyak
menuntut sistem kontrol luar dan hirarkis
serta strukturisasi. Belajar
penyampaian yg
paling baik jika dilakukan
terkontrol dengan semangat
kegembiraan dan
permainan

3/6/17 tahang08@gmail.com 18
Prinsip-prinsip belajar
1. MOTIVASI 7. PERBEDAAN
2. KEAKTIFAN INDIVIDUAL
3. KETERLIBATAN/ 8. KESIAPAN
MENGALAMI 9. PERSEPSI
LANSUNG 10. TUJUAN
4. PENGULANGAN 11. TRANSFER DAN
RETENSI
5. TANTANGAN
12. KOGNITIF, AFEKTIF
6. BALIKAN DAN DAN PSIKOMOTOR
PENGUATAN
13. EVALUASI

3/6/17 tahang08@gmail.com 19
TEORI BELAJAR dan
Tokoh Pengembangnya
Aliran Humanistik
Aliran Tingkah Laku Bloom & Krathwohl
Kolb
(Behaviorisme) Honey & Mumford
Thorndike
Habermas
Watson
Clark Hull
Edwin Guthrie
Skinner Aliran Kognitif
Piaget
Aliran Belajar Ausubel
Sosial Bruner
Albert Bandura
Aliran Sibernetik
Landa
3/6/17 tahang08@gmail.com 20
Pask & Scott
TEORI BELAJAR BEHAVIORISME
(TINGKAH LAKU)
Belajar adalah perubahan tingkah laku
Proses belajar mengajar :
Penguatan (+)

Stimulus
STIMULUS PROSES Proses RESPONS Respons

Penguatan (-)
Faktor lain ialah penguatan (reinforcement) yang
dapat memperkuat timbulnya respons.
Reinforcement bisa positive bisa negative
Yang terpenting adalah masukan berupa stimulus
dan keluaran berupa respons (karena dapat diamati)
Kritik :
1. tidak mampu menjelaskan proses belajar yang
kompleks
2. tidak semua hasil belajar dapat diamati dan diukur
3/6/17 tahang08@gmail.com 21
APLIKASI BEHAVIORISME DALAM PROSES
BM
MELIPUTI LANGKAH-LANGKAH :
Menentukan tujuan Pembelajaran (instruksional)
Menganalisis lingkungan kelas, termasuk entry
behavior mahasiswa
Menentukan materi pelajaran
Memecah materi pelajaran menjadi bagian-bagian
kecil
Menyajikan materi pelajaran
Memberikan stimulus berupa : pertanyaan, tes,
latihan,
tugas-tugas
Mengamati dan mengkaji respons yang diberikan
Memberikan penguatan (positif maupun negatif)
Memberikan stimulus baru
Mengevaluasi hasil belajar
3/6/17Memberikan penguatan,
tahang08@gmail.com 22
dan seterusnya
Teori Belajar Sosial
Tokoh: Albert Bandura

Teori Belajar Sosial umumnya menerima


sebagian besar prinsip teori belajar tingkah
laku, namun teori ini lebih memusatkan
pada pengaruh signal (cues) pada:

tingkah laku dan pada proses mental internal,


menekankan pengaruh pikiran pada tindakan
dan pengaruh tindakan terhadap pikiran.

3/6/17 tahang08@gmail.com 23
Bandura (dalam Slavin 1994) mengkritik Skinner,
karena Skinner mengabaikan modeling, yaitu
peniruan tingkah laku orang lain dan pengalaman
vicarius yaitu belajar dari kegagalan atau sukses
orang lain secara tidak langsung

Bandura merasa bahwa yang dipelajari seseorang


bukan dibentuk oleh konsekuensinya, tetapi
karena dipelajari langsung dari model. Contoh
dosen olah raga mendemonstrasikan melompat
jangkit dan mahasiswa menirukannya.

