HIDROSEFALUS Pembimbing : dr. Dany Kurniadi Ramdhan, SpBS
Muhammad Alfa Septiano Yunus
DEFINISI Hidrosefalus Hidro : air Chepalon : kepala Hidrosefalus dapat didefinisikan secara luas sebagai gangguan pembentukan aliran atau penyerapan LCS yang menyebabkan peningkatan volume pada CNS EPIDEMIOLOGI Secara keseluruhan, insidensi hidrosefalus antara 0.2-4 setiap 1000 kelahiran Insidensi hidrosefalus kongenital adalah 0.5-1.8 pada tiap 1000 kelahiran Tidak ada perbedaan bermakna insidensi untuk kedua jenis kelamin, dan ras Dapat terjadi pada semua umur Insiden hidrosefalus yang didapat tidak diketahui jumlahnya ANATOMI DAN FISIOLOGI PATOFISIOLOGI DISGENESIS SEREBRI Malformasi Arnold-Chiari Hidroanensefali PRODUKSI CSS BERLEBIH Papiloma pleksus khoroideus OBSTRUKSI ALIRAN CSS Sebagian besar hidrosefalus termasuk dalam kategori ini ABSROPSI CSS BERKURANG Kerusakan vili arakhnoidalis absorbsi CSS berkurang Penyebab Post meningitis Post perdarahan subarachnoid Kadar protein CSS yang sangat tinggi ATROFI SEREBRI Atrofi serebri kompensasi ruang CSS menimbun KLASIFIKASI Anatomis Hidrosefalus tipe obstruksi/non-komunikans Hidrosefalus tipe komunikans Etiologi Tipe obstruktif (non-komunikans) Kongenital Didapat/acquired Tipe komunikans Kongenital Didapat/acquired Tipe obstruktif Kongenital Didapat
Porencephali granulasi arachnoid Infeksi Perdarahan subarachnoid Meningitis karsinomatosa Peningkatan viskositas CSS Kadar protein yang tinggil Produksi CSS yang berlebihan Pailoma pleksus khoroideus Kongenital Didapat
Porencephali granulasi arachnoid Infeksi Perdarahan subarachnoid Meningitis karsinomatosa Peningkatan viskositas CSS Kadar protein yang tinggil Produksi CSS yang berlebihan Pailoma pleksus khoroideus NPH (Normal Pressure Hydrocephalus) Definisi:Hidrosefalus yang terjadi tanpa disertai dengan peningkatan tekanan intrakranial yang berarti, merupakan suatu tipe hidrosefalus kronik dimana tekanan intrakranial berangsur-angsur berubah stabil dan terjadi pembesaran dari ventrikel otak. Gejala klinis (-) Trias gaya berjalan ataxia gejala berupa instabilitas postur dan gangguan keseimbangan yang makin terlihat bila penderita berjalan atau menaiki tangga. Kelemahan dan kelelahan otot samar Demensia Dapat disertai apatis, keterlambatan dalam proses berpikir, dan kecenderungan untk hilang atensi inkontinensia urn Biasanya terjadi pada stadium akhir Penderita tidak peduli terhadap gejala inkontinensia yang dialaminya ETIOLOGI BERDASARKAN UMUR 0-2 tahun 2-12 tahun Infeksi intrauterine Massa yang menekan sistem Meningoensefalitis bakteri/virus pada ventrikular : kraniofaringioma, tumor neonatus pineal Kista araknoid Tumor fossa posterior : meduloblastoma, Tumor intrakranial astrositoma,ependimoma AV malformasi Gangguan perkembangan : Stenosis Post infeksi aquaduktus, malformasi Arnold Chiari Gangguan perkembangan : Stenosis Post infeksi : meningitis Aquaduktus, myelomeningokel, Kista Post hemorraghic Dandy Walker, Ensefalokel GAMBARAN KLINIS Pada bayi Juvenile/adult Sakit kepala Kepala membesar
Kesadaran menurun Sutura melebar Gelisah
Fontanella kepala prominen Mual, muntah
