Anda di halaman 1dari 79

Hak Cipta Ridwan Khairandy 1

Hukum Perdata Internasional


Hukum Perdata Internasional

Perdata Hukum Internasional

Melintas Batas
Keperdataan
Negara
Hak Cipta Ridwan Khairandy 2
Hukum Perdata
Internasional
Keseluruhan kaidah dan asas
yang mengatur hub
keperdataan yang melintas
batas negara
HPI adalah Hukum Nasional
Peristiwa, perbuatan, atau
hubungannya yang
mengandung unsur
internasional atau elemen asing
Hak Cipta Ridwan Khairandy 3
Unsur Internasional
(Unsur Asing)

1.Faktor Personal
2.Faktor Teritorial

Internasional di sini tidak merujuk


kepada sumbernya, tetapi kepada fakta
atau materinya (objeknya)

Hak Cipta Ridwan Khairandy 4


Masalah Pokok HPI
1. Pengadilan mana yang berwenang
mengadili (jurisdiction)
2. Hukum mana yang harus
diberlakukan atau mengatur
peristiwa hukum yang
mengandung unsur asing
(applicable law, lex causae)
3. Pengakuan dan pelaksanaan
putusan asing (recognition and
enforcement of foreign judgment)
Hak Cipta Ridwan Khairandy 5
Kaidah HPI Indonesia
Tidak ada kompilasi apalagi kodifikasi kaidah-
kaidah HPI Indonesia;
Aturan-Aturan yang terkait dengan HPI yang
tersebar dalam berbagai UU, misal: UU
Perkawinan, UUPA, UU Penanaman Modal, dan UU
Kewarganegaraan;
Kaidah HPI tulen yang ada di Indonesia yang
merupakan peninggalan Hindia Belanda, yakni
Pasal 16, 17, dan 18 AB;
Tidak banyak konvensi-konvensi yang mengatur
persoalan HPI yang diratifikasi pemerintah
Republik Indonesia
Hak Cipta Ridwan Khairandy 6
Titik Taut/Titik Pertalian

Keadaan-keadaan atau fakta-fakta yang


menyebabkan berlakunya suatu sistem hukum

Titik Pertalian Titik Pertalian


Primer Sekunder

Keadaan-Keadaan/fakta- Keadaan-keadaan/fakta-
fakta yang melahirkan fakta yang menentukan
hubungan HPI hukum mana yang harus
digunakan dalam suatu
Unsur Asing
hubungan HPI
Lex Causae
Hak Cipta Ridwan Khairandy 7
Titik Pertalian Primer
1. Kewarganegaraan
2. Bendera kapal laut atau pesawat
udara
3. Domisili (domicile)
4. Tempat kediaman (residence)
5. Kebangsaan atau tempat kedudukan
badan hukum
6. Pilihan hukum intern
7. Tempat terjadinya perbuatan hukum
8. Tempat terletaknya benda
Hak Cipta Ridwan Khairandy 8
Titik Pertalian
Sekunder
Hukum Tempat terletaknya benda
(lex situs, lex rei sitae);
Hukum Tempat dilaksanakannya
perbuatan hukum (lex loci actus)
Hukum Tempat terjadi perbuatan
melawan hukum (lex loci delicti
commisi)
Hukum Tempat dilaksanakannya
pernikahan (lex loci celebrationis)
Hukum Tempat ditandatanganinya
kontrak (lex loci contractus)
Hukum Tempat dilaksanakannya
kontrak (lex loci solutionis)

Hak Cipta Ridwan Khairandy 9


Titik Pertalian
Sekunder
Lex Mobilia Sequntuur Personam
Pilihan Hukum
Hukum Kewarganegaraan (lex patriae)
Hukum Bendera kapal atau pesawat
udara
Hukum Domisili (lex domicilii)
Hukum Tempat kediaman
Hukum Kebangsaan atau kedudukan
badan hukum
Hukum negara tempat diadilinya
perkara (lex fori)

