Anda di halaman 1dari 40

Teknologi Bangunan

Batu-Bata
Batu Bata
Kegunaan batu bata dikategorikan kepada:
dinding penanggung beban (load bearing wall)
dinding bukan penanggung beban
dinding pemisah
dinding penutup.
Pemilihan jenis bata bergantung pada
kegunaannya.
Bata boleh dibuat daripada tanah lempung,
pasir & kapur, mortar simen.
2
Batu Bata
Pengilangan - 4 peringkat
penyediaan bahan
pembuatan
pengeringan
pembakaran
Penyediaan: bahan (tanah
lempung) dicuci dan dikisar
halus
Contoh Mesin pengisar tanah
lempung

Contoh mesin penghancur

3
Batu Bata
Setelah pembentukan unit
bata, dilakukan lekukan
pada permukaan bata.
Pengeringan: Unit bata
basah dikeringkan dalam
ruang atau bilik
pengeringan dengan suhu
terkawal. Unit bata ini perlu
cukup kering.

Contoh bata disusun


untuk dimasukkan ke
dalam relau 4
Batu Bata
Pembakaran : Unit bata
yang cukup kering, disusun
dalam relau dan dibakar
pada suhu permulaan 600oC
bagi pengeringan seterusnya
membakar sisa-sisa karbon
dan sulfur. Kemudian suhu
dinaikkan ke 900oC supaya Beehive Kiln
berlaku proses vitrifikasi.
Proses vitrifikasi biasanya
berlaku di sekitar 800oC.
Setelah melalui proses ini
bata menjadi sangat keras.
Tunnel Kiln 5
Batu Bata
Jenis Batu Bata
bata tanah liat / lempung - terbahagi kepada 3 kategori
utama: bata biasa, bata muka (bata arkitek), bata kejuruteraan.
Bata biasa - permukaannya tidak menentu warna dan
digunakan untuk dinding yang akan diturap dengan simen.
Bata muka - mempunyai kemasan permukaan yang baik,
licin dan mempunyai warna atau corak yang sama. Dan
mempunyai corak-corak dan warna tertentu.
Penggunaannya sebagai dinding tidak diturap dengan
simen.

6
Batu Bata
Bata kejuruteraan - dibuat mementingkan kecirian
kejuruteraannya. Kekuatan mampatan yang tinggi dan
lebih tahan lasak. Biasanya bata ini digunakan dalam
membina tembok penahan, dinding menanggung beban,
pembentungan.

Dua jenis rekabentuk corak bata muka


7
Batu Bata
Jenis corak bata muka

8
Batu Bata
Jenis Batu Bata
Bata Pasir-Kapur : diperbuat daripada campuran
kapur dengan pasir dengan nisbah 1:8 dan air yang
ditekankan ke dalam acuan sehingga padat.
Bata dalam acuan ini dimasukkan dalam ruang tekanan
tinggi dan laluan wap atau autoklaf selama 8 jam.
Hasilnya bata yang berkekuatan tinggi dan keras.
Antara kegunaannya ialah untuk bahagian dinding yang
terendam dalam air dan memerlukan kekuatan tinggi.
Bata Mortar : diperbuat dengan campuran semen,
pasir dan air. Campuran dimasukkan dalam acuan kayu
atau logam. Di awet dan dibiarkan mengeras.
Permukaan bata ini kasar.
9
Batu Bata
Ujian Batu Bata
tujuan untuk menentukan kualitas bata.
Ujian-ujiannya: Ujian Mampatan, Ujian Penyerapan air
Ujian penentuan garam-garam terlarut, Ujian pemeroian.
Ujian Pemampatan: menggunakan mesin pemampat konkrit
tetapi diapitkan dengan dua keping papan plywood.
Ujian Penyerapan air : dilakukan ujian vakum atau
pendidihan dalam air selama 5 jam.Peratus serapan air
terhadap berat kering batu bata dikira - biasanya 3 -30%
Ujian Garam terlarut: dilakukan analisis kimia.

10
Batu
Bata

11
Kerja Bata
Bentuk bata
dalam kerja bata
Tujuan bagi
menghasilkan
pelbagai
rekabentuk
susunan atau
bagi memenuhi
tujuan tertentu
dalam kerja bata

12
Kerja Bata
Bentuk bata
dalam kerja bata

Bata sudut

13
Kerja Bata
Bentuk bata
dalam kerja bata

14
Kerja Bata
Susunan bata
dalam kerja bata

15
Kerja Bata
Susunan bata
dalam kerja bata

16
Kerja Bata
Susunan bata
dalam kerja bata

17
Kerja Bata
Susunan bata
dalam kerja bata

18
Kerja Bata
Susunan bata dalam
kerja bata
Antara kaedah susunan
terkenal:
Susunan Sisi Bata
Susunan Kepala Bata
Susunan Amerika
Susunan Inggeris
Susunan Flemish

