Power Point Reaksi Kimia
Power Point Reaksi Kimia
ANGGOTA:
* ARYA RAMADHAN
* MUATUL MUSLIM
* ARDIANSYSAH
Sebuah contoh reaksi organik: oksidasi keton menjadi ester dengan Asam peroksikarboksilat
Analisis retrosintetik dapat dipakai untuk mendesain reaksi sintesis kompleks. Analisis dimulai
dari produk, contohnya dengan memecah ikatan kimia yang dipilih menjadi reagen baru. Tanda
panah khusus (⇒) digunakan dalam reaksi retro.[8]
REAKSI ELEMENTER Isomerisasi azobenzena yang diinduksi oleh cahaya (hν) atau
panas (Δ)
Reaksi paling penting dalam reaksi elementer adalah reaksi
unimolekuler dan bimolekuler. Reaksi unimolekuler hanya
terdiri dari satu molekul yang terbentuk dari transformasi
Reaksi elementer adalah atau diasosiasi satu atau beberapa molekul lain. Beberapa
reaksi ini membutuhkan energi dari cahaya atau panas.
reaksi pemecahan paling Sebuah contoh dari reaksi unimolekuler adalah isomerisasi
sederhana dan hasil dari cis–trans, di mana sebuah senyawa bentuk cis akan berubah
reaksi ini tidak memiliki menjadi bentuk trans.[11]
produk sampingan.[9] Dalam reaksi disosiasi, ikatan di dalam sebuah molekul akan
terpecah menjadi 2 fragmen molekul. Pemecahan ini dapat
Kebanyakan reaksi yang berupa homolitik ataupun heterolitik. Dalam pemecahan
berhasil ditemukan saat ini homolitik, ikatan akan terpecah sehingga setiap produknya
adalah pengembangan dari tetap mempunyai satu elektron sehingga menjadi radikal
reaksi elementer yang netral. Dalam pemecahan heterolitik, kedua elektron dari
ikatan kimia akan tersisa pada salah satu produknya,
munculnya secara secara sehingga akan menghasilkan ion yang bermuatan. Reaksi
paralel atau berurutan. disosiasi memegang peranan penting dalam reaksi berantai,
Sebuah reaksi elementer seperti contohnya hidrogen-oksigen atau reaksi polimerisasi.
biasanya hanya terdiri dari Disoasi dari molekul AB menjadi fragmen A dan B
beberapa molekul, biasanya Pada reaksi bimolekular, 2 molekul akan bertabreakan dan
saling bereaksi. Hasil reaksinya dinamakan sintesis kimia
hanya satu atau dua, karena atau reaksi adisi.
kemungkinannya kecil untuk Kemungkinan reaksi yang lain adalah sebagian dari sebuah
banyak molekul bergabung molekul berpindah ke molekul lainnya. Reaksi tipe seperti ini,
bersama.[10] contohnya adalah reaksi redoks dan reaksi asam-basa. Pada
reaksi redoks partikel yang berpindah adalah elektron,
sedangkan pada reaksi asam-basa yang berpindah adalah
proton. Reaksi seperti ini juga disebut dengan reaksi
metatesis.
contohnya
NaCl(aq) + AgNO3(aq) → NaNO3(aq) + AgCl(s)
TERMODINAMIKA
Reaksi kimia dapat ditentukan oleh hukum-hukum termodinamika. Reaksi dapat terjadi
dengan sendirinya apabila senyawa tersebut eksergonik atau melepaskan energi. Energi
bebas yang dihasilkan reaksi ini terdiri dari 2 besaran termodinamika yaitu entalpi dan
entropi]]:[12]
Reaksi antara karbon dioksida dan karbon untuk membentuk karbon monoksida ini
merupakan reaksi endotermik dengan suhu di atas 800 °C dan menjadi reaksi eksotermik
jika suhunya dibawah suhu ini[13]
Reaksi juga dapat diketahui dengan energi dalam yang menyebabkan perubahan pada
entropi, volume, dan potensial kimia.[14]
U: energi dalam, S: entropi, p: tekanan, μ: potensial kimia, n: jumlah molekul, d: tanda yang
artinya perubahan kecil
PENGELOMPOKAN REAKSI KIMIA
Sintesis Dekomposisisi
Dalam reaksi kombinasi langsung
atau sintesis, dua atau lebih senyawa
sederhana bergabung membentuk Reaksi dekomposisi atau analisis
senyawa baru yang lebih kompleks. adalah kebalikan dari reaksi sintesis.