Hak Cipta Ridwan Khairandy 10


Tahap-Tahap Penyelesaian Masalah HPI
Peristiwa Hukum

Ada Unsur Asing Tidak Ada Unsur Asing

Perlu Penetapan/Putusan Pengadilan Tidak Perlu Penetapan/Putusan


Pengadilan
Perkara HPI

Pengadilan Punya Yurisdiksi Pengadilan Tidak Punya Yurisdiksi

Mengadili

Hak Cipta Ridwan Khairandy 11


Tahap-Tahap Penyelesaian Masalah HPI
(lanjutan)

Mengadili

Hukum Acara: Lex Fori Lex Causae


Kualifikasi : Lex Fori

Hukum Asing Lex Fori

Ada Renvoi Tidak Ada Renvoi

Lex Fori Hukum Asing Hukum Asing


Hak Cipta Ridwan Khairandy 12
Kualifikasi
(Klasifikasi, Kategorisasi)
Penerjemahan sekumpulan fakta
dalam kehidupan sehari-hari ke
dalam kategori hukum, sehingga
dapat diketahui makna yuridisnya
Dengan kualifikasi orang dapat
menata sekumpulan fakta yang
dihadapi, mendefinisikan, dan
menempatkannya ke dalam
kategori hukum yang ada
Hak Cipta Ridwan Khairandy 13
Kualifikasi

fakta fakta fakta fakta

Kategorinya apa ?

Artinya apa ? Hukumnya apa ?

Hak Cipta Ridwan Khairandy 14


Kualifikasi dalam HPI
Kualifikasi Fakta (Classification Cause of
Action, Classification of Facts): Kualifikasi
yang dilakukan terhadap seluruh fakta dalam
suatu peristiwa yang ditetapkan menjadi satu
atau lebih peristiwa hukum berdasarkan
kategori hukum dan kaidah hukum dari
sistem hukum yang seharusnya berlaku;
Kualifikasi Hukum (Classification of a Rule
of Law, Classification of Law): Penggolongan
atau pembagian seluruh kaidah hukum ke
dalam penggolongan atau pembidangan
kategori hukum tertentu yang telah
ditetapkan

Hak Cipta Ridwan Khairandy 15


Arti Pentingnya Kualifikasi
dalam HPI
Berbagai sistem hukum seringkali menggunakan
terminologi, tetapi berbeda makna;
Berbagai sistem hukum mengenal
konsep/lembaga hukum tertentu;
Ada fakta yang sama, tetapi jika digunakan
kategori yang berbeda, hasilnya sangat berbeda;
Berbagai sistem hukum mensyaratkan
sekumpulan fakta yang berbeda untuk
menetapkan peristiwa yang pada dasarnya sama;
Berbagai sistem hukum menempuh prosedur atau
proses hukum yang berbeda untuk menerbitkan
hasil status hukum yang pada dasarnya

Hak Cipta Ridwan Khairandy 16


Teori Kualifikasi dalam HPI
Dalam praktek
1. Kualifikasi Menurut Lex Fori melahirkan
2. Kualifikasi Menurut Lex Causae banyak
3. Kualifikasi Otonom permasalahan

Alternatif

Kualifikasi Bertahap

Kualifikasi Tahap Pertama Kualifikasi Tahap Kedua


(Kualifikasi Primer) (Kualifikasi Sekunder)

Hak Cipta Ridwan Khairandy 17


Peristiwa Hukum Kaidah
Hukum HPI
Indonesia Perkara HPI
Lex Causae
Lex Fori Pengadilan Negeri
Jakarta Pusat
Hukum Materiil
1.Kualifikasi (Hukum Substantif)
2.Hukum Acara
Lex Fori Hukum Asing
Hak Cipta Ridwan Khairandy 18
Status Personal (Personal Law)
Hukum yang berkaitan dengan hukum
perorangan, hukum keluarga, dan hukum
waris
Lex Causae dalam
Status Personal

Civil Law Common Law

Nasionalitas Domisili

Lex Patriae Lex Domicilii


Hak Cipta Ridwan Khairandy 19
Domisili dalam Sistem
Common Law
Domisili adalah negara
(dalam arti suatu wilayah
yang memiliki sistem hukum
sendiri) di mana seseorang
memiliki kediaman dan
bermaksud hidup di sana
secara permanen

Hak Cipta Ridwan Khairandy 20


Domisili dalam Sistem
Common Law
Domicile

Domicile of Domicile of
Origin Dependency

Domicile of
Choice

Hak Cipta Ridwan Khairandy 21


Domicile of Origin
Domisili asli adalah domisili
seseorang yang didapat pada saat
kelahirannya
Domisili asli tersebut berlangsung
sampai digantikan oleh domisili
yang bergantung pada orang lain
atau domisili pilihan
Seorang anak sah memperoleh
domisili berdasar domisili ayahnya,
dan anak luar dari domisili ibunya

Hak Cipta Ridwan Khairandy 22


Domicile of
Dependency
Domisili yang bergantung pada
domisili orang lain
Anak di bawah umur (sah)
mengikuti domisili ayahnya
Anak di bawah umur (luar kawin)
mengikuti domisili ibunya
Domisili isteri mengikuti domisili
suaminya (di Inggris sejak 1
Januari 1974, isteri memiliki
domisili independen dari
suaminya)
Hak Cipta Ridwan Khairandy 23
Domicile Choice
Domisili pilihan adalah
domisili yang didapat
seseorang yang bertempat
tinggal di suatu negara, yang
bukan negara asalnya, dengan
maksud untuk tinggal di sana
secara permanen
Persyaratan : Harus memiliki
(1) Capacity (2) Habitual
residence; (3) intention

Hak Cipta Ridwan Khairandy 24


Hak Cipta Ridwan Khairandy 25
Hak Cipta Ridwan Khairandy 26
illustrasi Renvoi

John Brown
Warganegara : Canada

1. Pindah ke Jerman, tetapi masih warganegara


Canada
2. Wafat di Jerman
3. Domisili terakhir: Jerman

Meninggalkan benda bergerak di Canada

Forum: Pengadilan Pewarisan benda bergerak


Canada
Hak Cipta Ridwan Khairandy 27
Forum; Court, Lex Fori: The law of Province of .
Canada

Pewarisan benda bergerak

Pewarisan benda bergerak tanpa wasiat diatur menurut hukum di


mana pewaris terakhir berdomisili

Hukum Jerman Domisili terakhir: Jerman

Pewarisan benda bergerak diatur


Hukum Canada
oleh hukum menurut
kebangsaannya
WN : Canada
Lex Fori
Hak Cipta Ridwan Khairandy 28
Budiman adalah warganegara Indonesia
Budiman sejak 1980 berdomisili dan bekerja di
Colorado
Menikah dengan Sarmila di Colorado pada
1982
Sarmila juga ikut menetap di Colorado
Memiliki anak (Yunita dan Sarita)
Kedua orang tua mereka meninggal karena
kecelakaan di jalan raya
Terjadi sengketa waris
Diselesaikan di County Court Colorado
Hukum negara mana yang dipakai ?
Hak Cipta Ridwan Khairandy 29
PT A membeli barang ke X Pte.Ltd (BH
Singapura)
Barang dikirim ke Jakarta;
Setelah barang diterima, ternyata tidak
sesuai dengan yang diperjanjikan
X menderita kerugian;
X mengajukan gugatan ke High Court
Singapore
Kontrak ditandatangani di Jakarta
Tidak ada pilihan hukum
Hak Cipta Ridwan Khairandy 30
Persoalan Pendahuluan
Persoalan pendahuluan adalah
suatu permasalahan hukum yang
harus dipecahkan terlebih dahulu
sebelum putusan akhir suatu
perkara HPI dijatuhkan hakim
Persoalan pendahuluan timbul
apabila putusan suatu persoalan
hukum bergantung pada sah
tidaknya suatu hubungan hukum
atau persoalan hukum lain

Hak Cipta Ridwan Khairandy 31


Persoalan Pendahuluan
Jan Pieter Jong Anita Hapsari Dewi
(WN Belanda (Warganegara Indonesia)

Lu de Jong Ida Albertina de Jong Tinneke de Jong

Sengketa Waris

Persoalan Pokok

Hak Cipta Ridwan Khairandy 32


Persoalan apa yang harus diselesaikan
terlebih dahulu sebelum persoalan pokok
diselesaikan ?
Persoalan Pendahuluan
Anak sah ?