Susunan
Amerika 19
Kerja Bata
kelengkapan
utama dalam
kerja bata

20
Kerja Bata
Kerja ikat bata (brick
laying)
bahan yang digunakan ialah
mortar (campuran simen atau
kapur dengan pasir, atau
kedua-duanya dengan pasir.
Bahan pengikat: pasir = 1:3
Tebal mortar 6.5mm - 9mm

21
Kerja Bata
Kerja Kemas ikat bata : kerja ikat bata perlu diikuti dengan kerja
kemas ikat bata. Tujuannya untuk mendapatkan rupa kemasan
ikat yang cantik atau asas permukaan untuk lapisan turapan
mortar.
Boleh dilakukan sedikit demi sedikit mengikut bahagian yang
telah siap atau melakukannya setelah siap sepenuhnya.

Mortar lebihan dikeruk


& di buang sedalam
15mm

Mortar dikemaskan 22
Foto kegunaan Bata

Bata untuk laluan


pejalan kaki

Kerja bata bercorak

23
Foto kegunaan Bata

24
25
Finishing dinding
Plesteran
Pengacian
Pengecatan
Memberi Warna dan Tekstur Dinding Rumah Kita
SEBELUM memiliki warna dan tekstur, suatu bidang
sebenarnya hanyalah sesuatu yang imajiner atau maya.
Pengaplikasikan warna dan tekstur pada bidang tersebut
membuat bidang itu menjadi nyata. Demikian juga dengan
bidang-bidang yang membentuk rumah kita, terutama
dinding.
Dulu secara tradisional dinding rumah kita yang terbuat dari
bata akan selalu diplester dengan halus dan dicat putih.
Kini, para pemilik rumah ingin mendapatkan hal yang lebih
bervariasi. Mereka menginginkan banyak pilihan warna dan
tekstur bagi dinding rumahnya
Sebenarnya apa saja yang dapat kita perbuat terhadap
dinding-dinding rumah kita agar memiliki warna dan tekstur
yang kita inginkan?
Ada tiga pilihan yang bisa diambil.
1. Membiarkan seperti aslinya. Bata yang terbuat dari tanah liat yang dibakar
mempunyai warna alami dan tekstur yang sangat menawan. Susunan bata
bisa diatur dalam beberapa cara. Bahkan, ini pun lebih jauh menghasilkan
tekstur tambahan. Namun, untuk melindunginya dari kelembaban dan
lumut, dinding sebaiknya diberi pelapis pelindung antiair dan antilumut.
Dinding bata ekspose ini bisa dipakai untuk ruang dalam maupun luar.
2. Melapisi dinding dengan benda lain bertekstur, seperti kayu maupun batu.
Seperti benda alam lainnya, batu dan kayu memiliki tekstur dan warna
yang bersifat tahan terhadap cuaca serta mempunyai tekstur dan pola yang
tak terduga. Dengan menyusunnya secara tepat, bidang dinding kita bisa
bagaikan memiliki nilai seni. Dinding sejenis ini lebih cenderung untuk
bidang luar. Namun, kalau tidak terlalu luas bisa juga dipakai untuk ruang
dalam.
3. Memplester dan mengecat dengan cat bertekstur dinding diberi tekstur
kasar dari catnya sendiri (impasto) atau dicat dengan dasar kasar (plester
yang tidak diaci).

Aturannya adalah kalau kita memilih cara nomor 1 dan 2, sangat dianjurkan
untuk membiarkan warna asli dari bahan bertekstur tersebut seperti apa
adanya.
Pada pilihan ketiga kita memang harus memilih warna yang cocok dengan
sekitarnya.
ATURAN lainnya adalah bahwa jenis tekstur disesuaikan
dengan keadaan dindingnya. Dinding yang luas
membutuhkan tekstur yang lebih kasar dan besar.
Sebaliknya, dinding yang sempit umumnya membutuhkan
tekstur yang kecil- kecil.
Adapun untuk pemilihan warna sebaiknya disesuaikan
dengan kebutuhan warna di iklim tropis di Indonesia yang
umumnya intensitas sinar Mataharinya tinggi. Warna-
warna primer, merah, kuning dan biru, agar dihindari.
Demikian pula turunan pertamanya, yaitu campuran antara
warna-warna primer (warna sekunder, seperti hijau-oranye
dan ungu).
Gunakanlah warna tertier (campuran antarwarna sekunder)
dan warna-warna turunannya. Namun, yang lebih mudah
dalam pemilihan warna adalah feeling artistik anda sendiri.
Kombinasi antara tiga cara di atas dapat juga dilakukan
untuk memperkaya nuansa warna dan tekstur dinding-
dinding kita.
Pengecatan
Pengenalan Warna
Warna dapat menimbulkan kesan
tertentu, bahkan memengaruhi mood
atau perasaan manusia. Beberapa
warna ada yang dapat membangkitkan
semangat, ada pula warna-warna yang
menenangkan emosi.
Warna yang sesuai dengan
kepribadian dan kebutuhan, bisa
mendatangkan kenyamanan fisik,
mental maupun spiritual. Warna juga
bisa menyembuhkan dan
menyeimbangkan emosi, yang pada
akhirnya akan menciptakan
keselarasan di rumah. Berikut
beberapa pengaruh warna pada
manusia:
Merah. Warna ini dapat membangkitkan energi, hangat, komunikatif,
aktif, optimis, antusias dan semangat. Merah memberi kesan sensual dan
mewah, meningkatkan aliran darah dan tubuh yang berkaitan dengan
ambisi. Tapi, terlalu banyak warna merah bisa merangsang kemarahan dan
agresivitas.

