Anda di halaman 1dari 13

metode irigasi dimana pemberian air pada

tanaman dilakukan dengan cara


menggenangi permukaan tanah dengan
ketebalan tertentu dan membiarkannya
beberapa waktu untuk mengisi rongga
tanah pada root zone melalui proses
infiltrasi
mengurangi mempercepat
kehilangan pengolahan
akibat tanah setelah
evaporasi pemberian air
membutuhkan
tenaga kerja yang
lebih besar

Sering terjadi
erosi
sprinkle irrigation

overhead irrigation

salah satu metode pemberian air


yang dilakukan dengan
menyemprotkan air ke udara
kemudian jatuh ke permukaan tanah
seperti air hujan
Cocok untuk lahan Tidak memerlukan
pertanian jaringan saluran
bertekstur pasir
Sesuai untuk
kebutuhan air darahdengan
pada irigasi curah keadaan topografi
relatif sedikit yang kurang teratur
pemupukan dan
Sesuai untuk lahan
pemberantasan
berlereng
hama penyakit
tanaman
Memerlukan biaya
investasi dan biaya
operasional yang
cukup tinggi

Memerlukan
rancangan dan tata
letak yang cukup
teliti
cara pemberian air pada
tanaman secara langsung,
baik pada permukaan
tanah maupun di dalam
tanah melalui tetesan
secara berkesinambungan
dan perlahan pada tanah
dekat tumbuhan
Kelebihan Kekurangan
Efisiensi dalam pemakaian air Penyumbatan emiter
Menekan aktivitas organisme Investasi yang dikeluarkan
pengganggu tanaman cukup tinggi
Meningkatkan efektifitas dan efisiensi Dibutuhkan teknik yang
pemberian pupuk dan pestisida relatif tinggi

Menghemat kebutuhan tenaga kerja


Akurasi yang tinggi dalam menentukan
waktu dan jumlah air yang harus
diberikan pada tanaman
irigasi yang menyuplai air langsung ke
daerah akar tanaman yang
membutuhkannya melalui air tanah.
Mudah terjadi
penyumbatan
Tidak terjadi runoff
Kontrol pengoperasian
Hemat air yang sulit
Efektif untuk lahan Pembasahan ke tanaman
sempit yang tidak seragam
Irigasi yang cocok untuk tanaman tebu adalah
irigasi curah (sprinkle irrigation). Efisiensi
pemakaian air dengan metode ini lebih tinggi
dibanding irigasi alur yaitu sebesar 75-85%.
Sedangkan untuk efisiensi pemakaian air
irigasi alur sebesar 60-70% (Triatmodjo, 2008).

Anda mungkin juga menyukai