Status Anak
Anak luar kawin ?

Status Perkawinan orang tua ?

Hak Cipta Ridwan Khairandy 33


Hukum yang Dipakai dalam
Penyelesaian Persoalan Pendahuluan
(Teori Absorption)
Teori Absorption
Persoalan Pokok

Lex causae

Persoalan Pendahuluan

Sama dengan lex causae di persoalan pokok

Hak Cipta Ridwan Khairandy 34


Hukum yang Dipakai dalam Penyelesaian
Persoalan Pendahuluan (Teori Repartition)

Persoalan Pokok

Lex Causae

Persoalan Pendahuluan Lex Fori

Hak Cipta Ridwan Khairandy 35


Poligami Di Belanda oleh Orang Indonesia

Suryono Suryati
(WNI) Menikah pada 2000 (WNI)
di Jakarta

Pada 2005
bekerja di Akan menikah dengan Inneke
Rotterdam van Dort (WN Belanda) di
Rotterdam

Apakah serta merta hukum Indonesia


Lex Causae:
diterapkan oleh Burgerlijk Stand atau
Hukum Indonesia
Pengadilan di Belanda ?

Hak Cipta Ridwan Khairandy 36


Kasus Perceraian di Indonesia
Ong Song Hang Lim Mei Lie
(WN RRC) (WN Singapura)
Menikah di Surabaya
pada 1999

Akan bercerai di PN Surabaya

Lex Causae: Apakah serta merta hukum RRC


Hukum RRC diterapkan pada kasus ini oleh
PN Surabaya?
Hak Cipta Ridwan Khairandy 37
Ketertiban Umum
(Public Policy, Openbare
Orde)
Het probleem der
openbareorde is nog steeds
een der grootste probleem van
het international privaatrecht
(Kollewijn)
Masalah terpenting dalam HPI,
tetapi sekaligus masalah
tergelap dalam HPI

Hak Cipta Ridwan Khairandy 38


Ketertiban Umum
(Public Policy, Openbare Orde)
Pengadilan tidak mengakui atau
melaksanakan hukum asing atau
putusan asing atau status, kewenangan,
dan kewajiban serta kemampuan atau
ketidakmampuan seseorang melakukan
perbuatan hukum yang diciptakan
berdasar hukum asing, jika hal tersebut
bertentangan dengan ketertiban umum
lex fori;
Pengadilan dapat mengesampingkan
berlakunya hukum asing jika
bertentangan dengan ketertiban umum
Hak Cipta Ridwan Khairandy 39
Ketertiban Umum
Ketertiban umum dapat ditemukan
dalam konstitusi dan undang-undang
secara menyeluruh yang mencerminkan
nilai-nilai keadilan;
Jika hukum asing ditolak berdasarkan
ketertiban umum, maka mesti hal
tersebut bertentangan dengan nilai-nilai
keadilan, asas moral yang baik atau
tradisi yang mengakar dalam ketentuan
lex fori.
Hak Cipta Ridwan Khairandy 40
Penyelundupan Hukum
Penyelundupan hukum terjadi apabila
seseorang yang mendapatkan
berlakunya hukum asing dengan
melakukan satu cara yang tidak
wajar, dengan maksud untuk
menghindari pemakaian hukum
nasionalnya
Tujuan: Menghindari suatu akibat
hukum tertentu yang tidak
dikehendaki atau untuk mewujudkan
suatu akibat hukum yang dikehendaki