Merah Jambu. Warna ini merupakan gradasi warna merah yang lebih
muda yang disebut merah jambu atau pink. Merah jambu merupakan
warna yang hangat, emosional, tapi juga lembut dan menenangkan. Warna
ini tak hanya melambangkan kasih sayang dan perasaan cinta, serta
kekanak-kanakan.

Oranye. Ini merupakan karakter yang mirip dengan merah, tapi lebih
feminin dan bersahabat. Warna yang melambangkan sosialisasi, penuh
harapan dan percaya diri. Oranye atau orange juga dapat membangkitkan
semangat, vitalitas dan kreativitas. Dapat menimbulkan perasaan positif,
senang, gembira, optimis dan penuh energi. Oranye dipercaya dapat
mengurangi depresi atau perasaan tertekan, bahkan bila terlalu berlebihan
justru merangsang perilaku hiperaktif.
Kuning. Ibarat warna matahari, cerah, membangkitkan energi dan mood.
Kuning perlambang semangat dan vitalitas, komunikatif, mendorong ekspresi
diri, memberi inspirasi dan memudahkan berpikir secara logis serta
merangsang kemampuan intelektual. Warna ini cocok sebagai warna atau
aksen di ruang belajar. Hanya saja, penggunaan warna kuning yang kurang
tepat akan menimbulkan kesan menakutkan.

Hijau. Warna ini biasa dikaitkan dengan alam yang menyegarkan,


membangkitkan energi dan juga mampu memberi efek menenangkan,
menyejukkan serta menyeimbangkan emosi. Warna ini sangat elegan,
menyembuhkan, mendorong perasaan empati terhadap orang lain. Nuansa
hijau dapat meredakan stres, memberi rasa aman dan perlindungan.
Sayangnya, hijau juga menimbulkan perasaan terperangkap.

Biru. Tidak lepas dari elemen air dan udara, berasosiasi dengan alam,
melambangkan keharmonisan dan memberi kesan lapang. Pemakaian warna
biru dapat menimbulkan perasaan tenang dan dingin. Melahirkan perasaan
sejuk, tenteram, hening, damai, serta perlindungan. Warna ini kerap
diasosiasikan dengan kesan etnik, antik, country Style. Warna biru yang kuat,
bisa merangsang kemampuan intuitif dan memudahkan meditasi. Tapi
berhati-hatilah, karena terlalu banyak biru, bisa menimbulkan kelesuan.
Ungu. Dekat dengan suasan spiritual yang magis, mistis,
misterius, dan mampu menarik perhatin. Oleh karena itu, ungu
banyak digunakan oleh kaum bangsawan. Warna ini juga
berkesan sensual, feminin, antik, anggun dan hangat. Ungu yang
gelap dapat memancarkan kekuatan, bisa menambah kekuatan
intuisi, fantasi, imajinasi, kreatif, sensitif, memberi inspirasi dan
obsesif.

Coklat. Warna ini adalah warna yang natural, hangat, membumi


dan stabil. Coklat menghadirkan kenyamanan, memberi kesan
anggun dan elegan. Dapat memberi keyakinan dan rasa aman,
warna yang akrab atau familiar dan menenangkan. Coklat juga
dapat mendorong komitmen, namun juga bisa menjadi berat dan
kaku bila terlalu banyak.

Putih. Melambangkan kemurnian dan kepolosan, perlindungan,


ketentraman, kenyamanan, dan memudahkan refleksi. Namun
terlalu banyak warna putih, bisa menimbulkan perasaan dingin,
steril, kaku, dan terisolir.
Hitam. Warna yang satu ini punya pengaruh yang
kuat dan penuh percaya diri, penuh perlindungan,
maskulin, elegan, megah, dramatis, dan misterius.
Tapi hitam juga merupakan warna perlambang
duka dan dapat menimbulkan perasaan tertekan.

Abu-abu. Ini merupakan warna netral yang dapat


menciptakan kesan serius, namun juga
menentramkan dan menimbulkan rasa damai.
Kesan lain dari abu-abu antara lain, independen
dan stabil, menciptakan keheningan dan kesan
luas. Tapi abu-abu juga terkesan dingin, kaku, dan
tidak komunikatif.

Anda mungkin juga menyukai