dikenal dalam bahasa mereka pada usia satu tahun. Menjelang usia
1995).
Pemerolehan Bahasa Anak-Anak Aspek
Sintaksis
Banyak pakar pemerolehan bahasa menganggap bahwa pemerolehan sintaksis
dimulai ketika kanak-kanak mulai dapat menggabungkan dua buah kata atau lebih
(lebih kurang ketika berusia 2:0 tahun). Oleh karena itu, ada baiknya diikutsertakan
gramatikal kalimat yang dihasilkan melalui beberapa tahap, yaitu melalui peniruan,
satu kata, kata ini sebenarnya kalimat penuh tetapi karena dia belum dapat
mengatakan lebih dari satu kata, dia hanya mengambil ujaran satu kata
(USK) dari kalimat itu contohnya anak yang mengatakan bi untuk kata
Sedangkan ujaran untuk dua kata (UDK) adalah kata yang di ujarkan echa
Kajian mengenai pemerolehan sintaksis oleh kanak-kanak dimulai oleh Brane (1963), Bellugi
(1964), Brown dan Fraser (1964), Miler dan Ervin. Menurutnya ucapan dua kata kanak-kanak
terdiri dari dua jenis kata menurut posisi dan frekuensi munculnya kata-kata itu dalam kalimat.
Kedua jenis kata ini kemudian dikenal dengan nama kelas pivot dan kelas terbuka. Berdasarkan
kedua jenis kata ini lahirlah teori yang disebut teori tata bahasa pivot. Pada umumnya kata-kata
yang termasuk kelas pivot adalah kata-kata fungsi yang terdapat pada awal atau akhir kalimat,
dengan jumlah terbatas tetapi sering muncul pada kalimat, selalu muncul bersama dengan kata
yang lain, jarang muncul anggota baru atau kata baru, dan selalu merujuk pada kata-kata lain dari
kelas terbuka. Contoh kata pivot, yakni: kata akan, ingin, mau, dll. Sedangkan kata kata yang
termasuk kelas terbuka adalah kata-kata berkategori nomina dan verba yang dapat muncul pada
awal dan akhir kalimat, dengan jumlah yang terbatas, sering muncul anggota baru atau kata baru,
bisa muncul sendirian, dan memiliki rujukan sendiri. Contoh kata kelas terbuka, yakni: kata susu,
subject – of, predicate – of, dan direct object – of” adalah bersifat universal
universal ini.
• Selanjutnya, menurut Simanjuntak, hendaknya
pengetahuan yang telah diperoleh anak-anak
sejak lahir ini mengenai rumus-rumus struktur
dasar tata bahasa dan rumus transformasi dan
fonologi menentukan bentuk ucapan anak-anak.
Misalnya urutan S (subject) +V (verba) + O
(object/yang sifatnya opsional).
Teori kumulatif kompleks
Teori ini dikemukakan oleh Brown (1973) berdasarkan data yang dikumpulkannya.
kumulatif kompleks semantik morfem dan kumulatif kompleks tata bahasa yang
sedang diperoleh. Jadi, sama sekali tidak ditentukan oleh frekuensi munculnya
morfem atau kata-kata itu dalam ucapan orang dewasa. Dari tiga orang kanak-kanak
(berusia dua tahun) yang sedang memperoleh bahasa inggris yang diteliti Brown
ternyata morfem yang pertama kali dikuasai adalah progressive-ing dari kata kerja,
padahal bentuk ini tidak sering muncul dalam ucapan-ucapan orang dewasa.
Setelah progressive-ing baru muncul kata depan in, kemudian on, dan diikuti oleh
bentuk jamak, ’s. Sedangkan artikel The dan a yang lebih sering muncul dalam
sintaksis yang dilaporkan oleh Brown hampir sama dengan urutan perkembangan
(simanjuntak, 1987)
Teori pendekatan semantik
(1976) pertama kali diperkenalkan oleh Bloom. Dalam hal ini Bloom