Anda di halaman 1dari 36

Endokarditis Infektif

Oleh :
Fadhil M Farreyra, S.Ked
Angela Karenina S, S,Ked
Almira Zada Neysan, S.Ked

Pembimbing :
drg. Purwandito Pujoraharjo, MM
Outline

Status Tinjauan Analisis


Pasien Pustaka Masalah
STATUS PASIEN
Identifikasi
Nama : An. SYS
Umur : 10 tahun
Alamat : Ulak Agung Ilir, Muaradua Kisam,
OKU Selatan
Suku : Sumatera
Bangsa : Indonesia
Agama : Islam
MRS : 14 November 2016
No. RM : 973765
Anamnesis
Keluhan Utama
Pasien dikonsulkan dari Bagian/Departemen Ilmu
Kesehatan Anak RSMH untuk dilakukan pemeriksaan gigi
dan mulut untuk mengevaluasi dan tatalaksana fokal
infeksi
Keluhan Tambahan
Nafsu makan menurun semenjak dirawat di RSMH
Riwayat Perjalanan Penyakit
Pasien dirawat di bagian kesehatan anak RSMH dengan
diagnosis Endokarditis infektif + Stenosis Aorta. Pasien
dikonsulkan ke Departemen Gigi Dan Mulut RSMH untuk
evaluasi dan tatalaksana fokal infeksi.
Riwayat Penyakit dan Kelainan
Sistemik
Penyakit atau Kelainan Sistemik Ada Disangkal
Alergi: debu, dingin
Penyakit Jantung
Penyakit Tekanan Darah Tinggi
Penyakit Diabetes Melitus
Penyakit Kelainan Darah
PenyakitHepatitis A/B/C/D/E/F/G/H
Kelainan Hati Lainnya
HIV/ AIDS
Penyakit Pernafasan/paru
Kelainan Pencernaan
Penyakit Ginjal
Penyakit / Kelainan Kelenjar ludah
Epilepsy
Penyakit/ Kelainan KGB
Riwayat Perawatan Gigi Mulut
Sebelumnya dan Kebiasaan
Riwayat trauma (-)
Pasien menggosok gigi 1x sehari saat mandi pagi.
Kebiasaan pasien menggigit mainan (+)
Kebiasaan pasien memasukan jempol kemulut (+)
Kebiasaan mengonsumsi permen 5 bungkus perhari (+)
Pasien masih mengompeng (-)
Pasien masih mengedot (-)
Pemeriksaan Fisik
Status Umum Pasien
Keadaan Umum Pasien : Tampak sakit sedang
Sensorium : Compos Mentis
Berat Badan : 22 kg
Tinggi Badan : 127 cm

Vital Sign
Nadi : 100 x/menit, isi dan tegangan
cukup
Respiratory Rate : 24 x/menit
Temperatur : 36,8 0C
Tekanan Darah : 90/50 mmHg
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Ekstra Oral: Wajah
Inspeksi : Normocephali, simetris (+)
Bibir : Tidak ada kelainan
Pembesaran KGB : Tidak teraba pembesaran
TMJ : Dalam batas normal, tidak
ada dislokasi dan clicking
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Intra Oral:
Mukosa bukal : Sehat
Mukosa palatum : Sehat
Mukosa labial : Sehat
Palatum : Sehat
Torsus palatinus : Dalam batas normal
Torsus mandibularis : Dalam batas normal
Lidah : Sehat
Dasar mulut : Sehat
Ginggiva : Ada kelainan (gingivitis marginalis)
Malposisi : Tidak ada
Maloklusi : Tidak ada
Debris : Ada di semua regio
Plak : Ada di semua regio
Kalkulus : Ada di bagian posterior maxilla dan mandibula
Hubungan rahang : ortognati
Missing teeth :3
Pemeriksaan Fisik
rad per
UE UE UE UE
iks sist

8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8

V IV III II I I II III IV V

V IV III II I I II III IV V
GP
8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8

persist
UE UE rad UE UE
iks
Temuan Klinis
Kalkulus dan stain di semua regio
IV
Radiks, perkusi (-), palpasi (-)
IV

V D6, sondasi (-), CE (-), perkusi (-), palpasi (-)

6, IV IV
D5, sondasi (-), CE (+), perkusi (-), palpasi (-)
IV IV
Rencana Terapi
Terapi Non-Farmakologi
Pro Scalling
IV
Pro Ekstraksi
V IV

6 IV 6
Pro Konservasi
6
Terapi Farmakologi
Ampisilin 3x700 mg (IV)
Gentamisin 2x60 mg (IV)
PROGNOSIS
Dubia ad bonam
Hasil Konsul

IV
Gangren Radiks
IV

V Gangren Pulpa

6, IV IV
Karies Dentin
IV IV
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Rujukan normal Kesan

Hematologi
Hemoglobin 10,8 g/dL 11,3-14,1 g/dL Menurun
Eritrosit 3,96x106/mm3 4,40-4,48x106/mm3 Menurun
Leukosit 12.300/mm3 6.000-17.500/mm3 Normal
Hematokrit 33% 37-41% Menurun
Trombosit 248.000/mm3 217.000-497.000/mm3 Normal
Hitung jenis Leukosit Basofil = 0% Basofil = 0-1% Normal
Eosinofil = 1% Eosinofil = 1-6% Retikulosit meningkat
Neutrofil Neutrofil
Segmen = 64% Segmen = 50-70%
Limfosit = 28% Limfosit = 20-40%
Monosit = 7% Monosit = 2-8%
Retikulosit= 2,9% Retikulosit = 0,5-1,5%

