406162048
Judul : Identifikasi Bakteri dan Uji
Kepekaan Terhadap Antibiotik Pada
Penderita Tonsilitis Di Poliklinik THT-
KL RSU. PROF. DR. R.D. Kandou
Manado
Penulis :Rinny Olivia Sembiring, John
Porotu’o , Olivia Waworuntu
Tahun terbit : 2013
1. Cincin waldeyer
Tonsil palatina
Tonsil faringeal (adenoid)
Tonsila lingualis
2. Tonsilitis -> peradangan pada tonsil palatina
1. Bakteri
1. Streptococcus grup A ßhemolitikus
2. Streptococcus viridans
3. Streptococcus pyrogene
2. Virus
3. Tonsilitis terbagi 2:
1. Akut : onset cepat, dengan bakteri penyebab
seperti diatas
2. Kronik : onset lama, penyebab sama seperti pada
akut namun terkadang kuman berubah menjadi
gram negatif
4. Epidemiologi :
1. Pada tahun 1994-1996 pada 7 provinsi
(Indonesia) prevalensi tonsilitis kronis sebesar
3,8%
2. Medical record tahun 2010 di RSUP dr. M.
Djamil Padang THT-KL sub bagian laaaring
faring didapatkan tonsilitis sebanyak 465
pasien dari 1110 kunjungandan yang
menjalani Tonsilektomi sebanyak 163
kasus.
3. RS Wahidin Sudirohusodo Makassar
periode Juni 2008-Mei 2009 didapatkan
kunjungan pasien baru menderita tonsilitis
sebanyak 63 orang
5. RS Dr. Kariadi Semarang didapatkan insiden
tonsilitis kronis sebesar 23,26%.
5. Faktor Predisposisi tonsilitis kronis
1. Rokok
2. Makanan
3. Higene mulut yang buruk
4. Pengaruh cuaca
5. Kelelahan fisik
6. Pengobatan tonsilitis akut yang tidak adekuat
6. Gejala klinis tonsilitis kronis:
1. Tonsila membesar dan tidak hiperemis
2. Kripte melebar
3. Detritus
4. Pembesran kelenjar limfe submandibula (anak-
anak)
7. Penggunaan antibiotik yang luas pada infeksi
saluran nafas atas meningkatkan terjadinya
resistensi berbagai strain mikroba
8. Komplikasi tonsilitis
1. Perkontuinatum : rinitis, sinusitis dan otitis media
2. Limfoge dan hematogen: endokarditis, artritis,
miositis, nefritis, uveitis, iridosiklitis, dermatitis,
urtikaria, furunkulosis, dan pruritus
Mengetahui kuman penyebab tonsilitis dan
uji kepekaan terhadap antibiotik
Desain Deskriptif dengan pendekatan studi propektif
studi
levofloxacin + + + + +
cefriaxone + + + +
-
amoxycilin + + +
calvulanic
- -
ciprofloxacin + + - - -
erithromycin
- - - - -
clindamycin
- - - - -
Dari 20 sampel usap tenggorok, didapatan bahwa
15 sampel menunjukkan pertumbuhan bakteri dan
5 sampel tidak ada pertumbuhan bakteri.
Bakteri yang terbanyak adalah Streptococcus sp
Antibiotika yang paling peka yaitu Levofloxacin dan
Cefriaxon
Antibiotika yang paling resisten yaitu Clindamycin.