Anda di halaman 1dari 39

KOMPETISI

Apakah Kompetisi itu?


 Semua mahluk hidup membutuhkan
sumber daya, tapi masalahnya adalah
tidak cukup untuk semua mahluk
hidup. Ini berarti mahluk hidup harus
berjuang agar bisa bertahan hidup.
 Perjuangan untuk sumber daya ini
disebut kompetisi.
Siapa yang berkompetisi?

Persaingan untuk
sumber daya antara
anggota spesies yang
berbeda disebut
kompetisi interspesifik

Persaingan untuk sumber


daya antara anggota spesies
yang sama disebut kompetisi
intraspesifik
Apa yang hewan kompetisikan?

 Ada 4 sumberdaya yang diperebutkan oleh hewan:


 Makanan
 Air
 Pasangan kawin
 Tempat tinggal
(teritori)
Apa yang tumbuhan kompetisikan?

 Persaingan antar tumbuhan mungkin kurang


terlihat dibanding persaingan antar hewan. Apa 4
sumberdaya yang dikompetisikan oleh tumbuhan:
 Cahaya
 Air
 Unsur hara
 Ruang
Kompetisi intraspesifik

 Kompetisi adalah interaksi antara individu,


yang disebabkan oleh kebutuhan bersama
untuk sumber daya dalam persediaan
terbatas, dan menyebabkan pengurangan
survivorship, pertumbuhan dan / atau
reproduksi individu yang bersaing (Begon et
al., 1986)
Dua tipe kompetisi

 Kompetisi eksploitatif (perebutan): tidak ada


interaksi langsung
 Kompetisi interferensi (langsung atau
berlomba): beberapa jenis konfrontasi
Empat karakteristik
kompetisi intraspesifik
 Efek utamanya: menurunnya kontribusi
individu ke generasi berikutnya
 Sumber daya harus dalam persediaan
terbatas
 Persaingan individu pada dasarnya setara
 Efek pada setiap individu meningkat dengan
meningkatnya jumlah pesaing
Akibat kompetisi intraspesifik

 Stres
 Dispersal
 Interaksi sosial:
 dominansi
 teritorialitas
Teritori
 Tipe teritori:
 umum - rusak setelah musim kawin
 bersarang - (makan dilakukan di tempat lain)
 sumber makanan
 Cara mempertahankan teritori:
 suara
 visual
 menandai dengan bau
Contoh Red Grouse

 Red Grouse mempunyai tiga kelas sosial:


 teritorial dengan pasangan
 non-teritorial di pinggiran
 non-teritorial yang singgah sementara
 Musim gugur sampai semi – teritori
dipertahankan
 menjelang akhir musim dingin, semua burung
non-teritorial di pinggiran disingkirkan
 jumlah dan ukuran wilayah yang ditentukan oleh
jumlah sumberdaya makanan yang tersedia
Kapan pertahanan menguntungkan?
 Saat ada kompetisi
 Bila cukup banyak sumber daya
 Bila biaya tidak melebihi manfaatnya
Ukuran Teritori vs Ukuran Hewan
Kompetisi Interspesifik

 Interaksi interspesifik adalah interaksi antara


individu dari spesies yang berbeda
 Mempengaruhi kepadatan populasi, distribusi
spesies, dan akhirnya menyebabkan
perubahan evolusioner
 Interaksi bisa bermanfaat atau merugikan
salah satu spesies
 Pertumbuhan populasi bergantung kepadatan
mencerminkan interaksi intraspesifik di antara
individu dalam suatu populasi, biasanya merugikan
karena sumber daya per kapita menurun seiring
dengan meningkatnya kepadatan.
 Interaksi interspesifik juga mengubah tingkat
pertumbuhan per kapita, dan bisa menyebabkan
kepunahan.
 Kompetisi interspesifik menyebabkan
berkurangnya populasi suatu spesies (mangsa)
disisi lain meningkatkan populasi spesies yang lain
(predator) pada tingkat pertumbuhan per kapita,
tergantung pada interaksi.
 Populasi menunjukkan dinamika yang berbeda
dengan ada atau tidaknya spesies lain.
 Hal ini ditunjukkan dalam eksperimen klasik
dengan spesies Paramecium
Kompetisi Interspesifik dapat Mendorong
Terjadinya Kepunahan
Interaksi Interspesifik Mempengaruhi
Dinamika dan Distribusi Spesies

