Anda di halaman 1dari 51

RETINOID

SISTEMIK
PENDAHULUAN

 Retinoid = istilah untuk molekul yang secara


alamiah dan sintetik memiliki aktivitas serupa
vitamin A.
 Vitamin A tidak dapat dibentuk oleh tubuh
manusia, hanya didapat dari diet.
 Stuttgen dan Bollag retinoid sistemilk dan
topikal untuk mengobati berbagai kelainan kulit
 Retinoid sistemik berpotensi toksik
 Retinoid pertama--- 13-cis-retinoic acid = isotretinoin
(1955) --- psoriasis, Eropa, 1973 dan akne
konglobata, 1978.
 Mulai diperkenalkan di bag.kesehatan kulit 1977-
1978
 Food Drug Administration (FDA), penggunaan
retinoid sistemik utk terapi akne cystik di USA, 1982
Fungsi dan aktifitas biologik
retinoid
 Reproduksi, pertumbuhan embrio dan
morfogenesis
 Modulasi proliferasi dan diferensiasi epitel
 Menurunkan ukuran kelenjar sebacea
(isotretinoin)
 Efek imunologis (meningkatkan sistem imun)
 Anti inflamasi
 Pencegahan dan penanganan tumor
 Pertumbuhan tulang
 Menghambat pertumbuhan tumor
 EfeK pada komponen matriks ekstraseluler
KLASIFIKASI
 Berdasarkan asalnya :
* Retinoid Alamiah : Vitamin A (Retinol)
dan turunannya (retinaldehid dan asam
retinoat)
* Retinoid Sintetik : Tretinoin,
isotretinoin, etretinat, acitretin,
adapalene, tazarotene, alitretinoin
 Berdasarkan struktur kimianya :
1. Retinoid nonaromatik (generasi pertama)
- Retinaldehid
- Tretinoin (all-trans retinoic acid)
- Isotretinoin (13-cis retinoic acid)
- Alitretinoin (9-cis retinoic acid)
- All-trans retynol ß-glukoronid
- Fenretinide
2. Retinoid Monoaromatik (generasi kedua) :
- Etretinat
- all-trans acitretin
- Motrerinide
3. Retinoid Poliaromatik (generasi ketiga) :
- Bexarotene
- Tazarotene
- Adapalene
 Berdasarkan cara pemberiannya :
1. Retinoid Sistemik
* Tretinoin, isotretinoin (generasi I)
* Etretinat, acitretin (generasi II)
* Bexarotene (generasi III)
2. Retinoid Topikal
* Retinaldehid, tretinoin, isotretinoin,
alitretinoin, retinol, fenretinid (g. I)
* Motrerinid (g. II)
* Tazarotene dan adapalene (g.III)
 Retinoid bersifat lipofilisitas------
bioavailabilitasnya meningkat bersama
makanan berlemak.
 Metabolismenya di hati,oksidasi dan
metabolisme hidrofilik
 Ekskresi ginjal
Spesifikasi mekanisme kerja retinoid
Jenis Retinoid Mekanisme kerja
Isotretinoin -Menghambat diferensiasi & proliferasi kel.
Sebacea
-Mengurangi ukuran kelenjar sebacea
-Menekan produksi sebum
-Secara tidak langsung mengurangi kolonisasi
Propionibacterium acne
-Secara tdk lgsg menghambat trigliserid
menjadi asam lemak pada folikel rambut
-Anti inflamasi
Etretinate & Acitretin -Menginduksi diferensiasi, antiproliferasi, anti
keratinisasi
-Menghambat kemotaksis netrofil
Bexarotene -Mengaktifkan RXR-α, β, γ
-Mengatur diferensiasi dan proliferasi
Retinoid sistemik dalam penggunaan klinik
Retinoid Sistemik Sediaan Indikasi utama

Isotretinoin 2,5;5;10; 20mg kapsul akne berat


Etretinate 10; 25mg kapsul Psoriasis,
ggn.keratinisasi
Acitretin 10; 25mg kapsul Psoriasis,
Kel.keratinisasi
Tretinoin 10 mg kapsul Leukimia
promielositik akut
INDIKASI
Retinoid sistemik dapat digunakan utk
terapi bbrgi mcm peny, :
 Psoriasis,
 Akne,
 Limfoma sel T kutaneus,
 Iktiosis
 Peny.Darier,
 Pityriasis Rubra Pilaris,
 Rosasea,
 Lesi kulit Premaligna dan maligna,
 Liken sclerosis et atrofikus,
 Lupus eritematosus, dan
 Prurigo multiformis kronik.
AKNE
 Isotretinoin
 Satu-satunya anti akne yg mempunyai efek pd
ke-4 etiologi akne: produksi sebum,
komedogenesis, kolonisasi Propionibacterium
acnes, inflamasi.
 Jg efektif utk akne persisten slm bertahun2 pd
org dewasa
 Dosis kumulatif yg direkomendasikan utk
terapi akne 120-150 mg/kgBB (6-8 mgg)
 Anak-anak 0,3 – 0,5 mg/kgBB
PSORIASIS
 Retinoid sistemik, antipsoriatik pilihan
utama
 Acitretin dan Etretinate (1972)
 Respon baik trhadap psoriasis pustular
generalisata, eritrodermi psoriasis,
psoriasis berat
 Berat ringannya psoriasis dinilai dengan
PASI (Psoriasis Area and Severity Index)
 Penurunan skor PASI dpt mencapai 60-70%
tergantung dosis
 Dosis awal 0,5 – 1mg/kg/hr atau 30-70mg/hr
pd orang dewasa
 Dosis rendah : 10mg/hr kemudian ditingkatkan
utk menghindari komplikasi
 Isotretinoin utk psoriasis efek terapinya lbh
kecil
 Pada psoriasis terapi kombinasi --- hasilnya
lebih efektif
 Dapat dikombinasi dgn pengobatan topikal
seperti glukokortikoid topikal, derivat vit.D
topikal,anthralin, terapi PUVA
 Kombinasi etretinate atau acitretin dgn
fototerapi UVB jg lbh efektif drpd retinoid atau
UVB secara monoterapi
Limfoma Sel T Kutaneus
 CTCL = kel. Kulit yg tumbuh dr sel T maligna yg ada
d kulit,merupakan peny.stimulasi antigen terhdp
respon inflamasi pada epidermis yg memicu
terjadinya proliferasi sel T.
 Mikosis Fungoides dan Sindroma Sezary
 MF, secara klinik ada 3 type ; bercak, plak dan
stadium tumor. Pada pasien dpt muncul lebih dari 1
lesi.
 Pengobatannya bertujuan mengurangi gejala dan
memperlambat progresi
 Etretinate dan isotretinoin
 Kombinasi dgn PUVA, interferon atau
kemoterapi sistemik
 Bexarotene sistemik dan topikal (FDA)
 Bexarotene 300mg/m2/hr --- dosis tunggal
Iktiosis
 Kel.keratinisasi dgn gambaran kulit mnjd sgt
kering dan berskuama
 Acitretin 0,5 – 1 mg/kg/hr (2 bln)
 Utk terapi iktiosis tipe lamelar dan kongenital
nonbulosa, iktiosis X-linked, dan iktiosis
vulgaris
 Etretinat >0,75 mg/kgBB/hr
Pityriasis Rubra Pilaris
* Kel.kulit menahun yg ditandai dgn plak
eritema kronik, berskuama, dan papul
keratosis folikularis
* Etretinate (1 mg/kgBB/hr) lbh
dipertimbangkan dibanding isotretinoin
(1-1,5 mg/kgBB/hr)
* Lesi luas---terapi dgn metotrksat dpt
memberi hasil yg baik
Rosasea

 Peny.kulit kronik pd daerah wajah yg ditandai


dgn kemerahan pd kulit, telangiektasi disertai
episode inflamasi yg menimbulkan erupsi
papul, pustul dan edem.
 Isotretinoin 0,5 – 1 mg/kgBB/hr
EFEK SAMPING
1. Mukokutaneus
Kekeringan bibir, kulit dan membran
mukus, Cheilitis, conjungtivitis, mata
kering, hidung kering, kerapuhan kulit,
dermatitis, deskuamasi palmoplantar,
pruritus, rambut rontok
2. Okuler
Blepharokonjungtivitis, pandangan kabur,
mata kering,udem papiler, katarak, miopia
akut transien.
3. Rambut dan Kuku
Telogen effluvium, alopesia obyektif
Paronychia
4. Efek SSP dan Neurologis lainnya
(sakit kepala, mual, muntah, fatig,
pseudotumor otak,dll)
5. Atralgia dan Mialgia
6. Peradangan pankreas
7. Hipotiroidisme
8. Efek merugikan ginjal
9. Penyakit inflamasi usus
10. Hiperlipidemia
11. Toksisitas hati
KONTRAINDIKASI
& INTERAKSI
 KI Absolut : Kehamilan, menyusui
 KI Relatif : Hiperlipidemia, osteoporosis berat,
leukopenia, alkoholisme, hipotiroidisme, disfungsi
hepar, dan ginjal
 Penggunaan bersama vit.A--- meningkatkan toksisitas
 Penggunaan bersama tetrasiklin,
minosiklin,doksisiklin--- meningkatkan tekanan
intrakranial
THANK YOU
-Bentuk topikal dari vitamin A (retinoid)
→sejak 30 tahun yang lalu.
-Retinoid topikal yang pertama kali→all
trans retinoid acid(asam retinoat).
-Berbagai macam retinoid topikal:
Retinol,asam retinoat,adapalene,tazarotene.
MEKANISME KERJA

Retinoid

Merangsang transkripsi nuklear


(berikatan dengan reseptor)