3/6/17 tahang08@gmail.com 24
APLIKASI TEORI BELAJAR SOSIAL DALAM
PROSES BELAJAR MENGAJAR

belajar dengan cara observasi, baik


langsung maupun tidak langsung,
dilakukan melalui empat phase,
yaitu:
1. menaruh perhatian,
2. mengingat tingkah laku model,
3. memproduksi tingkah laku, dan
4. akhirnya termotivasi untuk
mengulangi tingkah laku itu
3/6/17 tahang08@gmail.com 25
Dalam Vicarious Learning, seseorang belajar melalui
mengobservasi secara tidak langsung terhadap
diganjarnya atau dihukumnya tingkah laku yang diperbuat
orang lain.

Di kelas, Vicarious Learning ini sering sekali dilakukan


dosen. Jika dosen melihat seorang mhs-nya jalan kesana
kemari sementara mahasiswa lain mengerjakan tugas,
maka dosen mencari seorang mahasiswa yang
mengerjakan tugas dengan baik dan kemudian
memberinya pujian.

Dengan cara demikian diharapkan mahasiswa yang lain,


termasuk mahasiswa yang tidak disiplin tadi dapat meniru
cara belajar mahasiswa yang memperoleh pujian tadi.

3/6/17 tahang08@gmail.com 26
TEORI BELAJAR KOGNITIVISME

Belajar adalah perubahan persepsi dan pemahaman (tidak selalu


berbentuk perubahan tingkah laku yang dapat diamati)
Setiap orang telah mempunyai pengetahuan/pengalaman dalam
dirinya, yang tertata dalam bentuk struktur kognitif. Proses belajar
terjadi bila materi yang baru beradaptasi dengan struktur kognitif
yang sudah dimiliki

A BA C B D ABCD
C D= Struktur
kognitif mahasiswa

Teori belajar yang berkembang berdasarkan teori ini ialah teori


perkembangan Piaget, teori kognitif Bruner, dan teori bermakna
Asubel
Kritik :
1. Lebih dekat pada psikologi daripada teori belajar,
sukar diaplikasikan
2. Sukar dipraktekkan, karena tidak mungkin memahami
struktur kognitif yang ada dalam setiap orang mahasiswa
3/6/17 tahang08@gmail.com 27
KOGNITIVISME: PIAGET

1. Proses Belajar : terjadi menurut tahap-


tahap perkembangan sesuai umur
2. Tahap-Tahap :
asimilasi (penyesuaian pengetahuan baru
dengan struktur kognitif yang sudah ada)
akomodasi (penyesuaian struktur kognitif
mahasiswa dengan pengetahuan baru)
equilibrasi (penyeimbangan mental
setelah terjadi proses asimilasi /
akomodasi

3/6/17 tahang08@gmail.com 28
APLIKASI TEORI KOGNITIVISME:
PIAGET
1) Menentukan tujuan instruksional
(Pembelajaran)
2) Memilih materi pelajaran
3) Menentukan topik yang dapat dipelajari
secara aktif oleh mahasiswa (bimbingan
minimum oleh dosen)
4) Merancang kegiatan belajar yang cocok
untuk topik yang akan dipelajari
mahasiswa
5) Mempersiapkan berbagai pertanyaan yang
memacu kreativitas mahasiswa untuk
3/6/17 berdiskusi atau bertanya
tahang08@gmail.com 29
KOGNITIVISME: BRUNER
Terjadinya proses belajar lebih ditentukan oleh cara
kita mengatur materi pelajaran
Proses belajar terjadi melalui tahap-tahap :
enaktif (aktivitas mahasiwa untuk memahami
lingkungan melalui observasi langsung realitas)
ikonik (mahasiswa mengobservasi realitas tidak
secara
langsung, tetapi melalui sumber sekunder,
misalnya
melalui gambar-gambar atau tulisan)
simbolik (mahasiswa membuat abstraksi berupa
teori,
penafsiran, analisis terhadap realitas yang telah
3/6/17 tahang08@gmail.com 30
diamati dan alami)
APLIKASI TEORI KOGNITIF BRUNER

