MANAJEMEN
BAB 2 : MEMAHAMI STRATEGI
PPA BCA 38
Sistem pengendalian manajemen adalah alat untuk mengimplementasikan strategi.
Strategi
Perusahaan
Strategi
B Strategi setiap perusahaan berbeda-beda. Setiap
Perusahaan
A strategi membutuhkan tugas yang berbeda-beda,
factor kunci kesuksesan yang berbeda-beda,
Strategi perilaku, perspektif dan kemampuan yang
Perusahaan berbeda-beda.
C
Oleh karena itu, untuk menentukan rancangan sistem pengendalian manajemen perusahaan, kita harus terlebih
dahulu memahami strategi yang ditetapkan oleh perusahaan.
TUJUAN
Profitability Risk
Multiple
Maximizing
Stakeholder
Shareholder Value
Approach
PROFITABILITY
Dalam bisnis, profitability biasanya adalah tujuan paling penting dari perusahaan. Profitability umumnya
Dijelaskan dengan ROI ( Return of Investment ) :
Contoh :
*Profit Margin % =
$10000$9500 $10000
= x = 12,5%
*Investment Turnover = $10000 $4000
Konsep ini menjelaskan bahwa tujuan perusahan adalah memaksimalkan nilai pemegang saham.
Walaupun arti memaksimalkan nilai pemegang saham tidak begitu jelas, biasanya memaksimalkan nilai
pemegang saham merujuk pada harga saham dari perusahaan yang mana jika harga saham naik maka
pemegang saham akan mendapat keuntungan.
Mencapai satisfactory profit merupakan cara yang tepat dalam mencapai shareholder value, untuk
dua alasan :
MAXIMIZING SHAREHOLDER VALUE
Profitability yang dapat diperoleh oleh organisasi dipengaruhi oleh keinginan manajemen dalam
mengambil risiko. Tingkat pengambilan risiko berbeda-beda sesuai dengan karateristik setiap manajer.
Namun selalu ada batas dari risiko tersebut. Beberapa organisasi menyatakan bahwa tanggung jawab
utama dari manajemen adalah menjaga asset perusahaan baru kemudian mencapai profitability sebagai
tujuan yang kedua.
MULTIPLE STAKEHOLDER APPROACH
Strategi menggambarkan arah umum di mana sebuah organisasi berencana untuk mencapai tujuannya
Strategi Perusahaan
KONSEP STRATEGI
Related
DEGREE OF RELATEDNESS
Diversification
Unrelated
Diversification
Low High
EXTENT OF DIVERSIFICATION
CORE COMPETENCE AND CORPORATE
DIVERSIFICATION
Mengidentifikasikan fitur Bersaing hanya pada satu Berbagi kompetensi inti Secara total melakukan
industri antar bisnis otonomi bisnis masing-
masing pada pasar yang
berbeda
Contoh McDonalds Unilever General Electric
STRATEGI UNIT BISNIS
Strategi unit bisnis berkenaan dengan bagaimana menciptakan dan memelihara keunggulan kompetitif
dalam masing-masing industri yang telah dipilih oleh suatu perusahaan untuk berpartisipasi.
Strategi unit bisnis bergantung pada 2 aspek yang saling berhubungan, yaitu :
Cash Resources
Cash Use
Hold Build
Harvest Divest
LANJUTAN :MISI UNIT BISNIS
BANGUN
PERTAHANKAN
Misi ini menyiratkan tujuan menambah
Misi strategis ini diarahkan pada pangsa pasar, bahkan dengan
perlindungan pangsa pasar unit mengorbankan laba jangka pendek dan
bisnis dan posisi persaingan arus kas (contoh : bioteknologi merck,
peranti elektronik Black and Decker)
PANEN DIVESTASI
Misi ini mempunyai tujuan Misi ini menunjukkan suatu
memaksimalkan laba jangka keputusan untuk mundur dari
pendek dan arus kas, bahkan bisnis melalui proses likuidasi
dengan mengorbankan pangsa perlahan-perlahan atau penjualan
pasar. segera.
LANJUTAN :MISI UNIT BISNIS
BCG memandang pertumbuhan industri sebagai indikator daya tarik relatif industri
tersebut dan pangsa pasar relatif sebagai indikator posisi persaingan relatif dari suatu
unit bisnis dalam bisnis tertentu.
Rendah Earn/protect
Harvest/divest Harvest/divest
(hold)
Analisis Industri
Pendekatan analisis
menurut Michael
Porter
Analisis Rantai
Nilai
ANALISIS INDUSTRI
New
Entrants
Industry Custom
Suppliers Competitors er
Substitut
es
STRUKTUR INDUSTRI HARUS DIANALISIS TERKAIT
DENGAN KEKUATAN KOLEKTIF DARI 5 COMPETITIVE
FORCES:
-Jumlah pembeli
-Pertumbuhan industri -Switching cost pembeli
-Diferensiabilitas produk -Kemampuan pembeli untuk
-Jumlah dan keanekaragaman integrate backward
pesaing -Dampak produk dari unit
-Tingkat biaya tetap bisnis pada total cost pembeli
-Intermittent overcapacity -Dampak produk unit bisnis pada
-Hambatan untuk keluar dari kualitas / kinerja produk pembeli
industry -Signifikansi volume unit bisnis
bagi pembeli.
STRUKTUR INDUSTRI HARUS DIANALISIS TERKAIT
DENGAN KEKUATAN KOLEKTIF DARI 5 COMPETITIVE
FORCES:
-Jumlah supplier
-Kemampuan supplier untuk -Harga / kinerja barang substitusi
integrate forward -Switching cost pembeli
-Adanya input substitusi -Kecenderungan pembeli untuk
-Pentingnya volume unit bisnis bagi menggunakan barang substitusi
supplier
STRUKTUR INDUSTRI HARUS DIANALISIS TERKAIT
DENGAN KEKUATAN KOLEKTIF DARI 5 COMPETITIVE
FORCES:
-Persyaratan modal
-Akses terhadap saluran distribusi
-Economies of scale
-Diferensiasi produk
-Kompleksitas teknologi dari
produk / proses
-Tindakan balasan yang
diperkirakan dari perusahaan-
perusahaan yang sudah ada
-Kebijakan pemerintah
3 OBSERVASI SEHUBUNGAN DENGAN ANALISIS INDUSTRI :
Low Cost
(Cost Differentiation
Leadership)
DASAR KEUNGGULAN KOMPETITIF
Superior Inferior
Relative Cost Position
TIPE VALUE CHAIN BISNIS
Dengan menganalisis costs, revenue dan asset pada setiap aktivitas, unis bisnis
dapat memperoleh cost-cum-differentiation advantage.
TERIMA KASIH