1
FARMAKOTERAPI
RHINOSINUSITIS
BAIQ ERMA ASMAYATI > 21171010
NATALIA ANGGRAENI > 21171031
YULI HERAWATI > 21171052
STUDY KASUS
Keluhan :
Tidak enak badan Demam, dan menggigil, Letih, Lesu
Batuk kering yang memburuk pada malam hari, Hidung tersumbat, Nyeri dibagian wajah
terutama dibagian bawah mata dan daerah hidung.
Riwayat Alergi :
Pasien mengungkapkan alergi terhadap AB amoksisilin
DIAGNOSA
Onset dengan gejala berat (demam >39 derajat dan sekresi mucus)
ETIOLOGI Onset dengan gejala yang memburuk (tanda-tanda atau gejala ditandai
dengan demam baru-onset, sakit kepala, atau
peningkatan cairan hidung menyusul URI khas virus yang berlangsung 5-
6 hari dan awalnya meningkatkan
PATOFISIOLOGI
↑ Aspirin
06 01
04 03
Produksi leukotrienes (LTs), Cysteinyl-leukotrienes (cys-LTs),
PATOFISIOLOGI
ALGORITMA TERAPI
ALGORITHM FOR
THE MANAGEMENT
OF ACUTE
BACTERIAL
RHINOSINUSITIS
TERAPI NON FARMAKOLOGI
Beberapa terapi nonprescription digunakan dalam pengelolaan rinosinusitis nonbacterial untuk mengurangi gejala-gejala.
Irigasi dari rongga hidung dengan garam dan uap inhalasi mukolitik (misalnya, guaifenesin) dapat digunakan untuk
menurunkan viskositas sekresi hidung.
Dekongestan dan antihistamin tidak dianjurkan, ini dapat mengeringkan mukosa dan mengganggu pembersihan
sekresi mukosa. Terapi lain yang direkomendasikan untuk digunakan sebagai tambahan untuk antibiotik untuk
pasien dengan rinosinusitis bakteri akut yaitu dengan irigasi salin intranasal.
kortikosteroid intranasal unimpressive sekarang direkomendasikan untuk pasien dengan riwayat alergi rhinitis (lemah,
moderat) berdasarkan data yang baik dari uji coba terkontrol secara acak.
STUDY KASUS KHASIAT : ANTIBIOTIK
(Antibakteri/Antiinfeksi) DIPIRO, 2014
R/
doksisiklin 100 mg
DOSIS & TERAPI SUDAH TEPAT
2 dd 1
pseudoefedrin 60 mg 4dd1
KETEPATAN TERAPI
KHASIAT : DEKONGESTAN DIGANTI DENGAN : IRIGASI HIDUNG TERAPI OBAT YANG SEDANG
DIGUNAKAN :
jika seorang pasien yang diduga menderita rinosinusitis
bakteri akut, maka dekongestan dan antihistamin tidak Monitoring & Evaluasi aspirin 80 mg 3dd1 untuk arteriosclerosis
dianjurkan (kuat, rendah-menengah) karena dapat
mengeringkan mukosa dan mengganggu pembersihan
sekresi mukosa. DIGANTI DENGAN :
DIPIRO, 2014
MONITORING & EVALUASI
Penggunaan Dosisiklin Jika gejala tidak merespon atau memburuk setelah 48-72 jam pada terapi klinik