Identifikasi mesin
Praktek lapang
C = w x s dimana :
C = Kapasitas kerja teoritis
w = lebar kerja mesin ( m, Cm)
s = kecepatan kerja traktor (Km/jam)
CAktual = w x s x η dimana
η = effisiensi kerja, besarnya antara 75% - 85%,
tergantung adanya:
waktu hilang karena lebar kerja
waktu hilang pengaturan alat
waktu hilang percepatan dan perlambatan
waktu hilang karena adanya slip roda penggerak traktor
lain-lain ( istirahat, carier factor operator )
Beberapa kasus kapasitas kerja pengolahan tanah
Ha/jam/HP
Bajak singkal 0.0055 Sawah 2x bajak
= 0, 5 m x 2,4 Km/jam x 80 %
= 0,5 m x 2400 m/jam x 0,80
= 960 m2/jam
Bila satu hari bekerja 10 jam, CAktual 10x 960 m2/jam = 0.96
ha/hari
Pola spiral
Pola tepi
Pola tengah
B. Menghitung kebutuhan daya dalam penggunaan
alat dan mesin pengolah tanah.
Dalam memperhitungkan besarnya daya yang
harus tersedia pada mesin/traktor, maka harus
diperhitungkan :
besarnya daya untuk menarik atau
menggerakkan alat dan mesin pengolah tanah
(HP1)
besarnya daya untuk menggerakkan mesin
(HP2), yang berupa daya untuk mengatasi gaya
tahanan guling (rolling resistance).
Untuk memperhitungkan besarnya ukuran daya
mesin/traktor, maka dipergunakan formulasi sbb:
Daya yang diperlukan untuk menarik/menggerakkan
alat dan mesin pengolah tanah.
a. Utk bjk singkal, bjk piringan, bjk pahat dan bjk
tanah bawah
b. Bajak putar
c. Untuk garu
Dimana:
HP2 = daya untuk menggerakkan traktor, (HP)
W = berat traktor, (kg)
V = kecepatan kerja, (m/det)
ktg = koefisien tanahan guling
ŋ2 = efiesiensi penerusan daya ke roda
penggerak traktor, (%)
Dengan memperhitungkan adanya toleransi (tlr)
guna mengatasi kelerengan lahan serta
keadaan lain yang tak terduga dalam operasi
lapangan, besarnya ukuran daya traktor dapat
dihitung dengan rumus berikut :
Dimana:
HP = besar ukuran daya traktor (HP)
HP1 = daya untuk menarik/menggerakkan alat
dan mesin pengolah tanah, (HP)
HP2 = daya untuk menggerakkan traktor (HP)
tlr = toleransi penggunaan daya, (%)