Anda di halaman 1dari 10

Andreas Bambang Tri Pamungkas

131420129610009
Mohamad Umar Alfarouq
131420130300078
Muchammad Annas Lutfiadi
131420130320080
Bronkoskopi diperkenalkan ke masyarakat pertama kali
oleh Killian, 1897 yaitu bronkoskopi rigid. Kemudian dalam
perkembanganya, bronkoskopi dikembangkan oleh Jakson,
1940, memperkenalkan berbagai bentuk desain optimal
bronkoskopi. Dalam tindakannya, Vincent memasukkan
kateter melalui bronkoskopi untuk memperoleh bahan
lavage bronchus, Stitt melakukan lavage bronchus dengan
menambah 240 hingga 480 ml air. Ikeda 1966
memperkenalkan bronkoskopi serat optic yang fleksibel,
sejak itu bronkoskopi serat optik dipakai secara luas dalam
tindakan kelainan pada saluran nafas.
Prosedur kesehatan yang dilakukan dengan
memasukkan alat bernama bronkoskop melalui
tenggorokan, laring, trakea ke dalam bronkus
untuk melihat bagian toraks (dada). Tindakan
ini dapat dilakukan untuk mendiagnosis dan
mengobati suatu penyakit serta mengambil
sampel jaringan atau mukus melalui tindakan
yang disebut biopsi.
Untuk tindakan diagnostik dan juga untuk
therapi. Dengan menggunakan alat bronskoskop
ini kita dapat mengambil material atau bahan
dari lesi di saluran nafas atau paru dengan cara
bilasan, sikatan dan biopsi jaringan untuk
pemeriksaan sitologi patologi anatomi.
Pengambilan benda asing dalam saluran nafas
atau pun aspirasi sesuatu bahan.
Membersihkan penumpukan secret dalam
saluran nafas (bronchial toilet).
Untuk mengetahui penyebab batuk berdarah.
Untuk mengetahui penyebab abses paru.
Pemasangan Stenttrakeobrinkial.
Pemasangan pipa trakeal.
Penderita yang dicurigai menderita kanker paru.
Kelainan Rontgen Thoraks yang tidak diketahui
penyebabnya.
Batuk berulang yang tidak diketahui
penyebabnya.
Pengembangan paru yang tidak sempurna atau
atelektasis.
Pneumothorax.
Penderita terbaring lama dengan menggunakan
mesin pernafasan (ventilatator mekanik).
Pada keadaan tertentu bila dibutuhkan seperti
halnya pengambilan benda asing, aspirasi, plak
mukus dan lain-lainnya.
1. Persiapan pemeriksaan bronskoskopi ini antara
lain pasien yang akan diperiksa dilakukan :
Pemeriksaan Fisik.
Pemeriksaan darah rutin, faktor pembekuan
darah, dan waktu perdarahan.
Pemeriksaan Rontgen X toraks AP dan Lateral
atau CT Scan atas indikasi dari medis.
Pemeriksaan EKG
Pemeriksaan lain atas indikasi medis.
Pasien yang akan dilakukan bronchoscopy harus
puasa selama 6 jam sebelum tindakan
pemeriksaan ini dilakukan.
2. Sebelum dilakukan prosedure.
Memonitor aktifitas jantung sebelum, saat
dilakukan tindakan ataupun setelah
dilakukan tindakan.
Pemberian oksigen lebih banyak dari
sebelumnya.
Pemberian anastesi bila diperlukan.
3. Setelah dilakukan prosedure
Memonitor area yang telah dilakukan
tindakan.
Melakukan foto X-ray.
Sampel diserahkan ke bagian laboratorium.
Hasil dari sampel akan muncul atau diketahui
seminggu setelah dilakukan sampling.

Anda mungkin juga menyukai