-Merangsang sintesis beberapa jenis protein,mis:fibronectin


-Menurunkan sintesis collagenase dan beberapa jenis keratin
Reseptor retinoid terbagi atas:
-RARs→retinoid acid
receptors:α,β,δ→terikat pada
kromosom 17,13,2.
-RXRs→retinoid x receptors,α,ß,δ
Struktur retinoid
berbeda→menentukan transportasi
ke aliran darah dan ke dalam sel.
Retinoid topikal digunakan pada berbagai
keadaan antara lain:
1.AKNE VULGARIS
-Topikal retinoid→menghambat
perkembangan sebum dan produksi
sebum.
-Penggunaan retinoid topikal→harus
dilanjutkan setelah remisi→
mempertahankan efek komedolisis.
2.KERATOSIS AKTINIK
-Topikal retinoid yang
dipergunakan→tretinoin→hasil (+) pada
50% keratosis aktinik pada wajah.
-Menormalisir diferensiasi dari displasia
epitel pada keratosis aktinik.
-Hindari pajanan sinar matahari selama
menggunakan retinoid topikal.
3.PHOTOAGING
-Retinoid topikal digunakan untuk memperbaiki
kulit dari segi kosmetik.

-Tretinoin→terbukti secara
klinis,membutuhkan waktu 3-6 bulan(terus
menerus).
4.KELAINAN PIGMEN
-Topikal retinoid→ HPI, melasma, lentigo.
-Bila kelainan ringan→terapi tunggal topikal
retinoid.
-Bila berat→kombinasi dengan
hidrokuinon,steroid topikal, atau alpha
hidroxy acid (AHA)
5.DYSPLASTIC NEVI
-Melindungi agar tidak berkembang menjadi
melanoma maligna.
6. PSORIASIS TIPE PLAK
- Tazarotene
- Dikombinasikan dengan kortikosteroid
potensi sedang atau tinggi
- Tdk digunakan pd ibu hamil dan
menyusui
7. PENYEMBUHAN LUKA
-Retinoid natural,merupakan allkohol primer.
-Mekanisme kerja:Retinol→asam
retinoat→transkripsi genetik.
-Ekskresi:hepatobilier dan kulit terdeskuamasi.
-Efek terapi:komedolisis,penebalan
epidermis,regenerasi dermis,pencerahan
pigmen.
-Efek samping:iritasi,eritema,deskuamasi.
-Kontra indikasi:hipersensitif terhadap
vehikulum.
-Bentuk teroksidasi dari retinol.
-Disintesis endogen di kulit:retinol (lewat aliran
darah)→basal keratinosit(proses
oksidasi)→metabolit aktif.
-Mekanisme kerja:transkripsi
genetik,diferensiasi sel kulit,normalisir
diferensiasi epitel folikular.
-Diabsorbsi 1-2% pada kulit normal,hampir
31% pada kulit dermatitis.
-Ekskresi:hepatobilier dan kulit
terdeskuamasi.
-Efek terapi: komedolisis,efek paliatif pada
pe↓an kerutan, me↓kan
hiperpigmentasi,menghaluskan kulit
wajah yang kasar.
-Kontra indikasi: hamil,menyusui,dan
hipersensitif terhadap vehikulum.
-Efek samping:
iritasi,eritema,deskuamasi.
-Derivat Asam naphtoat
-Bersifat lipofilik
-Mekanisme kerja: normalisir diferensiasi
epitel folikular→pe↓an pembentukan
mikrokomedo.
-Efek terapi:komedolisis.
-Efek samping: iritasi,
eritema,deskuamasi,rasa terbakar.
-Kontra indikasi:hamil dan hipersensitif.
-Hidrolisis cepat→Asam tazarotenat
(metabolit aktif).
-Affinitas tinggi terhadap RAR-δ reseptor.
-Berikatan juga dengan RAR-α dan RARß.
-Mekanisme kerja:
•Menghambat induksi ornithin
decarboxylase→menghambat proliferasi
sel dan hiperplasia.
•Menekan MRP8 (penanda inflamasi

psoriasis).
- Efek terapi:menormalisir diferensiasi dan
proliferasi dari keratinosit epidermal (psoriasis)
dan komedolisis (acne).
- Efek samping:
iritasi,eritema,deskuamasi,pruritus,rasa
terbakar,perburukan
psoriasis,fotosensitifitas,kulit kering.
- Kontraindikasi: hamil,hipersensitif,kulit yang
eksematous, sunburn, pajanan terhadap cuaca
yang ekstrim.
Retinoid topikal dalam penggunaan klinik
Retinoid topikal Sediaan Indikasi utama
Tretinoin 0,025; 0,01; 0,05;0,1; Akne ringan/sdg,
0,4% cr, 0,025%gel, fotoaging
0,05; 0,1; 0,2%sol
0,1%lotion, 0,05%oint
Isotretinoin 0,05% gel Akne ringan/sdg
Alitretinoin 0,1% gel Sarkoma Kaposi
MotrEtinide 0,1% cr, sol Akne ringan/sdg
Adapalene 0,1%gel, sol Akne ringan/sdg
Tazarotene 0,05; 0,1%gel Psoriasis, akne
ringan/sdg
Retinol 0,01-0,015% cr Indikasi kosmetik
Retinol palmitate 0,5-5% lot, cr Indikasi kosmetik
Retinaldehid 0,05% cr, gel,lot Indikasi kosmetik
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai