APENDISITIS AKUT
Pembimbing: dr. Yustina, SpB
DEPARTEMEN BEDAH
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
RSUD DR. H MOHAMMAD RABBAIN MUARA ENIM
2017
OUTLINE
Laporan Tinjauan
Pendahuluan Analisis Kasus
Kasus Pustaka
PENDAHULUAN
Apendektomi segera
Perlu untuk mengetahui
menjadi standar
cara penegakan diagnosis
tatalaksana yang masih
secara cepat da tepat
diterima untuk mencegah
untuk mencegah komplikasi
perforasi
LAPORAN KASUS
IDENTIFIKASI
Keluhan utama
Nyeri perut awalnya dirasakan di daerah ulu hati, nyeri dirasakan makin
tajam berpindah ke perut kanan bawah
Nyeri dirasakan terus menerus dan tidak menjalar. Nyerimemberat saat
pasien batuk, bergerak, dan saat perut ditekan
Riwayat Riwayat demam (-), mual (-), muntah (-)
perjalanan Nafsu makan, BAK dan BAB tidak ada keluhan.
Pasien berobat diberi penghilang nyeri > dirujuk ke RS H.M Rabain
penyakit
ANAMNESIS
Kepala
Normocephali, simetris, konjungtiva
palpebra pucat (-), refleks cahaya
(+/+), pupil isokor (+/+) ukuran 3mm.
Leher
Letak sentral, JVP: 5-2 cmH2O,
pembesaran kelenjar getah bening (-)
PEMERIKSAAN FISIK KHUSUS
Thorax (Paru)
Inspeksi : Statis dan dinamis simetris, Retraksi sela
iga (-)
Palpasi : Stem fremitus kiri = kanan, Pelebaran
sela iga (-), Nyeri tekan (-), Krepitasi (-)
Perkusi : Sonor kedua lapang paru
Auskultasi : Vesikuler (+) normal, wheezing (-), ronkhi (-)
Thorax (Jantung)
Inspeksi : Ictus kordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus kordis tidak teraba
Perkusi : Batas jantung dalam batas normal
Auskultasi : HR= 80x/menit, Bunyi jantung I-II (+) normal,
murmur (-), gallop (-)
PEMERIKSAAN FISIK KHUSUS
(ABDOMEN)
Inspeksi
Datar, jaringan parut (-), venektasi (-), gambaran darm contour(-) dan darm steifung (-)
Auskultasi
Bising usus (+) normal
Palpasi
Nyeri tekan kuadran kanan bawah (+) punctum maksimum di titik McBurney
Rebound tenderness (+)
Rovsing sign (-)
Blumberg sign (-)
Defans muskular (-)
Psoas sign (-)
Obturator sign (-)
Hepar dan lien sulit dinilai karena nyeri
Perkusi
Timpani, nyeri ketok (+), shifting dullness (-)
PEMERIKSAAN FISIK KHUSUS
Ekstremitas
Akral hangat
edema -/-
CRT < 2 detik
Tonus otot baik di keempat ekstremitas
PEMERIKSAAN PENUNJANG
(LABORATORIUM)
Jenis Pemeriksaan Hasil Rujukan
Hemoglobin 11,1 gr/dL 14-18 gr/dL
HCT 32,4 % 40-52 %
Eritrosit 3,59 4,5-6,0 106/uL
Leukosit 10,88 5,0 -10,0 x 103/uL
Trombosit 219/L 150-450 x 103/L
MCV 90,3 fl 82-92 fL
MCH 30,9 pg 27-31pg
MCHC 34,3 g/dL 32-36 g/dL
Neutrofil 62,3 % 50-70 %
Lymphosit 30,6 % 20-40 %
Monosit 5, 4% 2-8 %
Eosinofil 1,6 % 1-3 %
Basofil 0,1 % 0-1 %
Bleeding Time 3 menit 1-7 menit
Clotting Time 6 menit < 15 menit
PEMERIKSAAN PENUNJANG
(USG APENDIKS)
Diagnosis Banding
Apendisitis Akut
Adenitis mesenterika
Divertikulitis meckel
Crohns disease onset akut
Kolik ureter
Diagnosis Kerja
Apendisitis Akut
PENATALAKSANAAN
Nonfarmakologis Farmakologis
Quo ad Quo ad
Vitam Functionam
dubia ad dubia ad
bonam bonam
TINJAUAN PUSTAKA
ANALISIS KASUS
ANATOMI APENDIKS
Organ sempit
Panjang apendiks
berbentuk tabung.
