Anda di halaman 1dari 23

KELOMPOK SRIKANDI

Peer Education
SLIDE 2

Marlinda
Lifia Ayu Deltia
Purnama Sidebang
Anggota Kelompok Rizki Asriani Putri
Ayu Indah Lestari
Latanza Shima Dayyana
Violent Andary
Peer Education
SLIDE 3

history and theory


Challenges and opportunities
Reflecting on practice

Does peer education work


Overview

Doing peer education


OVERVIEW

Pendidikan sebaya digunakan sebagai metode promosi


kesehatan. Bagaimana mengekplorasi fitur utama pendidikan sebaya
dan teori tentang kesehatan yang behubungan dengan kesehatan dan
pengaruh teman sebaya, menginformasikan temuan penilitian
mempunyai efek dan efektifitas dari pendidikan sebaya.

LEARNING OBJECTIVES

1. Mendeskripsikan fitur utama pendidikan sebaya


2. Menggambarkan basis bukti untuk menggunakan pendidikan
Section 01 sebaya dalam promosi kesehatan
3. Bagaimana menggunakan efek peer education secara efektif
dalam promosi kesehatan
4. Menggambarkan beberapa tantangan yang dihadapi oleh
pembuat kebijakan dan praktisi dalam rencana dan
implementasi intervensi yang menggunakan peer education
KEY TERM

Sulit dijangkau : Istilah yang digunakan oleh penyedia layanan dan agen
1 lainnya untuk mendeskripsikan kelompok

Peer : Orang yang mirip satu sama lain dalam hal umur, edukasi atau
2 backgroun sosial dan pengalaman, behavoiur, dan / atau peran sosial

Peer education : Pendekatan promosi kesehatan yang melibatkan

3 dukungan anggota sebuah kelompok untuk mempromosikan kesehatan


di antara teman sebayanya

Peer Influence : Efek dari persepsi dari apa yang dipikirkan dan
4 dilakukan oleh orang lain pada attitudes, nilai, pengetahuan, dan
behaviuor orang lain di dalam kelompok sebaya mereka

5 Orang Muda : Orang-orang pada periode transisi antara masa anak-


anak dan masa dewasa,digeneralisasi berusia antara 12 dan 25 tahun.

6
Apa itu Pendidikan sebaya

Peer education adalah metode yang biasa digunakan dalam


intervensi promosi kesehatan yang melibatkan pendukung anggota
kelompok untuk mempromosikan kesehatan di antara teman
sebayanya.
Peer education bertujuan untuk memberikan informasi,
mengubah sikap, nilai, dan / atau semangat. Cara menggunakan
keberadaan sosial dan jejaring rekan kerja sebagai sarana melakukan
promosi kesehatan untuk mencapai perubahan positif pada
kesehatan masyarakat dengan memberikan informasi dan menjadi
sumber daya kelompok target atau populasi melalui intervensi individu
yang ada dalam kelompok tersebut
Pendidikan sebaya yang melibatkan orang muda (1 dan 2)
SLIDE 7

sebuah pendektaan yang memberdayakan kaum muda bekerja


Orang muda mengajari orang muda lainnya (Clements dan
dengan kaum muda lainnya, yang mengacu pada kekuatan
Buczkiewicz, 1993). Sebuah pendekatan dimana sebagian kecil
positif kelompok sebaya. Dengan cara yang tepat untuk melatih
rekan sejawat terhadap kelompok dari kelompok populasi secara dan mendukung kaum muda menjadi pemain aktif dalam proses
aktif berusaha untuk menginformasikan dan mempengaruhi pendidikan saja daripada perintah pasif dari pesan yang
diterapkan. (Jacquet et al.,1996)
kepentingan utama (Svenson,1998)
Pendidikan sebaya yang melibatkan orang muda (3)
SLIDE 8

