Anda di halaman 1dari 17

KAPASITAS KERJA & KEBUTUHAN DAYA

SERTA KEBUTUHAN UNIT PERALATAN


DALAM PENGOLAHAN TANAH

A. Kapasitas kerja & kebutuhan unit peralatan.

Kapasitas kerja : kemampuan kerja suatu alat atau


mesin dalam memperbaiki hasil (Ha, kg , lt) per
satuan waktu.

Kapasitas kerja pengolahan tanah : berapa Ha


kemampuan suatu alat dlm mengolah tanah per
satuan waktu.
Kapasitas kerja suatu mesin dapat diketahui melalui :

Identifikasi mesin
Praktek lapang

Usaha identifikasi belum dpt dipastikan mewakili besarnya


kapasitas kerja mesin karena :

Karateristik obyek pekerjaan setiap daerah berbeda.


Kapasitas kerja mesin yang tertera dalam manual hand
books merupakan hasil pengujian dimana pabrik berada
Pengujian mesin dilakukan pada kondisi yang ideal
Unsur promosi.
Secara matematis, perhitungan kapasitas kerja dari suatu alat dan
mesin pengolahan tanah sbb :

C = w x s dimana :
C = Kapasitas kerja teoritis
w = lebar kerja mesin ( m, Cm)
s = kecepatan kerja traktor (Km/jam)

CAktual = w x s x η dimana
η = effisiensi kerja, besarnya antara 75% - 85%,
tergantung adanya:
waktu hilang karena lebar kerja
waktu hilang pengaturan alat
waktu hilang percepatan dan perlambatan
waktu hilang karena adanya slip roda penggerak traktor
lain-lain ( istirahat, carier factor operator )
Beberapa kasus kapasitas kerja pengolahan tanah

Keadaan tanah dan jumlah


Tenaga penarik HP Jenis alat Kapasita kerja (Ha/musim)
pembajakan

1. Manusia (pria) 0.054 Cangkul 0.5 Sawah 2x cangkul

Bajak singkal 2–3 Sawah 2x bajak

2. Ternak (kerbau/sapi) 1.072


Bajak singkal 1.5 – 2.5 Tanah kering 2x bajak

Ha/jam/HP
Bajak singkal 0.0055 Sawah 2x bajak

Bajak rotary 0.007 Sawah 2x bajak

3. Traktor tangan 2 roda 5–9


Bajak singkal 0.004 Tanah kering 2x bajak

Bajak rotary 0.006 Tanah kering 2x bajak

4. Traktor mini 4 roda 12 – 25 Bajak rotary 0.009 Sawah 1x bajak

Bajak rotary 0.0086 Tanah kering 1%


Contoh 1 .

suatu unit traktor tangan dengan daya mesinnya 8


HP dan bajaknya adalah bajak rotary. Jika traktor
ini mengolah tanah sawah sebanyak 2 kali bajak
sampai siap tanam, maka kapasitas kerja (Ha/jam)
adalah :
8 Hp x 0,007 Ha/jam Hp = 0.056 Ha/jam

Jadi untuk lahan 1 ha diperlukan waktu :


10000 m2 = 560 m2 per jam; artinya :
1 ha memerlukan waktu 18 jam
Contoh 2 .

Satu unit hand traktor dengan mesin pembajak rotary lebar


kerjanya 0,5 m dioperasikan dikebun percobaan mahasiswa AET
UNIMAL yg memiliki lahan pertanian seluas 3000 Ha, digunakan
untuk membajak tanah tegalan dengan kecepatan kerja 2,4
Km/jam.
Hitung kapasitas kerja pembajakan, bila diassumsikan
effisiensi kerja 80 %, satu hari beroperasi 10 jam.
Hitung berapa unit traktor yang diijinkan, bila waktu luang
pengolahan tanah setiap musim tanam 15 hari
Jawab :
CAktual = L = lebar kerja
V = Kecepatan kerja
η = Efisiensi kerja

= 0, 5 m x 2,4 Km/jam x 80 %
= 0,5 m x 2400 m/jam x 0,80
= 960 m2/jam

Bila satu hari bekerja 10 jam, CAktual 10x 960 m2/jam = 0.96
ha/hari

Jumlah traktor = luas total lahan = 3000 Ha .


CAkual x waktu 0,96 Ha/hr x 15 hr
= 208 unit
Faktor yang mempengaruhi kapasitas kerja alat pengolah
tanah :

Ukuran dan bentuk petakan


Topografi wilayah
Keadaan traktor
Keadaan vegetasi dipermukaan tanah
Keadaan tanah
Tingkat ketrampilan operator
Pola pengolahan tanah
Pola pengolah tanah :

Pola spiral
Pola tepi
Pola tengah
B. Menghitung kebutuhan daya dalam penggunaan
alat dan mesin pengolah tanah.
Dalam memperhitungkan besarnya daya yang
harus tersedia pada mesin/traktor, maka harus
diperhitungkan :
besarnya daya untuk menarik atau
menggerakkan alat dan mesin pengolah tanah
(HP1)
besarnya daya untuk menggerakkan mesin
(HP2), yang berupa daya untuk mengatasi gaya
tahanan guling (rolling resistance).
Untuk memperhitungkan besarnya ukuran daya
mesin/traktor, maka dipergunakan formulasi sbb:
Daya yang diperlukan untuk menarik/menggerakkan
alat dan mesin pengolah tanah.
a. Utk bjk singkal, bjk piringan, bjk pahat dan bjk
tanah bawah

b. Bajak putar
c. Untuk garu

d. Untuk garu khusus (alat penyiang)


Dimana:

HP1 = daya untuk menarik/menggerakkan alat


dan mesin pengolah tanah, (HP)
dsp = draft spesifik pembajakan, (kg/cm2)
tsp = torsi spesifik pembajakan, (kg m/cm2)
dg = draft penggaruan, (kg/m)
l = lebar pembajakan (cm)
d = kedalaman pemotongan tanah, (cm)
lg = lebar pengemburan, (m)
rpm = jumlah putaran pisau rotari per menit,
(…/menit)
V = kecepatan pengolahan tanah, (m/dt)
Dc = draft cultivator per masa cultivator,
(kg/bh)
n = jumlah mata cultivator, (bh)
ŋ1 = efisiensi penerusan daya ke alat dan
mesin pengolah tanah, (%)
Daya untuk menggerakkan traktor/mesin
sendiri

Dimana:
HP2 = daya untuk menggerakkan traktor, (HP)
W = berat traktor, (kg)
V = kecepatan kerja, (m/det)
ktg = koefisien tanahan guling
ŋ2 = efiesiensi penerusan daya ke roda
penggerak traktor, (%)
Dengan memperhitungkan adanya toleransi (tlr)
guna mengatasi kelerengan lahan serta
keadaan lain yang tak terduga dalam operasi
lapangan, besarnya ukuran daya traktor dapat
dihitung dengan rumus berikut :
Dimana:
HP = besar ukuran daya traktor (HP)
HP1 = daya untuk menarik/menggerakkan alat
dan mesin pengolah tanah, (HP)
HP2 = daya untuk menggerakkan traktor (HP)
tlr = toleransi penggunaan daya, (%)

Besarnya (tlr) dapat diambil sekitar (25 – 30)%


dari keperluan daya secara teoritis.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai