Anda di halaman 1dari 11

materi

Suku Mamasa
(Sulbar)

Dipresentasi Oleh :

MARYAM . B
Bentuk rumah tradisional Mamasa terdiri atas lima jenis tingkatan
sesuai dengan strata sosial masyarakatnya. sebagai berikut:

1. Banua Layuk
Berasal dari kata Banua berarti rumah; kata Layuk berarti
tinggi, maka Banua Layuk artinya Rumah Tinggi, yang sangat
berukuran besar dan tinggi, biasanya pemilik rumah
tersebut dimiliki oleh ketua adat.

2. Banua Sura
Kata Sura berarti Ukir jadi Banua Sura berarti Rumah
Ukir, besar dan tingginya tidak seperti banua layuk. Penghuni
daripada rumah merupakan pemimpin dalam masyarakat dan
bangsawan.
3. Banua Bolong
Kata Bolong berarti Hitam. Rumah ini dihuni oleh orang kaya
dan pemberani dalam masyarakat.

4. Banua Rapa
Rumah Mamasa dengan warna asli (tidak diukir dan tidak
dihitamkan), dihuni oleh masyarakat biasa.

5. Banua Longkarrin
Rumah Mamasa yang bagian tiang paling bawah bersentuhan
dengan tanah dialas dengan kayu (longkarrin), dihuni oleh
kalangan tana koa-koa.
Lombon
Tambing
Ta`do

Site plan rumah tradisional mamasa

Sali-sali
Ba`baaa

Konstruksi Rumah Tradisional Mamasa

Kosmologi banua layuk


Bentuk struktur & konstruksi rumah tradisional Mamasa memberi
makna :
1. Bentuk atap yang memuncak mencerminkan makin ke atas
semakin besar & semakin agung. Struktur dan konstruksi atap ini
merupakan pencerminan Kagungan Yang Maha Kuasa.
2. Sifat kejujuran & kerja sama antar komponen bangunan yang
menggabungan 3 bagian bangunan yang terpisah mencerminkan
kegotong-royongan & kesatuan, Mesa kada dipatuo patan kada
dipomate,.kada masa umpiak batu tuo artinya bersatu kita teguh
bercerai kita runtuh, persatuan itu dapat merupakan kekuatan yang
dapat memecahkan persoalan apapun.
3. Masuk & keluar baba (pintu) mengharuskan kita
membungkukkan badan adalah cerminan sebuah penghargaan,
penghormatan, dan melepaskan kesombongan diri.
4. Antara banua dalam satu perkampungan tercermin pada bentuk
banua yang dibedakan atas dasar pemilik banua merupakan
pencerminan keberagaman bentuk arsitektur.
Secara vertikal Banua Mamasa terbagi atas:
- Illi banua (kolong rumah), yakni tempat bersemayam deate-
deate, yakni pemelihara dunia bawah air yang diidentifikasikan
sebagai bawahan dan buruk.
- Kale banua (badan rumah), lini atau padang yang ditempati
manusia untuk menjalani aktifitas khususnya seperti upacara-
upacara persembahan dan pemujaan.
- Papa banua ( atap/kepala rumah), langi` yang merupakan dunia
yang berada di atas, terang dan baik.
Sedangkan secara horisontal, di kenal empat ruang utama, yaitu:
- Tado, yaitu ruang terdepan (Utara) sebagai tempat menerima
tamu.
- Baba, yaitu ruang setelah tado yang difungsikan sebagai ruang
tidur tamu. Jika ada yang meninggal jenazahnya disema-yamkan di
sisi Barat baba dengan kepala di sebelah Selatan sebelum
dikuburkan.
c. Tambing, yaitu ruang setelah baba yang berfungsi sebagai
ruang tidur, pada banua layuk dibagi dua menjadi Pollo Tambing
(sisi Barat) & Tambing (sisi Timur). Tambing diperuntukkan bagi
pemilik rumah, sedangkan Pollo Tambing peruntukkan bagi anak
gadis & tempat penyimpanan harta pusaka.
d. Lombon, yaitu ruang terletak paling belakang (Selatan)
difungsikan sebagi dapur & tempat menerima kerabat dekat yang
datang serta sebagai tempat musyawarah keluarga.
Ketinggian lantai Tado dan Baba sama, sedangkan Tambing dan
Lombon lebih tinggi 50 cm. Untuk banua yang hanya terdiri dari
3 ruang (tanpa Tado), yang ditinggikan adalah Lombon.
Sedangkan yang terdiri dari 2ruang (hanya Tambing dan Lombon)
tidak terdapat perbedaan ketinggian lantai.
Keberadaan banua tidak dapat dilepaskan dari alang (lumbung)
yang menjadi tempat penyimpanan hasil pertanian. Ukuran dan
jumlah alang yang dibuat sesuai dengan kebutuhan. Disesuaikan
dengan tipe banua yang memiliki, maka alang yang ada terdiri tiga
tipe, yaitu:
1. Alang Sura (alang yang diukir)
2. Alang Bolong (alang yang di cat hitam)
3. Alang Biasa (alang yang tidak diukir maupun di cat)
Alang dapat didirikan di samping kiri dan kanan banua
(menghadap ke Utara) serta melintang didepan banua (menghadap
ke Barat-Timur). Pada acara/upacara adat bagian bawah alang
menjadi tempat duduk tamu kehormatan.
ornamen/Passura yang dijumpai pada rumah adat di Mamasa bukan
sekedar hiasan belaka, karena ukiran itu sarat makna dan simbol-
simbol religi. Ukiran Mamasa terdiri atas empat dasar, yaitu (1)
paqbura allo (bentuknya menyerupai matahari), (2) paqtedong
(bentuknya menyerupai kerbau), (3) paqmanuq londong (bentuknya
menyerupai ayam jantan), dan (4) paqsussuq (merupakan garis-garis
lurus).
Setiap ukiran pada akhir penyelesaiannya selalu diberi warna atau cat
yang hanya terdiri atas mariri kuning, malotong hitam, mararang
merah, dan mabusa putih
Salah satu keunikan dari rumah tradisional Mamasa adalah tanduk
kerbau yang dipajang ditiang depan rumah, semakin banyak
tanduk kerbau yang melekat di tiang rumah maka semakin tinggi
kemampuan ekonomi dan status sosial pemilik rumah.
Contoh rumah tradisional mamasa dalam strata sosial

Tipe banua layuk Tipe banua longkarrin

Tipe banua sura Tipe banua rappa


Tipe banua bolong

Anda mungkin juga menyukai