Anda di halaman 1dari 14

PERBANDINGAN KURIKULUM INDONESIA DENGAN

KURIKULUM AUSTRALIA

Disusun oleh :

1. Farah Nabilah 19303244009


2. Puspita Amalia 19303244011
3. Rivi Dwi Lestari 19303244013

Pendidikan Kimia A

FAKULTAS MATEMATIKA DAN

ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah salah satu komponen kehidupan yang paling urgen. Semenjak
manusia berinteraksi dengan aktifitas pendidikan ini semenjak itulah manusia telah berhasil
merealisasikan berbagai perkembangan dan kemajuan dalam segala lini kehidupan mereka.
Secara paralel proses pendidikan pun mengalami kemajuan yang sangat pesat, baik dalam
bentuk metode, sarana maupun target yang akan dicapai. Karena hal ini merupakan salah satu
sifat dan keistimewaan dari pendidikan, yaitu selalu bersifat maju. Dan apabila sebuah
pendidikan tidak mengalami serta tidak menyebabkan suatu kemajuan atau malah
menimbulkan kemunduran maka tidaklah dinamakan pendidikan. Dalam rangka
meningkatkan mutu pendidikan Indonesia, pemerintah terus berupaya melakukan berbagai
reformasi dalam bidang pendidikan. Dan sebagai sarana untuk meningkatkan mutu
pendidikan diperlukan sebuah kurikulum. Studi perbandingan pendidikan dalam hal ini
kurikulum merupakan salah satu cara untuk mengetahui berbagai aspek yang berhubungan
dengan sistem pendidikan Indonesia dengan Negara tertentu, terutama yang berhubungan
dengan kelebihan dan kekurangan yang terjadi pada sistem pendidikan tersebut. Untuk itulah
pada kesempatan kali ini penulis mencoba mengkaji dan menguraikan perbandingan
pendidikan terhadap beberapa Negara, khususnya Indonesia dan Australia. Sistem
pendidikan Australia berstandar tertinggi dan menikmati pengakuan internasional. Sekolah
adalah wajib di seluruh Australia, yang memberikan sumbangsih pada tingkat melek huruf 99
persen. Sekolah-sekolah mengembangkan keterampilan dan membangun kepercayaan diri
para pelajar; lulusan universitas Australia unggul pada penelitian dan inovasi terdepan serta
pendidikan kejuruan dan teknik memajukan sektor industri yang sedang berkembang pesat.
Australia juga salah satu penyelenggara pendidikan dan pelatihan terdepan di dunia bagi
pelajar internasional, termasuk pelatihan bahasa Inggris.

B. Rumusan Masalah
1. Perbedaan tujuan pembelajaran kurikulum Indonesia dan Australia.
2. Perbedaan materi kimia dari kurikulum Indonesia dan Australia.
3. Perbedaan metode atau pendekatan pembelajaran yang diterapkan dari kurikulum
Indonesia dan Australia.
4. Perbedaan sistem penilaian dari kurikulum Indonesia dan Australia.
5. Kelebihan kurikulum Autralia jika dibandingkan kurikulum Indonesia.

C. Tujuan
1. Mengetahui perbedaan tujuan pembelajaran kurikulum Indonesia dan Australia.
2. Mengetahui perbedaan materi kimia dari kurikulum Indonesia dan Australia.
3. Mengetahui perbedaan metode atau pendekatan pembelajaran yang diterapkan dari
kurikulum Indonesia dan Australia.
4. Mengetahui perbedaan sistem penilaian dari kurikulum Indonesia dan Australia.
5. Mengetahui kelebihan kurikulum Autralia jika dibandingkan kurikulum Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tujuan Pembelajaran

Setiap pendidikan tentulah memiliki tujuan pendidikan yang akan dicapai. Setiap negara
tentu memiliki tujuan pendidikan yang berbeda. Tujuan ini bergantung kepada visi dan misi
pendidikan dari negara tersebut. Bagi Indonesia, tujuan pendidikan nasional adalah
mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indoensia seutuhnya, yaitu
manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti
luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian
yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Dan
tujuan dari kurikulum 2013 yang saati ini diterapkan di Indonesia adalah mempersiapkan
manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang
beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan
bermasyarakat, berbangsa,bernegara, dan peradaban dunia.
Sedangkan tujuan umum berbagai sektor pendidikan Australia digariskan dalam undang-
undang yang membentuk departemen pendidikan negara bagian, universitas, dan lembaga-
lembaga pendidikan lainnya. Tujuan umum ini biasanya dilengkapi dengan tujuan-tujuan
yang lebih oleh badan-badan yang relevan. Tujuan pendidikan ini mengisyaratkan perlunya
pengembangan antara pelayanan kebutuhan individu dan kebutuhan masyarakat melalui
sistem pendidikan. Pada level sekolah, tekanan adalah pada pengembangan potensi murid
baik potensi akademik maupun non akademik sebaik mungkin. Pada tingkat pendidikan
tinggi, tekanan yang lebih besar diarahkan pada pencapaian kebutuhan pendidikan untuk
kepentingan ekonomi serta masyarakat secara umum. Untuk mencapai tujuan umum ini,
berbagai sektor pendidikan tinggi harus mempunyai fokus program yang berbeda-beda.
Misalnya, universitas lebih mengutamakan pengembangan ilmu pengetahuan, sedangkan
sektor pendidikan teknik dan pendidikan lanjutan lainnya lebih memusatkan perhatian pada
pendidikan kejuruan.