Hiperfleksi seperti kenaikan tonus anggota gerak Mata kearah bawah (sunset Gangguan perkembangan fisik dan mental phenomena) Papil edema; ketajaman penglihatan akan menurun dan lebih lanjut Nistagmus horizontal dapat mengakibatkan kebutaan bila terjadi atrofi papila N.II. Tekanan intrakranial meninggi oleh karena ubun-ubun dan sutura Perkusi kepala : cracked pot sign atau sudah menutup, nyeri kepala terutama di daerahbifrontal dan bioksipital. seperti semangka masak. Aktivitas fisik dan mental secara bertahap akan menurun dengan gangguan mental yang sering dijumpai seperti : respon terhadap lingkungan lambat, kurang perhatian tidak mampu merencanakan aktivitasnya. LINGKAR KEPALA
Umur Lingkar Kepala
0 bulan 35 cm 3 bulan 41 cm 6 bulan 44 cm 9 bulan 46 cm 12 bulan 47 cm 18 bulan 48,5 cm DIAGNOSIS Rontgen foto kepala Transiluminasi Lingkaran kepala Ventrikulografi Ultrasonografi CT-scan kepala MRI kepala DIAGNOSIS Rontgen foto kepala Transiluminasi Lingkaran kepala Ventrikulografi Ultrasonografi CT-scan kepala MRI kepala PENATALAKSANAAN Terapi medikamentosa Asetazolamid Furosemid Terapi pembedahan Pada pusat kesehatan yang memiliki sarana bedah saraf Penderita gawat dan sambil menuggu operasi mannitol 0.5-2 g/kgbb/hari diberikan dalam 10-30 menit Tidak terdapat fasilitas bedah saraf Tidak gawat terapi medikamentosa rujuk ke RS terdekat dengan fasilitas bedah saraf Gawat rujuk setelah pemberian mannitol Jenis Terapi Operatif Third ventrikulostomi Operasi pintas/shunting Eksternal Internal Ventrikulo-Sisternal, CSS dialirkan ke sisterna magna (Thor- Kjeldsen) Ventrikulo-Atrial, CSS dialirkan ke atrium kanan. Ventrikulo-Peritoneal, CSS dialirkan ke rongga peritoneum Ventrikulo-Pleural, CSS dialirkan ke rongga pleura Komplikasi Shunting Infeksi Hematoma subdural Obstruksi CSS yang rendah Asites Kraniosinostosis DIAGNOSIS BANDING Higroma subdural: penimbunan cairan dalam ruang subdural akibat pencairan hematom subdural Hematom subdural: penimbunan darah di dalam rongga subdural Emfiema subdural: adanya udara atau gas dalam jaringan subdural. Hidranensefali: sama sekali atau hampir tidak memiliki hemisfer serebri, ruang yang normalnya di isi hemisfer dipenuhi CSS Tumor otak Kepala besar Megaloensefali : jaringan otak bertambah Makrosefali : gangguan tulang Atrofi serebri : Gejala sulit dibedakan dengan NPH KOMPLIKASI Atrofi otak Herniasi otak PROGNOSIS Kira-kira 40% bayi yang hidup memiliki intelektual mendekati normal Dengan pengobatan dan pembedahan setidaknya 70% dapat hidup hingga melampau masa anak-anak 40% diantaranya dengan intelegensi normal 60% mengalami gangguan intelegensi dan motorik TERIMA KASIH PERTANYAAN?
Bagaimana pertimbangan tatalaksana medikamentosa dan
operatif pada pasien hidrosefalus? Apakah dapat melakukan pengambilan css melalui lumbal pungsi atau tidak? Dan kapan dilakukannya? Pada nph tidak terdapat gejala khas, namun terdapat ataxia. Bagaimana membedakannya dengan penyakit Parkinson? Apakah dapat mendiagnosa hidrosefalus tanpa ct-scan? Apakah transiluminasi dapat dilakukan pada semua pasien dengan hidrosefalus?