Anda di halaman 1dari 22

INDIKATOR

Pengertian INDIKATOR
• indikator/in·di·ka·tor/ n sesuatu yang dapat memberikan (menjadi)
pe-tunjuk atau keterangan: seseorang yang akan melakukan suatu
pekerjaan sebaiknya menggunakan -- yang sudah ada;
Contoh: kenaikan harga dapat menjadi -- adanya inflasi

• WHO: variable yg bisa membantu kita dalam kegiatan pengukuran


berbagai perubahan yang terjadi secara langsung maupun tidak
langsung.
Seleksi Indikator
• cukup penting bahwa pemilihan indikator dibuat ketat untuk
menghemat waktu dan uang
• Tabel HIPPOPOC sebagai alat dalam mengidentifikasi dan memilih
indicator.
• Memungkinkan seorang evaluator memilih indicator yang relevan
menggunakan table HIPPOPOC dan membedakan antara indicator
input, proses, output dan outcome
Penyusunan Indikator Input:

1). bentuk yang terukur


2). dengan kata kerja dalam pasten
3). Mengimplementasi kelompok/grup atau perseorangan
4). Kerangka waktu yang ditentukan dengan jelas
Penyusunan Indikator Proses:
1). Istilah kuantitatif (jumlah)
2). Aktivitas/kegiatan
3). Mengimplementasi kelompok/grup atau perseorangan
4). Sasaran

Kualitiatif 
jenis hubungan yang terlibat
apa yang diharapkan dari hubungan tersebut.
dengan siapa yang hubungan ditetapkan
Karakteristik dan hubungan tsb.
Strategi yang digunakan
Hasil dari hubungan tsb.
Masalah yang ditemui
Penyusunan Indikator Output:

1). Istilah kuantitatif (jumlah)


2). Sasaran langsung/beneficiaries
3). Kata kerja pasten
4). Sifat proyek atau kegiatan
5). Kerangka waktu yang ditentukan dengan jelas
Penyusunan Indikator Outcome:

1). Istilah kuantitatif (jumlah)


2). Kelompok khusus
3). Faktor atau variable dalam causal model yang dinyatakan dengan
jelas
D. INDIKATOR
Adalah sesuatu yg dapat memberikan indikasi ttg suatu keadaan.

1. Syarat-syarat indikator
2. Kelompok indikator
3. Unit indikator
4. Karakteristik indikator

Kuliah Tamu Potekkes Yogyakarta, 25-26 September


2017
1. Syarat indikator:
a. Mudah diukur secara kuati dan kuali
b. Jelas, secara langsung mengukur keadaan.
c. Akurat dan relevan yg ingin diukur
d. Sensitif
e. Tepat waktu sesuai tujuan pengamatan

Kuliah Tamu Potekkes Yogyakarta, 25-26 September


2017
2. Kelompok indikator
a. Indikator Input: sumber daya yg ada
b. Indikator Proses: Proses perencanan-pelaksanaan-monev
c. Indikator Output: hasil langsung program
d. Indikator Outcome: dampak dari program dan non-program.

Kuliah Tamu Potekkes Yogyakarta, 25-26 September


2017
INDIKATOR KEBERHASILAN
TAHAP INDIKATOR
1. Adanya tenaga pengelola data gizi di Kab/Kota.
INPUT 2. Tersedianya biaya operasional surveilans gizi di
Kab/Kota.
3. Tersedianya sarana dan prasarana pengolahan data di
Kab/Kota.
1. Persentase ketepatan waktu laporan dari puskesmas
2. Persentase kelengkapan laporan dari puskesmas
3. Persentase keakuratan data
PROSES
4. Dilaksanakannya umpan balik sesuai frekuensi
pelaporan
5. Dilaksanakannya diseminasi informasi hasil surveilans
gizi lintas program dan lintas sektor secara berkala .
6. Adanya tindak lanjut hasil pertemuan berkala , yang
dilakukan program
Kuliah Tamu dan sektor
Potekkes Yogyakarta, 25-26terkait.
September
2017
INDIKATOR OUTPUT
INDIKATOR OUTPUT

Tersedianya informasi yang mencakup :


1. Balita gizi buruk yang mendapat perawatan
2. Cakupan bayi 0-6 bulan yang mendapat ASI
Eksklusif
3. Cakupan rumah tangga mengkonsumsi garam
beryodium
4. Cakupan balita usia 6-59 bulan mendapat Kapsul
Vitamin A
5. Cakupan ibu hamil yang mendapat 90 tablet besi
6. Cakupan balita yang ditimbang berat badannya
(D/S)
Kuliah Tamu Potekkes Yogyakarta, 25-26 September
2017
3. Unit Indikator
a. Tingkat individu
b. Tingkat masyarakat

Kuliah Tamu Potekkes Yogyakarta, 25-26 September


2017
4. Karakteristik Indikator
a. Parameter
b. Cut-off point
c. Trigger level: nilai batas yg biasa digunakan untuk menyatakan
suatu keadaan di masy apakah sdh hrs dilakukan upaya
penanggulangan, upaya pencegahan, tindakan segera atau keadaan
normal.

Kuliah Tamu Potekkes Yogyakarta, 25-26 September


2017
KATEGORI MASALAH GIZI sebagai
MASALAH KESEHATAN MASYARAKAT
(WHO)

Kuliah Tamu Potekkes Yogyakarta, 25-26 September


2017
Status gizi berdasarkan indeks (WHO)
NO INDEKS SKOR KATEGORI ANGKA (%)
1. BB/U 1 Baik < 10
2 Masalah ringan 10 – 15
3 Masalah sedang 15,1 – 20
4 Masalah berat > 20

2. BB/TB 1 Baik <5


2 Masalah ringan 5 – 10
3 Masalah sedang 10,1 – 15
4 Masalah berat > 15

3. TB/U 1 Baik < 20


2 Masalah ringan 20 – 30
3 Masalah sedang 30,1 – 40
4 Masalah berat 40

4. IMT/U 1 Baik <5


2 Masalah ringan 5 – 10
3 Masalah sedang 10,1 – 15
4 Potekkes Yogyakarta,
Kuliah Tamu Masalah berat
25-26 September > 15
2017
Contoh lain (berdasarkan kesepakatan):
NO INDEKS SKOR KATEGORI ANGKA (%)
1. % penduduk 1 Tidak rawan pangan < 10
mengkonsumsi 2 Masalah rawan ringan 10 – 20
energi < 70% AKG 3 Masalah rawan 21 – 40
4 sedang > 40
Masalah rawan berat
2. Jumlah keluarga 1 Baik < 10
miskin 2 Masalah ringan 10 – 30
3 Masalah sedang 31 – 50
4 Masalah berat > 50

3. Persediaan 1 Baik > 100


b.m.pokok di masy 2 Masalah ringan 80 – 99.9
tahun lalu 3 Masalah sedang 70 – 79.9
4 Masalah berat < 70

4. Jumlah rumah sehat 1 Baik > 90


2 Cukup baik 70 – 89.9
3 Kurang 50 – 69.9
4 Yogyakarta, Sangat
Kuliah Tamu Potekkes 25-26kurang
September < 50
2017
Contoh lain (Data Posyandu):
NO INDEKS SKOR KATEGORI ANGKA (%)

1. Jumlah balita yg 1 Partisipasi baik > 80


ditimbang di 2 Masalah partisipasi cukup baik 60 – 79.9
Masalah partisipasi kurang
Posyandu 3 Masalah partisipasi sangat kurang
40 – 59.9
(% D/S) 4 < 40

2. Jumlah balita yg 1 Indikasi pertumbuhan baik > 80


ditimbang dan 2 Indikasi pertumbuhan cukup 60 – 79.9
naik BB berdsr 3 baik 40 – 59.9
4 Indikasi masalah pertumbuhan
grafik KMS
sedang < 40
(% N/D) Indikasi masalah pertumbuhan
berat
3. Jumlah balita (6- 1 Baik > 80
59 bulan) yg 2 Cukup baik 60 – 79.9
memperoleh 3 Kurang 40 – 59.9
kapsul Vit A 4 Sangat kurang < 40
tahun lalu.

Kuliah Tamu Potekkes Yogyakarta, 25-26 September


2017
CONTOH :
Pelatihan/penyegaran kader gizi tentang RR dan SKDN
1. DESKRIPSI  Pelatihan tentang RR (pencatatan dan pelaporan),
pengisian KMS dan SKDN bagi 10 kader baru dan 5 kader lama yang
berasal dari 4 Posyandu atau 4 RW, selama 3 hari @ 4 jam di Balai Desa.
2. TUJUAN 
2. TUJUAN KHUSUS:
a. Meningkatkan pengetahuan kader tentang Pencatan dan
pelaporan kegiatan Posyandu.
b. Meningkatkan ketrampilan kader dalam mengisi buku
resgistrasi, mengisi KMS dan membuat balok SKDN.
c. Meninkatkan partisipasi aktif kader dalam kegiatan Posayandu
setiap bulan.
d. Meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam kegiatan
Posyandu setiap bulan.
e. Tersedianya balok SKDN di setiap Posyandu
f. Meninkatkan status gizi balita.
HIPPOPOC TABLE dan INDIKATOR
OUT Pengetahuan
% kader dg kategori pengetahuan baik
PUT 1 Kader
% kader yg dpt mengisi buku regstrasi dg benar
Ketrampilan % kader yg dpt mengisi KMS dg benar
OUT Kader % kader yg dpt membuat balok SKDN dg benar
PUT 2

Partisipasi % kader aktif di Posyandu setiap bulan


OUTCOME 1 Kader

Partisipasi
OUTCOME 2 Masyaraat
D/S

Tersedia balok SKDN


OUTCOME 3 Balok SKDN
di setiap Posyandu

Prevalensi Gizi
IMPACT Status Gizi
Balita Kurang, Buruk,
stnating
Semua Dapat Dikerjakan
Asalkan Ada Kemauan
Dan Kebersamaan
Terima Kasih
Kuliah Tamu Potekkes Yogyakarta, 25-26 September
2017

Anda mungkin juga menyukai