Menentukan tujuan-tujuan instruksional


Memilih materi pelajaran
Menentukan topik yang bisa dipelajari
secara induktif oleh mahasiswa
Mencari contoh, tugas, ilustrasi, dsb.nya
Mengatur topik-topik mulai dari yang
paling konkret ke abstrak, dari yang
sederhana ke kompleks, dari tahap
enaktif, ikonik ke simbolik, dsb.nya
Mengevaluasi proses dan hasil belajar
3/6/17 tahang08@gmail.com 31
TEORI BERMAKNA AUSUBEL
Proses Belajar terjadi bila mahasiswa
mampu mengasimilasikan pengetahuan
yang dimiliki dengan pengetahuan baru
Proses Belajar terjadi melalui tahap-tahap:
memperhatikan stimulus yang diberikan
memahami makna stimulus
menyimpan dan menggunakan informasi
yang sudah dipahami
Konsep penting : Advance Organizer, yang
merupakan gambaran singkat isi pelajaran baru,
yang berfungsi sebagai (1) kerangka konseptual
sebagai titik tolak proses belajar, (2) penghubung
antara ilmu yang baru dengan apa yang sudah
dimiliki mahasiswa, (3) fasilitator yang
mempermudah mahasiswa belajar.
3/6/17 tahang08@gmail.com 32
APLIKASI TEORI BERMAKNA
AUSUBEL
Menentukan tujuan instruksional
Mengukur kesiapan mahasiswa
Memilih materi pelajaran
Mengidentifikasi prinsip - prinsip yang harus
dikuasai mahasiswa
Menyajikan pandangan menyeluruh tentang
apa yang harus dipelajari
Menggunakan advance organizer dengan
cara membuat rangkuman
Mengajar mahasiswa memahami konsep
dan prinsip dengan fokus pada hubungan
antara konsep yang ada
Mengevaluasi proses dan hasil belajar
3/6/17 tahang08@gmail.com 33
TEORI BELAJAR HUMANISTIK
Belajar adalah untuk memanusiakan manusia
Cenderung bersifat eklektik, dalam arti
memanfaatkan teknik belajar apapun asal tujuan
belajar tercapai
Contoh: Ausubel (meaningful learning), lihat juga
kognitivisme
Krathwohl & Bloom, ada 3 kawasan tujuan belajar :
Kognitif, Afektif dan Psikomotor
Kolb, ada 4 tahap dalam proses belajar, yaitu :
pengalaman konkrit, pengalaman aktif dan reflektif,
konseptualisasi, dan eksperimentasi aktif
Honey & Mumford, berdasarkan teori Kolb membagi
mahasiswa menjadi 4 macam: Aktifis, Reflektor,
Teoris, dan Pragmatis
Habermas, ada 3 tipe belajar : belajar teknis,
belajar praktis dan belajar emansipatoris
Kritik : sukar digunakan
3/6/17 tahang08@gmail.com
dalam konteks
34
yang
APLIKASI TEORI BELAJAR HUMANISTIK
DALAM PROSES BM
Dalam prakteknya cenderung mendorong mahasiswa untuk
berpikir induktif (dari contoh ke konsep, dari konkrit ke abstrak,
dari khusus ke umum, dsb.nya )
Teori ini mementingkan faktor pengalaman (keterlibatan aktif
mahasiswa di dalam proses BM)
Aplikasinya melalui tahap-tahap :
1. menentukan tujuan instruksional
2. menentukan materi pelajaran
3. mengidentifikasi entry behavior mahasiswa
4. mengidentifikasi topik-topik yang memungkinkan
mahasiswa mempelajarinya secara aktif dan
seterusnya.

