Anda di halaman 1dari 9

Indra Romario (20151765)

Herkulanus Harinaldo (20151764)


Herianus (201521763)
 Kelahiran seorang bayi merupakan saat yang membahagiakan orang tua, terutama bayi
yang lahir sehat. Bayi yang nantinya tumbuh menjadi anak dewasa melalui proses yang
panjang, dengan tidak mengesampingkan faktor lingkungan keluarga. Terpenuhinya
kebutuhan dasar anak (asah-asih-asuh) oleh keluarga akan memberikan lingkungan
yang terbaik bagi anak, sehingga tumbuh kembang anak menjadi seoptimal mungkin.
Tetapi tidak semua bayi lahir dalam keadaan sehat. Beberapa bayi lahir dengan gangguan
pada masa prenatal, natal dan pascanatal. Keadaan ini akan memberikan pengaruh bagi
tumbuh kembang anak selanjutnya. (Saiffudin, 2006).\
 Kelainan pada ibu dan bayi dapat terjadi di beberapa saat sesudah persalinan bahkan
persalinan normal sekalipun. Pada umumnya kelahiran bayi normal cukup bulan
merupakan tanggung jawab penuh seorang bidan terhadap keselamatannya dan juga
pada ibu pada persalinan normal. Saat ini angka kematian ibu dan bayi di Indonesia
masih sangat tinggi bahkan tertinggi di Asia Tenggara.
 Chefalhematum biasanya disebabkan oleh cedera pada periosteum tengkorak selama
persalianan dan kelahiran, meskipun dapat juga timbul tanpa trauma lahir.
Sefalhematoma terjadi sangat lambat, sehingga tidak nampak adanya edema dan eritema
pada kulit kepala. Insidennya adalah 2,5 %. Perdarahan dapat terjadi di satu atau kedua
tulang parietal. Tepi periosteum membedakan cefalhematum dari caput sucsedeneum.
Caput terdiri atas pembengkaakan local kulit kepala akibat edema yang terletak di atas
periosteum. Selain itu, sefalhematum mungkin timbul beberapa jam setelah lahir, sering
tumbuh semakin besar dan lenyap hanya setelah beberapa minggu atau beberapa bulan.
Cephalhematoma adalah pembengkakan pada daerah
kepala yang disebabkan karena adanya penumpukan
darah akibat pendarahan pada subperiostinum.
Hematoma dapat terjadi karena :
 Persalinan lama
Persalinan yang lama dan sukar, dapat menyebabkan
adanya tekanan tulang pelvis ibu terhadap tulang kepala
bayi, yang menyebabkan robeknya pembuluh darah.
 Tarikan vakum atau cunam
Persalinan yang dibantu dengan vacuum atau cunam
yang kuat dapat menyebabakan penumpukan darah akibat
robeknya pembuluh darah yang melintasi tulang kepala ke
jaringan periosteum.
 Kelahiran sungsang yang mengalami kesukaran
melahirkan kepala bayi.
( Menurut : Prawiraharjo, Sarwono. 2002. IlmuKebidanan )
 Cephal hematoma terjadi akibat robeknya pembuluh
darah yang melintasi tulang kepala ke jaringan
poriosteum. Robeknya pembuluh darah ini dapat terjadi
pada persalinan lama. Akibat pembuluh darah ini
timbul timbunan darah di daerah sub periosteal yang
dari luar terlihat benjolan.
 Bagian kepala yang hematoma biasanya berwarna
merah akibat adanya penumpukan daerah yang
perdarahan sub periosteum. ( Menurut : FK. UNPAD.
1985. ObstetriFisiologiBandung )
 Adanya benjolan, biasanya baru tampak jelas setelah 2 jam
setelah bayi lahir
 Adanya chepal hematoma timbul di daerah tulang parietal
 Kepala tampak bengkak dan berwarna merah.
 Tampak benjolan dengan batas yang tegas dan tidak
melampaui tulang tengkorak
 Pada perabaan terasa mula – mula keras kemudian menjadi
lunak.
 Benjolan tampak jelas lebih kurang 6 – 8 jam setelah lahir
 Benjolan membesar pada hari kedua atau ketiga
 Benjolan akan menghilang dalam beberapa mi
 Ikterus
 Anemia
 Infeksi
 Klasifikasi mungkin bertahan selama > 1 tahun
Gejala lanjut yang mungkin terjadi yaitu anemia
dan hiperbilirubinemia.Kadang-kadang disertai
dengan fraktur tulang tengkorak di bawahnya atau
perdarahan intra kranial.
 Cephal hematoma umumnya tidak memerlukan perawatan
khusus. Biasanya akan mengalami resolusi khusus sendiri dalam
2-8 minggu tergantung dari besar kecilnya benjolan. Namun
apabila dicurigai adanya fraktur, kelainan ini akan agak lama
menghilang (1-3 bulan) dibutuhkan penatalaksanaan khusus
antara lain :
 Beritahu orang tua trauma pada bayi, menganjurkan tidak perlu
khawatir karena trauma akan hilang beberapa minggu
 Menjaga kebersihan luka
 Tidak boleh melakukan massase luka/benjolan Cephal hematom
 Pemberian vitamin K
 Bayi dengan Cephal hematoma tidak boleh langsung disusui oleh
ibunya karena Pergerakan dapat mengganggu pembuluh darah yang
mulai pulih.
 (Menurut : Manuaba. Ida Bagus Gede, 1998. Ilmu Penyakit
Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan).

Anda mungkin juga menyukai