Hak Cipta Ridwan Khairandy 41


Akibat Penyelundupan
Hukum
Setiap penyelundupan
hukum mengakibatkan
batalnya perbuatan yang
bersangkutan
Sebaliknya ada pula yang
berpendapat lain,
perbuatan penyelundupan
hukum dianggap sah
Hak Cipta Ridwan Khairandy 42
Perbuatan Melawan
Hukum dalam HPI
Setiap perbuatan melawan hukum
yang menimbulkan kerugian
terhadap orang lain, mewajibkan
orang yang karena kesalahannya
menimbulkan kerugian itu untuk
memberikan ganti rugi (Pasal 1365
BW)
Hukum yang berlaku dalam
perbuatan melawan hukum yang
ada unsur asingnya ?
Hak Cipta Ridwan Khairandy 43
Perbuatan Melawan
Hukum
Perumusan norma dalam Pasal 1365
KUHPerdata lebih merupakan struktur
daripada substansi
Pasal 1365 KUHPerdata tidak
mendefinisikan makna perbuatan
melawan hukum
Pasal ini menentukan unsur-unsur
atau persyaratan yang harus dipenuhi
untuk mengajukan gugatan ganti rugi
karena perbuatan melawan hukum
Menjadi ketentuan abadi

Hak Cipta Ridwan Khairandy 44


Melawan
Hukum Berdasar Pasal 1365
Harus ada perbuatan (baik positif
maupun negatif);
Perbuatan itu harus perbuatan
melawan hukum;
Ada kesalahan;
Perbuatan itu menimbulkan
kerugian;
Ada hubungan kausal antara
perbuatan melawan hukum dan
kerugian;
Hak Cipta Ridwan Khairandy 45
Hukum yang Berlaku bagi dalam
Perbuatan Melawan Hukum
dalam HPI
Lex causae dalam perbuatan
melawan hukum bergantung
pada teori yang diikuti oleh
pengadilan atau sistem hukum
nasional suatu negara
Teori tersebut adalah: The Lex
Fori Theory dan The Lex Loci
Delicti Commissi Theory

Hak Cipta Ridwan Khairandy 46


Status Badan Hukum dalam Hukum
Perdata Internasional

Teori atau Asas yang Berkaitan dengan


Status Personal Badan Hukum dalam HPI

1.Centre of administration or business


2.Centre of exploitation
3.Nationality or domicile of the share holders
4.Place of incorporation

Hak Cipta Ridwan Khairandy 47


Penyelesaian Sengketa Bisnis
Internasional
Transaksi Bisnis

Kontrak

Sengketa

Penafsiran Pelaksanaan
Kontrak Kontrak
Hak Cipta Ridwan Khairandy 48
Kontrak

Pelaksanaan Kontrak

Wan Prestasi

Penyelesaian Sengketa

Yurisdiksi ? Lex Cause?

Hak Cipta Ridwan Khairandy 49


Yurisdiksi

Kontrak

Ada Pilihan Tidak ada


Forum pilihan forum

Badan/Pengadilan Mengacu kepada Hukum


yang berwenang Acara Perdata Lex Fori
adalah sesuai dengan
pilihan para pihak Di Indonesia: HIR atau RbG

Hak Cipta Ridwan Khairandy 50


Hukum yang Berlaku dalam
Kontrak Bisnis Internasional

Kontrak

Ada Klausul Tidak ada klausul


Pilihan Hukum pilihan hukum

Hukum yang dipakai Hakim atau arbiter


adalah sesuai hukum harus menentukan
negara yang dipilih para hukum negara mana
pihak yang dipakai
Hak Cipta Ridwan Khairandy 51
Hukum yang Berlaku dalam
Kontrak Bisnis Internasional

Kontrak

Ada Klausul Tidak ada klausul


Pilihan Hukum pilihan hukum

Hukum yang dipakai Hakim atau arbiter


adalah sesuai hukum harus menentukan
negara yang dipilih para hukum negara mana
pihak yang dipakai
Hak Cipta Ridwan Khairandy 52
Penentuan Hukum yang Berlaku oleh Hakim/Arbiter dalam
sengketa Kontrak yang Tidak ada Pilihan Hukum