3/6/17 tahang08@gmail.com 35
TEORI BELAJAR SIBERNETIK
Belajar adalah pengolahan informasi
Yang terpenting adalah sistem informasi, yang akan
menentukan terjadinya proses belajar. Jadi tidak ada satu pun
jenis cara belajar yang ideal untuk segala situasi
Contoh : Landa (pendekatan algoritmik dan heuristik), Pask &
Scott (tipe mahasiswa wholist dan serialist)
Pendekatan belajar algoritmik menuntut mahasiswa
berpikir sistematis, tahap demi tahap, linier menuju ke suatu
target tertentu (memahami rumus matematika)
Pendekatan heuristik menuntut mahswa berpikir divergen,
menyebar ke beberapa target sekaligus. Memahami suatu
konsep yang penuh arti ganda dan penafsiran, biasanya
menuntut cara berpikir demikian
Mah.tipe wholist cenderung mempelajari sesuatu dari tahap
yang paling umum ke tahap yang lebih khusus
Mah.tipe serialist; cenderung berpikir secara algoritmik
Kritik : Lebih menekankan pada sistem informasi, kurang
memperhatikan bagaimana proses belajar berlangsung (Sulit
dipraktekkan)
3/6/17 tahang08@gmail.com 36
APLIKASI TEORI BELAJAR SIBERNETIK
DALAM
PROSES BELAJAR MENGAJAR
Menentukan tujuan instruksional
Menentukan materi pelajaran
Mengkaji sistem informasi yang terkandung
dalam materi tersebut
Menentukan pendekatan belajar yang
sesuai dengan sistem informasi itu (apakah
algoritmik atau heuristik)
Menyusun materi dalam urutan yang sesuai
dengan sistem informasinya
Menyajikan materi dan membimbing
mahasiswa belajar dengan pola yang sesuai
dengan urutan pelajaran
3/6/17 tahang08@gmail.com 37
Motivasi dan Prestasi Belajar

Jarang berlatih Belum menguasai


menggunakan pengetahuan/
keterampilan keterampilan

PRESTASI
BELAJAR
RENDAH

Konsekuensi Sifat atau struktur


negatif pelaksanaan tugas yg sulit/tidak
suatu tugas menyenangkan
Suciati, 2001

tahang08@gmail.com 38 3/6/17
2. MOTIVASI
Pengertian : Movere =
menggerakkan

Kondisi yang :
- menimbulkan perilaku
- mengarahkan perilaku
- mempertahankan intensitas
perilaku

3/6/17 tahang08@gmail.com 39
TEORI MOTIVASI

Proses MOTIVASI diarahkan untuk


mencapai TUJUAN
TUJUAN yang ingin direalisasikan
dipandang sebagai POWER yang
menarik individu.
Terdapat beberapa TEORI
MOTIVASI dan hasil penelitian yang
berusaha mendeskripsikan hubungan
antara PRILAKU dan HASILNYA.
3/6/17 tahang08@gmail.com 40
KATEGORI CAKUPAN INTI TEORI YANG

. TEORI TEORI MENGEM-


BANGKAN
TEORI

TEORI TEORI Kebutuhan Abraham H


KEPUASAN
HIERARKI manusia dibagi Maslow
dalam hierarki :
KEBUTU
Fisiologi
HAN
Keselamatan
Sosialisasi
Penghargaan
Aktualisasi

3/6/17 tahang08@gmail.com 41
KATEGORI CAKUPAN INTI TEORI YANG
.TEORI TEORI MENGEM-
BANGKAN
TEORI

TEORI DUA DUA faktor Frederick


FAKTOR motivasi yaitu : Herzberg
TIDAK PUAS
PUAS

3/6/17 tahang08@gmail.com 42
KATEGORI CAKUPAN INTI TEORI YANG
.TEORI TEORI MENGEM-
BANGKAN
TEORI
TEORI Berhubungan David C Mc
KEBUTU dengan konsep
Clelland
HAN belajar. 3
kebutuhan
diperoleh dari
Kebudayaan :
PRESTASI
AFILIASI
POWER

3/6/17 tahang08@gmail.com 43
KATEGORI CAKUPAN INTI TEORI YANG
.TEORI TEORI MENGEM-
BANGKAN
TEORI

TEORI TEORI Setiap individu Victor H.


