Anda di halaman 1dari 22

Aplikasi Peran Supportive

Environtment
Dalam Tiap Tahap
Real Case
Recovery di RSU
Arjawinangun
By Kelompok II
Mihrawaty S. Antu , Nurul Hidayah, Reni Hertini, Shella Febrita
Puteri U
Definisi
• Recovery merupakan suatu proses perjalanan
mencapai kesembuhan dengan gangguan jiwa untuk
dapat hidup bermakna di komunitas dengan ppotensi
yang dimilikinya (USDHHS,2006).
• Recovery adalah bukan pengobatan melainkan Way Of
Life, untuk membuat hidup lebih bermakna. Recovery
menekankan bahwa meskipun individu tidak bisa
mengontrol kehidupannya. (Ralph,2002)
Peran supportive
environment
• Prinsip pemulihan pada survivor harus diterjemahkan
dalam kehidupan sehari-hari dan nyata
• Pelaku pemberi dukungan bagi survivor yaitu :
Keluarga
Pemberi pelayanan (Perawat Jiwa)
Masyarakat
Lingkungan komunitas
Tahapan Recovery menurut
Anderson,2006
1. Moratorium : Menarik diri, menolak, bingung,
sakit
2. Awarness : Titik awal penting kesadaran, butuh
recovery, atas kesadaran sendiri
3. Preparation : Klien membutuhkan cara untuk
memulai, dengan mengenali kekuatan yang dimiliki
4. Rebuilding : Membangun identitas dirinya,tujuan
hidupnya, mengelola kehidupannya
5. Growth : Koping sudah konstruktif
Recavery dalam RS (Victoria, 2011)

1. Budaya
2. Kewenangan dan responsibility
3. Fokus pada kekuatan
4. Holistik dan personal care
5. Family, care, support people
6. Community participant
7. Menghargai perbedaan
8. Refleksi
Peran keluarga, pelayan kesehtan
dan masyarakat
1. Suasana dan pelayanan yang menumbuhkan harapan dan rasa
optimis
2. Fokus pada peningkatan kemampuan bukan pada pengurangan
gejala semata
3. Memberdayakan survivor (memberikan informasi tentang
penakitnya, gejala, dan cara mengatasinya , serta memberikan
dukungan baik secara materil atau social
4. Pendekatan menyeluruh (modeis, psikososial, dan penerimaan
di masyarakat)
5. Dukungan spiritual
Aplikasi 10 karakteristik recovery
1. Self direction : Menanyakan tujuannya apa
2. Individualize & person centred
3. Empowerment : mengajarkan klien untuk merapihkan tempat makannya, mencuci kembali
gelas yang sudah digunakan , dan menaruh baju kotor dalam keranjang kotor.
4. Holistik : tidak memandang klien dengan diagnose,melaikan menghargai pengalaman klien,
harapan, memanusiakan manusia
5. Strength based : memberi pujian dan reward saat klien mampu merapihkan tempat
makannya, mencuci kembali gelas yang sudah di gunakan , dan menaruh baju kotor dalam
keranjang kotor bernyanyi dll
6. Non linier

7. Peer support : Dilakukan TAK dengan tema mengungkapkan


perasaannya dengan 8 Klien lainnya

8. Respect

9. Responsibility : Mandi secara mandiri, sholat, dan meraihkan bekas


alat makannya

10. Hope : Memberikan motivasi pada klien degan dx kep berduka, HDR
dan memberikan contoh cerita sukses pada survivor yang ada di
melong serta video motivasi.
Hasil Pengkajian pada Klien-1
• Self Oriented : Konsep Recovery terfokus pada kebutuhan
klien saat ini yaitu tentang bagaimana memotivasi klien
untuk memilih strategi koping yang efektif dalam mengatasi
masalah.
• Social Support : adanya dukungan dari suami dan keluarga
klien sebagai orang terdekat yang peduli dengan kondisi
kesehatan klien.
• Hope : Klien memiliki harapan untuk menjadi Ibu dan Istri
yang baik dengan peran yang sesuai dengan tugasnya saat
ini.
Karakteristik Recovery
• Peran Social Environment dalam proses
Recovery : saat ini peran social environment
ada dalam tahapan awarness, dimana
caregiver klien berusaha menyadarkan klien
untuk tentang kondisi kesehatan jiwa, masalah
kesehatan jiwa yang dialami. Karena mengingat
insight klien sangat jelek. Klien merasa baik baik
saja, tanpa masalah berarti.
Tahapan Proses Recovery
Hasil Pengkajian pada Klien-2
Melakukan Konseling Client-Centered untuk meningkatkan kesadaran
pasien Tn.F
Peran supportive enviorment :
Sebagai tenaga kesehatan : memberikan terapi bermain olah
raga,mewarnai dan terapi musik untuk memvasilitasi kegiatan bakat dan
minat klien
Mentorship :
pada kiln Nn. A disiapkan teman dekat yang di edukasi disiapkan menjadi
mentorship. Dan sepakat untuk membuat jadwal untuk kunjungan
secarabergantian
Tahap Awarnes
• Menggali kemampuan yang dimiliki
Memancing klien untuk melakukan aktivitas
seperti merapihkan alat akan dan minum,
menaruh baju bekas di tempat kotor, mampu
sholat dan mandi tanpa di suruh (kemudian di
beri pujian dan di jelaskan ini merupakan
kelebihan yang di miliki)
Tahap Preparation
• Bermain peran : mendiskusikan dengan klien
apa yang akan dilakukan jika sudah pulang,
• Membuat jadwal kegiatan ketika berada di
rumah, untuk kembali mengelola dan
beraktivitas
• Memotivasi klien untuk melanjutkan cita-citanya
yang belum tercapai
Tahap Rebuilding
Hasil Pengkajian pada Klien-3

