Anda di halaman 1dari 16

REFERAT

DiABETES MELLITUS II

Pembimbing :
dr. Dewi Kartika Sari, SpPD

Disusun oleh :
Ganiah Utami
1102012095
ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts
DIABETES MELLITUS
DEFINISI

Menurut American Diabetes Association (ADA) 2005


Diabetes melitus merupakan suatu kelompok penyakit
metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang
terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin
atau kedua-duanya.
EPIDEMIOLOGI

Kejadian DM Tipe 2 pada wanita lebih tinggi daripada laki-laki.


Wanita lebih berisiko mengidap diabetes karena secara fisik
wanita memiliki peluang peningkatan indeks masa tubuh yang
lebih besar. Hasil Riset Kesehatan Dasar pada tahun 2008,
menunjukan prevalensi DM di Indonesia membesar sampai 57%,
pada tahun 2012 angka kejadian diabetes melitus di dunia adalah
sebanyak 371 juta jiwa, dimana proporsi kejadian diabetes melitus
tipe 2 adalah 95% dari populasi dunia yang menderita diabetes
mellitus dan hanya 5% dari jumlah tersebut menderita diabetes
mellitus tipe 1.
KLASIFIKASI
PATOGENESIS
Diabetes Tipe 1

Terjadi akibat kurangnya insulin yang diproduksi oleh sel Beta Pankreas

Diakibatkan oleh:
1. Infeksi Virus
2. Kelainan Autoimun
3. Herediter menyebabkan degenaratif sel beta, bahkan tanpa
adanya virus atau penyakit autoimun
PATOGENESIS
Diabetes Tipe II

Penderita DM tipe 2:
Glukosa tidak dapat masuk
ke dalam sel karena sel
resisten terhadap insulin

Orang normal:
Glukosa dapat masuk ke dalam
sel dengan mudah
PATOGENESIS
DeFronzo pada tahun 2009 menyampaikan, bahwa tidak hanya otot, liver dan sel beta pankreas
saja yang berperan sentral dalam patogenesis penderita DM tipe-2 tetapi terdapat organ lain
yang berperan yang disebutnya sebagai the ominous octet
PATOGENESIS
Diabetes tipe lain

Diabetes mellitus ditingkatkan oleh peningkatan pelepasan hormone


antagonis, diantaranya, somatotropin (pada akromegali), glukokortikoid
(pada penyakit Cushing atau stress), epinefrin (pada stress),
progestogen dan kariomamotropin (pada kehamilan), ACTH, hormone
tiroid dan glucagon. Infeksi yang berat meningkatkan pelepasan
beberapa hormon yang telah disebutkan di atas sehingga meningkatkan
pelepasan beberapa hormone yang telah disebutkan diatas sehingga
meningkatkan manifestasi diabetes mellitus. Somatostatinoma dapat
menyebabkan diabetes karena somatostatin yang diekskresikan akan
menghambat pelepasan insulin.
MANIFESTASI KLINIS
AKUT KRONIK
Kesemutan
Poliphagia (banyak makan)
kulit terasa panas atau seperti tertusuk tusuk
polidipsia (banyak minum) jarum
rasa kebas di kulit
poliuria (banyak kencing/sering Kram
kencing di malam hari) Kelelahan
mudah mengantuk
nafsu makan bertambah namun pandangan mulai kabur
berat badan turun dengan cepat gigi mudah goyah dan mudah lepas
kemampuan seksual menurun bahkan pada
(5-10 kg dalam waktu 2-4 pria bisa terjadi impotensi
minggu) pada ibu hamil sering terjadi keguguran atau
kematian janin dalam kandungan atau dengan
mudah lelah bayi berat lahir lebih dari 4kg
DIAGNOSIS
Tabel 1. Kriteria Diagnosis DM
DIAGNOSIS
TATALKSANA

1. Edukasi
2. Terapi gizi medis
3. Latihan jasmani
4. Intervensi farmakologis
PENCEGAHAN

mencegah timbulnya hiperglikemia pada individu yang berisiko untuk jadi diabetes atau pada populasi
umum. (cegah agar tidak sampai menjadi DM)
PRIMER

dengan tes penyaringan terutama pada populasi resiko tinggi. Dengan demikian pasien diabetes yang
sebelumnya tidak terdiagnosis dapat terjaring, hingga dengan demikian dapat dilakukan upaya untuk
SEKUNDER mencegah komplikasi

Mencegah progresi dari pada komplikasi itu supaya tidak menjadi kegagalan organ ( jangan sampai
timbul chronic kidney disease)
TERSIER Mencegah kecacatan tubuh
KOMPLIKASI
a) Ketoasidosis diabetik
b) Koma Hiperosmolar Non Ketotik
c) Hipoglikemia

PENYULIT MENAHUN MAKROANGIOPATI


MIKROANGIOPATI
a) Retinopati Diabetik a) Pembuluh darah jantung
b) Nefropati Diabetik atau koroner dan otak
c) Neuropati diabetik b) Pembuluh darah tepi
PROGNOSIS

Prognosis pada penderita diabetes tipe 2 bervariasi.


prognosisnya dapat baik apabila pasien bisa memodifikasi
(meminimalkan) risiko timbulnya komplikasi dengan baik.
Serangan jantung , stroke, dan kerusakan saraf dapat terjadi.
Beberapa orang dengan diabetes mellitus tipe 2 menjadi
tergantung pada hemodialisa akibat kompilkasi gagal ginjal.
DAFTAR PUSTAKA
Soegondo, Sidartawan. Soewondo, Pradana. Subekti, Imam. 1995. Penatalaksanaan Diabetes Melitus
Terpadu. Cetakan kelima, 2005. Jakarta:Balai Penerbit FKUI.
Suyono, Slamet. Diabetes Melitus di Indonesia. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III, Ed.IV. 2006.
Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Fauci, Anthony S. Braunwald, Eugene. Kasper, Dennis L. Hauser, Stephen L. Harrisons Principle of
Internal Medicine. 17th Edition. The McGraw-Hill Companies. 2008.
Sudoyo, Aru W. Setiyohadi, Bambang. Alwi, Idrus. dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III. Edisi IV.
Jakrta: IPD FKUI. 2006.
Silabernagi, Stefan. Florian Lang. Penyebab Diabetes Melitus. Teks & Atlas Berwarna Patofisiologi. 2002.
Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Hiswani. Peranan Gizi Dalam Diabetes Mellitus.2009
Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 : PERKENI 2011
Boon, Nicholas A. Walker, Brian. Davidsons Principles and Practice of Medicine. 20th Edition. Elsevier.
2006.
Price, Sylvia Anderson. Wilson, Lorraine McCarty. Patofisologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit.
Edisi 6. Jakarta: EGC. 2005

Anda mungkin juga menyukai