Anda di halaman 1dari 31

BLOK 1.

4
DR.ETI YERIZEL,MS
BAGIAN BIOKIMIA FK UNAND
Metabolisme asam amino
Asam amino yang dibentuk di usus akan diabsorbsi dan dibawa
oleh peredaran darah ke dalam sel – sel tubuh.

Metabolisme asam amino di dalam sel :


Katabolisme :

katabolisme nitrogen asam amino menjadi urea


katabolisme kerangka karbon asam amino menjadi senyawa
intermediet amfibolik.
Anabolisme → sintesis protein
Ada 20 macam asam amino dasar : 10 macam adalah asam
amino
esensial.
pembentukan produk khusus
 Metabolisme asam amino bersifat lebih komplek
dibanding metabolisme karbohidrat & lipid, karena
tidak hanya nasib atom C saja yang harus diperhatikan,
tetapi juga nasib nitrogen (N).

 Bila asam amino sudah tdk diperlukan untuk sintesis


protein, maka N diubah menjadi urea di hepar,
sedangkan atom C dioksidasi menjadi CO2 & H2O
oleh sejumlah jaringan.
 Diperkirakan pada orang dewasa diuraikan 300 – 400 gr
protein perhari menjadi asam amino (proteolisis).

 Disisi lain, kira – kira dalam jumlah yang sama asam amino
digabungkan kembali menjadi protein (biosintesis protein).
Pergantian protein tubuh yang tinggi dikarenakan banyak
protein mempunyai masa hidup yang singkat.

 Rata – rata waktu paruh hidupnya 2 – 8 hari.


 Enzim kunci dari metabolisme perantara juga mempunyai
waktu paruh hidup yang lebih singkat.
 Enzim – anzim ini kadang – kadang diurai hanya beberapa
jam setelah disintesis, dan diganti oleh molekul baru
 Sebaliknya, protein struktural seperti histon, hemoglobin dan
komponen – komponen sitoskeleton lebih panjang masa
 Reaksi transaminasi:
Proses utama untuk mengeluarkan N dari asam amino.

 Reaksi deaminasi oksidatif:


Proses yang melibatkan enzim glutamat dehidrogenase.

 Siklus urea:
Pembentukan urea terutama di hepar.
 Adalah pemindahan N dari suatu asam amino ke a-
ketoglutarat, akibatnya a-ketoglutarat menjadi
glutamat (butuh kofaktor piridoksal fosfat {PLP}),
sedangkan asam amino asal berubah menjadi asam a-
keto.

 Reaksi transaminasi bersifat reversibel.


 Enzim reaksi ini ialah transaminase
(aminotransferase) yg ada di sitoplasma.

 Semua asam amino dapat mengalami reaksi


transaminasi, kecuali lisin dan treonin.
Pada keadaan asam amino dari makanan berlebihan,
asam amino ini digunakan untuk sintesis protein,
untuk sintesis produk khusus seperti serotonin dan
lain – lain dan sisanya akan dikatabolisme.

Pada katabolisme asam amino ini nitrogen dirubah


menjadi urea dan dieksresikan pada urine.

Rangka karbon digunakan untuk sintesis senyawa


intermediet amfibolik (misalnya anggota siklus asam
sitrat yang digunakan untuk membetuk ATP), sintesis
lemak dan sintesis glikogen.
Pada keadaan kelaparan, katabolisme asam amino
meningkat. Nitrogen dirubah menjadi urea, rangka karbon
digunakan untuk sintesis senyawa intermediet amfibolik untuk
pembentukan energi dan sintesis glukosa.
Protein dalam tubuh bersifat dinamis, selalu ada sintesis
dan degradasi.

Dengan mengukur jumlah nitrogen yang masuk dan


keluar kita dapat memperkirakan kondisi metabolisme
protein tubuh, oleh karena nitrogen terutama terdapat
pada protein.

Nitrogen masuk tubuh lewat makanan dan keluar tubuh


lewat urin, keringat dan feces.
Keseimbangan nitrogen tubuh dikatakan positif
bila nitrogen yang masuk tubuh lebih banyak dari nitrogen yang
keluar dari tubuh. Hal ini berarti sintesis protein lebih

 banyak dari katabolismenya.


Keseimbangan nitrogen yang positif ini terjadi misalnya pada
masa penyembuhan, masa pertumbuhan dan masa hamil.

 Keseimbangan nitrogen yang negatif

berarti katabolisme protein lebih banyak dari sintesisnya.


Keseimbangan nitrogen yang negatif ini terjadi misalnya pada
waktu kelaparan dan sakit.
 Keseimbangan nitrogen yang negatif

berarti katabolisme protein lebih banyak dari


sintesisnya. Keseimbangan nitrogen yang negatif ini
terjadi misalnya pada waktu kelaparan dan sakit.

 Keseimbangan nitrogen yang setimbang


terdapat pada orang dewasa normal dan sehat.
 Terdapat 2 macam asam amino, yaitu asam amino
esensial (harus didapat dari makanan oleh karena tidak
dapat disintesis oleh tubuh) dan asam amino
nonesensial (dapat disintesis oleh tubuh dari senyawa
lain).

