Anda di halaman 1dari 28

Seminar Hasil Tugas Akhir

STUDI DAERAH RAWAN


LONGSOR BERBASIS MITIGASI
DI KABUPATEN KOLAKA UTARA
MATRIKS PERBAIKAN

No. DOSEN PENGUJI MASUKAN KETERANGAN

1. Jamaluddin Jahid H, ST., M.Si Latar belakang dipertegas Latar Belakang telah dipebaiki ditambah
Gambaran umum longsor. dengan sejarah longsor dan karateristiknya.
Tujuan penelitian telah diperbaiki.
Sejarah terjadinya longsor. Ruang lingkup materi telah diperjelas dan
Tujuan penelitian diperbaiki. diperbaiki.
Ruang lingkup materi diperjelas dan tegas. Tinjauan pustaka telah ditambah mengenai
pengertian bencana secara umum.
Tinjauan pustaka ditambah mengenai kebencanaan.
Metode penelitian di perbaiki.

2. Nursyam Aksa, ST., M.Si Rumusan masalah dipertegas. Rumusan masalah telah dipertegas sesuai
Urutkan nomor tabel dan gambar. dengan tujuan dan hasil yang diinginkan.
Telah di urutkan nomor tabel dan gambar.
Perlu penjelasan apakah daerah dengan tingkat Telah diperjelas daerah rawan longsor
kerawanan rendah merupakan daerah aman. menurut tingkat kerawanannya.
Perjelas keterangan peta menurut tipologi zona dan Telah diperjelas keterangan peta menurut
tipologi zona dan tingkat kerawanannya.
tingkat kerawanannya.
Telah diperbaiki judul peta pada peta
Perbaiki judul peta pada peta rekomendasi penaganan rekomendasi penaganan (mitigasi).
(mitigasi).

3. Dr. Kasjim S, SH., M.TH.I Penambahan footnote pada hasil penelitian. Telah ditambahkan footnote pada hasil
Perbaiki redaksi pada sub bagian F di Bab V. penelitian.
Telah diperbaiki redaksi pada sub bagian F
bab V.
Latar Belakang

Kurang lebih 60% wilayah daratan di Indonesia merupakan


daerah rentan longsor.
Wilayah Kabupaten Kolaka Utara memiliki kondisi geologi
dengan bentuk morfologi yang berbukit, berlereng, dan
sebagian wilayahnya berada pada dataran tinggi memiliki
potensi bencana tanah longsor, apalagi jika diikuti dengan
curah hujan yang tinggi.
Diketahui jalur trans Sulawesi Lasusua Kabupaten Kolaka Utara
merupakan daerah rawan longsor.
Kolaka Utara sebagai kabupaten yang baru terbentuk,
memerlukan adanya pengendalian pemanfaatan ruang sebagai
antisipasi adanya pembangunan di daerah rawan longsor .
Filosofi Dasar
Penyebab tanah longsor terutama disebabkan oleh persentase kelerengan
suatu wilayah yang tinggi dan didukung oleh jenis batuan, tanah, dan
penggunaan lahannya yang dipicu oleh curah hujan yang tinggi.

Selain kondisi fisik suatu daerah perbuatan manusia juga menjadi


penyebab terjadinya bencana longsor. Hal ini telah diisyaratkan pada
firman Allah dalam QS. Ar-Rum 30 : 41.

Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena


perbuatan tangan manusia supaya Allah merasakan kepada mereka
sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan
yang benar)
Rumusan Masalah & Tujuan
Penelitian
RUMUSAN MASALAH TUJUAN PENELITIAN

1. Bagaimana zona rawan 1. Mengidentifikasi zona


longsor di Kabupaten daerah rawan longsor di
Kolaka Utara, menurut Kabupaten Kolaka Utara
tingkat kerawanannya? menurut tingkat
kerawanannya.
2. Bagaimana pengendalian
pemanfaatan ruang daerah 2. Mengusulkan pengendalian
rawan longsor menurut pemanfaatan ruang daerah
tingkat kerawanan longsor rawan longsor menurut
di Kabupaten Kolaka Utara tingkat kerawanan longsor
berbasis mitigasi? di Kabupaten Kolaka Utara
berbasis mitigasi.
Ruang Lingkup
Penelitian
Ruang lingkup wilayah atau lokasi studi yang dijadikan objek
penelitian berada di Kabupaten Kolaka Utara Provinsi Sulawesi
Tenggara. Dengan membatasi kajian pada bagaimana tingkat
kerawanan longsor yang terjadi pada lokasi penelitian dengan
pendekatan sistem informasi geografis. Dimana faktor-faktor
yang digunakan dibatasi pada empat variabel faktor alami
meliputi kemiringan lereng, curah hujan, jenis tanah, batuan,
dan variabel faktor manusia yaitu penggunaan lahan.

Dimana dalam penelitian ini hal-hal yang ingin dicapai ialah


mengetahui zona daerah rawan longsor di kabupaten Kolaka
Utara menurut tingkat kerawanannya. Kemudian diberikan
usulan pengendalian pemanfaatan ruang berbasis mitigasi serta
mitigasi bencananya menurut karateristik kawasan rawan
bencana longsor. Dimana bentuk mitigasi yang digunakan
sangat sederhana tidak begitu mendalam.
Tinjauan Pustaka
1. Pengertian Bencana Longsor
2. Penyebab Terjadinya Longsor
3. Karakteristik Kawasan Rawan Bencana Longsor
4. Tipologi Kawasan Rawan Bencana Longsor
5. Parameter - Parameter Longsor
6. Penggunaan Lahan Hubungannya Terhadap
Daerah Rawan Longsor
7. Pengendalian Pemanfaatan Ruang Kawasan
Rawan Longsor
8. Upaya Penanggulangan (Mitigasi) Bencana
Tanah Longsor
9. Pemanfaatan Sistem Informasi Geografis
Terhadap Identifikasi Tingkat Kerawanan
Longsor
Metode Penelitian

Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif.

Jenis dan Metode Pengumpulan data:


Jenis Data:
Data primer
Data sekunder

Metode Pengumpulan Data:


Wawancara
Dokumenter
Tabel Kebutuhan dan Sumber Data
Data

Geografi dan Administrasi Kabupaten Kolaka Utara


Kondisi Fisik Kabupaten Kolaka Utara
- Kondisi Topografi
- Kondisi Klimatologi
- Kondisi Tanah
- Kondisi Geologi
Penggunaan Lahan
Kependudukan Kabupaten Kolaka Utara
Fungsi Kawasan Hutan Kabupaten Kolaka Utara
History dan Karakteristik Longsor di Kabupaten
Kolaka Utara
Analisis
Kondisi Fisik Das
Peta Analisis
Kondisi
Topografi
Peta Analisis
Kondisi Curah
Hujan
Peta Analisis
Kondisi Tanah
Peta Analisis
Batuan
Peta Analisis
Pengunaan
Lahan
Analisis SuperImpose
Hasil Penelitian
Luasan Tingkat Kerawanan Longsor Dirinci Per Kecamatan
Kabupaten Kolaka Utara
Peta Kerawanan Longsor Kabupaten Kolaka Utara
Proses Overlay Peta Kerawanan Longsor
Menurut Tipologi Zona

ta Tipologi Daerah Rawan LongsorPeta Kerawanan Longsor


enurut Kelas Lereng)
Peta Kerawanan Longsor Menurut Tipologi Zona
Arahan Pemanfaatan Ruang
Kabupaten Kolaka Utara Berbasis
Mitigasi Bencana Longsor

A. Zona Tingkat Kerawanan Tinggi

B. Zona Tingkat Kerawanan Sedang

C. Zona Tingkat Kerawanan Rendah


Usulan Pemanfaatan Ruang Daerah Rawan Longsor
Menurut Zona dan Tingkat Kerawanannya

Tipolog Tingkat Usulan Pemanfaatan Tipologi Tingkat Usulan Pemanfaatan Tipeolo Tingkat Usulan Pemanfaatan Ruangnya
i Zona Kerawanan Ruangnya Zona Kerawana Ruangnya giZona Kerawana (Penggunaan Lahan)
(Penggunaan Lahan) n (Penggunaan Lahan) n

Tinggi Tidak Layak Untuk Tinggi Tidak Layak Untuk Tinggi Tidak Layak Untuk Kegiatan:
Kegiatan: Kegiatan: Hunian
Hunian Hunian Industri
Industri Industri Pertambangan
Pertambangan Pertambangan Peternakan
Peternakan Peternakan
Perikanan Perikanan Dapat Dibangun Dengan
Pertanian Semusim Syarat Kegiatan:
Pertanian Sawah Dapat Dibangun Dengan Pariwisata
Perkebunan Syarat Kegiatan: Hutan Kota
Hutan Produksi Pariwisata Pertanian Semusim
Hutan Kota Pertanian Sawah
Dapat Dibangun Dengan Pertanian Semusim Perkebunan
Syarat Kegiatan: Pertanian Sawah Hutan Produksi
Pariwisata Perkebunan Perikanan
Hutan Kota Hutan Produksi

Sedang Tidak Layak Untuk Sedang Tidak Layak Untuk Sedang Tidak Layak Untuk Kegiatan:
Kegiatan: Kegiatan: Industri
Hunian Hunian
Industri Industri Dapat Dibangun Dengan
Pertambangan Pertambangan Syarat Kegiatan:
Peternakan Pariwisata
A Perikanan B Dapat Dibangun Dengan C Hutan Kota
Pertanian Semusim Syarat Kegiatan: Pertanian Semusim
Pertanian Sawah Pariwisata Pertanian Sawah
Perkebunan Hutan Kota Perkebunan
Hutan Produksi Pertanian Semusim Hutan Produksi
Pertanian Sawah Perikanan
Dapat Dibangun Dengan Perkebunan Pertambangan
Syarat Kegiatan: Hutan Produksi Peternakan
Pariwisata Peternakan Hunian
Hutan Kota Perikanan

Rendah Boleh Dibangun: Rendah Boleh Dibangun: Rendah Dapat Dibangun Dengan
Pariwisata Pariwisata Syarat Kegiatan:
Hutan Kota Hutan Kota Pariwisata
Hutan Produksi Hutan Kota
Dapat Dibangun Dengan Hutan Produksi
Syarat Kegiatan: Dapat Dibangun Dengan Hunian
Pertanian Semusim Syarat Kegiatan: Pertambangan
Pertanian Sawah Hunian Pertanian Semusim
Perkebunan Pertambangan Pertanian Sawah
Hutan Produksi Pertanian Semusim Perkebunan
Peternakan Pertanian Sawah Peternakan
Perikanan Perkebunan Perikanan
Pertambangan Peternakan
Hunian Perikanan
Peta Arahan Pemanfaatan Ruang Daerah Rawan Longsor
Bentuk Mitigasi Daerah Rawan Bencana Longsor
Menurut Karateristik Kawasannya