rerata 6-9 cm
Jaringan limfoid >>
Pelvikum (30%)
Apendiks memiliki
Retrocaecal (65%)
beberapa
Preileal (2%) kemungkinan posisi
Retroileal (1%)
ANATOMI APENDIKS
Apendiks
Persarafan: saraf simpatis disuplai oleh a.
Nyeri (vertebra torakalis X) dan
parasimpatis (nervus Apendikularis Nekrosis
sekitar
vagus) (kecil dan tidak gangren
umbilikus
beranastomosis)
EMBRIOLOGI APENDIKS
menghasilkan sekret
sebanyak 1-2 ml per hari
akan mengalir ke sekum
insiden tertinggi
didapatkan pada dekade
kedua dan ketiga
kehidupan
ETIOLOGI
Faktor lain:
Faktor bakteri
Kecenderungan familial
Faktor ras dan diet
PATOFISIOLOGI
Penyumbatan
Fekalit
secret mukus
Mukus >>
Obstruksi
lumen
appendiks
Bendungan
mukus
Peningkatan Gangguan edema,
tekanan aliran limfe diapedesis
intraluminal bakteri, dan
ulserasi mukosa
Edema >>
Nyeri daerah
infark dinding
epigastrium
apendiks
bakteri akan
menembus dinding
apendiks.
gangren
Peradangan Appendisitis
peritoneum Supuratif akut
apendisitis
ganggrenosa Nyeri perut
kanan
bawah
MANIFESTASI KLINIS
Pada Kasus
Pada Kasus
Pada Kasus
Keadaan Umum
Adanya tanda radang atau nyeri akut. Takikardia dan
demam ringan-sedang sering ditemukan. Demam pada
apendisitis umumnya sekitar 37,5 38,5C.
Keadaan Lokal
Adanya tanda perangsangan peritoneum oleh apendiks
secara langsung atau tidak langsung
- Nyeri tekan McBurney
- Nyeri lepas McBurney
- Rovsings dan Blumbergs Sign
- Tanda apendiks retrosekal: Psoas Sign dan obturator sign
MANIFESTASI KLINIS
Psoas sign
MANIFESTASI KLINIS
Pada Kasus
Anamnesis
Pemeriksaan
Fisik
Pada Kasus
Pada Kasus
Nilai Alvarado score di
atas adalah 6,
menunjukkan bahwa
dibutuhkan penunjag
(imaging) untuk diagnosis
lebih lanjut
USG: menyokong
apendisitis
PEMERIKSAAN PENUNJANG
(USG APENDIKS)
USG CT scan
TATALAKSANA
Medikamentosa Operatif
Analgetik Apendektomi
segera
Antibiotik Setiap penundaan 12 jam
spektrum luas waktu operasi, terdapat
penambahan risiko 5%
Resusitasi terjadinya perforasi
cairan
APENDEKTOMI
Open apendectomy
Insisi pada titik McBurney yang dilakukan tegak lurus
terhadap garis khayalan antara SIAS dan umbilikus
Di bawah pengaruh anestesi
Dilakukan palpasi untuk menemukan massa yang
membesar identifikasi sekum palpasi ke arah
posteromedial untuk menemukan apendisitis posisi pelvik.
Mesoapendiks diligasi dan dipisahkan
Basis apendiks kemudian dilakukan ligasi dan transeksi.
Apendektomi dengan laparoscopy
Appendiceal critical view
KOMPLIKASI
Perforasi
Peritonitis
purulenta
TERIMA KASIH