Anda di halaman 1dari 31

Soft System Methodology

Disampaikan pada kegiatan :


Pelatihan Metodologi Penelitian Bagi Dosen Universitas Sahid
Jakarta, 29 Maret 2017
Soft System Methodology
 Sebuah pendekatan holistik dalam melihat aspek-aspek riil dan
konseptual di masyarakat.
 SSM melihat setiap yang terjadi sebagai Humas Activity System, karena
serangkaian aktivitas manusia dapat disebut sebagai sebuah sistem
(Nandish, 1995), yaitu setiap aktivitas-aktivitas tersebut saling
berhubungan dan membentuk suatu ikatan.
Cara berpikir sistem :
1. Hard : masalah yang tampak nyata, dapat dirumuskan dengan jelas
2. Soft : masalah tidak dapat diformulasikan atau dinyatakan dengan
tepat, dan seringkali masalah tersebut hanya merupakan isu yang
membutuhkan perhatian
Soft System Methodology

 Hard system methodology mampu menjawab persoalan di tataran


terstruktur
 Soft System Methodology dapat digunakan ketika pendekatan
mekanikal tidak bisa menjelaskan secara utuh realitas dunia nyata.
 SSM : metode yang unik karena dapat digunakan untuk
menganalisa berbagai situasi riil, kompleks serta komseptual
paradigmatik di lingkungan sosial, ekonomi, politik atau pada
tataran kebijakan sekalipun (situasi soft) (Hidayatullah, 2011)
Perbedaan antara SSM dengan riset
kualitatif
• Dalam debating dan concluding, praktisi SSM
membuat alat bantu terlebih dahulu yaitu dalam
bentuk Conceptual Model (CM)
• Praktisi riset kualitatif cukup story telling dan sudah
berani mengambil kesimpulan.
• Alat bantu yang dapat digunakan selain CM misalnya
AHP, ISM, sistem dinamis, dll dalam memasuki dan
melewati tahap 5 dan 6 (SSM based
multimethodology)
Soft System Methodology (Checkland dan Poulter , 2006)

Proses mencari tau yang berorientasi aksi atas situasi problematis dari
kehidupan nyata sehari-hari; para pengguna SSM melakukan
pembelajaran yang dimulai dari menemukenali situasi sampai
merumuskan dan atau mengambil tindakan guna memperbaiki situasi
problematis tersebut. Proses pembelajaran terjadi melalui proses yang
terorganisir dimana situasi nyata dieksplorasi dengan menggunakan
alat intelektual –yang memungkinkan terjadinya eksekusi yang terarah-
yang disebut sejumlah model aktivitas yang punya maksud yang
dibangun berdasarkan sejumlah sudut pandang (worldview) yang
murni
Soft System Methodology

• SSM selalu bergerak dari dua level yaitu reality dan


actuality
• Tahap 1, 2, 5 dan 6 : reality
• Tahap 3 dan 4 : actuality (tidak boleh ada study
literatur maupun metode) karena merupakan tahap
mengkonstruksikan semua data dari dunia nyata
(reality) ke dalam otak kita (menjadi actuality) atau
system thinking about reality/actuality
SSM

• Pengolahan data dengan otak kita (SSM ada di tahap 3 dan 4)


• Pikiran kita mengkonstruksikan seluruh data dari dunia nyata
yang diperoleh pada tahap 1 dan 2 menjadi alat intelektual yang
disebut konseptual model.
• Minum kopi : reality
• Membayangkan minum kopi : aktuality
• SSM bukan tujuan tapi alat
• Tujuan penelitian : kesimpulan tahap 5 dan 6
SSM – overview (seven stage model)
situation 7 action to
1 considered improve the
problematic problem situation
6 changes:
systemically desirable,
culturally feasible

problem comparison of
2 situation models and
expressed real world 5

real world

systems thinking
about real world
3 conceptual models
root definition of systems described
of relevant systems in root definitions 4

source: Checkland: Systems Thinking, Systems Practice


7 Tahapan SSM

Tahap 1. Situation Considered Problematic Bisa


dilakukan
Tahap 2. Problem Situation Expressed bersamaan

Rich Picture :
Teknik :Brainstorming, story board, paper-based prototype

Penyajian struktur, proses, hubungan antar struktur


dan pokok perhatian (concern)
7 Tahapan SSM
Tahap 3. Root Definition (RD) Of Relevant Systems
• Alat untuk membuat konseptual model
• Memilih dan memberi nama sebuah Human Activity System
(HAS) atau RD dilakukan dengan teknik PQR (Mengerjakan
P dengan Q untuk mewujudkan R)
• PQR menjawab prtanyaan What, How, Why terkait proses
transformasi
• Dimatangkan dan difinalkan dengan CATWOE
• Dilanjutkan dengan pertanyaan kriteria pengukuran kinerja
(3 E atau 5 E)
7 Tahapan SSM
Tahap 3. Root Definition (RD) Of Relevant Systems

