Anda di halaman 1dari 10

CONGENITAL HIP

DISLOCATION (CHD)

PAULA HANEKE MONGI


FRIGITA KARTINI RUNTU
MUSYE AREN NGAMEL
Pemeriksaan
Observasi / inspeksi
Unilateral : tungkai > pendek, lipatan kulit asimetris
Bilateral :daaerah perineum lebih luas, lumbal lordosis,
pelvis seperti org dewasa.
Pemeriksaan spesifik
Tes ortolani
Tes barlow
Tes galeazzi
Trendelenberg sign
TES ORTOLANI

Hip fleksi, abduksi endorotasi.


(+) jika berbunyi klik (terbatasnya gerakan
abbduksi)
TES BARLOW
(menekan dan menarik femur dari pelvis)

1 tangan traksi pada femur selevel kearah knee.


Tangan yang lain menstabilkan pelvis, thumb
pada trochanter mayor.
(+) bila trochanter mayor bergerak kearah bawah
TES GALEAZZI

Untuk mengetahui adanya perbedaan panjang


tungkai congenital dislokasi tahap 1 (umur 13
18 bulan).
Fleksi knee 90 . Bila salah satu tungkai turun
maka ada dislokasi.
TES TRENDERLENBERG

Pasien berdiri pada 1 kaki. Diperhatikan


bahwa panggul pasien dipertahankan dalam
posisi horisontal.
Penanganan
Skin traksi pd posisi abduksi dan flexi selama 6 bln
Splint dengan menggunakan pavlik harness / baju
zirah pavlik, digunakan sampai bayi usia 6 bln dgn 12
jam / hari.
Tindakan operatif : pelvis osteotomy, intertrochanterica +
pelvic osteotomy.
Short leg hip spica / gips, bertujuan utk menahan pinggul
setelah menjalani operasi
Fisioterapi
Tujuan :
Mencegah kekakuan dan pemendekan otot
Meningkatkan LGS
Meningkatkan kekuatan otot
Terapi latihan
Penguatan otot extensor knee
Latihan weight bearing
Latihan jln utk anak yg sudah bisa berjalan
Warm pool
Swimming pool.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai