1 dari 10 dewasa
1 dari 10 65 tahun
Kematian tertinggi pada kelompok
ini
2
Asma adalah gangguan jalan nafas akibat suatu
proses inflamasi kronis yang menyebabkan
penyumbatan sebagai respon terhadap
rangsangan eksternal.
Reseptor:
2 -
M3-
H1-
4
Karakteristik Jalan Nafas Pasien Asma :
1. Inflamasi
Edema
Produksi mukus yang kental
2. Bronkospasme
Kontraksi otot yang mengelilingi jalan
nafas , menyebabkan penyempitan jalan
nafas.
3. Hiper-reaktif jalan nafas:
Sensitivitas yang tidak normal
terhadap rangsangan eksternal
(debu, udara dingin dan asap rokok)
http://link.brightcove.com/services/player/bcpid236059233?bctid=347806802
Persarafan jalan nafas
Eferen
1. Parasimpatis
Reseptor M3 di otot polos dan kelenjar
2. Simpatetik
B2 di otot polos dan kelenjar
Aferen
Profilaksis
1- Mast cell stabilizers.
2- Glukokortikoid.
3- Anti-IgE monoclonal antibody
(omalizumab)
III- Leukotrienes antagonists.
a. 5-Lipoxygenase inhibitors
b. Leukotrienereceptor inhibitors
Simpatomimetik (agonis adrenergik)
Mekanisme kerja
1- Stimulasi 2 secara langsung stimulasi
adenilat siklase cAMP bronkodilatiasi
2- Menghambat pelepasan mediator dari sel mast.
3- Meningkatkan pengeluaran mukus (meningkatkan
aktivitas siliari).
Klasifikasi
Epinefrin
Poten
Kerugian:
1- Tdk efektif jika diberikan po.
2- Hiperglikemia # pada Diabetes.
3- E. Samping CVS : Takikardi, aritmia, hipertensi
# angina
4- Tremor otot rangka
Isoprenaline
Poten sebagai bronkodilator
Pemberian sc atau via inhalation (aerosol- nebulizer)
Kerja cepat (efek maksimum dalam 5 min)
DOA 60-90 min
Kerugian
Seperti epinefrine
Nebulizer Inhaler
2 agonis selektif
Bekerja
parsial untuk stabilisasi
membran sel mast.
Farmakokinetik
Inhalasi (aerosol, microfine powder,
nebulizer).
Absorpsi per oral: kecil (10%)
T1/2 : 90 menit.
Farmakodinamik
tidak mempunyai efek bronkodilator
sebagai obat profilaksis anti-
inflammatory
Mengurangi hiperreaktivitas bronkial.
Efektif in untuk asma yang diinduksi
antigen dan irritant.
Respon pada anak lebih baik
dibandingkan dewasa
Penggunaan
Profilaksis asma terutama pada
anak.
Rinitis alergika.
Conjunktivitis
Efek samping
Rasa pahit
Iritasi saluran nafas bagian atas
(rasa terbakar, kongesti nasal )
Antagonis Leukotrien
5-Lipoxygenase inhibitors.
Leukotrienereceptor antagonists.
Leukotrien
Disintesisoleh sel inflammatory
yang ditemukan di jalan
nafas (eosinofil, makrofag, sel mast)
Hasil dari reaksi 5-lipo-oxygenase
dengan asam arakidonat
Leukotriene B4:
Kemotaksis dari neutrofil
Cysteinyl leukotrienes C4, D4 & E4:
Bronkokonstriksion
Meningkatkan hiperreaktivitas
bronkial
Edema mukosa
Hipersekresi mukus
5-Lipoxygenase inhibitors
1. Zieluton
Penghambat 5-lipo-oxygenase
secara selektif
menghambat sintesis leukotrienes
(LTB4 , LTC4, LTD4& LTE4).
Pemberian: oral
DOA: pendek.
Cara pemberian: (3-4 kali / hari).
Leukotriene receptor antagonists
1.Zafirlukast
selektif, hambatan bersifat
reversibvel (LTD4)
Pemberian: oral.
Penggunaan antileukotriene
Sebagai profilaksis untuk asma
ringan - sedang
Asma yang diinduksi oleh Aspirin
Pencegahan terhadap asma yang
diinduksi oleh antigen dan exercise-
Tidak efektif untuk mengatasi
serangan asma akut
Semua antileukotriene
Sebagai bronkodilators
Mempunyai efek anti-inflammatory
Kurang efektif dibandingkan kortikosteroid
inhalasi
Potentiasi kerja kortikosteroid (has corticosteroid
sparing effect dapat diberikan kortikossteroid dosis
rendah ).
Efek samping antagonis Leukotriene