Nekrosis
Autofagi
Ekstrinsik Intrinsik
Perlukaan
Apoptosis
jaringan
Kontrol Perkembangan
Nekrosis Organisme Multiseluler
Peranan Apoptosis
pemisahan pada perkembangan
(4). Kaspase 8 yang teraktifasi dapat memecah ICAD untuk menjadi CAD, yang merupakan
kaspase teraktifasi DNAse. CAD berpindah ke nukleus dan menginduksi fragmentasi DNA
(5). Kaspase 8 yang teraktifasi dapat memecah Bid sebagai protein anggota keluarga dari
Bcl-2. Terpotongnya Bid memudahkan bocornya sitokrom c mitokondria ke dalam
sitoplasma. (6). Kaspase yang teraktifasi memotong dua enzim perbaikan DNA (PARP dan
DNA protein kinase). Fragmentasi DNA meneruskan tanpa terganggu.
Jalur apoptosis ekstrinsik (diperantarai
reseptor). Saat TNF terikat pada reseptor
TNF (TNFR1), maka reseptor yang
teraktifasi akan mengikat dua protein
adaptor sitoplasma yang berbeda (TRADD
and FADD) dan prokaspase 8 untuk
membentuk kompleks multiprotein pada
permukaan dalam membran plasma.
Domain sitoplasma dari reseptor TNF,
FADD dan TRADD akan berinterakasi
antara satu dengan yang lain melalui
daerah homolog disebut domain kematian,
yang ada pada setiap protein. Prokaspase 8
dan FADD berinteraksi dengan cara pada
daerah homologyang disebut domain
efektor kematian. Begitu kompleks
terbentuk maka dua molekul prokaspase
memecah satu sama lain untuk
menghasilkan molekul kaspase 8 yang
aktif, yang mengandung empat segmen
polipeptida. Kaspase 8 merupakan
kompleks initiator yang mengaktifasi
kaspase downstream (eksekutor) yang
melakukan hukuman kematian. Hal ini
dapat dicatat bahwa interaksi antara TNF
dan TNFR1 juga mengaktifasi jalur
pensignalan dengan satunya mengarah
pada kelangsungan hidup sel lebih daripada
pengrusakan diri sendiri
Bcl-2 meregulasi pelepasan sitokrom c mitokondria melalui Bax