Dua reaktan atau lebih yang bereaksi Sebuah senyawa yang lebih kompleks
menghasilkan satu produk juga akan dipecah menjadi senyawa yang
merupakan salah satu cara untuk lebih sederhana.[15][16] Contohnya
mengetahui kalau itu reaksi sintesis. adalah molekul air yang dipecah
Contoh dari reaksi ini adalah gas menjadi gas oksigen dan gas hidrogen,
hidrogen bergabung dengan gas dengan persamaan reaksi:
oksigen yang hasilnya adalah air.[15]
Contoh lainnya adalah gas nitrogen 2 H2O → 2 H2 + O2
bergabung dengan gas hidrogen akan
membentuk amoniak, dengan
persamaan reaksi:
N2 + 3 H2 → 2 NH3
LANJUTAN
Penggantian ganda
Dalam reaksi penggantian ganda, dua senyawa
Penggantian tunggal saling berganti ion atau ikatan untuk membentuk
senyawa baru yang berbeda.[15] Hal ini terjadi
ketika kation dan anion dari 2 senyawa yang
berbeda saling berpindah tempat, dan membentuk
Dalam reaksi penggantian tunggal atau 2 senyawa baru.[16] Rumus umum dari reaksi ini
substitusi, sebuah elemen tunggal adalah:
menggantikan elemen tunggal lainnya di AB + CD → AD + CB
suatu senyawa. Contohnya adalah logam Contoh dari reaksi penggantian ganda adalah
natrium yang bereaksi dengan asam klorida timbal(II) nitrat bereaksi dengan kalium iodida
akan menghasilkan natrium klorida atau untuk membentuk timbal(II) iodida dan kalium
garam dapur, dengan persamaaan reaksi: nitrat, dengan persamaan reaksi:
Pb(NO3)2 + 2 KI → PbI2 + 2 KNO3
Contoh lainnya adalah natrium klorida (garam
2 Na(s) + 2 HCl(aq) → 2 NaCl(aq) + H2(g) dapur) bereaksi dengan perak nitrat membentuk
natrium nitrat dan perak klorida, dengan
persamaan reaksi:
NaCl(aq) + AgNO3(aq) → NaNO3(aq) + AgCl(s)
OKSIDASI DAN REDUKSI
Ilustrasi dari reaksi redoks (reduksi oksidasi)
Presipitasi
Presipitasi adalah proses reaksi terbentuknya
padatan (endapan) di dalam sebuah larutan
sebagai hasil dari reaksi kimia. Presipitasi ini
biasanya terbentuk ketika konsentrasi ion yang
larut telah mencapai batas kelarutan[22] dan
hasilnya adalah membentuk garam. Reaksi ini
dapat dipercepat dengan menambahkan agen
presipitasi atau mengurangi pelarutnya. Reaksi
presipitasi yang cepat akan menghasilkan
residu mikrokristalin dan proses yang lambat
akan menghasilkan kristal tunggal. Kristal
tunggal juga dapat diperoleh dari rekristalisasi
dari garam mikrokristalin.[23]
REAKSI PADA ZAT PADAT
Dalam reaksi Paterno–Büchi, sebuah gugus karbonil yang tereksitasi akan diamahkan ke
olefin yang tidak tereksitasi, dan menghasilkan oksetan.
Dalam reaksi fotokimia, atom dan molekul akan menyerap energi (foton) dari cahaya dan
mengubahnya ke eksitasi. Atom dan molekul ini lalu dapat melepaskan energi dengan
memecahkan ikatan kimia, maka menghasilkan radikal. Reaksi ang termasuk ke dalam
reaksi fotokimia di antaranya reaksi hidrogen-oksigen, polimerisasi radikal, reaksi berantai
dan reaksi penataan ulang.[25]
Banyak proses-proses penting menggunakan fotokimia. Contoh yang paling umum adalah
fotosintesis, dimana tanaman menggunakan energi matahari untuk mengubah karbon
dioksida dan air menjadi glukosa dan oksigen sebagai hasil samping. Manusia
mengandalkan fotokimia dalam pembentukan vitamin D, dan persepsi visual dihasilkan
dari reaksi fotokimia di rhodopsin.[11] Pada kunang-kunang, sebuah enzim pada abdomen
mengkatalisasi reaksi yang menghasilkan bioluminesensi.[26] Banyak reaksi fotokimia,
seperti pembentukan ozon, terjadi di atmosfer bumi yang merupakan bagian dari kimia
atmosfer.
KATALISIS
Diagram skema energi yang menunjukkan efek dari pemberian
katalis pada sebuah reaksi kimia endotermik. Adanya katalis akan
mempercepat reaksi dengan cara menurunkan energi aktivasi. Hasil
akhirnya akan sama dengan reaksi tanpa katalis.