 Pembagian sumberdaya merupakan cara lain


untuk menggunakan sumberdaya
 Contoh: Paramecium caudatum dapat hidup
berdampingan dengan P. bursaria. Mengapa?
 P. bursaria memakan bakteri di lapisan sedimen yang
kadar oksigennya rendah di bagian dasar
 P. bursaria memiliki alga simbiotik yang menyediakan
oksigen dari fotosintesis
Interaksi Interspesifik Mempengaruhi
Dinamika dan Distribusi Spesies
 Kesimpulan dari studi Paramecium, dan dari
model matematis:
 Kehadiran pesaing selalu mengurangi laju
pertumbuhan populasi
 Ketika dua spesies hidup berdampingan, mereka
memiliki kepadatan populasi ekuilibrium yang lebih
rendah dibandingkan jika hidup sendiri-sendiri
 Dalam beberapa kasus, persaingan menyebabkan
satu spesies punah
Interaksi Interspesifik Mempengaruhi
Dinamika dan Distribusi Spesies

 Interaksi interspesifik dapat mempengaruhi


distribusi spesies.
 Interaksi yang kompetitif dapat membatasi
habitat di mana spesies berada.
 Dua spesies terumbu (barnacle) bersaing untuk
memperebutkan ruang di garis pantai berbatu
di Atlantik Utara, tanpa ada tumpang tindih
antara zona yang ditempati.
Kompetisi Interspesifik dapat
Membatasi Distribusi
Kompetisi Interspesifik dapat
Membatasi Distribusi
 Dua pesaing bisa hidup berdampingan
(berkoeksistensi) jika:
 Masing-masing spesies menekan tingkat pertumbuhan per
kapita sendiri lebih banyak daripada menekan laju
pertumbuhan per kapita pesaingnya.
 Spesies memiliki keunggulan pertumbuhan bila
berada pada kepadatan rendah dan pesaingnya
berada pada kepadatan tinggi. Mengapa?
 Kelangkaan (rendahnya kepadatan) membuat spesies ini
tidak turun menjadi nol. Hasilnya adalah koeksistensi.
 Contoh mangsa bisa menjadi lebih sulit ditemukan karena
jarang atau langka. Tersembunyi di tempat terbaik, sehingga
memiliki lebih banyak sumber daya per kapita.
 Pembagian sumberdaya dapat menghasilkan kompetisi intraspesifik
menjadi lebih besar dari pada kompetisi interspesifik
 Contoh: Bila 2 spesies burung berbeda dalam penggunaan sumberdaya,
individu akan memiliki pengaruh lebih besar terhadap ketersediaan
sumberdaya terhadap spesies yang sama daripada spesies lainnya
Interaksi Mempengaruhi Kebugaran
Individu dan Dapat Berevolusi
 Interaksi spesies dapat mempengaruhi kebugaran
individu.
 Fenotip yang mendapatkan hasil maksimal dari
interaksi positif atau paling tidak mengalami
interaksi negatif akan meningkatkan frekuensi
populasi, dan populasi akan berevolusi.
 Seleksi alam akan menguntungkan sifat dan
frekuensinya akan meningkat dalam populasi
(seleksi terarah). Lebih banyak sumber akan
tersedia untuk fenotipe ini, meningkatkan daya
dukung.
Interaksi Mempengaruhi Kebugaran
Individu dan Dapat Berevolusi
Pembagian sumberdaya sebagai respons evolusioner:
spesies finch di Kepulauan Galápagos memiliki ukuran
paruh yang bervariasi. Ukuran paruh sesuai ukuran biji
yang tersedia di habitatnya
Pembagian Sumberdaya Memungkinkan Pesaing
untuk Hidup Berdampingan (Berkoeksistensi)
Pembagian Sumberdaya Memungkinkan Pesaing
untuk Hidup Berdampingan (Berkoeksistensi)
Pembagian Sumberdaya Memungkinkan Pesaing
untuk Hidup Berdampingan (Berkoeksistensi)
Interaksi Mempengaruhi Kebugaran
Individu dan Dapat Berevolusi
 Dalam satu spesies finch di Kepulauan
Galápagos, individu kecil memakan lebih banyak
nektar, sedangkan individu yang lebih besar
memakan lebih banyak biji
 Di pulau-pulau dimana banyak lebah dan
bersaing untuk mendapatkan nektar, burung
finch cenderung lebih besar dan memakan lebih
banyak biji
 Penggunaan sumberdaya burung finch telah
berubah dari pesaingnya (lebah), sehingga
mereka dapat hidup berdampingan
Morfologi Burung Finch Berkembang sebagai
Respon terhadap Persaingan dengan Lebah
Strategi spesies yang menjadi
mangsa