B. Materi Kimia yang Diajarkan


Adapun materi yang diajarkan di bidang kimia pada kurikulum Indonesia meliputi :
1. Materi Kimia pada Jenjang SMP
a. Suhu dan perubahanya
b. Kalor dan perpindahanya
c. Zat aditif dan zat adiktif
d. Unsur dan atom
e. Reaksi kimia sederhana
f. Perubahan kimia
2. Materi kimia pada Jenjang SMA
 Kelas X
a. Teori atom
b. Struktur atom
c. Bilangan kuantum
d. Konfigurasi elektron
e. Elektron valensi
f. Sistem periodik unsur
g. Tata nama senyawa dan Persamaan reaksi
h. Hukum dasar perhitungan kimia
i. Stoikiometri
j. Rumus empiris dan rumus molekul
k. Ikatan kimia
l. Larutan elektrolit dan non elektrolit
m. Reaksi redoks
 Kelas XI
a. Hidrokarbon dan minyak bumi
b. Termokimia
c. Laju reaksi
d. Kesetimbangan kimia
e. Koloid
f. Teori asam basa
g. Stoikiometri larutan
h. Larutan penyangga
i. Larutan asam basa
j. Titrasi asam basa
k. Hidrolisis garam
l. Kelarutan garam
 Kelas XII
a. Sifat koligatif larutan
b. Reaksi redoks dan elektrokimia
c. Sel elektrolisis
d. Sel volta
e. Hukum faraday
f. Reaksi adisi, subtitusi, dan eliminasi
g. Korosi biomolekul
h. Kimia unsur
i. Logam alkali dan alkali tanah
j. Gas mulia
k. Benzeba
l. Turunan alkana
m. Isomer
n. Polimer
3. Materi kimia pada jenjang perguruan tinggi
Namun dalam penerapanya terkadang sesuai dengan kebijakan pergguruan tinggi
yang bersangkutan.
a. Kimia Dasar I
b. Kimia Dasar II
c. Bahan Kimia Berbahaya
d. Praktikum Kimia Dasar I
e. Praktikum Kimia Dasar II
f. Kimia Analisis Dasar
g. Kimia Organik I
h. Praktikum kimia Analisis
i. Kimia logam/ non logam
j. Praktikum Kimia logam/ non logam
k. Struktur dan reaktifitas kimia
l. Kimia fisik
m. Kimia Organik II
n. Kimia Kuantum
o. Biokimia
p. Kimia komputasi
q. Dan masih banyak lagi
Sedangkan, di Australia materi kimia dievaluasi oleh lembaga ACARA (Australian
Curriculum Assesment, and Reporting Authority). Lembaga tersebut mengembangkan materi
kimia sejak foundation years hingga 10 years sedangkan 11 hingga year 12 dikembangkan
oleh WACE (Western Australian Certificate of Education). Materi kimia Australia pada
foundation year-year 10 diberikan dalam tema besar yang tidak dibagi menjadi sub tema.
Materi kimia pada year 11-12 mulai diberikan dalam sub tema sebagai persiapan masuk
universitas atau sekolah vokasi.
a. Foundation year
- Benda terbuat dari material-material yang sifatnya dapat dilihat.
b. Year 1
- Benda sehari-hari dapat diubah secara fisik dengan berbagai cara.
c. Year 2
- Benda yang berbeda dapat dikombinasikan meliputi pencampuran untuk tujuan
tertentu.
d. Year 3
- Perubahan kondisi antara padat dan cair dapat disebabkan oleh penambahan atau
pelepasan kalor.
e. Year 4
- Alam dan material terproses memiliki sifat fisik. Sifat-sifat tersebut dapat
mempengaruhi kegunaanya.
f. Year 5
- Padat cair dan gas memiliki komponen yang berbeda.
g. Year 6
- Perubahan material dapat balik, sperti pencairan, pembekuan, dan penguapan :
atau tidak dapat baik seperti pembakaran atau perkaratan.
h. Year 7
- Campuran meliputi larutan, mengandung kombinasi senyawa murni yang dapat
dipisah melalui beberapa teknik.
i. Year 8
- Perbedaan sifat suatu benda dapat dijelaskan oleh susunan partikel.
- Perbedaan antara unsur, senyawa, dan campuran.
- Perubahan kimia meliputi reaksi senyawa untuk membentuk senyawa baru.
j. Year 9
- Semua benda terbuat dari atom yang terdiri dari proton, neutron, dan elektron.
- Reaksi kimia melibatkan penataan kembali atom umtuk membentuk zat baru,
selama proses reaksi kimia massa tidak diciptakan atau dimusnahkan.
- Reaksi kimia meliputi pembakaran dan reaksi asam merupakan hal penting untuk
kedua sistem abiotik dan biotik dan melibatkan perpindahan energi.
k. Year 10
- Struktur atom dan sifat unsur digunakan untuk menyusun tabel periodik.
- Perbedaan reaksi kimia digunakan untuk meproduksi produk tertentu dan dapat
terjadi pada laju yang berbeda.
l. Materi kimia pada year 11-12 dibagi menjadi tujuh tema, yaitu :
a. Sifat mikroskopik benda
b. Struktur atom dan struktur ikatan
c. Reaksi kimia
d. Asam basa dalam larutan
e. Oksidasi reduksi
f. Kimia organik
g. Aplikasi kimia

C. Metode atau Pendekatan Pembelajaran


Untuk menyampaikan isi dari suatu kurikulm tentulah harus menggunakan metode dan
pendekatan yang sesuai bagi anak dan isi materi itu sendiri. Adapun metode yang digunakan
dalam kurikulum 2013 yaitu metode inkuiri. Metode inquiri adalah metode pembelajaran
dimana siswa dituntut untuk lebih aktif dalam proses penemuan, penempatan siswa lebih
banyak belajar sendiri serta mengembangkan keaktifan dalam memecahkan masalah. Proses
inquiri adalah suatu proses khusus untuk meluaskan pengetahuan melalui penelitian. Oleh
karena itu metode inquiri kadang-kadang disebut juga metode ilmiahnya penelitian. Metode
inquiri adalah metode belajar dengan inisiatif sendiri, yang dapat dilaksanakan secara
individu atau kelompok kecil. Metode inquiri merupakan metode pengajaran yang berusaha
meletakan dasar dan mengembangkan cara befikir ilmiah. Dalam penerapan metode ini siswa
dituntut untuk lebih banyak belajar sendiri dan berusaha mengembangkan kreatifitas dalam
pengembagnaan masalah yang dihadapinya sendiri. Metode mengajar inquiri akan
menciptakan kondisi belajar yang efektif dan kundusif, serta mempermudah dan
memperlancar kegiatan belajar mengajar.
Sedangkan metode atau pendekatan pembelajaran yang digunakan dalam kurikulum di
Australia yaitu sistem pengajaran lecture dan sistem pengajaran tutorial. Sistem pengajaran
lecture adalah yang paling banyak digunakan di berbagai Universitas di seluruh dunia,
dengan metode ini, materi kuliah beserta konsep-konsepnya dapat tersampaikan dengan
gamblang tanpa harus khawatir adanya salah penerimaan konsep. Sistem ini biasanya
diadakan di Lecture Hall yang dapat menampung hingga 200 mahasiswa atau bahkan lebih.
Para mahasiswa akan dibagikan handouts (pedoman materi) yang akan dibahas lebih rinci
dan mendalam oleh lecturer (dosen). Metode ini bertujuan untuk memperkenalkan materi
baru kepada para mahasiswa secara garis besar, nah disinilah kesempatan kamu untuk
menyerap materi sebanyak-banyaknya. Mahasiswa dituntut untuk mencatat, dan juga
bertanya secara aktif dalam bahasan materi yang disampaikan oleh lecturer. Sedangkan
sistem pengajaran tutorial biasanya diadakan di ruang kelas atau laboratorium yang isinya 15-
20 orang. Sistem ini bertujuan untuk mengembangkan materi yang telah didapat dalam kelas
lecture dan membahasnya dengan lebih intensif. Dalam kelas tutorial materi yang
disampaikan akan lebih ke point-point penting dari materi tersebut lalu kemudian
dikembangkan secara merinci. Disini mahasiswa dituntut untuk berdiskusi dan
mengeksplorasi materi lebih jauh lagi atau bahkan melakukan eksperimen. Tutor akan
memberikan masalah, lalu mahasiswa dituntut untuk mendiskusikannya dan menelaahnya
untuk menemukan jawaban dari masalah tersebut. Dibandingkan dengan sistem lecture yang
informatif, sistem tutorial lebih ke arah problem solving, dimana mahasiswa dituntut untuk
memecahkan masalah dengan cara berdiskusi, mengeksplorasi, atau bereksperimen guna
untuk menemukan jawaban atas permasalahan tersebut.
Sistem pengajaran lecture ataupun tutorial, keduanya sama-sama penting dan saling
melengkapi. Karena kedua sistem pengajaran tersebut sangat membantu mahasiswa dalam
menyerap materi dan juga memancing keakftifan mahasiswa dalam berinteraksi dengan
dosen maupun sesama mahasiswa. Dan sangat disarankan bagi kamu yang ingin belajar di
Australia untuk tidak melewati kedua kelas tersebut, karena seringkali materi yang
disampaikan pada kelas lecture ataupun tutorial tidak terdapat dalam buku.