Daerah Tekuk Lereng Daerah Lereng Sungai


Metode Teknik Sipil: Metode Teknik Sipil:
1. Slope Reshaping. 1. Slope Reshaping.
2. Bangunan penahan longsor. 2. Mengurangi pembebanan pada
Tembok/Dinding Penahan. lereng
Brojong 3. Bangunan penahan longsor .
Angker. Brojong.
3. Sistem drainase yang tepat pada Rip-rap.
lereng.
Metode Vegetatif
Metode Vegetatif 1. Penanaman kembali daerah gundul.
4. Penanaman kembali daerah gundul. 2. Jenis tananman berakar dalam,
5. Jenis tananman berakar dalam, rapat, rapat, berbobot ringan dan tunggang
berbobot ringan dan tunggang 3. Jenis tanaman yang cocok bambu
6. Jenis tanaman yang cocok pohon
kemiri, laban, dlingsem, mindi, johar,
bungur, banyan, mahoni, renghas, jati,
kosambi, sonokeling, trengguli, Daerah Yang Dilalui Sesar
tayuman, asam jawa dan pilang. Penutupan rekahan/retakan tanah dengan
7. Kerapatan tanaman beda antara bagian segera.
kaki lereng, tengah dan atas lereng.
Rekomendasi Penanganan Daerah Tekuk Lereng
Rekomendasi Penanganan Daerah Lereng Sungai
Kewajiban Manusia Terhadap Lingkungan
Kaitannya Dengan Daerah Rawan Longsor
Kerusakan Lingkungan
Pemicu terjadinya
Longsor
(QS. Ar-Rum 30 : 41)

Kerusakan Lingkungan:
g
Longs s
Lon
1. Faktor alam
2. Aktivitas Manusia
or
or

Solusi Pengelolaan
Lingkungan
Pemanfaatan Ruang Yang
tepat sebagaimana yg
dijelaskan dalam QS. Al-
Anbiyya 107
Kesimpulan

Berdasarkan tingkat kerawanan longsor di Kabupaten Kolaka


Utara di bagi menjadi 3 yaitu :
1. Tingkat kerawanan tinggi dengan luas wilayah 81.346,71 Ha
atau 25,12% dari luas wilayah Kabupaten Kolaka Utara.
Mendominasi di Kecamatan Ngapa dengan luas 14.568,446 Ha.
2. Tingkat kerawanan sedang dengan luas wilayah 232.807,67 Ha
atau 71,90%dari luas wilayah Kabupaten Kolaka Utara.
Mendominasi di Kecamatan Porehu dengan luas 50.819,091
Ha.
3. Tingkat kerawanan rendah dengan luas wilayah 9.641,94 Ha
atau 2,98 % dari luas wilayah Kabupaten Kolaka Utara.
Mendominasi di Kecamatan Watunohu dengan luas 2.013,772
Ha.
Saran
1. Diharapkan hasil penelitian menjadi dasar dari Pemerintah untuk mampu menetapkan
hasil rencana dan memberikan informasi mengenai daerah rawan longsor di lokasi
penelitian terkait dengan pengendalian pemanfaatan ruang di daerah rawan longsor.
2. Pemerintah memberikan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak melakukan pembukaan
lahan di sembarang tempat harus sesuai dengan fungsi kawasannya sebagai upaya
peningkatan kesadaran lingkungan.
3. Masukan bagi peneliti selanjutnya, karena dalam penelitian banyak variabel yang tidak
dikaji. Terdapat beberapa kelemahan dalam penelitian ini yaitu:
. Dalam menentukan tingkat kerawanan longsor penulis belum memasukkan faktor-
faktor lainnya seperti pemotongan lereng oleh jalan, pembebanan pada lereng,
kondisi drainase, kedalaman tanah, faktor pengaruh gempa terhadap longsor, belum
mengukur indeks resiko serta banyak hal yang peneliti tidak kaji sehingga
kedepannya penelitian yang bersifat sama akan memberikan pemahaman yang
beragam.
. Upaya pengendalian pemanfaatan ruang hanya mengkaji mengenai bentuk usulan
penggunaan lahan berdasarkan tipologi zona dan tingkat kerawanan longsor pada
lokasi penelitian. Diharapkan penelitian selanjutnya dapat mengkaji lebih dalam
mengenai usulan pengendalian pemanfaatan ruangnya.
. Sebaiknya peneliti selanjutnya yang ingin mengambil judul seperti ini dan lokasi yang
sama disarankan agar dapat mengkombinasikan penelitian ini dengan penelitian
mengenai bencana banjir. Karena pada lokasi penelitian pernah terjadi longsor yang

Anda mungkin juga menyukai