Anda di halaman 1dari 15

KONSEP

DASAR
KELAINAN
SISTEM
IMUN
KELOMPOK 3
KELAS 2B
– Juliatik Ragil Yhusnain 1130017043
– Alvianita Mulya Putri 1130017047
– Nadia Ameliawati 1130017049
– M. Adi Reza Junaidi 1130017052
– Linda Aprilia R 1130017058
– Vandarina Dwi Mayangsari 1130017062
– Reni Yulianti 1130017063
– Luluk Atun Muzayyanah 1130017064
– Ilvie Maulidiana 1130017071
– Desita Intan T P P 1130017080
DEFINISI KONSEP KELAINAN
IMUN
Imunitas adalah reaksi kekebalan untuk melindungi tubuh
terhadap infeksi dari makromolekul asing atau serangan pathogen,
termasuk virus, bakteri, protozoa dan parasit. Sedangakan system
imun adalah kumpulan sel dan molekul yang bertanggung jawab
untuk mempertahankan tubuh terhadap berbagai mikroba
patogen yang terdapat di lingkungan. Kelainan dari sistem
pertahanan berakibat peningkatan kerentanan terhadap infeksi,
yang dapat mengancam nyawa apabila tidak tangani.
Pertahanan

Fungsi Homeostatis
Sistem Imun Tubuh

Peremajaan
JENIS – JENIS SISTEM IMUN

a. Sistem imun nonspesifik


Sistem imun nonspesifik adalah sistem imun bawaan dimana imun ini telah
ada sejak kita lahir, yang secara nonselektif akan mempertahan tubuh dari patogen
atau antigen yang akan menyerang tubuh kita. Mekanismenya tidak menunjukkan
spesifitas dan mampu melindungi tubuh terhadap patogen yang potensial.
Manifestasi respon imun alamiah dapat berupa kulit, epitel mukosa, selaput lendir,
gerakan silia saluran nafas, batuk dan bersin, lisozim, IgA, pH asam lambung.
Sel Natural Killer merupakan sel limfosit yang berfungsi dalam imunitas
nonspesifik terhadap virus dan sel tumor. Sel mast berperan dalam reaksi alergi dan
imunitas terhadap parasit dalam usus serta invasi bakteri.
b. Sistem Imun Spesifik
Sistem imun spesifik mempunyai kemampuan untuk mengenali benda yang
dianggap asing. Benda asing yang pertama kali muncul akan segera dikenali dan terjadi
sensitisasi sel-sel sistem imun tersebut.
a. Sistem imun spesifik humoral
Limfosit B atau sel B berperan dalam sistem imun spesifik humoral
yang akan menghasilkan antibodi. Antibodi dapat ditemukan di serum darah,
berasal dari sel B yang mengalami proliferasi dan berdiferensiasi menjadi sel plasma.
b. Sistem imun spesifik selular
Limfosit T berperan pada sistem imun spesifik selular. Pada orang
dewasa, sel T dibentuk di sumsung tulang tetapi proliferasi dan diferensiasinya
terjadi di kelenjar timus. Persentase sel T yang matang dan meninggalkan timus
untuk ke sirkulasi hanya 5- 10%. Fungsi utama sistem imun spesifik selular adalah
pertahanan terhadap bakteri intraselular, virus, jamur, parasit dan keganasan.
CARA KERJA SISTEM IMUN
DALAM TUBUH
Sistem kerja imun dapat di mulai dengan ketika antigen (zat
asing yang menyerang tubuh) terdeteksi oleh tubuh, beberapa jenis sel
bekerja sama untuk mengenali mereka dan menanggapi. Sel-sel ini
memicu limfosit B untuk memproduksi antibodi, protein khusus yang
mengunci ke antigen tertentu. Setelah diproduksi, antibodi ini terus
ada di dalam tubuh seseorang, sehingga jika antigen yang sama
disampaikan kepada sistem kekebalan lagi, antibodi yang sudah ada
akan melakukan pekerjaan mereka dengan melawannya. Jadi jika
seseorang jatuh sakit dengan penyakit tertentu seperti cacar, orang itu
biasanya tidak akan mendapatkan sakit cacar lagi. Ini merupakan
dasar bagaimana imunisasi mencegah penyakit tertentu.
MANFAAT SISTEM IMUN
DALAM TUBUH

