Oleh
ROSE PELITA
(146410802)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
2017
Latar Belakang
Proses pembelajaran Guru memiliki
merupakan suatu sistem yang kemampuan dalam
bertujuan untuk proses pembelajaran
meningkatkan kualitas yang berkaitan erat
pendidikan . dengan kemampuannya
Isjoni (2008: 146) dalam memilih model
mengatakan keberhasilan pembelajaran yang dapat
pembelajaran ditentukan oleh memberikan motivasi
banyak faktor diantaranya kepada siswa.
ialah Guru.
Next
Model Pembelajaran Penggunaan metode
merupakan salah satu cara
yang kurang sesuai
yang digunakan guru untuk
dengan tujuan
meningkatkan motivasi
belajar , mampu berpikir pengajaran akan
kritis , memiliki menjadi kendala
keterampilan sosial , dan dalam mencapai
mencapaian hasil dan tujuan yang telah
pembelajaran yang lebih dirumuskan .
optimal .
Next
18 – 10 - 2017
Next
18 – 10 - 2017
Identifikasi Masalah
Next
18 – 10 - 2017
Rumusan Masalah
Next
18 – 10 - 2017
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan Penelitian :
Untuk memperbaiki serta meningkatkan Motivasi Belajar
Matematika siswa Kelas VII B SMP PGRI Pekanbaru dengan
menerapkan Model pembelajaran Kooperatif tipe NHT
Manfaat Penelitian :
Secara teoritis penelitian ini diharapkan mampu meneambah
khasanah ilmu pengetahuan tentang penelitian pembelajaran
kooperatif khususnya tipe NHT terkait peningkatan motivasi
dapat digunakan dalam penelitian selanjutkan
Next
18 – 10 - 2017
Hipotesis Tindakan
Penerapan Model pembelajaran kooperatif tipe
Numbered Heads Together (NHT) dapat meningkatkan
Motivasi belajar Matematika siswa kelas VII B SMP
PGRI Pekanbaru
Next
Kajian Teori
Motivasi
Motivasi merupakan suatu dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang untuk melakukan suatu
tindakan sehingga mencapai hasil tertentu. Dengan demikian motivasi seseorang dapat dilihat dari
aktivitas ataupun tingkah laku seseorang. Sardiman A.M. (2011: 83) berpendapat tentang ciri-ciri
motivasi yaitu:
1. Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus-menerus dalam waktu yang lama, tidak pernah berhenti
sebelum selesai).
2. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk
berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas dengan prestasi yang telah dicapainya).
3. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah untuk orang dewasa (misalnya masalah
pembangunan agama, politik, ekonomi, keadailan, pemberantasan korupsi, penentangan terhadap
setiap tindak kriminal, amoral, dan sebagainya).
4. Lebih senang bekerja mandiri.
5. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat mekanis, berulang-ulang begitu saja,
sehingga kurang kreatif).
6. Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu).
7. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu.
8. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.
Model Pembelajaran Kooperatif