MALARIA CEREBRAL
Oleh :
Elsafana Rizky Debita
Pembimbing :
dr. FILEMON TARIGAN, Sp.S
Terjadi kira-kira 2% kasus dan salah satu penyebab kematian pada malaria berat,
meliputi 10% dari penderita malaria falsiparum berat dirawat di RS. Malaria
serebral sering dijumpai pula didaerah endemik seperti di Jepara (Jawa Tengah),
Sulawesi Utara, Maluku, dan Irian Jaya.
ETIOLOGI
1) Fase Prodormal
sakit pinggang
Mialgia
demam yang hilang timbul serta kadang-kadang menggigil
sakit kepala
2) Fase akut
Gejala yang timbul menjadi bertambah berat dengan timbulnya komplikasi seperti :
sakit kepala yang sangat hebat
Mual
Muntah
Diare
batuk berdarah
gangguan kesadaran
Pingsan
kejang
hemiplegi
kematian.
DIAGNOSA
Kriteria diagnosis malaria serebral, sebagai berikut:
1. Penderita berasal dari daerah endemis atau berada di daerah endemis
2. Demam atau riwayat demam yang tinggi
3. Manifestasi serebral berupa penurunan kesadaran dengan atau tanpa gejala neurologis lain, sedangkan
penyebab lain telah disingkirkan
4. Ditemukan parasit malaria dalam sediaan darah tepi
5. Tidak ditemukan kelainan cairan serebrospinal yang berarti
Diagnosis pasti adalah menemukan parasit malaria dengan pemeriksaan mikroskopik sebagai standar baku
dimana akan ditemukan bentuk aseksual parasit pada hapusan darah tepi
PENATALAKSANAAN
Tindakan umum (suportif dan simptomatis)
Oksigenasi dipertahankan, pemberian antipiretik untuk mencegah hipertermia, misalnya
parasetamol disertai kompres hangat.
Pemberian obat anti malaria
Artesunat (2,4mg/kgBB/kali intravena), artemeter 80mg/intramuskular, kina HCl 10mg/kgBB
dalam cairan infus Dekstrose 5% 500cc selama 8 jam terus menerus sampai penderita sadar
kemudian diganti kina oral.
Pengobatan komplikasi
Kejang merupakan komplikasi malaria serebral. Obat yang dapatdigunakan penanganan kejang
adalah diazepam, fenitoin, fenobarbital.
PROGNOSIS