Anda di halaman 1dari 39

ARSITEKTUR TRADISIONAL

KALIMANTAN

SUKU DAYAK DAN BANJAR

STA 2

NAMA : RISKI SANI TAQWIN


NPM: 100113640
LOKASI
SUKU DAYAK
SEKILAS TENTANG DAYAK
Dayak merupakan nama kolektif untuk demikian banyak suku asli di Kalimantan,
yang sebagian besar menghuni daerah pedalaman. Daerah hilir atau daerah pantai
yang mengitari mereka dihuni oleh orang Melayu, Banjar, Bugis, Jawa, Madura, dan
lain-lain.
Suku Dayak, sebagaimana suku lainnya , memiliki kebudayaan dan adat istiadat
yang berlaku bagi mereka. Kebudayaan Dayak terus mengalami perubahan karena
pengaruh dari luar dan dalam. Beberapa program pembangunan dan pembaharuan,
kurang menghargai nilai-nilai budaya yang hidup dan berkembang di dalam
masyarakat Dayak. Pada perencanaan dan pelaksanaan pembangunan kurang
memahami pola kehidupan dan cara berpikir masyarakat Dayak. Contohnya adalah
rumah panjang atau rumah betang orang Dayak, yang dipandang sebagai salah satu
faktor penghambat dalam pembinaan dan pembangunan masyarakat yang modern.
DAYAK
Kata Dayak berasal kata DAYA yang artinya HULU
Dayak atau daya adalah suku asli yang mendiami pulau Kalimantan, yang
memiliki budaya terestrial (Daratan ,bukan budaya maritim).

Pada tahun 3000-1500 SM, Yunnan (Proto-Melayu),Cina Selatan dengan


perahu bercadik - daratan Asia - Indocina - Semenanjung Malaya -pulau-pulau
di Indonesia(Kalimatan).

Mula-mula suku Dayak mendiami tepi sungai Kapuas dan pantai-pantai


Kalimantan. Tetapi kedatangan bangsa Melayu dari Sumatera dan
Semenanjung Malaya memaksa suku Dayak berpindah ke hulu-hulu sungai.

Dewasa ini suku bangsa Dayak terbagi dalam enam rumpun besar, yakni :
-Kenyah,Kayan,Bahau
-Ot Danum
-Iban
-Murut
-Klemantan
- Punan
Meskipun terbagi menjadi 6 rumpun (405 sub suku) mereka tetap mempunyai kesamaan
ciri yaitu: rumah panjang ,hasil budaya material seperti tembikar ,mandau
,sumpit,beliong(kampak dayak)pandangan terhadap alam, mata pencaharian (sistem
perladangan)dan seni tari.

KALIMANTAN di bagi menjadi 4 propinsi:

- kalbar rumah adat tradisional : rumah godang,panjang


- kalteng rumah adat tradisional :rumah bentang
- kalsel rumah adat tradisional : rumah banjar
- kaltim rumah adat tradisional: rumah lamin
Suku dayak itu sendiri terdiri dari beberapa suku yang terpencar di pulau
kalimantan
Kalimantan selatan
Kalimantan barat Suku bakumpai = barito kuala
Suku dayak banyadu Orang baragas = barito kuala
Suku bakati
Suku bukit
Suku kanayatn
Suku malang= sekandau,sintang Suku dayak hulu banyu
Suku bidayuh= sanggau Suku balangan
Suku mali Suku dusun denyah =tabalong
Suku seberuang=sintang Suku dayak pitap
Suku sekujam=sintang
Suku sekumbang=sintang
Suku ketungau Kalimantan tengah
Suku desa Suku dayak ngaju kabupaen kapuas
Suku kantuk Suku siang murung = murung raya
Suku ot danum Suku bara diya = barito selatan
Suku limbai Suku ot danum
Suku lawangan
Suku kebahan
Suku dayak bawo
Suku pawan Suku pasir
Suku tebidah Suku dusun
Suku manyan
Dayak nganju
KALIMANTAN TENGAH TERDIRI DARI 5
Di 4 tempat yaitu:
KABUPATEN TETAPI YANG MEMAYORITASKAN
SUKU BANGSA DAYAK NGAJU HANYA DUA 1.Ditantan puruk pamantau yang
KABUPATEN YAITU kabupaten kapuas dan terletak pada hulu sungai kahayan
kabupaten barito selatan dan sungai barito.