• Tahapan recovery Tn.F Berada pada tahap


awarness yaitu bagaimana membuat dia
sadar akan penyakit yang dialaminya, dan
tidak menyalahkan orang lain dengan
menyebut penyakitnya tersebut meupakan
gangguan dari mahluk gaib.
• Peran yang dilakukan dengan menunjukan sikap
yang dapat menumbuhkan dan mendukung
tumbuhnya hope dan optimisme
• Terbebas dari hinaan dan pandangan rendah
yang dapat memunculkan rasa pesimis
sehingga akan semakin membuat lemah proses
recovery
• Melakukan Konseling Client-Centered untuk meningkatkan kesadaran
pasien Tn.F
• Orang yang mengalami skizofrenia atau gangguan kejiwaan memiliki
kriteria yaitu munculnya delusi, halusinasi, berbicara sendiri atau
berperilaku tidak terkontrol. Mereka telah mengalami penurunan
terhadap kemampuan kognitif, emosi dan perilakunya. Salah satu
cara meningkatkan kembali kemampuan dan kesadaran subjek dalam
memenuhi harapan dan kebutuhannya maka diberikan intervensi
berupa terapi client-centered dalam bentuk konseling.
(Hardiyanti,2016)

Intervensi
Hasil Pengkajian pada Klien-4
• Self Oriented : Konsep Recovery terfokus pada kebutuhan klien saat
ini yaitu tentang bagaimana memotivasi klien untuk memilih strategi
koping yang efektif dalam mengatasi masalah.
• Social Support : adanya dukungan dari Ibu, saudara dan keluarga
klien sebagai orang terdekat yang peduli dengan kondisi kesehatan
klien.dan yang selalu mencari tempat pengobatan yang terbaik untuk
klien
• Hope : Klien memiliki harapan untuk sembuh dan tidak ingin kembali
ke RS lagi.
Karakteristik Recovery
• Peran Social Environment dalam proses
Recovery : peran social environment ada dalam
tahapan awarness, dimana perawat berusaha
menyadarkan klien untuk tentang kondisi
kesehatan jiwa yang dialaminya saat ini. Karena
klien masih beranggapan dirinya tidak sakit
klien menganggap dirinya hanya kelelahan
sehingga harus istirahat di RS
Tahapan Proses Recovery
Terima kasih
- Hambatan yang ditemui dalam
menjalankan proses Recovery.
- Peran Perawat apa saja dalam setiap
tahapan Recovery.
- The institusionalisasi : memilih the way
of their life, klien berhak menentukan.
• Aplikasi Penerapan Konsep Recovery di
RS dan Komunitas, tentang 10
Karakteristik dalam Recovery, bagaimana
menumbuhkan hope, tahapan dan prinsip
recovery bagaimana.
• Peran Supportive Environment dan How to
Combact Stigma.
• Person centered itu fokus pada
kebutuhan, kemampuan, dan keadaan
saat ini.
• Non Spiral (Linear) : diharapkan bahwa
anggapan bahwa sakit jiwa itu seumur
hidup, atau bisa sembuh total itu tidak ada
lagi, karena sebenarnya orang dengan
gangguan jiwa itu bisa pulih meskipun ada
kemunduran tetapi harus ada kemajuan
yang lebih.
• Early detection masuk dalam Non Spiral.

Anda mungkin juga menyukai