LED 73 mm/jam <15 mm/jam Meningkat


MCV 83,8 fL 75-87 fL Normal
MCH 27 pg 25-31 pg Normal
MCHC 33 gr/dL 33-35 gr/dL Borderline
Kimia klinik Besi = 48 g/dL 61-157 g/dL Menurun
TiBC= 222 g/dL 112-346 g/dL Normal
Imunoserologi Ferritn=200,1 ng/mL 13-400 ng/mL Normal
Foto Pasien
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Endokarditis infektif didefinisikan sebagai
infeksi permukaan endocardial dari jantung,
yang dapat melibatkan satu atau lebih katup
jantung, endocardium mural, atau defek
septum
Etiologi dan Faktor Predisposisi
Gambaran Klinis
Patofisiologi
PATOFISIOLOGI
PenegakanDiagnosa
Diagnosa dari endokarditis infektif ditegakkan
dengan pasti hanya saat ditemukan vegetasi
pada pembedahan jantung, pada autopsi,
atau dari arteri (embolus) ditemukan secara
histologis dan mikrobiologis. Meskipun
demikian, skema diagnosa yang memiliki
sensitivitas dan spesifisitas tinggi- yang dikenal
sebagai Duke kriteriatelah dikembangkan
berdasarkan pada penemuan klinis,
laboratoris, dan echocardiografik
Penegakan Diagnosa
Penegakan Diagnosa
Tatalaksana
Istirahat : Rawat di rumah sakit untuk istirahat mutlak selama demam
Diet Lunak
Medikamentosa
Obat pertama :
Benzatin penisilin G, 4 x 2,5-5 juta /hari IV selama 4 sampai 6 minggu
Streptomisin 2 x 0,5 gram IM selama 4-6 minggu.
Parasetamol
Obat alternatif:
Untuk streptococcus Viridans:
Ampisilin 4 x 0,5 gr/hari IV, sampai panas turun
Lalu di lanjutkan 2 x 1 gr/hari IM, 4 sampai 6 minggu
Gentamisin 3 x 80 mg/hari IV/IM (4-6 mg)
Untuk Staphylococcus Aureus :
Amoxilin 6 x 2 gr/hari IV (6 minggu)
Gentamisin 3 x 80 gr/hari IV/IM (4-6 Mg).
Karies Gigi
Karies adalah sebuah jenis infeksi yang
merupakan proses patologis pada jaringan
keras gigi yang terjadi karena adanya interaksi
berbagai faktor (multifaktor) dalam rongga
mulut, ditandai dengan hilangnya ion-ion
mineral secara kronis dan berlanjut, baik dari
email mahkota maupun permukaan akar
Etiologi
Host (Gigi)
Agent (Mikroorganisme)
Substrate (Makanan)
Time (Waktu)
Klasifikasi
D0. Tidak ada kelainan.
D1. Lesi kering. Belum ada kavitas.
D2. Lesi basah. Belum ada kavitas.
D3. Karies email.
D4. Karies dentin terbatas.
D5. Karies dentin meluas.
D6. Karies mencapai pulpa.
Perkembangan Karies
Early Enamel Lesion
Permulaan lesi enamel terjadi ketika pH
permukaan gigi berada di bawah imbangan
remineralisasi. Ion-ion asam masuk ke dalam
selubung prisma yang menyebabkan
demineralisasi subpermukaan. Permukaan gigi
dapat tetap terjaga karena remineralisasi terjadi
segera setelahnya, akibat peningkatan ion
kalsium dan fosfat, flouride, dan buffer dari
produk-produk saliva
Perkembangan Karies
Advancing Coronal Lesion
Bila demineralisasi dan remineralisasi
berlanjut, permukaan lesi akan kolaps akibat
terurainya apatit atau fraktur pada kristal yang
sudah melemah, berakibat kavitasi
permukaan. Plak kemudian dapat tertahan
pada kedalaman kavitas, dan fase
remineralisasi kemudian akan menjaid lebih
sulit dan kurang efektif.
Perkembangan Karies
Caries into dentine
Zona-zona pada lesi karies dentin ada dua, yaitu zona
terinfeksi (lapisan luar) dan zona yang lebih dalam
(pulpa) tapi masih terpengaruh. Zona terinfeksi
memiliki karakteristik yaitu level kontaminasi bakteri
yang tinggi, hancurnya struktur tubular dentin (baik
separuh maupun sebagian), dan hilangnya sensitivitas
dentin. Zona yang lebih dalam masih memiliki mineral
yang cukup untuk mempertahankan struktur tubular
dentin dan sensitivitasnya, walaupun sebagian mineral
telah hilang.
Perkembangan Karies
Root Surface Caries
Demineralisasi dapat pula terjadi di permukaan akar,
dan terdapat perbedaan-perbedaan dengan
demineralisasi di email. Perbedaanya, pada karies
enamel lesi awalnya dapat diidentifikasi berupa bercak
putih. Lesi awal pada karies akar mungkin sulit untuk
dideteksi karena hampir tidak ada perubahan warna/
secara minimal saja, hanya tekstur permukaan yang
berubah. Permukaaan lesi karies akar dapat dikeraskan
kembali melalui aplikasi fluoride atau mineralisasi. Lesi
lebih lanjut akan berwarna lebih gelap karena aktivitas
bakteri.
Perawatan Karies
Metode Invasif
Filling
Perawatan Saluran Akar (PSA)
Ekstraksi pada Dewasa atau Crown pada Anak
Non Invasif
Scalling
Penggunaan dental floss (benang gigi)
Diet
Kontrol secara periodik
Fluoridasi
Analisis Masalah
Kebiasaan Buruk Anak
Oral Hygiene yang Buruk

Caries yang tidak tertangani


Bakteremia

Kolonisasi Bakteri Pada Katup


Endokarditis Infektif

Anda mungkin juga menyukai