Melindungi Menghilangkan Mengenali dan


tubuh dari infasi jaringan atau sel
menghilangkan sel
yang mati atau rusak
penyebab untuk perbaikan yang abnormal
penyakit jaringan sasaran utama
KELAINAN – KELAINAN PADA
SISTEM IMUN
1. Artritis Reumatiod
Ini adalah salah satu penyakit autoimun,
sistem kekebalan tubuh yang normal seharusnya
membuat antibodi yang gunanya untuk menyerang
virus dan bakteri. Tapi sistem kekebalan tubuh
pada penderita rheumatoid arthritis justru
mengirim antibodi ke lapisan persendian untuk
menyerang jaringan di sekeliling sendi dan
menyebabkan radang serta rasa sakit. Pada jaringan
sendi, rheumatoid arthritis menyebabkan kerusakan
di sekitar tendon, ligamen, dan tulang.
2. Systemic Lupus Erythematosus (Lupus)
Penyakit lupus adalah salah satu jenis kelainan sistem imun, yang disebabkan oleh peradangan
pada jaringan ikat dan dapat merusak beberapa organ.
Penyakit lupus terbagi ke dalam beberapa jenis, antara lain:
a. Lupus eritematosus sistemik (systemic lupus erythematosus/SLE)
Lupus ini terjadi secara menyeluruh (sistemik) pada tubuh penderita dan merupakan jenis lupus
yang paling sering terjadi. Gejala utamanya adalah inflamasi kronis pada organ-organ tersebut.
b. Lupus eritematosus kutaneus (cutaneous lupus erythematosus/CLE)
Merupakan manifestasi lupus pada kulit yang dapat berdiri sendiri atau merupakan bagian dari
SLE. CLE dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu acute cutaneous lupus erythematosus (ACLE),
subacute cutaneous lupus erythematosus (SCLE), dan chronic cutaneous lupus erythematosus
(CCLE).
c. Lupus akibat penggunaan obat
Beberapa jenis obat dapat menimbulkan gejala yang terlihat mirip dengan gejala lupus, pada
orang yang tidak menderita SLE. Akan tetapi jenis lupus ini bersifat sementara dan akan
menghilang dengan sendirinya beberapa bulan setelah berhenti mengonsumsi obat yang memicu
gejala lupus tersebut.
d. Lupus Eritematosus Neonatal

Lupus eritematosus neonatal merupakan


jenis lupus yang terjadi pada bayi baru lahir.
Lupus neonatal diakibatkan oleh autoantibodi,
yaitu anti-Ro, anti-La, dan anti-RNP. Ibu yang
melahirkan anak yang menderita lupus
eritematosus neonatal belum tentu mengidap
lupus. Biasanya lupus eritematosus neonatal hanya
terjadi pada kulit dan akan menghilang dengan
sendirinya. Namun pada kasus yang jarang, lupus
neonatal dapat menyebabkan congenital heart
block, yaitu gangguan irama jantung pada bayi
baru lahir. Kondisi ini dapat diatasi dengan cara
memasang alat pacu jantung.
3. Alopecia Areata
Aleopecia areata adalah
keronokan rambut yang disebabkan
oleh serangan sistem imunitas tubuh
sendiri (autoimun) terhadap folikel.
Kondisi ini umumnya terjadi pada
kulit kepala, meski juga terjadi pada
bagian tubuh lain yang ditumbuhi
rambut, seperti alis, kumis, dan bulu
mata. Selain kebotakan berpola
bulat, alopecia areata juga dapat
menimbulkan kebotakan
menyeluruh.
4. Sklerosis Multiple
Sklerosis Multiple adalah penyakit
autoimun kronik yang menyerang mielin otak
dan medula spinalis, mempengaruhi otak dan
sumsum tulang belakang. Dimana penyakit ini
menyebabkan kerusakan mielin dan juga akson
yang mengakibatkan gangguan transmisi
konduksi saraf. Kerusakan ini diakibatkan
inflamasi karena kekebalan tubuh menyerang
sistem saraf dan penyakit ini dapat
mengakibatkan kecacatan dan menurunkan
kualitas hidup.
5. Diabetes Mellitus Tipe 1
Diabetes Melitus,penyakit gula, atau penyakit kencing manis,
diketahui sebagai suatu penyakit yang disebabkan oleh adanya
gangguan menahun terutama pada sistem metabolisme
karbohidrart, lemak, dan juga protein dalam tubuh. Gangguan
metabolisme tersebut disebabkan kurangnya produksi hormon
insulin, yang diperlukan dalam proses pengubahan gula menjadi
tenaga serta sintesis lemak. Kondisi yang demikian itu
menyebabkan terjadinya hiperglikemia, yaitu meningkatnya kadar
gula darah dan zat-zat keton serta asam (keto-acidosis)yang
berlebihan.
TERIMAKAS
IH

Anda mungkin juga menyukai