HARAPAN mempunyai Vroom
PROSES harapan :
KINERJA

3/6/17 tahang08@gmail.com 44
KATEGORI CAKUPAN INTI TEORI YANG
.TEORI TEORI MENGEM-
BANGKAN
TEORI

TEORI Bawahan selalu Victor H.


KEADILAN mem- Vroom
bandingkan
antara usaha
dan imbalan
yang mereka
terima dengan
usaha serta
imbalan yang
diterima orang
lain
3/6/17 tahang08@gmail.com 45
KATEGORI CAKUPAN INTI TEORI YANG
.TEORI TEORI MENGEM-
BANGKAN
TEORI

TEORI Penguatan Victor H.


PENGUAT- merupakan Vroom
prinsip belajar
AN yang sangat
penting dan
memotivasi
individu

3/6/17 tahang08@gmail.com 46
MOTIVASI BELAJAR
A. Fungsi Motivasi Dalam Belajar
1.Motivasi: Sesuatu yang paling mendasar yang
harus ada dalam proses belajar karena hasil
belajar akan optimal bila ada motivasi.
2.Motivasi selalu bertalian dengan suatu tujuan.

Fungsi Motivasi
1. Pendorong untuk berbuat sesuatu dari setiap
aktifitas yang dilakukan
2. Penentu arah perbuatan yakni kearah tujuan yang
ingin dicapai.
3. Menyeleksi perbuatan
4. Pendorong usaha untuk mencapai prestasi
3/6/17 tahang08@gmail.com 47
B. Bentuk Motivasi Di
Sekolah

Motivasi peserta didik berbeda-beda:


Motivasi tidak timbul tiba-tiba, tapi
motivasi harus ditumbuhkan oleh
Guru/Dosen.

3/6/17 tahang08@gmail.com 48
Cara untuk menumbuhkan motivasi belajar
mahasiswa antara lain :
1.Memberi Angka
Guru dalam hal ini memerlukan unsur objektivitas
dalam memberi nilai, yang hendaknya angka
tersebut mencerminkan aspek kognitif, afektif dan
psikomotorik.
2. Memberi hadiah
Hadiah akan sangat menarik mahasiswa
sebagai motivasi dalam melakukan
sesuatu pekerjaan.
Hadiah sebagai penguat terhadap
motivasi belajar siswa
3/6/17 tahang08@gmail.com 49
3. Kompetisi
Baik kompetensi individu maupun kelompok
digunakan untuk merangsang dan menguatkan
motivasi belajar. Individu = Juara kelas, Kelompok =
lomba2.
4. Ego Invoivement
Menumbuhkan kesadaran dalam diri siswa agar
merasakan pentingnya tgs disekolah dan
menerimanya sbg suatu tentangnya sehingga
siswa berusaha bekerja keras mengerjakan tgs
dengan harga dirinya sbg. Jaminan.
5. Memberi Pujian
Secara psikologi seseorang pasti akan lbh. Senang dipuji dari
pada di lecehkan.
Yang perlu diperhatikan kualitas pujian hendaknya layak sesuai
dengan prestasi bila berlebihan dapat membuat siswa besar hati
dan tidak termotivasi belajar.
3/6/17 tahang08@gmail.com 50
C. TEORI MOTIVASI
1.Motivasi dan Penguat
Skiner dan ahli teori tingkah laku mengungkapkan
tidak perlu memisahkan antara teori belajar dan
motivasi
Siswa yang telah diberi penguatan untuk belajar
(nilai, pujian) akan termotivasi untuk belajar
demikian juga siswa yang tlh. dihukum dlm
2. Hadiah dan
belajarnya, Penguatan
maka tdk lg termotivasi belajar.
Tidak ada jaminan apakah hadiah akan menjadi
penguat yg efektif krn sbg penguat ditentukan
oleh pribadi dan situasi.
Nilai penguat dr hadiah tergantung pada banyak
faktor.

3/6/17 tahang08@gmail.com 51
3. Cognitive Dissonance
teori yang menerangkan tentang tingkah
laku seseorang dengan memberi alasan
untuk menunjukkan bahwa dirinya
positif.

Teori ini berpegang bahwa orang akan


marah/tdk senang jika nilai
kepercayaannya ditentang oleh tingkah
laku yang secara psikologi tidak
konsisten untuk mengatasi untuk
mengatasi ketidak senangan ini mrk.
Mengubah tingkah lakunya dengan
3/6/17
memberikantahang08@gmail.com
alasan yang kira2 masuk
52
4. Teori Atribusi
Mencari penjelasan dan mencoba untuk
mengerti mengapa seseorang memberikan
alasan terutama jika seseorang mengalami
kegagalan/kesuksesan.
Orang mencoba untuk menyatakan bahwa
dirinya positif/ mempunyai kesan positif dan
akan mencari alasan untuk menghindari kesan
negatif.
Teori ini berfungsi bagaimana siswa
menginterprestasikan dan menggunakan
umpan balik atas prestasi akademik mereka
dan menyarankan kepada guru bagaimana mrk
hrs. memberikan umpan balik yang dapat
3/6/17menimbulkan motivasi yang sangat besar
tahang08@gmail.com 53 bgi
5. Self Worth (menghargai dirinya sendiri)
Teori ini menggabungkan komponen
motivasi dengan persepsi yang
menyebabkan sukses dan gagal.
Seorang individu blj dr persepsi
masyarakat bahwa seseorang dinilai
karena prestasinya.
seseorang mempertahankan persepsi
bahwa dia mempunyai kemampuan
yang positif. Jika seseorang gagal dalam
menjalankan tgs persepsi orang bahwa
dia tidak mampu.
kegagalan menciptakan perasaan diri
3/6/17
yang tidak berharga
tahang08@gmail.com
dan menolak
54
dirinya
6. Expectancy Theories Of Motivation
Hubungan antara kebutuhan dan tingkah
laku adl individu merespon terhadap
kebutuhan yang muncul.
Individu sering dihadapkan pd
bagaimana memilih respon untuk
berbagai kebutuhan
upaya memilih milih menurut jenisnya =
teori harapan
Individu tdk hanya merespon kejadian yg
telah terjadi, tetapi mrk merespon hal2
yang mungkin dan diharapkan akan
3/6/17
terjadi tahang08@gmail.com 55
7. Teori Humanistik Untuk Motivasi
Teori belajar humanistik, menjelaskan bahwa
proses belajar harus dimulai dan ditujukan
untuk kepentingan memanusiakan manusia
(proses humanisasi).
Teori belajar humanistik lebih menekankan
bagaimana memahami persoalan manusia
dari berbagai dimensi baik kognitif, afektif
dan psikomotorik.

3/6/17 tahang08@gmail.com 56
Menurut Carl Ransom Rogers, yang terpenting dalam
proses pembelajaran adalah pentingnya pendidik
memperhatikan prinsip pendidikan dan pembelajaran,
yaitu:
1.Menjadi manusia berarti memiliki kekuatan yang wajar
untuk belajar. Peserta didik tidak harus belajar tentang
hal-hal yang tidak ada artinya.
2.Peserta didik akan mempelajari hal-hal yang bermakna
bagi dirinya.
3.Pengorganisasian bahan pembelajaran berarti
mengorganisasikan bahan dan ide baru sebagai bagian
yang bermakna bagi peserta didik.
4.Belajar yang bermakna dalam masyarakat modern
berarti belajar tentang proses.
3/6/17 tahang08@gmail.com 57
Menurut Teori Maslow, Orang
dimotivasi oleh kebutuhan atau
ketegangan diciptakan oleh kebutuhan,
untuk bergerak menuju tujuan dimana
mereka percaya akan membantu
memenuhi kebutuhan.
8. Motivasi Berprestasi
ada beberapa orang yang
berambisi dan berkerja keras untuk
mencapai sukses.
3/6/17 tahang08@gmail.com 58
Empat Prinsip Motivasi
ARCS MODEL

ATTENTION PERHATIAN
RELEVANCE RELEVANSI
CONFIDENCE KEPERCAYAAN DIRI
SATISFACTION KEPUASAN

3/6/17 tahang08@gmail.com 59
ATTENTION Perhatian
Perhatian
ditimbulkan oleh
elemen yang :

Baru
Aneh
Kontradiktif
Kompleks

3/6/17 tahang08@gmail.com 60
PERHATIAN (attention)
Adalah proses mental ketika stimuli atau
rangkaian stimuli menjadi menonjol
dalam kesadaran pada saat stimuli
lainnya melemah.
Perhatian terjadi bila kita meng-
KONSENTRASI-kan diri pada salah satu
alat indra kita dan mengesam-pingkan
masukan-masukan melalui alat indra
yang lain.

3/6/17 tahang08@gmail.com 61
Faktor eksternal penarik perhatian

Gerakan
Intensitas stimuli
Kebaruan (Novelty)
Perulangan:
-familiarity(sudah kita dikenal)
-novelty (baru kita kenal)

3/6/17 tahang08@gmail.com 62
Faktor Internal penarik perhatian

FAKTOR BIOLOGIS:
(keadaan lapar, kenyang, usia muda,
tua dll)
FAKTOR SOSIOPSIKOLOGIS:
(Motif sosiogenis, sikap, kebiasaan,
dan kemauan yg kita perhatikan

3/6/17 tahang08@gmail.com 63
STRATEGI UNTUK MERANGSANG
MINAT DAN PERHATIAN MAHASISWA
Gunakan metode instruksional yang
bervariasi
Gunakan variasi media (transparansi,
videotape, dsb.nya) untuk melengkapi
perkuliahan
Bila tepat, gunakan humor dalam
presentasi
Gunakan peristiwa nyata sebagai
contoh untuk memperjelas konsep
Gunakan teknik
3/6/17 bertanya untuk
tahang08@gmail.com 64
RELEVANCY (RELEVANSI)
Hubungan antara materi kuliah dengan
kebutuhan dan kondisi mahasiswa
Motif pribadi (McClelland)
Kebutuhan untuk berprestasi (needs for
achievement)
Kebutuhan untuk memiliki kuasa (needs
for power)
Kebutuhan untuk berafiliasi (needs for
affiliation)
Motif instrumental, bahwa keberhasilan dalam
suatu tugas adalah langkah untuk mencapai
keberhasilan lebih lanjut
Nilai kultural, apabila tujuan yang ingin dicapai
sesuai dengan nilai yang dianut oleh
mahasiswa dantahang08@gmail.com
3/6/17
kelompok 65
STRATEGI UNTUK MENUNJUKKAN
RELEVANSI PERKULIAHAN

Sampaikan apa kemampuan mahasiswa


setelah mempelajari kuliah tersebut,
berarti perlu menjelaskan tujuan
instruksional
Menjelaskan manfaat pengetahuan/
keterampilan yang akan dipelajari yang
bekaitan dengan pekerjaan lulusan nanti
Berikan contoh, latihan atau tes yang
langsung berhubungan dengan profesi
tertentu
3/6/17 tahang08@gmail.com 66
KEPERCAYAAN DIRI (CONFIDENCE)

3/6/17 tahang08@gmail.com 67
KepercayaAN Diri (1)
Merasa diri mampu (kompeten)
Bandura (1977) konsep: Self
Efficacy
keyakinan pribadi bahwa dirinya
memiliki kemampuan untuk
melakukan sesuatu yang menjadi
syarat keberhasilan