D. Sistem Penilaian
Penialain merupakan unsur penting dalam sebuah kurikulum penilain digunakan untuk
mengetahui sejauh mana tujuan kurikulum tersebut telah tercapai. Adapun penilaian dalam
Kurikulum 2013 memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Belajar Tuntas
Ketuntasan Belajar merupakan capaian minimal dari kompetensi setiap
muatan pelajaran yang harus dikuasai peserta didik dalam kurun waktu belajar
tertentu. Ketuntasan aspek sikap (KI-1 dan KI-2) ditunjukkan dengan perilaku baik
peserta didik. Ketuntasan belajar aspek pengetahuan (KI-3) dan keterampilan (KI-4)
ditentukan oleh satuan pendidikan. Peserta didik yang belum mencapai ketuntasan
belajar diberi kesempatan untuk perbaikan (remedial teaching), dan peserta didik
tidak diperkenankan melanjutkan pembelajaran kompetensi selanjutnya sebelum
kompetensi tersebut tuntas.Kriteria ketuntasan dijadikan acuan oleh pendidik untuk
mengetahui kompetensi yang sudah atau belum dikuasai peserta didik. Melalui cara
tersebut, pendidik mengetahui sedini mungkin kesulitan peserta didik sehingga
pencapaian kompetensi yang kurang optimal dapat segera diperbaiki.
2. Otentik
Penilaian dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi secara holistik.
Aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan dinilai secara bersamaan sesuai dengan
kondisi nyata. Penilaian dilaksanakan untuk mengetahui pencapaian kompetensi
peserta didik yang dikaitkan dengan situasi nyata bukan dunia sekolah. Oleh karena
itu, dalam melakukan penilaian digunakan berbagai bentuk dan teknik penilaian.
Penilaian otentik tidak hanya mengukur apa yang diketahui oleh peserta didik, tetapi
lebih menekankan mengukur apa yang dapat dilakukan oleh peserta didik.
3. Berkesinambungan
Penilaian berkesinambungan dimaksudkan sebagai penilaian yang dilakukan
secara terus menerus dan berkelanjutan selama pembelajaran berlangsung.
4. Menggunakan bentuk dan teknik penilaian yang bervariasi
Penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan menggunakan berbagai teknik
penilaian yang sesuai dengan karakteristik kompetensi yang akan diukur atau dinilai.
Berbagai metode atau teknik penilaian dapat digunakan,seperti tes tertulis, tes lisan,
penugasan, penilaian kinerja (praktik dan produk), penilaian proyek, portofolio, dan
pengamatan atau observasi.
5. Berdasarkan acuan kriteria
Penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan menggunakan acuan kriteria.
Kemampuan peserta didik tidak dibandingkan terhadap kelompoknya, tetapi
dibandingkan terhadap ketuntasan yang ditetapkan. Kriteria ketuntasan ditetapkan
oleh satuan pendidikan dengan mempertimbangkan karekteristik peserta didik,
karakteristik mata pelajaran, dan kondisi satuan pendidikan.

Teknik dan instrumen penilaian kurikulum 2013 adalah sebagai betikut :

1. Penilaian Kompetensi sikap


Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui observasi, penilaian diri,
penilaian teman sejawat, instrumn yang digunakan untuk penilaian peserta diri dan
penilaian teman sejawat adalah daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang
disertai rubrik
2. Penilaian Kompetensi Pengetahuan
Menilai kompetensi pengetahuan melalui tes tulis , tes lisan dan penugasan
3. Penilaian Kompetensi Keterampilan
Pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja , yaitu penilaian
yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan
menggunakan tes praktik, projek dan penilaian portofolio.

Sedangakan sistem penilaian kurikulum di Australia menggunakan sistem evaluasi


eksternal yang ekstensif untuk menentukan kualifikasi siswa dan pemberian sertifikat atau
diploma. Sesudah Perang Dunia II hampir semua ujian eksternal ini dihapuskan, dan pada
pendidikan dasar dan menengah, yang paling banyak dilakukan ialah kenaikan kelas siswa
atas dasar usia. Hampir pada semua sistem, sekolah punya tanggung jawab melakukan ujian
untuk setiap level setiap tahun kecuali pada tingkat akhir pendidikan menengah di saat ujian
eksternal dilaksanakan. Pada hampir seluruh sistem sekolah, sertifikat pertama yang diterima
siswa adalah pada akhir tahun pendidikan ke-10 berdasarkan penilaian internal sekolah.
Pemberian sertifikat yang lebih tinggi diberikan pada tahun pendidikan ke-12, pada umumnya
berdasarkan ujian eksternal. Pada ACT dan negara bagian Queensland, ujian internal sekolah
yang sudah terakreditasi adalah sebagai pengganti ujian eksternal pada tahun pendidikan ke-
12. Untuk masuk ke universitas dan CAE pada umumnya diperlukan kualitas performansi
tertentu pada tahun pendidikan ke-12, walaupun kebanyakan institusi memberikan kriteria
tersendiri bagi orang-orang dewasa yang- kebetulan tidak memenuhi persyaratan formal.
Masuk ke TAFE dimungkinkan setelah menamatkan pendidikan 10 tahun dengan hasil yang
memuaskan. Masalah yang terdapat dalam sistem ujian dan kenaikan kelas antara lain adalah
mendapatkan keseimbangan antara ujian internal sekolah dan kesulitan belajar- mengajar
yang mungkin muncul dalam kenaikan kelas otomatis berdasarkan usia. Perbedaan dan
pengaruh Sistem Pendidikan Australia dengan Sistem Pendidikan di Indonesia Baik
Indonesia maupun Australia sama-sama menerapkan Wajib belajar di Australia wajib belajar
diterapkan selama 10 tahun, sedangkan Indonesia mencanangkan wajib belajar 9 tahun, yang
akan ditingkatkan menjadi 12 tahun. Kebijakan kedua negara tentang wajib belajar relatif
sama.

E. Kelebihan Kurikulum Australia dibandingkan Indonesia


Kurikulum Australia lebih unggul jika dibandingkan kurikulum Indonesia. Kelebihan
tersebut meliputi :
1. Pemberian materi disesuaikan dengan tahapan peserta didik.
2. Judul tema yang sederhana namun menarik.
3. Untuk foundation year-year 10 materi sederhana dan aplikatif.
4. Materi persiapan masuk perguruan tinggi tidak banyak tapi dalam.
BAB III
KESIMPULAN
Setiap negara memiliki sistem pendidikan yang berbeda. Kurikulum yang diterapkan
juga pasti berbeda. Hal tersebut bergantung pada tujuan pendidikan yang ingin dicapai oleh
masing – masing negara. Tujuan pendidikan Indonesia menekankan agar peserta didik lebih
aktif, kreatif, inovatif dan bermanfaat bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Sedang di
Australia lebih menekankan agar peserta didik dapat mengembangkan antara pelayanan
kebugaran individu dan masyarakat. Adapun metode pembelajaran yang digunakan Indonesia
menggunakan metode pembelajaran inquiri sedangkan metode pembelajarn yang digunakan
di Australia adalah sistem pengamatan lecture dan sistem pengajaran tutorial. Dari sistem
penilaian indonesia menggunakan metode penilaian otentik sedangkan Australia
menggunakan metode penilaian evaluasi eksternal yang ekstensif. Adapun dari kedua
kurikulum tersebut, Australia memiliki kelebihan yaitu pemberian materi disesuaikan dengan
tahapan peserta didik, judul tema yang sederhana namun menarik, untuk foundation year-year
10 materi sederhana dan aplikatif, dan materi persiapan masuk perguruan tinggi tidak banyak
tapi dalam.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

Isri, Syaiful. (2015). Konsep Pendidikan Jerman dan Australia; Kajian Komparatif dan
Aplikatif terhadap Mutu Pendidikan Indonesia. Jurnal Pendidikan Islam. Vol IV
No 1.
Musana, al . (2017). Indigenisasi Pendidikan Rasionalitas Revitalisasi Praksis Pendidikan Ki
Hadjar Dewantara . Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. Vol 2 No.1.

Setiadi, Hari. (2016). Pelaksanaan Penilaian Pada Kurikulum 2013. Jurnal Penelitian dan
Evaluasi PendidikanVolume 20 No 2.

Anda mungkin juga menyukai