Hakim atau Arbiter

Titik Pertalian Sekunder Dapat dijadikan Pedoman

1. Lex loci contractus;


2. Lex loci solutionis;
3. The law of country of origin;
4. The law of country of reception;

Titik pertalian sekunder mana yang dipilih tergantung pada ketentuan


kaidah HPI lex fori

Indonesia : Pasal 18 Algemene Bepalingen van


Wetgeving voor Indonesie

Hak Cipta Ridwan Khairandy 53


Hukum Benda
Benda Bergerak

Lex Mobilia Sequntuur Personam

Civil Law Common Law

Asas Kebangsaan Asas Domisili

Hak Cipta Ridwan Khairandy 54


Benda Tetap
Untuk Tanah berlaku asas lex situs
Untuk Kapal berlaku asas
kebangsaan kapal
Kebangsaan kapal bergantung
pada di mana kapal tersebut
didaftarkan
Jika kapal milik orang atau
perusahaan Indonesia didaftarkan
di Liberia, maka kapal tersebut
berkebangsaan Liberia

Hak Cipta Ridwan Khairandy 55


Perkawinan dalam HPI
Dalam arti luas perkawinan mencakup
persyaratan materiil dan formal
perkawinan, keabsahan perkawinan,
akibat-akibat perkawinan, dan harta
perkawinan, dan berakhirnya perkawinan
Perkawinan yang mengandung elemen
asing;
Dalam HPI persoalan perkawinan
transnasional adalah salah satu bidang
yang paling banyak vulnurable
Hukum negara mana yang diberlakukan ?

Hak Cipta Ridwan Khairandy 56


Perkawinan
Perkawinan adalah ikatan lahir
batin antara seorang pria dan
seorang wanita sebagai suami
dan isteri dengan tujuan untuk
membentuk yang bahagia dan
kekal berdasarkan Ketuhanan
yang Maha Esa (Pasal 1UU No. 1
Tahun 1974)
Menganut prinsip perkawinan
religius bukan perkawinan perdata

Hak Cipta Ridwan Khairandy 57


Dua Pandangan tentang
Perkawinan Campuran
Perkawinan campuran adalah
perkawinan yang berlangsung antara
pihak-pihak yang berbeda domicile-
nya sehingga terhadap masing-
masing pihak berlaku kaidah-kaidah
hukum intern dari dua sistem hukum
yang berbeda;
Suatu perkawinan dianggap sebagai
perkawinan campuran apabila para
pihak berbeda kewarganegaraannya
Hak Cipta Ridwan Khairandy 58
Perkawinan Campuran
menurut UU Perkawinan
Perkawinan campuran adalah
perkawinan antara dua orang yang
di Indonesia hukum yang berlainan
karena perbedaan
kewarganegaraan, dan salah satu
pihak berkebangsaan Indonesia
Perkawinan antara sesama orang
asing yang dilaksanakan di
Indonesia bukan perkawinan
campuran, tetapi perkawinan yang
mengandung unsur asing
Hak Cipta Ridwan Khairandy 59
Keabsahan Perkawinan
Persyaratan Materiil
(substantive validity),
misal: persyaratan umur
Persyaratan Formal
(procedural validity),
misal: pengumuman,
tempat dan waktu
perkawinan
Hak Cipta Ridwan Khairandy 60
Validitas Esensial (Substantive)
Perkawinan
Asas lex loci celebrationis;
Asas yang menentukan diatur berdasar
sistem hukum dari tempat masing-masing
sebelum pernikahan dilangsungkan;
Asas yang menentukan diatur berdasar
sistem hukum dari tempat masing-masing
pihak ber-domicile sebelum perkawinan
dilangsungkan;
Asas yang menentukan diatur berdasar
sistem hukum tempat perkawinan
dilangsungkan, tanpa mengabaikan
persyaratan perkawinan yang berlaku di
negara masing-masing

Hak Cipta Ridwan Khairandy 61


Validitas Esensial menurut UU
Perkawinan
Perkawinan yang dilangsungkan di luar
negeri antara dua orang Indonesia atau
antara seorang WNI dan WNA adalah sah
apabila dilakukan menurut hukum yang
berlaku di negara di mana perkawinan itu
dilangsungkan, dan bagi WNI tidak
melanggar UU No. 1 Tahun 1974 (Pasal 56
ayat 1)
Perkawinan campuran tidak dilangsungkan
sebelum terbukti, bahwa syarat-syarat
perkawinan yang ditentukan hukum yang
berlaku bagi masing-masing pihak

Hak Cipta Ridwan Khairandy 62


Validitas Formal
Perkawinan
Pada umumnya di berbagai
negara dianut asas locus
regit actum, yakni
ditentukan berdasar sistem
hukum yang ditentukan
berdasar lex loci
celebrationis
Hak Cipta Ridwan Khairandy 63
Penjaminan Benda Tetap
Ada Loan Agreement antara PT X Badan
Hukum Indonesia dan May Bank (Malaysia)
Hukum yang berlaku untuk kontrak ini
berdasarkan choice law
Jaminan yang diserahkan berupa beberapa
bidang tanah yang ada di Bekasi
Penjaminan tanah tersebut (hak
tanggungan atas tanah) didasarkan pada
hukum Indonesia (asas lex situs)
Jika jaminannya berupa kapal, harus
dipasang hipotik berdasarkan hukum
negara di mana kapal tersebut didaftarkan
Hak Cipta Ridwan Khairandy 64
Pemakaian Hukum Asing
oleh
Pengadilan atau Arbitrase
Di common law system,
hukum asing dianggap
seperti fakta (like a fact);
Di civil law system hukum
asing diperlakukan
sebagai hukum

Hak Cipta Ridwan Khairandy 65


Praktek Pengadilan di Common Law
System

Hukum Asing Dianggap seperti Fakta

Didalilkan
Pengadilan

Dibuktikan

Para Pihak
Hak Cipta Ridwan Khairandy 66
Pemakaian Hukum Asing
Pertamina v Kartika Thaher
High Court of Singapore
Lai Kwe Chai

Pertamina Kartika Thaher

Advocate Advocate

Saksi/Keterangan Saksi/Keterangan
Ahli Ahli
Hakim/Pengadilan Memakai Hukum Indonesia
Berdasarkan Pembuktian di Pengadilan
Hak Cipta Ridwan Khairandy 67
Pemakaian Hukum Asing
Adopsi di Pengadilan Negeri Tanjung Pinang

Louis Phillipe Barbeaua Yvette Yvonne Barbeaua


(W.N. Canada) (W.N. Canada)

Pengadilan Negeri Adopsi


Tanjung Pinang

Bui Thi Le Hong Non (WN Vietnam)

Hakim pakai hukum


asing secara ex officio
Lex Causae:
Hukum Canada Dalam kenyataan juga minta
keterangan ahli
Hak Cipta Ridwan Khairandy 68
Penyelesaian Sengketa
Investasi
Sengketa antara Investor dan Negara Penerima Modal

Pencabutan Izin Nasionalisasi Ekspropriasi


Investasi

International Center on Investment Settlement Disputes

Hak Cipta Ridwan Khairandy 69


Penyelesaian Sengketa
Investasi
Sengketa diantara Investor Sendiri

Alternative Disputes Arbitrase Pengadilan


Settlement

1. Mediasi
2. Konsiliasi
Hak Cipta Ridwan Khairandy 70
Yurisdiksi/Kompetensi Absolut
ICSID

Sengketa yang diajukan Kesepakatan tertulis dari para pihak


merupakan sengketa yang untuk menyelesaikan sengketanya
timbul sebagai akibat melalui ICSID. Syarat ini dapat
langsung dari investasi dinyatakan dalam klausul dlm
modal persetujuan investasi asing atau
dalam penetapan tersendiri

