Anda di halaman 1dari 44

Farmasi Lingkungan

“Polusi
dan
Sumbernya”
Kelompok 8
Nikken Nurul Ramadhani (31113033)
Nova Mardiana (31113034)
Novia Hergiani (31113035)
Polusi
• Menurut T.J. McLoughin pencemaran adalah suatu pemaparan
bahan buangan atau energi yang berlebihan ke lingkungan
oleh manusia, baik langsung maupun tidak langsung,
mengakibatkan kerugian bagi manusia dan lingkungannya
sendiri, rumah tangganya, semua yang bekerja dengannya, dan
terhadap siapa ia menjalin hubungan langsungnya.
• Pencemaran merupakan zat pencemar ke lingkungan yang
mengakibatkan ketidakstabilan, gangguan, bahaya, atau
ketidaknyamanan terhadap ekosistem, yaitu sistem fisik atau
kehidupan ogranisme. Pencemaran dapat berupa bahan kimia
atau energi, seperti kebisingan, panas, ataupun cahaya
(Wikipedia, 2010).
Polutan

Polutan adalah suatu bahan/zat atau efek buruk


yang mengubah lingkungan dengan mengubah
laju pertumbuhan spesies, memengaruhi rantai
makanan, bersifat toksik/racun, memengaruhi
kesehatan, kenyamanan, atau nilai-nilai manusia
yang baik.
Jenis Polutan
1. Stock pollutan
• Polutan ini terjadi jika lingkungan memiliki daya serap sedikit
atau tidak ada sama sekali, misalnya bahan kimia sintetis
persisten, plastik non-biodegradable, dan logam berat
2. Fund pollutant
• Polutan ini terjadi jika lingkungannya memiliki kekuatan dan
daya serap. Fund pollutant tidak menyebabkan kerusakan
lingkungan kecuali tingkat emisi melebihi daya serap lingkungan
penerima (misalnya karbon dioksida yang diserap oleh tumbuhan
dan samudra).
3.Notable pollutant
• Polutan ini sangat terkenal atau tertandai karena potensinya
mengganggu lingkungan hidup, misalnya logam berat, polutan
organik persisten, polisiklik aromatik hidrokarbon, volatil senyawa
organik, dan xenobiotik lingkungan.
Jenis-
Jenis
Polusi
Polusi Udara
Menurut Peraturan Pemerintah RI Nomor 41 Tahun
1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara :
• Pasal 1 ayat 1 : Pencemaran udara adalah
masuknya atau dimasukkannya zat, energi,
dan/atau komponen lain ke dalam udara ambien
oleh kegiatan manusia, sehingga mutu udara
ambien turun sampai tingkat tertentu yang
menyebabkan udara ambien tidak dapat memenuhi
fungsinya.
• Pasal 1 ayat 3 : Udara ambien adalah udara bebas
di permukaan bumi pada lapisan troposfer yang
berada di dalam wilayah yurisdiksi Republik
Indonesia yang dibutuhkan dan memengaruhi
kesehatan manusia, makhluk hidup, dan unsur
lingkungan hidup lainnya.
Lapisan udara di bumi disebut sebagai
atmosfer dan terdiri dari 4 bagian
1. Lapisan yang paling bawah (dekat permukaan bumi) disebut troposfer
dengan ketinggian lapisan meliputi 14 km. Pada lapisan ini terdapat
kehidupan makhluk bumi (biosfer), udara berisi oksigen, terdapat
awan, dan uap air. Temperatur udara di troposfer semakin menurun
seiring dengan ketinggian
2. Lapisan diatas troposfer disebut strafosfer dengan ketinggian sampai
50 km, Pada lapisan ini tidak terdapat kehidupan, uap air sangat
sedikit, temperatur udara semakin panas seiring ketinggian, dan pada
lapisan ini terdapat lapisan ozon (O3).
3. Lapisan diatas stratosfer disebut mesosfer dengan ketinggian 90 km.
Pada lapisan ini tidak terdapat unsur apa-apa, tidak ada udara atau