Sebuah proses dimana orang muda yang


terlatih dan termotivasi dengan baik secara
informal atau kegiatan organisasi pendidikan
rekan mereka (yang serupa pada tingkat usia,
latar belakang atau
kepentingan)....UNFPA/FHI,2005
Bagaimana Pendidikan sebaya digunakan
SLIDE 9
Peer education digunakan untuk menangani berbagai masalah
yang berkaitan dengan kesehatan dan menargetkan satu atau lebih dari
berbagai kelompok atau populasi.
peer education menjadi cara bagi pembuat kebijakan dan praktisi
kesehatan untuk mencapai kelompok target rentan, terjangkau atau sulit
dijangkau dalam mengakses promosi kesehatan.
Teori dan Sejarah
SLIDE 10
Kelompok 1
Pembelajaran proksimal (proximal learning)
Lev Perubahan pengetahuan dan pemahaman
Vygotskys terjadi secara bertahap dan pentingnya
didorong oleh kolaborasi dengan teman dekat
(1978) Melalui pembelajaran tambahan orang2 dgn
tingkat pengetahuan & pemahaman di atas kita

Pembelajaran sosial (social learning)


Albert Penekanan khusus pada peranan sosok
teladan (role model) untuk mempengaruhi
Bandura pengetahuan dan sikap
Kita belajar dengan mengamati orang lain lalu
(1977) mengadopsi perilakunya krn kita ingin seperti
mereka & ingin diterima oleh para pesaing kita
Everett Rogers (2003)

Fokus bagaimana suatu ide atau perilaku yang baru dapat melewati
suatu jaringan sosial

Konsep utama bukan hanya bagaimana memunculkan ide baru (pesan


promosi kesehatan) tetapi juga memperhatikan jaringan komunikasi dan
sistem sosial yang digunakan dalam penyampaian pesan tersebut.

Dalam suatu sistem sosial ada yang disebut early adopters (mereka
yang dengan mudah dan cepat menerima suatu ide atau perilaku)
mengendalikan jaringan yang lebih besar
Kelompok 2
Kelompok 3
SLIDE 12
Theory of Reasoned Action (Ajzen dan Fishbein, 1980)
dan
Health Belief Model (Glanz et al., 2008)
Penekanan pada
Suatu pendekatan
teori ini pengaruh
untuk memahami
norma dan persepsi
suatu perilaku
Perilaku berdasarkan sosial dan kelompok
kesehatan dan
kesehatan (health- terhadap relevansi
perubahan perilaku
related behaviour) dan pentingnya
melalui peran faktor
informasi tersebut
psikologis (intrinsik)
kepada individu yang
dan sosial (eksternal)
ditargetkan
Campbell dan Mzaidume (2011)
SLIDE 13

memberdayakan masyarakat
dengan memberikan pengetahuan Memampukan masyarakat dalam
Menciptakan suatu konteks bagi
terkait kesehatan kepada orang- mendukung dan memberdayakan
identitas dan praktik sosial baru
orang yang terkena masalah atau ide dan praktek yang baru.
yang muncul di dalam masyarakat
dampak dari masalah tersebut. tersebut.
Pelaksanaan Pendidikan Sebaya
SLIDE 14

Peer education
di afrika selatan
Peer education untuk
alkohol project di penanggulangan
skotladia, 2009 HIV 2006

Peer education
pecandu rokok
(choice, 2005)
Mencerminkan Praktek SLIDE 15
Apakah Pendidik Sebaya Bekerja
SLIDE 16
Buktinya:

YESS!
Harden dkk (2001) menyatakan bahwa
pendekatan promosi kesehatan terkait HIV dengan
pendidik sebaya pada anak muda lebih efektif daripada
dengan pendekatan tradisional lainnya.
Hanya dengan 12 review sudah dapat disimpulkan
bahwa pendekatan pendidik sebaya ini efektif.
EVALUASI
SLIDE 17
Yang membuat pendidik sebaya ini lebih diterima adalah:

1. Lebih fokus terhadap pemberian promosi kesehatan yang masuk akal, lebih menyenangakan, santai dan
tidak menggurui dibandingkan dengan ketidak pahaman anak muda tersebut
2. Ada beberapa yang menyatakan bahwa perasaan tidak nyaman terhadap pendidik sebaya yg tidak
membuat nyaman mempengaruhi perhatian anak muda terhadap kegiatan intervensi tersebut.
3. Pendidik sebaya ini bisa menarik perhatian anak muda untuk menjadi bagian dalam intervensi tersebut dan
membuat menjadu satu iram dengan para guru atau professional lain yang menjadi pendidik dalam
kegiatan intervensi tersebut
4. Hal penting yang ditemukan dalam review riview tersebut adalah Bahwa pendekatan dengan pendidik
sebaya ini pada Pendidikan seks sangat kuat dan mengenai sasaran dari pada penolakkannya.
Penting......
SLIDE 18
Hal hal yang perlu diperhatikan, agar pendekatan dengan pendidik
sebaya ini berhasil adalah...

PEREKRUTAN PENDIDIK, pemilihannya disesuaikan dengan :


Kelompok sasaran intervensi
Program intervensi yang akan dilakukan
Atau sikap professional lainnya (seperti hal yg mengahsilkan kenyamanan)

PELATIHAN DAN PENGAWASAN PENDIDIK


Ada yang menyatakan bahwa pelatihan enumerator beberapa hari dengan 2 bulan
menunjukkan perbedaan terhadap kualitas kegiatan intervensi pendidik sebaya yaitu lebih
baik hasilnya dengan melakukan pelatihan yg pajang

TEMPAT DAN KELOMPOK SASARAN


Sanat efektif pada tempat yang berbasis sekolah dan kelompok menengah kebawah
Lebih cocok pada kelompok sasaran marginal seperti pekerja seks komersial
Tantangan dan Peluang
SLIDE 19
ada indikasi bahwa
Meskipun ada beberapa tatanan, kelompok
bukti bahwa menggunakan sasaran, dan faktor lain
pendidikan sebaya dalam yang terkait dengan
intervensi promosi intervensi dapat
kesehatan dapat efektif berdampak pada
untuk pengetahuan dan seberapa efektif
perilaku pendidikan sebaya
ini?

Diperlukan eksplorasi lebih jauh


Tantangan
SLIDE 20
Hubungan Praktik pendidikan sebaya dan dampaknya terhadap
faktor sosial budaya dan lingkungan yang lebih luas dan juga kompleks dan
tidak mampu untuk dipahami dengan baik. Hubungan kekuasaan, status
sosial, hubungan gender dan aturan-aturannya serta budaya lain dan
dinamika institusional lainnya dikonfigurasi secara lokal dan berdampak
sosial dalam implementasi dan dampaknya. Seperti tantangan kecil dalam
merekrut anak muda untuk memimpin promosi kesehatan seksual dan
mempertahankan pendidik sebaya pada populasi dan kelompok yang
terpinggirkan.
Peluang
SLIDE 21

1 Penggunaan
Medsos
Penelitian penggunaan media
sosial sebagai konteks untuk
2 Literatur Gill et all
2013
menyoroti peran yang
dimainkan oleh internet di
3
Ruang lingkup internet
dan sosial media

sebagai wahana untuk pendidikan


sebaya masih belum diteliti namun
informasi kesehatan dan kedua pendidikan oleh para potensinya jelas, seperti yang
pendidikan menunjukkan profesional dan juga bantuan ditemukan oleh Young et al. (2013)
bahwa lingkungan baru ini dan saran yang dicari oleh dalam uji RCT yang menunjukkan
memiliki banyak hal yang bahwa pendidik sebaya di jaringan
kaum muda secara khusus
internet pria gay AS dapat secara
ditawarkan (Chou et al., 2009).
signifikan meningkatkan tes HIV dan
berbicara tentang HIV melalui
mendorong diskusi online.
Kesimpulan SLIDE 22
Pendidikan sebaya dalam promosi kesehatan melibatkan anggota pendukung kelompok atau
masyarakat untuk meningkatkan kesehatan di antara teman sebayanya. Pendidikan sebaya berusaha untuk
menyebarkan informasi, memungkinkan pengembangan keterampilan, dan untuk mempengaruhi perubahan
dalam sikap dan nilai masyarakat. Pendidikan sebaya mengacu pada berbagai sumber teoritis dan sumber
daya lainnya untuk menjelaskan cara-cara yang mempengaruhi pengetahuan, sikap, dan perilaku terkait
kesehatan. Basis penelitian seputar pendidikan sebaya berkembang dengan pesat dan menunjukkan harapan
dalam hal potensi dampak signifikan pada pengetahuan dan perilaku dan juga tingkat penerimaan intervensi
yang tinggi di antara kelompok sasaran. Namun, faktor kontekstual internal terhadap intervensi dan mengenai
konteks sosio-kultural yang lebih luas adalah pengaruh penting pada praktik dan dapat memediasi hasil.
Thats all. Thank you very much!

Anda mungkin juga menyukai