Untuk sintesis protein diperlukan 20 jenis asam


amino.
Mekanisme utama :
Terjadi pada kebanyakan jaringan :

 Glutamat sintetase akan mengubah amonia menjadi


glutamin yang nontoksik.
 Glutamat + HN4+ → Glutamin + H2O + ADP + Pi
Glutamin sintetase

 Glutamat didapat dari α-ketoglutarat (TCA Cycle)


melalui reaksi transaminasi dengan asam amino lain.
Glutamin diangkut dalam darah ke hati, ginjal dan
usus
 Biosintesis ureum dibagi dalam 4 tahap :
 (1) Transaminasi,
 (2) Deaminasi oksidatif glutamat,
 (3) Pengangkutan / transport amonia,
 (4) Reaksi pada siklus ureum.

 Ammonia dengan jumlah renik sekalipun akan


bersifat toksik bagi system saraf pusat. Jadi tidak
diangkut dalam bentuk bebas dari jaringan
ekstrahepatik.
Dalam Hati

Glutamin dihidrolisis untuk melepaskan amonia yang akan


masuk siklus urea

Glutamin + H2O → Glutamat + NH4+


Glutaminase

Dalam ginjal

Glutaminase membebaskan amonia untuk dieksresikan dengan


kelebihan asam dari darah.
 30% dari amino nitrogen yang dibentuk dari katabolisme
protein dikirim ke hati sebagai alanin (sebagaimana juga
glutamin).
 Siklus glukosa – alanin :

 Glikolisis pada otot menghasilkan piruvat. Piruvat dapat


mengalami transaminasi membentuk alanin (piruvat +
glutamat → alanin + α- ketoglutarat).

 Glutamat yang digunakan pada reaksi transaminasi


tersebut dibentuk dari α- ketoglutarat dan NH4+ yang
berasal dari katabolisme asam – asam amino, dengan
katalisis glutamat dehidrogenase.
 Kemudian alanin akan diangkut ke hati. Di hati
terjadi reaksi yang sebaliknya.
 α- ketoglutarat + alanin → glutamat + piruvat.

 Glutamat yang terbentuk kemudian mengalami


deaminasi oksidatif membentuk ammonia dan α-
ketoglutarat. Amonia akan diubah menjadi urea
melalui siklus urea.
 Produk ekskretorik N utama adalah urea yang dikeluarkan
melalui urin.

 Nitrogen memasuki daur urea yang terdapat dalam sel- sel


hepar sebagai NH4+ & aspartat.

 Dalam mitokondria terjadi;


- NH4+ + CO2 ---> karbamoil fosfat

 Dalam sitosol terjadi:


Aspartat + sitrulin ---> arginosuksinat
 Piruvat yang terbentuk kemudian dapat diubah menjadi
glukosa melalui glukoneogenesis di hati, kemudian
glukosa diangkut dalam darah kembali ke otot.
 Pada kelaparan sumber utama glukoneogenesis di hati
adalah asam – asam amino hasil pemecahan protein
otot.
 Banyak asam amino dalam otot yang katabolismenya
menghasilkan piruvat. Piruvat dari otot ini akan
diangkut ke hati sebagai alanin.
 Setiap hari, manusia dewasa menukar atau
menggantikan 1 – 2 % dari total protein tubuh,
khususnya protein otot.

 Dari asam amino yang dibebaskan, 75 – 80 %


digunakan kembali untuk sintesis protein yang baru.
Nitrogen pada 20 – 25 % dari asam amino sisanya
membentuk ureum.

 Kerangka karbon kemudian diuraikan menjadi


intermediet amfibolik.
Nasib atom C daripada asam amino tergantung
pada keadaan:

1. Puasa
rangka C di hepar akan membentuk glukosa,
badan keton, dan CO2

2. Kenyang
hepar dapat mengubah zat antara dalam
metabolisme asam amino menjadi glikogen
dan triasilgliserol.
 Hepar adalah satu-satunya jaringan yang memiliki
semua jalur untuk membentuk & menguraikan asam
amino.

 Setelah N disingkirkan, rantai C dari asam amino yg


berlebih dapat mengalami

- dioksidasi menjadi CO2 & H2O


- diubah menjadi glukosa (glukogenik)
- diubah menjadi zat-zat keton (ketogenik)
- diubah menjadi glukosa & zat-zat keton
 Asam amino glukogenik;
Asam amino yg rangka C-nya diubah menjadi piruvat
& zat antara daur Krebs agar dapat menghasilkan
glukosa.

 Asam amino ketogenik;


Asam amino yg rangka C-nya diubah menjadi badan
keton atau prekursornya (asetoasetat & asetil KoA).

 Asam amino glukogenik-ketogenik;


Diubah menjadi glukosa ataupun badan keton
. arginin histidin
. glutamat prolin
. aspartat alanin
. sistein serin
. treonin metionin
. valin glutamin
. asparagin
. hidroksiprolin (hanya ada pd jar.kolagen)
Asam Amino Ketogenik
leusin

Asam Amino Glukogenik-Ketogenik

1. fenilalanin 4. tirosin
2. triptofan 5. isoleusin
3. lisin (zat intermediet glukogenik tidak
diketahui)

Anda mungkin juga menyukai