Sengketa investasi terjadi antara negara


pihak dalam Konvensi dan warganegara
dari negara yang juga menjadi peserta
Konvensi
Hak Cipta Ridwan Khairandy 71
Yurisdiksi/Kompetensi
Absolut ICSID
Sengketa yang diajukan merupakan
sengketa yang timbul sebagai akibat
langsung dari investasi modal
Sengketa investasi terjadi antara negara
pihak dalam Konvensi dan warganegara
dari negara yang juga menjadi peserta
Konvensi
Kesepakatan tertulis dari para pihak
untuk menyelesaikan sengketanya
melalui ICSID. Syarat ini dapat
dinyatakan dalam klausul dlm
persetujuan investasi asing atau dalam
penetapan tersendiri
Hak Cipta Ridwan Khairandy 72
Penyelesaian Sengketa Investasi melalui
International Centre Settlement on Investment Disputes

Amco Asia v Republic Indonesia


Amco Asia Yayasan Kartika
Kontrak Eka Paksi

Memiliki Hotel
1. Perselisihan ttg pembagian Kartika Chandra
keuntungan
2. Perselisihan dibawa PN
Cabut izin investasi

BKPM
Hak Cipta Ridwan Khairandy 73
Amco Asia v Republic Indonesia

Lanjutan
Amco Asia Republic Indonesia

ICSID

Lex Cause ? Arbitrase

1. Pilihan hukum
2. Hukum host state

1. Hukum internasional; atau


2. Asas ex aquo et bono
Hak Cipta Ridwan Khairandy 74
Penyelesaian Sengketa Investasi sesama
Investor
Karaha Bodas Company v Pertamina
28-11-1994
KBC Pertamina

29-11-1994
Joint Operation PLN
Contract

Melakukan kegiatan: Energi Supply


1. Ekplorasi energi
geotermal Contract
2. Eksploitasi energi
Geotermal
Proyek Gagal
Hak Cipta Ridwan Khairandy 75
KBC v Pertamina
Lanjutan Penyebab Kegagalan

1. Kepres No. 39 Tahun 1997 (Proyek ditangguhkan)


2. Kepres No. 47 Tahun 1997 (Proyek dapat dilanjutkan)
3. Kepres No. 10 Tahun 1998 (Pembatalan proyek)

Akibatnya JOC tak dapat dilaksanakan

Kerugian
KBC telah Pertamina tak
investasikan dana bersedia turut
US $ 100 juta bertanggungjawab
Sengketa atas kerugian itu

Hak Cipta Ridwan Khairandy 76


KBC v Pertamina
Lanjutan
Pengaturan Penyelesaian Sengketa dalam JOC:
1. Pilihan Yurisdiksi: Arbitrase di Swiss
2. Pilihan Hukum : Hukum Indonesia

gugatan
Arbitrase di Swiss

Pertamina
KBC
Tanggapan

Putusan Majelis Arbitrase


1. Total kerugian KBC $ US 261 juta
2. Pertamina harus membayar ganti rugi
Hak Cipta Ridwan Khairandy 77
KBC v Pertamina
lanjutan

Pertamina Upaya hukum pembatalan putusan

Ditolak karena tak uang deposit Swiss Federal Court

KBC District of Court at Texas

Pengesahan Putusan
Arbitrase

Pertamina Appeal of Court

Ditolak, putusan arbitrase sah


Hak Cipta Ridwan Khairandy 78
KBC v Pertamina
lanjutan
Permohonan ke Pengadilan:
1. Bekukan aliran dana Pertamina di PSP
KBC 2. Bekukan rekening Pertamina di New York
dan negara lain

PN. Jakarta Pusat perintahkan KBC menghentikan


eksekusi di luar negeri (1-4-2002)
Pertamina
PN Jak Pus. Pembatalan
Putusan arbitrase (27-8-2002)

Kasasi Mahkamah Agung

Batalalkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat


Hak Cipta Ridwan Khairandy 79

Anda mungkin juga menyukai