Mengenai asal usul suku dayak masih ada 2.ditantan liang mangan puruk
perbedaan pendapat diantara suku dayak itu kaminting yang terletak di sekitar
sendiri ada yang mengatakan suku dayak bukit raya.
berasal dari langit ketujuh 3.Ditantan tangkasing dihulu sungai
Orang dayak menurut kepercayaan kaharingan malahui yangterletak di daerah
yang masih banyak dianut oleh suku dayak kalimantan barat
yang berada di pedalaman kalimantan suku 4.Dipuruk kambang tanah siang
dayak berasal dari langit ketujuh.dari langit yang terletak di hulu sungai barito.
ketujuh inilah datuk datuk orang dayak itu
diturunkan degan PALANGKA BULAU (suatu Dari 4 tempat itulah leluhur orang
tempat yang berbentuk persegi empat yang dayak di turun kan yang terdiri dari
terbuat dari emas murni) oleh rahying hatalla laki laki dan perempuan.
langit yang berarti ( allah atau tuhan)
Oleh para ahli antropologi suku
dayak berasal dari proto melayu .

Ada salah satu ahli antropologi


kohlbrugge membagi bangsa suku
dayak ini menjadi dua bagian
yaitu

1.Bangsa dayak yang berkepala


bulat(branchyoephall) termasuk di
dalam nya bangsa dayak kayan
nama anak dari anak sungai
kapuas .dayak daerah kahayan dan
dayak di daerah katingan

2.Bangsa dayak yang berkepala


panjang (doli chocephall) mereka
berdiam dilataran sungai kapuas
yang bermuara di sebeleh barat
banjarmasin.
Kalimantan tengah
LETAKNYA : 0 45 LU 3 30 LS dan
115-116BT
BATAS :

Utara : pegunungan muller

Timur laut : kal .timur

Timur : kal. Selatan

Selatan : laut jawa

Barat : pegunungan schwaner


Mayoritas penduduk kalimantan
tengah menganut suku dayak ngaju
yang mendiami ( tepi sungai )
Dayak ngaju

Religi
Agama suku : kaharingan

Hukum adat

(Ambilineal) jika terjadi poligami (hajambunsawe) maka di


kenakann denda,poliandri 2x denda poligami

Upacara

Masih hidup: perkawinan.tolak bala,kelahiran.


Sudah mati:upacara kematian(tiwah)
Jenis bangunan suku dayak ngaju

Masyarakat dayak ngaju Bentang adalah rumah yang


memiliki beberapa jenis menbentang ukuran bentang
bangunan biasa nya panjang 63m,lebar
1.rumah tempat tinggal ( 10m.tinggi 3m
betang) atau huma gantung Huma gantung adalah rumah
.pasah dukuh yang tinggi besaran bangunan ini
.tingkap panjang12 -15 mlebar 8-10
meter,tinggi 4m
2.rumah ibadah( pasah
patahu)
3.rumah tempat musyawarah
4.rumah tempat penyimpanan
.Lepau
.Pasah lisung
.Pasah raung
Pasah dukuh TEMPAT MUSYAWARAH
SANGGRAHAN
Terbuat dari kayu ulin yang kuat namun -tempat rapat ,sidang adat, musyawarah
hanya untuk tempat tiggal sementara
8x12 meter
Hanya terdapat 2 ruang yaitu bangunan
utama dan dapur Atap pelana mempunyai usuk dan reng
Atap dari daun bambang ( sejenis rumbia) TEMPAT MENYIMPAN
LAPAU
TINGKAP Tempat khusus gabah atau padi
sama sebagai tempat tinggal sementara
Tidak permanen
3x3m
RUMAH IBADAH
PASAH PETAHU,RUMAH KERAMAT, PASAH Atap terbuat dari daun daun(ijuk,alang)
BUHAI, UNTUNG
Tempat menyimpan benda benda yang PASAH LISUNG
mengandung roh Tempat lisung /lesung
Terdapat usuk,reng,nok,kuda2
Tanpa dinding
Atap sirap

Pasah raung
Tempat menyimpan raubg (tabala peti orang
mati
RUMAH LAMIN
rumah lamin adalah bentuk rumah di atas tiang yang sangat panjang ,karena ditempati
puluhan keluarga (menampung 200 orang)
satu kampung hanya terdapat tiga rumah lamin,dan setiap kampung diketuai oleh
seorang kepala adat atau kepala suku yang disebut bakas lewu atau ungko luwu.
Sudah tidak berfungsi sebagai tempat tinggal melainkan untuk upacara upacara
keagamaan dan hiburan kerena disitu disimpan alat alat musik seperti : gong
,gendang,dan peralatan keperluan upacara adat tradisional seprti ( upacara pekian
,uding,edang mirang ,melanggar tuhing.

sumber Indonesian heritage seri 6


Susunan ruangan berfungsi sebagai tempat pertemuan
,tempat .melaksanakan upacara upacara adat,serta tempat
tidur bagi orang laki laki
dan di sebelah kanan kiri ruang depan terdapat bilik bilik
berderet deret merupakan tempat tidur keluarga dan anak
anak gadis.
Di belakang bilik bilik tidur adalah dapur untuk memasak
dan tempat makan keluarga.