CATWOE
Urutan pengerjaan CATWOE :
• Kerjakan T terlebih dahulu
• Mengapa T penting maka di justifikasi oleh W
• Siapa yang melakukan T adalah Actor (A)
• Siapa C (Customernya)?
• Siapa O (ownernya)?
• Konstrain yang membatasi T adalah E
7 Tahapan SSM
Tahap 3. Root Definition (RD) Of Relevant Systems

Kriteria pengukuran kinerja


1. Efficacy
2. Efficiency
3. Effectiveness
4. Elegance
5. Ethicality
7 Tahapan SSM
Tahap 4.
Conceptual Models Of Systems Described In Root Definitions

Membuat CM dari HAS yang sudah dipilih dan diberi


nama di tahap 3, digunakan dasar :
• Teori
• Data yang sudah diambil dari dunia nyata
• Logika peneliti
7 Tahapan SSM
Tahap 4.
Conceptual Models Of Systems Described In Root Definitions

• Model konseptual bukan model berupa hubungan antar variabel


seperti dalam metode kuantitatif maupun sistem dinamis.
• CM berisi activity (purposeful activity)
• Ideal type (menurut weber)
• Jumlah model konseptual : 7± 2
• Validasi model konseptual : 3E atau 5E
7 Tahapan SSM
Tahap 4.
Conceptual Models Of Systems Described In Root Definitions

• Dibuat sebagai alat intelektual bagi peneliti, sebagai alat bantu


supaya peneliti lebih cermat, mendalam dan lengkap dalam
memahami dunia nyata.
• CM dipakai untuk tahap comparing, debating dan discussion
(Tahap 5) dan tahap conclusion and recommendation (tahap 6)
• Prinsip membuat konseptual model :
a. Reality/data
b. Teoritical framework/Teori
c. Logic (Activity apa saja yang logic tapi berbasis data dan teori)
7 Tahapan SSM

Tahap 5. Comparison Of Models And Real World

Kaidah membandingkan :
• Apakah kegiatan-kegiatan di dalam model tersebut juga terjadi
di dalam situasi dunia nyata?
• Siapa saja yang melakukan kegiatan-kegiatan tersebut?
• Kapan kegiatan tersebut dilaksanakan?
• Siapa lagi yang dapat melakukan kegiatan-kegiatan tersebut?
• Bagaimana cara lain yang mungkin untuk melakukan kegiatan-
kegiatan tersebut?
7 Tahapan SSM

Tahap 6. Changes: systemically Desirable,culturally Feasible

• Diperoleh dari akomodasi atas pandangan orang-orang dengan beragam sudut


pandang dan pendapat
• Memenuhi syarat :
1. dapat diterima argumennya/cocok dengan sistem aktivitas manusia
2. dapat dimungkinkan secara kultural
• 3 aspek yang dipertimbangkan untuk perbaikan, penyempurnaan, atau
perubahan
 Perubahan terkait dengan struktur
 Perubahan terkait dengan proses
 Perubahan terkait dengan sikap
7 Tahapan SSM

Tahap 7. Action To Improve The Problem Situation

• Dilakukan berdasarkan rumusan saran langkah tindakan


sebagaimana tahap 6
Contoh Aplikasi SSM
Tahap 1
Tahap 2
Tahap 3
Tahap 3
Tahap 3
Tahap 3
Tahap 4
Tahap 5
Tahap 6
Rich Picture Kemendikbud
Root Definition
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (O)
mewujudkan sistem pendidikan untuk kepentingan
nasional (W) yang mengintegrasikan upaya
pembinaan karakter dan pengembangan kompetensi
(T) dari Peserta Didik, Pendidik, Tenaga Pendidikan
( C ) pada pendidikan formal, informal dan non
formal melalui mekanisme birokrasi yang efektif dan
efisien (E) serta koordinasi kelembagaan di pusat
dan daerah (A) terkait mutu dan standardisasi
kurikulum, standardisasi lulusan, distribusi pendidik
dan tenaga kependidikan, sarana prasarana serta
evaluasi proses pembelajaran (T).
Purposively Activity Model (PAM)

1. Apresiasi mandat 2. Apresiasi mandat


Pendidikan Nasional Kebudayaan

7. Pembinaan teknis
4. Pengembangan 3. Pembinaan kebudayaan
Kompetensi Karakter Bangsa
8. Pendidikan
sejarah & Nilai 11. Pelestarian
Budaya keanekaragaman
6. Pembinaan Pendidikan 5. Pembinaan budaya
formal, informal, non Pendidikan Luar
formal Sekolah 15. Pengelolaan
anggaran Pendidikan
14. Diplomasi
9. Penjaminan Mutu 10. Penyediaan Sarana Kebudayaan
Pendidikan & Prasarana
Pendidikan

12. Standardisasi &


Sertifikasi 20. IPM
13. Akreditasi

18. Pengendalian
penyelenggaraan pendidikan
19. Daya
saing bangsa
16. Monitoring
Pemerintah
17. Penentuan Kriteria
•Angka partisipasi sekolah; Kompetensi
•Efikasi; Efisiensi; Efektivitas

Anda mungkin juga menyukai