uap air, temperatur udara semakin menurun seiring dengan kenaikan
ketinggian.
4. Lapisan di atas mesosfer disebut termosfer dengan ketinggian 40.000
km. Pada lapisan ini tidak ada unsur udara maupun uap air, namun
terdapat unsur hidrogen, oksigen, nitrogen, dan helium, terutama pada
lapisan ionosfer. Diatas ionosfer tidak ada unsur apapun.
Sumber Pencemaran Udara
Lapisan udara yang paling tercemar adalah troposfer dengan menembus
lapisan bawah stratosfer. Sumber utama pencemaran udara adalah sebagai
berikut (Dix, 1981) :
1. Pembakaran bahan bakar untuk menghasilkan energi panas dan tenaga,
biasanya berasal dari industri, komersial, dan rumah tangga.
2. Bahan buang kendaraan bermotor, yaitu bensin, solar, dan minyak
tanah, termasuk kereta api dan pesawat udara.
3. Gas buang, debu, dan energi panas dari beberapa kawasan industri,
termasuk pabrik kimia, peleburan besi dan baja, industri semen dan
keramik, aktivitas galian/pertambangan, dan stasiun pembangkit listrik.
4. Akibat dari kegiatan manusia meliputi kegiatan rumah tangga
(domestik) berupa pembakaran BBM, arang, dan kayu untuk memasak,
pembakaran sampah, pembakaran hutan untuk membuat ladang atau
perkebunan serta dari hasil kegiatan merokok.
Polutan utama dari pencemaran/polusi udara :
1. Pelepasan bahan kimia dan partikel ke atmosfer.
Gas pencemar udara yang biasa termasuk
karbon monoksida, sulfur dioksida,
chlorofluorocarbon (CFC), dan nitrogen oksida
yang dihasilkan oleh industri dan kendaraan
bermotor serta bahan gas pendingin ruangan
(AC).
2. Kebisingan yang meliputi kebisingan di jalan
raya, kebisingan pesawat udara, kebisingan
industri, serta sonar intensitas tinggi. Satuan
kebisingan dinyatakan dalam desibel (dB).
3. Indoor air pollution, yaitu pencemaran udara
akibat kegiatan internal rumah tangga.
Pemicu Pencemaran Udara
1. Inversi
• Inversi merupakan gejala abnormal alam akibat perbedaan temperatur
pada ketinggian udara tertentu, temperatur udara pada bagian dekat
dengan tanah lebih hangat dari pada temperatur udara di atasnya, dan
temperatur semakin dingin seiring kenaikan ketinggian
• Efek ini sangat berpengaruh pada keberadaan benda yang melayang di
uadara seperti asap, kabut, dan partikel-partikel halus lainnya
2. Smog (kabut asap)
• Smog (kabut asap) adalah singkatan dari 2 kata smoke
(asap) dan fog (kabut). Sumber penghasil Smog terutama
dari hasil pembakaran bahan bakar fosil, yaitu batu bara,
bensin, solar, minyak tanah, dan bahan bakar untuk pesawat
udara.
• Dalam smog terdapat unsur ground-level-ozone (ozon
yang terdapat dengan permukaan tanah), sulfur dioksida,
nitrogen dioksida, dan karbon monosida yang sangat
berbahaya bagi orang dewasa, anak-anak, dan orang dengan
kondisi gangguan jantung dan paru-paru
3. Green house effect (efek rumah kaca)
• Rumah kaca adalah suatu bangunan yang sengaja dibuat
sedemikian rupa dan di dalamnya terdapat berbagai jenis
tanaman yang tumbuh dan terpelihara, tanaman ini
umumnya dari jenis yang tidak tahan hawa dingin.
Bangunan ini terdiri dari hamparan besar dinding kaca dan
beratap kaca atau bahan selain kaca yang tembus pandang
dan umumnya terdapat di daerah dengan cuaca dingin.
4. Photochemical smog (kabut asap fotokimia)
• Photochemical smog terjadi karena adanya aktivitas sinar matahari yang
bereaksi dengan partikel padat maupun gas yang larut dalam udara yang diliputi
smog tersebut. Photochemical smog berwujud asap cokelat dan asap abu-abu cokelat
yang mengisi udara di berbagai kota.
5. Global warming (pemanasan global)
• Pemanasan global adalah peningkatan suhu rata-rata udara dekat
permukaan bumi dan lautan sejak pertengahan abad ke-20 dan di
proyeksikan akan terus beranjut. Peningkatan suhu global akan
meyebabkan permukaan air laut naik dan akan mengubah jumlah dan pola
curah hujan, mungkin termasuk perluasan gurun subtropis.
• Kemungkinan efek lain termasuk perubahan dalam frekuensi dan
intensitas kejadian cuaca ekstrem, kepunahan beberapa spesies, dan
perubahan dalam produksi pertanian.
6. Hujan asam
• Hujan asam (rain acid) adalah berbagai jenis
hujan dengan pH di bawah 6, karena karbon
dioksida (CO2) di udara yang larut dengan air
hujan memiliki bentuk sebagai asam lemah.
Jenis keasaman air hujan ini sangat bermanfaat
karena membantu melarutkan mineral dalam
tanah yang dibutuhkan oleh tumbuhan dan
hewan. pH dibawah 4,5 tidak memungkinkan
bagi ikan untuk hidup, sementara pH 6 atau
lebih tinggi akan membantu pertumbuhan
populasi ikan.
ACID RAIN
7. Ozone depletion (penipisan lapisan ozon)
• Lapisan ozon (ozon layer) adalah lapisan di atmosfer bumi, tepatnya
di lapisan stratosfer yang mengandng ozon (O3) dengan konsentrasi
relatif tinggi. Lapisan ini menyerap 97-99% sinar ultraviolet
matahari frekuensi tinggi yang diketahui berpotensi mersak
kehidupan di bumi. Lapisan ozon di stratosfer merupakan
perlindungan total terhadap kerusakan bumi akibat radiasi
sinar UV konsentrasi tinggi.
Pengawasan dan Pengendalian
Pencemaran Udara
Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No 41 Tahun 1999
pasal 16 tentang Pengendalian Pencemaran Udara, Fokus
kegiatan pengawasan pencemaran udara bersifat preventif
terutama ditujukan kepada sumber pencemarnya khususnya
sumber pencemar bukan alami dengan cara:
1. Pada industri diupayakan memasang filter pada cerobong
asap, memasang peredam suara,
2. Pada setiap kendaraan bermotor dikurangi emisi
pencemarnya dengan kondisi gas buang terbakar sempurna
melalui perawatan berkala pada mesin kendaraan,
3. Pada kegiatan rumah tangga, lakukanlah pengurangan
efek indoor air pollution dengan memfungsikan lubang
ventilasi yang cukup,
4. Penegakkan peraturan larangan merokok di tempat
umum dengan sanksi yang tegas.
Polusi Air
• Pencemaran air adalah kegiatan kontaminasi
lingkungan dengan limbah manusia ke
dalam air. Sumber limbah ini dapat berupa
limbah bahan baku/mentah, bahan kimia,
sampah, atau pupuk.
• Pencemaran air merupakan satu rangkaian
besar dari efek yang merugikan terhadap
badan air seperti danau, sungai, laut, dan air
tanah yang disebabkan oleh aktivitas manusia.
Sumber Pencemaran Air
1. Limbah dan air limbah (sewage & wasterwater)
• Pembuangan air limbah merupakan masalah utama di negara
berkembang karena banyak orang di daerah ini umumnya tidak memiliki
akses terhadap kondisi sanitasi dan air bersih. Dengan tidak ditanganinya
air limbah di daerah tersebut dapat mencemari lingkungan dan
menyebabkan penyakit seperti diare dan keracunan.
2. Pembuangan Sampah ke Laut
• Pembuangan sampah ke laut dapat menimbulkan masalah besar. Sampah
jenis ini dapat menyebabkan kematian bagi hewan laut. Jenis sampah
yang berbeda memerlukan durasi waktu yang berbeda untuk mengalami
degradasi (penguraian) di dalam air laut, antara lain :
a. karton, memerlukan waktu 2 minggu untuk terurai
b. styrofoam, memerlukan waktu 80 tahun untuk terurai
c. alumunium, memerlukan waktu 200 tahun untuk terurai
d. kemasan plastik, memerlukan waktu 400 tahun untuk terurai
e. kaca, perlu waktu lama untuk terurai dan kita tidak tahu waktu
tepatnya
Miris, Simak video berikut !!
3. Limbah Industri
• Industri merupakan sumber terbesar dalam pencemaran air, menghasilkan polutan
yang sangat berbahaya bagi manusia dan lingkungan. Banyak fasilitas industri
menggunakan air tawar untuk pelarut, pendingin mesin, dan mengalirkan limbah
dari pabrik ke sungai, danau, dan lautan. Polutan dari sumber industri meliputi :
a. Asbes. Polutan ini merupakan bahaya kesehatan yang serius dan karsinogenik.
Serat asbes dapat terhirup dan menyebabkan penyakit seperti asbesitosis,
mesotelioma, kanker paru, kanker usus, dan kanker hati.
b. Timbal (Pb/timah/lead). Bahan ini adalah elemen logam dan dapat
menyebabkan masalah kesehatan dan lingkungan. Bahan ini adalah zat non-
biodegradable sehingga sulit sekali untuk membersihkan lingkungan yang
terkontaminasi. Timbal berbahaya bagi kesehatan manusia dan hewan karena
dapat menghambat aksi dari enzim tubuh
c. Merkuri (air raksa). Bahan ini adalah elemen logam dan dapat menyebabkan
masalah kesehatan dan lingkungan. Bahan ini bersifat non-biodegradable
sehingga sulit sekali untuk membersihkan lingkungan yang terkontaminasi.
Merkuri juga berbahaya bagi kesehatan manusia dan hewan karena karena dapat
menyebabkan keracunan merkuri.
d. Nitrat dan fosfat. Peningkatan penggunaan pupuk berarti bahwa nitrat dan
fosfat lebih sering dilarutkan dari tanah dan terbuang ke sungai dan danau. Hal
ini dapat menyebabkan eutrofik yang sangat bermasalah untuk lingkungan
kelautan.
e. Belerang. Unsur ini merupakan zat non-logam yang berbahaya bagi
kehidupan laut
5. Polusi Minyak
• Samudra tercemar oleh minyak setiap hari akibat tumpahan minyak,
pelayaran rutin, run off, dan pembuangan sampah ke laut. Tumpahan minyak
dari kapal tanker adalah masalah berat karena minyak yang tumpah dalam
jumlah besar ke satu tempat. Tumpahan minyak menyebabkan masalah
lokal tetapi dapat menjadi bencana bagi satwa liar laut lokal seperti ikan,
burung, dan berang-berang laut. Minyak tidak dapat larut dalam air
mengakibatkan ikan-ikan mati lemas, melekat kuat pada bulu burung laut
sehingga mereka tidak dapat terbang, dan menghalangi proses fotosintesis
tanaman air.
6. Pemanasan Global
• Peningkatan suhu air dapat mengakibatkan banyak kematian organisme air
dan banyak mengganggu habitat laut. Sebagai contoh, kenaikan suhu air
menyebabkan perubahan warna terumbu karang menjadi putih di seluruh
dunia. Hal ini dapat mengakibatkan kerusakan besar terumbu karang, dan
selanjutnya akan mengganggu semua kehidupan laut yang bergantung di
atasnya .
Kasus Pencemaran Air dari Industri
Farmasi

Sumber : Kompasiana
• Pada tahun 2015 terjadi sebuah kasus kebocoran alat
pengolahan limbah pada industri farmasi PT Jamu dan
Farmasi Sidomuncul sehingga menimbulkan permasalahan
terhadap limbah hasil olahan. Limbah hasil olahan yang
dianggap sudah bebas dari zat-zat berbahaya diangkut oleh
sebuah truk tangki dan hendak dibuang ke sungai.
• Namun ketika ada penyidakkan, diakui oleh PT Jamu dan
Farmasi Sidomuncul bahwa air tersebut telah dilakukan
pengelolaan limbah sehingga sudah aman. Namun tidak
demikian dengan hasil uji laboratorium yang menunjukkan
hasil bahwa air yang hendak dibuang tersebut masih
berbahaya.
• Setelah diselidiki ternyata memang terjadi kerusakan pada
pompa bak kontrol sehingga air tersebut masih berupa
limbah. Pihak Sidomuncul pun mengakui dan akan
melakukan pengoptimalan unit kembali agar tidak lagi
kejadian serupa yang akan berdampak terhadap lingkungan.
Pengawasan dan Pengendalian
Pencemaran Air
• Pengawasan dan pengendalian pencemaran air
ditujukan untuk kualitas mutu air dari badan
air yang potensial tercemar bahan buangan dari
sumber pencemar tersebut.
• Setiap industri yang menghasilkan limbah cair
diwajibkan untuk membuat sarana pengolah
air limbah atau SPAL. SPAL yang dibuat harus
memenuhi kriteria yang disyaratkan sehingga
limbah hasil pengolahan tersebut dapat
dinyatakan layak untuk dialirkan ke badan air.
Polusi Tanah
• Pencemaran tanah merupakan
perubahan fisik atau kimiawi tanah
yang menyebabkan penggunaannya
berubah dan menjadikannya tidak
mampu menghasilkan suatu
manfaat tanpa ada upaya
penanganan.
Sumber Pencemaran Tanah
1. Pencemaran Tanah oleh Pembuangan Sampah
• Sampah atau bahan buangan berasal dari domestik, perdagangan dan industri.
Bahan buangan domestik berasal dari rumah tangga, bahan buangan perdagangan
berasal dari retail, bahan buangan komersial, dan bisnis
• Bahan buangan industri adalah mineral, pabrik, dan tempat pemrosesan. Menurut
Technical Committee on the Disposal of Toxic Wastes Report tahun 1970, beberapa
bahan pencemar beracun meliputi tar cair, tar padat, lumpur dari destilasi tar,
asam tar, sampah mengandung minyak, limbah minyak, pelumas,
2. Pencemaran Tanah Akibat Lahan Terlantar (Direlict Land)
• Tanah terlantar adalah tanah yang menjadi rusak oleh pembangunan industri atau
lainnya, dan digunakan secara menguntungkan terus menerus tanpa pemulihan.
Pemulihan mungkin termasuk pembongkaran dan meratakan.
• Menurut Nature Conservancy Conference on Countryside Inggris (1970), yang
dimaksud penelantaran tanah adalah : Lahan terlantar adalah lahan yang buruk
yang tidak menarik penampilannya misalnya timbunan tanah, tempat pembuangan
pecahan atau potongan dan sampah kering, penggalian/pengerukan, bangunan tua
tak dipelihara, lahan rusak akibat perang atau lahan yang dibiarkan, tidak dipakai,
atau tak terpakai.
3. Pencemaran Tanah Akibat Aktivitas Pertanian
• Pencemaran tanah akibat aktivitas pertanian meliputi :
1. Sebelum tersentuh oleh modernisasi, permukaan tanaman
menggunakan bahan dari tumbuhan dan kotoran
hewan yang dimasukkan ke dalam tanah. Bahan organik
yang mati ini didekomposisi oleh mikroba tanah
menjadi humus.
2. Dengan modernisasi, penggunaan pupuk humus semakin
ditinggalkan. Karena pada akhirnya tanah mengalami
kekurangan nutrien alami, sehingga dicarilah bahan
pengganti, yaitu pupuk buatan dari bahan kimia. Di lain
pihak, dengan kejadian seragam penyakit tanaman dan
gangguan dari serangga dan hewan pengerat, digunakan
bahan kimia pestisida pemberantas serangga dan
binatang pengganggu tersebut.
3. Penggunaan pupuk kimia dan pestisida selanjutnya
akan mencemari tanah dan air.
Masalah dan Akibat Pencemaran
Tanah
1. Pencemaran Tanah oleh Pembuangan Sampah Padat
• Sampah basah pada saat mengalami pembusukan di
TPA banyak mengandung gas metana dan asam sulfida
(H2S) yang mengeluarkan bau busuk serta mudah
terbakar. Sampah merupakan penghasil nitrat dan
amonia yang cukup besar.
• Nitrat berbahaya bagi bayi baru lahir, jika bayi
meminum air yang tercemar zat nitrat untuk campuran
susu formula. Nitrat ini akan diubah menjadi nitrit di
dalam perut bayi dengan bantuan bakteri nitrit yang
secara alami ada dalam perut bayi dan zat ini akan masuk
ke aliran darah.
2. Pencemaran oleh kotoran manusia
• Dari sumber pencemar tinja (feses) atau air seni (urine)
yang terinfeksi melalui tanah dapat langsung ke manusia
melalui dua cara, yaitu dengan perantara tangan atau kuku
langsung masuk ke sistem pencernaan atau dengan
perantara makanan, susu, atau sayur masuk ke sistem
pencernaan
• Menurut WHO World Water Day (2008), bahwa dalam 1
gram tinja manusia mengandung 10.000.000 virus, 1.000.000
bakteri, 1000 parasit, dan 100 telur parasit. Berbagai kuman
penyakit yang penularannya berasal dari tinja dan air seni
manusia
 bakteri dan virus, misalnya Salmonella typhi, Vibrio
cholera, Entamoeba histolityca
 cacing parasit, misalnya Ascaris lumbricoides (cacing
gelang), Trichuris trichiura (cacing cambuk), Enterobius
vermicularis atau Oxyuris vermicularis (cacing kremi),
3. Pencemaran Tanah oleh Pemakaman Umum (Cemetery Pollution)
• Sebagian besar pemakaman yang ada ditempatkan tanpa berpikir
tentang resiko potensial terhadap lingkungan lokal atau masyarakat
setempat
• Jika makam terletak di tanah berpori, seperti pasir atau kerikil,
gerakan rembesan dapat menjadi cepat dengan mudah bercampur
dengan air tanah di bawahnya atau mengalir masuk ke aliran sungai.
• Mikroorganisme yang khas diketahui sebagai penyebab penyakit yang
ditularkan melalui air dan berada dalam rembesan termasuk Bacillus
micrococcaceae, Streptococcus dan Enterobacteria. Apalagi
pemukiman disekitarnya menggunakan sumur gali atau sungai sebagai
keperluan air bersihnya
4. Pencemaran Tanah Akibat Peningkatan Mekanisasi
• Penggunaan mesin berat untuk pembukaan lahan baru, pemadatan tanah,
penggunaan pupuk buatan, dan pestisida, herbisida, dan insektisida
yang intensif adalah contoh dari peningkatan mekanisasi ini.
Pengawasan dan Pengendalian
Pencemaran Tanah
1. Mengurangi pestisida dan fungisida. Biofertilisasi dan
pupuk organik harus digunakan sebagai pengganti
alternatif lainnya.
2. Pengelolaan pembuangan sampah padat.
3. Daur ulang.
4. Reboisasi. Menanam pohon atau reboisasi dapat
membantu mencegah erosi tanah dan polusi.
5. Mengurangi pertumbuhan gulma. Salah satu metode yang
umum untuk mengurangi pertumbuhan gulma yang
menutupi tanah adalah dengan berbagai lapisan basan atau
lembaran plastik untuk beberap minggu sebelum budidaya.
6. Penampungan khusus limbah.
7. Mengurangi dereliction (penelantaran tanah)
8. Mengatasi cemetery pollution.
Efek Rumah Kaca
• Rumah kaca adalah suatu bangunan yang
sengaja dibuat sedemikian rupa dan di
dalamnya terdapat berbagai jenis tanaman
yang tumbuh dan terpelihara, tanaman ini
umumnya dari jenis yang tidak tahan hawa
dingin. Bangunan ini terdiri dari hamparan
besar dinding kaca dan beratap kaca atau
bahan selain kaca yang tembus pandang dan
umumnya terdapat di daerah dengan cuaca
dingin
Penyebab
• Efek rumah kaca disebabkan karena naiknya
konsentrasi gas karbondioksida (CO2) dan gas-
gas lainnya CH4(Metan) dan N2O (Nitrous
Oksida), HFCs (Hydrofluorocarbons), PFCs
(Perfluorocarbons) dan SF6 (Sulphur
hexafluoride) di atmosfer yang disebut gas
rumah kaca. Kenaikan konsentrasi gas CO2 ini
disebabkan oleh kenaikan pembakaran bahan
bakar minyak (BBM), batu bara dan bahan bakar
organik lainnya yang melampaui kemampuan
tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk
mengabsorbsinya.
Mekanisme
Sekitar 35% dari radiasi
lapisan atmosfir yang terdiri dari, matahari tidak sampai ke Yang lainnya dihamburkan
berturut-turut : troposfir, stratosfir, permukaan bumi. Hampir dan dipantulkan kembali ke
mesosfir dan termosfer: Lapisan seluruh radiasi yang ruang angkasa oleh molekul
terbawah (troposfir) adalah bergelombang pendek (sinar gas, awan dan partikel.
bagian yang terpenting dalam alpha, beta dan ultraviolet) Sisanya yang 65% masuk ke
kasus efek rumah kaca diserap oleh tiga lapisan dalam troposfir.
teratas

Di dalam troposfir ini, 14 % Dari 51% ini, 37% merupakan Radiasi yang diterima bumi,
diserap oleh uap air, debu, dan radiasi langsung dan 14% sebagian diserap sebagian
gas-gas tertentu sehingga radiasi difus yang telah dipantulkan. Radiasi yang
hanya sekitar 51% yang mengalami penghamburan diserap dipancarkan kembali
sampai ke permukaan bumi. dalam lapisan troposfir oleh dalam bentuk sinar
molekul gas dan partikel debu. inframerah.

Sinar inframerah yang Sinar panas inframerah ini


dipantulkan bumi kemudian terperangkap dalam lapisan
diserap oleh molekul gas yang troposfir dan oleh karenanya
antara lain berupa uap air atau suhu udara di troposfir dan
H2O, CO2, metan (CH4), dan ozon permukaan bumi menjadi naik,
(O3). terjadilah efek rumah kaca.
Pengelolaan Efek Rumah Kaca

Untuk mencegah atau menanggani efek rumah kaca dapat


dilakukan hal – hal berikut :
• menggunakan alat listrik seperlunya dan sehemat
mungkin,
• menggunakan peralatan elektronik yang hemat daya.
• Mengontrol penggunaan kendaraan bermotor karena
tidak dapat di pungkiri asap kendaraan sangat berbahaya
bagi kebersihan udara,
• melakukan penanaman pohon,
• melakukan pengelolaan sampah memisahkan antara
sampah organik dengan sampah non organik dan
• mendaur ulang kertas, plastik, dan logam.
TERIMA KASIH


“LET’S GO GREEN AND SAVE OUR


EARTH !”

Anda mungkin juga menyukai