Pada katalisis, reaksinya tidak berlangsung secara spontan, tapi
melalui substansi ketiga yang disebut dengan katalis. Tidak seperti
reagen lainnya yang ikut dalam reaksi kimia, katalis tidak ikut serta
dalam reaksi itu sendiri, tapi dapat menghambat, mematikan, atau
menghancurkan melalui proses sekunder. Katalis dapat digunakan
pada fase yang berbeda (katalis heterogen) maupun pada fase yang
sama (katalis homogen) sebagai reaktan. Fungsi katalis hanyalah
mempercepat reaksi - zat kimia yang memperlambat reaksi disebut
dengan inhibitor.[27][28] Substansi yang meningkatkan aktivitas katalis
disebut promoter, dan substansi yang mematikan katalis disebut
racun katalis. Sebuah reaksi kimia yang semestinya tidak bisa
berlangsung karena energi aktivasinya terlalu tinggi, bisa menjadi
berlangsung karena kehadiran katalis ini.
Katalis heterogen biasanya padat dan berbentuk bubuk agar dapat
memaksimalkan luas permukaan yang bereaksi. Zat-zat yang penting
pada katalisis heterogen di antaranya logam-logam grup platinum
dan logam transisi lainnya. Zat-zat ini biasanya digunakan pada
hidrogenasi, pembentukan katalitik dan sintesis dari senyawa-
senyawa kimia seperti asam nitrat dan amonia. Asam adalah contoh
dari katalis homogen, mereka meningkatkan nukleofilitas dari
karbonil. Kelebihan dari katalis homogen adalah mudah untuk
dicampurkan dengan reaktannya, tapi kekurangannya adalah susah
dipisahkan dari produk akhirnya. Oleh karena itu, katalis heterogen
lebih dipilih di banyak proses industri.[29]
REAKSI DALAM KIMIA ORGANIK
Dalam kimia organik, banyak reaksi yang dapat terjadi yang melibatkan ikatan kovalen di antara atom
karbon dan heteroatom lainnya seperti oksigen, nitrogen, atau atom-atom halogen lainnya. Beberapa reaksi
yang lebih spesifik akan dijelaskan di bawah ini.
Substitusi
Dalam reaksi substitusi, sebuah gugus fungsi di dalam suatu senyawa kimia digantikan oleh gugus fungsi
lainnya.[30] Reaksi ini dapat dibedakan lagi menjadi beberapa subtipe yaitu nukleofilik, substitusi elektrofilik,
atau substitusi radikal.
SN1 mechanism
SN2 mechanism
Pada tipe yang pertama, nukleofil, atom atau molekul yang memiliki kelebihan elektron sehingga bermuatan
negatif, akan menggantikan atom lainnya atau bagian lainnya dari molekul "substrat". Pasangan elektron
nukleofil akan bersatu dengan substrat membentuk ikatan baru, sedangkan gugus lepas akan lepas
bersamaan dengan sebuah pasangan elektron. Nukleofil sendiri dapat bermuatan netral atau positif,
sedangkan substrat biasanya bermuatan positif atau netral. Contoh nukleofil adalah ion hidroksida,
alkoksida, amina, dan halida. Reaksi semacam ini biasanya ditemukan pada hidrokarbon alifatik dan jarang
ditemukan pada hidrokarbon aromatik. Hidrokarbon aromatik memiliki rapatan elektron yang tingi dan hanya
bisa melangsungkan substitusi aromatik nukleofilik hanya dengan gugus penarik elektron yang sangat kuat.
Substitusi nukleofilik dapat berlangsung melalui 2 mekanisme, Reaksi SN1 dan SN2. Menurut namanya, S
singkatan dari substitusi, N singkatan dai nukleofilik, dan, dan angka menunjukkan ordo kinetik reaksi,
unimolekuler atau bimolekuler.[31]
LANJUTAN
Dalam mekanisme SN2, nukleofil akan membentuk tahap
transisi dengan molekul yang lepas saja yang terlekang.
Kedua mekanisme ini berbeda pada hasil stereokimianya.
Reaksi SN1 menghasilkan adisi non-stereospesifik dan
tidak menghasilkan pusat chiral, melainkan dalam bentuk
isomer geometri (cis/trans). Kebalikannya, inversi
Warden-lah yang diamati pada mekanisme SN2.[33]
Substitusi elektrofilik merupakan kebalikan dari substitusi
nukleofilik di mana atom atau molekul yang melepas,
atau elektrofilnya, mempunyai kerapatan elektron yang
rendah sehingga bermuatan positif. Biasanya elektrofil ini
adalah atom karbon dari gugus karbonil, karbokation atau
3 tahap dalam Reaksi SN2. Nukleofil berwarna hijau dan sulfur atau kation nitronium. Reaksi ini berlangsung pada
gugus lepas berwarna merah hidrokarbon aromatik saja, sehingga disebut substitusi
aromatik elektrofilik. Serangan elektrofil akan
menciptakan kompleks yang disebut sebagai σ-compleks,
sebuah fase transisi di mana sistem aromatiknya hilang.