Motivasi akan meningkat sejalan


dengan meningkatnya harapan
untuk berhasil, dan sebaliknya.
3/6/17 tahang08@gmail.com 68
Kepercaya Diri (2)
(Adi W. Gunawan, Genius Learning Strategy, p.47)

Kepercayaan diri adalah seberapa besar


rasa percaya diri kita sendiri bahwa kita
mampu melakukan sesuatu atau bertindak
dengan berhasil
Kepercayaan diri berbanding lurus dengan
Konsep diri
Kepercayaan diri akan menentukan
seberapa besar potensi atau kemampuan
diri yang kita gunakan (lihat gambar..)

tahang08@gmail.com 69 3/6/17
Kepercayaan Diri (3)
POTENSI TINDAKAN

KEPERCAYAAN HASIL

tahang08@gmail.com 70 3/6/17
Kepercayaan Diri (4)
Kepercayaan diri yang rendah:
Berpengaruh negatif pada
prestasi secara umum
Akan terus menghambat hidup orang
tsb dari potensi yang sesungguhnya
Mempengaruhi cara seseorang
memberi arti kepada
pengalaman hidupnya
tahang08@gmail.com 71 3/6/17
STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN
KEPERCAYAAN DIRI (CONFIDENCE)
Memperbanyak pengalaman berhasil
mahasiswa
(urutan materi dari mudah ke sukar)
Perkuliahan disusun dalam bagian yang
lebih kecil
Meningkatkan harapan untuk berhasil
dengan menyatakan persyaratannya
( tujuan instruksional dan kriteria tes pada
awal kuliah)
Memungkinkan kontrol keberhasilan di
tangan mahasiswa (adanya Kontrak
Perkuliahan) tahang08@gmail.com
3/6/17 72
Kepuasan SATISFACTION

3/6/17 tahang08@gmail.com 73
Kepuasan (satisfaction)
Keberhasilan dalam mencapai
suatu tujuan akan menghasilkan
kepuasan, dan mahasiswa akan
termotivasi untuk terus berusaha
mencapai tujuan yang serupa.
Kepuasan dipengaruhi oleh
konsekuensi yg diterima, baik yang
berasal dari dalam maupun dari luar
diri siswa itu sendiri.
tahang08@gmail.com 74 3/6/17
STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN
KEPUASAN
Gunakan pujian secara verbal dan umpan
balik yang informatif, bukan ancaman atau
sejenisnya
Berikan kesempatan mahasiswa segera
mempraktekkan pengetahuan yang
dipelajarinya
Minta mahasiswa membantu teman yang
belum berhasil menguasai suatu
keterampilan atau pengetahuan
Bandingkan prestasi mahasiswa dengan
prestasinya sendiri di masa lalu atau
standar lain, bukan dengan mahasiswa
3/6/17 tahang08@gmail.com 75
Rujukan:
Adi W. Gunawan, 2004, Genius Learning Strategy, Jakarta: PT
GramediaPustaka Utama
Denny, Richard, 1997. Sukses Memotivasi: Jurus Jitu
Meningkatkan Prestasi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama
Jalaludin Rakhmat, 1986. Psikologi Komunikasi, Bandung: CV.
Remaja Karya
Koswara, E. 1986. Motivasi: Teori dan Penelitiannya, Bandung:
Penerbit Angkasa.
Soli Abimanyu dan Sulo Lipu La Sulo, 2008, Bahan Ajar Strategi
Pembelajaran,
Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen
Pendidikan Nasional
Suciati dan Prasetya Irawan, 2001. Teori Belajar dan Motivasi,
Buku 1.03. PEKERTI, Mengajar di Perguruan Tinggi, Pusat
Antar Universitas untuk Peningkatan dan Pengembangan
Aktivitas Instruksional, Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi, Depdiknas.
3/6/17 tahang08@gmail.com 76

Anda mungkin juga menyukai