BONE TUMOR

Bone Tumors and Tumorlike Conditions, RSNA 2008

 Cara expertise
Lesi :
Litik-sklerotik
Matriks : osteoid,
chondroid
Kalsifikasi : ring n arch
Ekspansile, septasi,
endosteal scalloping
Di : epi-meta-diafisis
Letak : sentral -
eksentrik
Bentuk : geografik-moth
eaten-permeatif
Batas : tegas - tidak
tegas
Tepi : rim sklerotik
Zona transisi
Cortex: menipis/tdk
 OSTEOSARCOMA

Tampak lesi sklerotik di metafisis os femur sin distalis, letak

eksentrik, bentuk moth eaten, batas tak tegas, zona
transisi luas. Tampak matriks osteoid intra lesi. Tampak
periosteal reaction bentuk sun ray app dan codman triangle.
Deskripsi :
Pada foto wrist joint AP dan lateral view, tampak lesi lusen batas tegas
dengan zona transisional sempit, tepi licin, soliter, di metaepifisis os
radius, eccentric, dengan bubbly appearance (+), septasi (+), balloning
(+), tak tampak sklerotik pada tepi lesi, kortex tampak menipis, tak
tampak gambaran periosteal reaction, tak tampak gambaran matrix
chondroid maupun osteoid intralesi, tak tampak destruksi tulang.
Trabekulasi tulang tampak normal. Tak tampak gambaran fraktur
terutama fallen fragment fracture. Pada MRI T1 coronal view, tampak lesi
hipointense di metaepifisis os femur, batas tegas,tepi licin, zona transisi
sempit, soliter, eccentric, dengan perifokal edema (+). Tak tampak
 GIANT CELL TUMOR

Lesi litik expansile tanpa batas sklerotik di

exentris meta- ephypise, tanpa periosteal
reaction, tanpa matrix kalsifikasi di dalamnya,
dengan multiple septasi membentuk
gambaran soap bubble.
 ANEURYSM BONE CYST

Ephypise belum menutup.

Lesi litik expansile batas tegas di methaphise,
zona transisi sempit, yang menipiskan korteks dan
mengangkat periosteum, dengan septasi yang
tipis, tanpa matrix kalsifikasi didalamnya.
Pada CT dan MRI tampak fluid-fluid level.
 SIMPLE BONE CYST

Lesi litik ekspansile, dibatasi sklerotik di central

methapise , zona transisi luas, penipisan cortex,
multilocolated, fall fragmen fractur, tumbuh sesuai
aksis panjang tulang, tanpa periosteal reaction.
 NON OSSIFYING
FIBROMA

Lesi litik loculated dengan batas sklerotik ,

zona transisi sempit, letak eksentris di
metaphyse dengan endosteal scalloping.
EWINGS SARCOMA
Lesi litic permeative,
batas tak tegas
dengan zona transisi
luas di central
diaphise disertai soft
tissue mass dan
periosteal reaksion
bentuk lamellar (onion
type)
 CHONDROSARCOMA

Soft tissue mass + Lesi litik mouth eaten/permeative ,

batas tak tegas, zona transisi luas, di central
methaphyse dengan matix chondroid bentuk ring n
arc disertai endsteal scalloping
ENCHONDROMA

Lesi litik sedikit

expansile, batas
tegas, di central
diaphise ,
penipisan
endosteal,
kalsifikasi bentuk
"rings and arcs"
CHONDROMIXOID
FIBROMA
Lesi litik
ekspansile dengan
batas
sklerotik,lusen
center, bentuk
ovoid, lobulated,
tanpa periosteal
reaction dan tanpa
matriks kalsifikasi.
 OSTEOCHONDROMA

1. Tampak penonjolan kortex dan medulla yang

dibungkus dengan cartilago cap sehingga
membentuk gambaran couli flower.
2. Penonjolan ini tumbuh menjauhi ephipise.
 THALASEMIA

Cranium : pelebaran diploe, tabula eksterna menipis dan

subperiosteal spikulated membentuk gambaran hair on end.
Manus : trabekulasi kasar, pelebaran bone marrow, penipisan
corteks sehingga berbentuk square.
Vertebrae : bentuk square,tampak porotik, corteks menipis,
trabekulae vertikal prominent.
OSTEOMA

Tampak penebalam os
occipitalis dengan batas
tegas , tepi licin, lobulated.
RICKETS

1. Diffuse osteopeni.
2. Trabekulasi kasar.
3. Metaphyse tampak
cupping dan irregular (
fraying ).
4. Jarak metaphyse
ephypise melebar
GOUT ARTHRITIS
TAMPAK SOFT TISSUE
SWELLING.
TAMPAK THOPUS.
EROSI MARGINAL.
OVER HANGING.
PENYEMPITAN
RUANG SENDI.
OSTEOPETROSIS

.
 OSTEOPETROSI
S
1. Sklerotik diffuse.
2. Tampak sklerotik di endplate vertebrae
membentuk gambaran rugger jersey .
3. Penebalan dan sklerotik orbital rim.
4. Bone within bone di metacarpal.
5. Erlenmeyer flask bone.
6. Kepala lateral: penebalan tabula eksterna
dan interna dengan pelebaran diplou &
hair on end, tengkorak sclerosed dasar.
7. Tampak multiple fracture
OSTEOGENESIS IMPERFECTA
1. Osteoporotik
2. Penipisan kortex.
3. Wormian bones skull.
4. Basiler invaginasi.
5. Costae yang tidak teratur,
penyembuhan fracture
memberikan gambaran
Ribbon like
6. Teleskop shaped
appearances to the
metaphysic.
7. Acetabular protrusion.
 ACHONDROPLASIA

1. Tampak ukuran skull membesar dengan foramen magnum

yang kecil.
2. Vertebrae plana.
3. Illiac wing mendatar sehingga pelvis membentuk
gambaran gelas sampanye
4. Tampak kedua os femur pendek dengan lebar yang
normal.
LEGG CALVE PERTHES DISEASE

1. TAMPAK EPHIPISE OS FEMUR KECIL

DENGAN TEPI IRREGULAR.
2. JARAK META-EPHIPISE MELEBAR.
3. DEKSTRUKSI KORTEKS.
4. CRESENT SIGN DI SUB ARTICULAE.
 AMELOBLASTOMA

Tampak lesi litik ekspansile tanpa periosteal

reaksion di angulus mandibula dengan
multiple septasi membentuk gambaran
soap bubble disertai resorbsi akar gigi yang
berdekatan.
 RADICULAR CYST

Tampak lesi lusen dengan batas tegas, dinding

tipis dan licin, yang tumbuh mengelilingi akar gigi
PERIRADICULAR
ABSCESS

Tampak lesi lusen

di sekitar radix gigi
yang carries,
soliter, batas tegas
yang mendeviasi
radix.
 CEMENTOMABLASTOMA

Terjadi pada anak

Massa solid radiopak di periapikal yang fusi dengan
radix gigi, soliter, bulat, batas tegas yang dikelilingi
gambaran radiolusen.
JEFFERSON
FRACTURE

TAMPAK SOFT
TISSUE SWELLING
DI ANTERIOR VC1.
TAMPAK BURST
FRACTURE CINCIN
VC1.
HANGMAN FRAKTUR

TAMPAK
DISCONTINITAS DI
INTER ARTIKULARIS
VC 2.
EXTENTION TEAR DROP
FRACTUR
TAMPAK AVULSI
FRACTUR DI ASPEK
ANTERIOR-INFERIOR
CORPUS VC7 DENGAN
FRAGMENT FRAKTUR
BERBENTUK
TRIANGULAR.
SUB LUKSASI
VERTEBRAE BODY KE
SPINAL CANAL.
FRACTUR PROSESUS
SPINOSUS.
CLAY SHOVELLERS
FRACTURE

TAMPAK
DISCONTINUITAS DI
PROSESUS
SPINOSUS VC6.
DISLOCATION TMJ

Pada saat menutup

mulut tampak
condilus mandibula
terletak di anterior
fossa mandibula
SIALOLITHIASIS
 BLOW OUT FRACTUR

TRAMPAK DICONTINUITAS DINDING ORBITA

ASPEK INFERIOR YANG DISERTAI PROTUSIO
MASS DARI DALAM CAVUM ORBITA KE SINUS
MAKSILARIS ( TEAR DROP SIGN )
SINUSITIS
 SINUSITIS
Foto kepala water view : tampak
opasitas homogen di sinus maksilaris
dekstra dengan batas tegas dan
membentuk air fluid level, tak
tampak dekstruksi tulang sekitarnya.
OSTEOMYELITIS ACUT

Soft tissue swelling

, rusaknya
trabekulasi tulang,
periosteal reaction
bentuk lamellar
( penebalan
corteks )
 Rheumatoid Arthritis

Polyarthritis dan simetris

Soft tissue swelling.
Porotik juxta.
Penyempitan joint space.
Marginal erosi.
Subchondral cyst.
Kontraktur.
RHEUMATOID ARTHRITIS
Larsen grading:
0 - normal
1 - slight changes - swelling, periarticular
porosis, mild joint narrowing
2 - definite early changes - erosions, joint
narrowing
3 - medium destruction - erosions in all type
of joints, joint narrowing
4 - severe destruction - erosion, joint
narrowing, deformity in wt bearing area
5 - mutilation - gross deformities in wt
bearing areas
RHEMATOID ARTHRITIS
HIP JOINT

Head femur
menjorok ke
acetabulum.
 OSTEOARTHRITIS HIP JOINT

Loss of cartilage.
Narrowing of the joint space (the space
between the bones).
Bone spurs.
OSTEOARTHRITIS

1. Sub chondral
sklerosis.
2. Penyempitan joint
space.
3. Osteophyt.
4. cyst
GOUT ARTHRITIS

1. Asimetris.
2. Sklerotik
margin.
3. Pounch out
lesion/over
hanging.
4. Thopus.
NEUROTROPHIC ARTHROPATHY/ CHARCOT JOINT

1. Soft tissue
swelling.
2. Sklerotic.
3. Joint effusion.
4. Osteophytosis.
PSORIATIC ARTHRITIS
Penyempitan pada
akhir metakarpal dan
masuk ke tulang yang
berdekatan : Pensil
cup deformity.
Slipped Capital Femoral Epiphysis

Epiphysis femoralis
telah bergeser dari
collum femoralis
melalui growth plate
melemah.
DEVELOMPEMENT DYSPLASIA
HIP
1. Tampak caput femur
dekstra di luar
acetabulum.
2. Shentons line
terputus.
3. Caput femur berada
di lateral perkins
line .
4. Caput femur berada
di superior
hilgereiners line.
lgenreiner

perkin

DDH : - Capur femur di lateral perkins line, di superior hilgenreiners line dan
shentons line terputus
- Acetabular angle > 300