 Menggunakan kecepatan, ukuran, atau


senjata untuk menggagalkan predator
 Bersembunyi atau berkamuflase
 Meniru (mimic) spesies yang tidak enak
(unpalatable)
 Spesies sessile memiliki pelindung tebal,
tidak bergizi, atau beracun
E. balteatus adalah tawon
yang tidak berbahaya.
Mereka mendapatkan
perlindungan dengan
meniru V. vulgaris tawon
yang menyengat yang
dihindari oleh predator
Strategi spesies yang menjadi
pemangsa

 Kecepatan, ukuran, atau kekuatan yang lebih


besar
 Naluri yang tajam
 Alat penusuk dan pengancur kulit yang keras
 Detoksifikasi racun
Interaksi Mempengaruhi Kebugaran
Individu dan Dapat Berevolusi
 Tanaman menghasilkan berbagai bahan
kimia beracun untuk melawan herbivora dan
patogen.
 Beberapa bahan kimia ini kita gunakan sebagai
rempah-rempah, dll: lada hitam, cabe rawit,
kafein.
 Herbivora mengembangkan cara untuk
mengatasi bahan kimia.
Spesies Pendatang Mengubah Interaksi
Interspesifik

 Spesies yang dimasukkan ke daerah baru


dimana musuh alaminya tidak ada dapat
mencapai kepadatan populasi yang sangat
tinggi.
 Mereka mungkin menjadi invasif -
bereproduksi dengan cepat dan menyebar
luas, dan memiliki dampak negatif pada
spesies asli.
Spesies invasif dapat menyebar
dengan beberapa cara
 Spesies laut telah menyebar yang dibawa air
pemberat kapal (ballast water).
 Spesies terestrial dibawa tanpa disadari oleh
manusia saat kita bergerak di seluruh dunia.
 Pengenalan yang disengaja (mis: orang
membawa banyak tanaman dan hewan ke
rumah sebagai tanaman hias, hewan
peliharaan eksotis, dll.).
Spesies Pendatang Mengubah Interaksi
Interspesifik
 Spesies tanaman berbunga invasif dapat mengubah hubungan
antara tanaman asli dan penyerbuknya
Contoh: tanaman purple loosestrife diperkenalkan ke Amerika Utara pada
awal 1800-an dan sekarang mendominasi lahan basah. Tanaman ini
bersaing dengan tanaman Lythrum alatum (tanaman asli), yang menerima
lebih sedikit kunjungan dari penyerbuk dibandingkan dengan purple
loosestrife .
Beberapa spesies invasif
menyebabkan kepunahan spesies asli

 Contoh: Penyakit jamur kantung


menyebabkan kepunahan pohon chestnut
Amerika. Chestnut telah diganti dengan
pohon oaks. Chestnut konsisten
menghasilkan biji setiap tahun, namun
produksi biji pohon oaks sangat bervariasi,
yang mengakibatkan fluktuasi tahunan
hewan pengerat, kutu, dan penyakit Lyme di
AS bagian timur laut.
Spesies Pendatang sebagai Musuh
Alami

 Spesies kumbang diperkenalkan ke Amerika


Utara untuk mengendalikan musk thistle
invasif
 Saat kelimpahan musk thistle menurun,
kumbang mulai memakan bibit dari spesies
asli thistle
 Kumbang itu telah menjadi pesaing serangga
asli yang memakan thistle

Anda mungkin juga menyukai