Di dalam rumah lamin terdapat ukir ukiran serta lukisan


lukisan sebagai hiasan begitu pula di luarnya .ukir ukiran
maupun lukis lukisan tersebut mengandung makna dan
simbol simbol tertentu( motif geomatrik,motif pilin,dan
motif kait berkait membentuk ornamentasi yang abstrak
dan sangat unik) disamping itu terdapat motif ular
naga,burung enggang,cumi cumi,serta kodok dan kerangka
manusia.
Naga = kesaktian dan kekuatan serta kepahlawanan
burung enggang =ketinggian derajat manusia dan
keluhuran budi, karena itu juga melambangkan
kebangsawanan.
cumi-cumi = kerakyatan
kedok atau topeng berangka manusia = kedamaian dari
rakyat biasa.
Di depan lamin terdapat dua deret patung
(kayu ulin), berupa patung manusia dan
hewan, sebagai penjaga lamin beserta
seluruh penghuninya.

Patung-patung ini ada yang di atas kepalanya


terdapat binatang seperti kera, buaya, dll.
Menurut kepercayaan mereka, patung-
patung yang menghadap ke timur atau ke
arah matahari terbit mempunyai kekuatan
membantu mendatangkan rejeki dan
kebaikan.

Sedangkan patung yang menghadap ke


selatan mempunyai fungsi sebagai penolak
bala atau roh jahat yang akan mengganggu.
Patung-patung ini dinamakan Sambang
Lawing dari bahasa Daya Tunjung.

Di dekat patung terdapat tiang kayu yang


tingggi disebut tiang Blontang, fungsinya
untuk mengikatkan atau menambatkan
binatang korban biasanya kerbau atau sapi,
dalam suatu upacara adat.

Binatang ini ditusuk-tusuk agar darahnya


menitis ke tanah di sekeliling tiang Blontong,
baru kemudian dipotong
SISTEM KEKERABATAN : patrilineal (ayah)
Indonesian heritage seri 6
Di anjungan belakang terdapat bangunan
kecil peti berukir diberi tiang yang disebut
Lungun (kuburan bagi orang Daya)

mayatnya dimasukkan ke dalam peti yang


disebut Tempela dan dibiarkan sampai
membusuk. Tempela ini ditempatkan di
tempat yang tinggi dan diberi saluran ke
bawah untuk mengalirkan air yang keluar
dari mayat tersebut.
Bila mayat sudah kering dan tinggal
tulang-tulang, lalu diambil dan ditaruh di
dalam sebuah guci yang disebut antang,
dan disimpan di dalam rumah sampai
dapat melaksanakan upacara blontang.

Sesudah melaksanakan upacara blontang


dengan korban kerbau, tulang-tulang tadi
dipindahkan ke lungun. Upacara blontang
selain dilaksanakan dalam upacara korban
penguburan juga dalam upacara
perkawinan. .

Kolong rumah lamin dimanfaatkan untuk


pertunjukkan kesenian
Contoh rumah godang (kalbar)
Tipologi
Untuk rumah potong godang kebanyakan letaknya atau denahnya memanjang tegak

.
lurus ke arah jalan
Rumah panjang
kalbar
Rumah bentang
Suku banjar yang ada di kalimantan
selatan
Lokasi
Kalimantan selatan
terletak di sebelah
tenggara pulau
kalimantan yaitu
diantara 1*-4* lintang
selatan dan 114*-116*
bujur timur.di bawah
garis katulistiwa
Masyarakat
Sistem religi
Penduduk terdiri dari berbagai Kegiatan sehari hari yang
suku bangsa yang dominan sehubungan dengan religi masih
adalah suku bangsa banjar . melekat animisme .hindu /budha
suku bangsa banjar di perkirakan yang berkembang sebagai dasar
meliputi lebih dari 90% dari jumlah adat pada masa lalu yang diangap
seluruh kalimantan selatan kaharingan. Dan ada juga agama
Suku bangsa banjar itu sendiri lain seperti islam dan kristen
menurut bahasa nya termasuk yang disebut kepercayaan
bahasa melayu. Yang biasa disebut kaharingan yaitu tuhan tertinggi
melayu banjar di bahasa ini juga di berwujud dalam kedwitunggalan
bagi menjadi dua yaitu banjar yang menkuasai alam atas
hulu(pahuluan),dan banjar kuala (tingan/burung engang sakti) dan
alam bawah( tambun /ular sakti)
yang merupakan unsur jantan
dan betina.
Filosofi Rumah bubungan tinggi
Pemisahan jenis dan bentuk rumah
banjar sesuai dengan filsafat dan Kepala
religi yang bersumber pada
kepercayaan kaharingan pada suku
dayak bahwa alam semesta yang
terbagi menjadi 2bagian yaitu:
Alam atas dan alam bawah Tangan
Tangan Kiri kanan
rumah bubungan tinggi merupakan
lambang mikrokosmos dalam
makrokosmos yang besar.penghuni
seakan akan tingal di bagian tengah
yang di apit oleh dunia atas dan
bawah
Di rumah mereka hidup dalam
keluarga besar,sedang kesatuan
dari dunia atas dan dunia bawah
melambangkan mahatala dan jata (
suami dan istri)
Kaki
Sistem mata pencaharian pola perkampungan
perkampungan dikalimantan
Sistem mata pencaharian
selatan umumnya berkelompok
Mata pencaharian utama atau pokok
padat
dari orang banjar adalah bertani
bercocok tanam Kampung dengan rumah rumah
sistem kekerabatan yang mengelompok padat
Bilateral .menghitung hubungan tersebar di muara sungai
kekerabatan melalui laki lakin sungai.dan demikian dengan
dan perempuan. daratan daratan yang di depan
Pada dasar nya keluarga suku nya jalan raya.
bangsa banjar adalah keluarga Rumah rumah orang banjar
inti atau keluarga batih atau tradisional umumnya menghadap
nuclear family yang di dasari ke sungai
monogami dan poligami.
tipologi
rumah banjar bubungan tinggi

Rumah bumbungan tinggi di bangun


bertingkat tinggi atau panggung,pada
dasarnya rumah ini berbentuk persegi
empat panjang dan di tambah juga
dengan 2 buah ruangan persegi empat
pula yang disebut anjung
1.atap bubungan tinggi dengan
rangka sangga ribut

2. Atap sindang ;langit

3.Atap ambin awan


Denah
Ket
1.pelatar pertama
2.pelatar kedua
3.pelatar
sambutan(pamendangan)
4.pecira
5.penampik kacil
6.penampik tangah
7.penampik besar
8.palindangan
9.anjung
10.penampik dalam
11.padapuran
12.pelatar belakang
Keterangan

I. Pelataran pertama
II. Pelataran ke dua
III. Pelataran sambung
IV. Penampik kecil dengan pecira
V. Penampik tengah
VI. Penampik tengah tawang halat
VII. Palindang degan anjung
VIII. Penampik dalam
IX. Dapur
X. Pelatar belakang
Tampak belakang

Keterangan
1.tawing halat ,dindingnya
dapat di copot
2.pintu tawing halat dengan
watun langkahan
3.tataban tawing halat
panampik besar
4. anjung
5.hiasan dinding halat dan
dahi lawang
6.riing siap disirapi
7.sepatu tiang
8.kacapuri
Tampak depan


Keterangan
1.Lawang hadapan(pintu
depan)
2.Anjung
3.Tihang urang urang
4.Kalang dada
5.Kaca puri sepatu tiang
Jamang pada ujung atap sidang
langit distilir burung enggang

Sungkul tihang tanggdengan


bentuk buah nanas

Tatah kandang
rasi sindat dan
kambang
Proses mendirikan rumah
bubungan tinggi
Kebiasaan yang telah menjadi adat
istiadat orang banjar adalah
memperhatikan hal hal yang bersipat
lahiriah dan rohaniah dalam mendirikan
suatu banguan
Beberapa upacara sebelum 7. basalamatan
mendirikan rumah.
1.memeriksa tanah wadah 8.batanam tuuh
batajak yaitu proses
memeriksa keadaan tanah
2.memeriksa waktu mulai
batajak yaitu menentukan hari
baik
3.memilih bahan bangunan
4.mamandam kuwatan
5.mamalas
6.manangkal rumah
Konstruksi rumah bubungan tinggi

1.tubuh bangunan yang


memanjang lurus kedepan
merupakan bangunan induk
2.bangunan yang menempel di
kiri dan kanan disebut anjung
3.bubungan atap tinggi
melancip disebut bubungan
tinggi
4.bubungan atap yang
memanjang kedepan disebut
atap sindang langit
5.bubungan atap yang
memanjang ke belakang
disebut atap hambin awan.

Anda mungkin juga menyukai