Lalu, gugus lepas (biasanya proton), akan terpisah dan
sifat kearomatikannya kembali. Alternatif lain untuk
substitusi aromatik adalah substitusi alifatik elektrofilik.
Reaksi SN2 menyebabkan inversi Substitusi ini mirip dengan substitusi aromatik elektrofilik
stereo (inversi Walden) dan juga mempunyai 2 tipe utama yaitu SE1 dan SE2[34]
Mekanisme dari substitusi aromatik elektrofilik
Reaksi SN1 berlangsung dalam 2 tahap. Tahap pertama, gugus
lepas akan lepas dan membentuk karbokation. Tahap ini akan
diikuti reaksi yang sangat cepat dengan nukleofil.[32]
Mekanisme E2 juga memerlukan basa. Akan tetapi, pergantian posisi basa dan
eliminasi gugus lepas berlangsung secara serentak dan tidak menghasilkan zat
antara ionik. Berbeda dengan eliminasi E1, konfigurasi stereokimia yang berbeda
dapat dihasilkan dalam reaksi yang memiliki mekanisme E2 karena basa akan lebih
memfavoritkan eleminasi proton yang berada pada posisi-anti terhadap gugus lepas.
Oleh karena kondisi dan reagen reaksi yang mirip, eliminasi E2 selalu bersaing
dengan substitusi SN2.[37]
Reaksi biokimia pada umumnya dikendalikan oleh enzim. Protein-protein ini hanya dapat
mengkatalis satu jenis reaksi yang spesifik, sehingga reaksinya benar-benar dapat dikontrol.
Reaksi ini berlangsung pada sisi aktif dari substrat. Reaksi katalisasi enzim ini bergantung
pada banyak hal, di antaranya adalah bentuk enzimnya, jenis ikatannya, interaksi
elektrostatik, pemberian dan penerimaan proton (pada reaksi asam/basa), dan lainnya. [41]
Reaksi kimia yang berlangsung di dalam tubuh makhluk hidup biasanya juga dikenal
dengan sebutan metabolisme. Diantara semua reaksi-reaksi ini, reaksi yang paling penting
adalah reaksi anabolisme, dimana DNA dan enzim-terkontrol memproses pembentukan
protein dan karbohidrat dari senyawa-senyawa yang lebih kecil.[42] Bioenergitika
mempelajari sumber energi untuk reaksi biokimia. Sumber energi yang paling penting
dalam reaksi ini adalah glukosa, yang diproduksi tanaman melalui proses fotosintesis.
Semua organisme membutuhkan glukosa untuk memproduksi adenosin trifosfat (ATP),
yang digunakan makhluk hidup untuk menjalankan aktivitasnya.
CONTOH SOAL PERSAMAAN REAKSI
1. ) Tentukanlah koefisien reaksi dari asam nitrat dan hidrogen sulfida
menghasilkan
nitorgen oksida, sulfur, dan air. Persamaan reaksinya dapat ditulis:
HNO3(aq) + H2S(g) ---> NO(g) + S(s) + H2O(l )
Jawab:
Cara yang termudah untuk menentukan koefisien reaksinya adalah dengan
memisalkan koefisiennya masing-masing a, b, c, d dan e sehingga:
a HNO3 + b H2S ---> c NO + d S + e H2O
Berdasarkan reaksi di atas:
atom N : a = c (sebelum dan sesudah reaksi)
atom O : 3a = c + e 3a = a + e maka e = 2a
atom H : a + 2b = 2e = 2(2a) = 4a 2b = 3a maka b = 3/2 a
atom S : b = d = 3/2 a
Maka agar terselesaikan diambil sembarang harga misalnya
a = 2 berarti: b = d
= 3, dan e = 4 sehingga persamaan reaksinya:
2 HNO3 + 3 H2S ---> 2 NO + 3 S + 4 H2O
Persamaan reaksi di atas dapat dibaca: dua senyawa asam nitrat dan tiga
senyawa hidrogen sulfida akan menghasilkan dua senyawa nitrogen oksida,
tiga atom sulfur, dan empat molekul air.
CONTOH OKSIDASI DAN REDUKSI
CONTOH REAKSI KIMIA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI