Anda di halaman 1dari 36

Perilaku Organisasi

Trisakti Kampus F

Perilaku Dalam
Organisasi 1
Sistem pengendalian manajemen
mempengaruhi perilaku manusia. Sistem
pengendalian manajemen yang baik
mempengaruhi manusia sedemikian rupa
sehingga memiliki tujuan yang selaras,
artinya tindakan-tindakan individu yang
dilakukan untuk tujuan-tujuan pribadi juga
akan membantu mencapai tujuan
organisasi
Perilaku Dalam
Organisasi . 2
Keselarasan Tujuan
 Manajemen senior menginginkan agar organisasi
mencapai tujuan organisasi
 Tetapi anggota individual organisasi mempunyai
tujuan pribadi masing-masing yang tidak selalu
konsisten dengan tujuan organisasi
 Tujuan utama dari Sistem Pengendalian
Manajemen adalah memastikan (sejauh
mungkin) tingkat “keselarasan Tujuan (goal
congruence)” yang tinggi.

Perilaku Dalam
Organisasi . 3
Keselarasan Tujuan…..(Lanjutan)
 Dalam proses yang sejajar dengan tujuan,
manusia diarahkan untuk mengambil tindakan
yang sesuai dengan kepentingan pribadi mereka
sendiri, yang sekaligus juga merupakan
kepentingan organisasi.
 Sistem pengendalian yang memadai setidaknya
tidak akan mendorong individu untuk melawan
kepentingan organisasi.

Perilaku Dalam
Organisasi 4
PERTANYAAN DALAM EVALUASI SPM

 Tindakan apa yang memotivasi orang


untuk bertindak demi kepentingan mereka
sendiri?
 Apakah tindakan-tindakan ini sesuai
dengan kepentingan organisasi tersebut?

Perilaku Dalam
Organisasi 5
Faktor-faktor yang mempengaruhi
Keselarasan Tujuan

Baik sistem formal maupun informal


mempengaruhi perilaku manusia dalam organisasi
perusahaan, konsekuensinya, kedua hal tersebut
akan berpengaruh pada tingkat pencapaian
keselarasan tujuan perusahaan

Perilaku Dalam
Organisasi 6
SISTEM FORMAL DAN
INFORMAL
 SISTEM FORMAL :  SISTEM INFORMAL
1. Perencanaan 1. Etos kerja
strategis 2. Gaya manajemen
2. Penyusunan 3. Budaya yang
anggaran melingkupi
3. Pelaporan

Perilaku Dalam
Organisasi 7
Faktor Eksternal
 Adalah norma-norma mengenai perilaku yang
diharapkan di masyarakat, dimana organisasi
menjadi bagian.
 Norma-norma ini mencakup sikap, yang secara
kolektif disebut Etos Kerja, yang diwujudkan
melalui loyalitas pegawai terhadap organisasi,
keuletan, semangat, dan juga kebanggaan yang
dimiliki pegawai dalam menjalankan tugas
(bukan sekedar menjalankan tugas secara tepat
waktu).

Perilaku Dalam
Organisasi 8
Faktor Internal
 Budaya
merupakan faktor terpenting yang
meliputi keyakinan bersama,nilai-nilai
yang dianut, norma-norma perilaku serta
asumsi-asumsi yang secara implisit
diterima dan secara eksplisit
dimanifestasikan di seluruh jajaran
organisasi.
Budaya perusahaan biasanya tidak pernah
berubah selama bertahun-tahun
Perilaku Dalam
Organisasi 9
Faktor Internal….(Lanjutan)
 Gaya Manajemen
memiliki dampak yang paling kuat
terhadap pengendalian manajemen
Biasanya, sikap-sikap bawahan
mencerminkan apa yang mereka anggap
sebagai sikap atasan mereka, dan sikap
atasan itu pada akhirnya berpijak pada
apa yang menjadi sikap pimpinan puncak.
(Silahkan baca contoh, hal 113……)
Perilaku Dalam
Organisasi 10
Faktor Internal….(Lanjutan)

 Organisasi informal
Misalnya, terbentuknya secara tidak
sengaja kelompok atau genk dalam satu
organisasi
 Persepsi dan Komunikasi
Penyerapan informasi dari berbagai jalur,
baik jalur formal maupun jalur informal.
Perilaku Dalam
Organisasi 11
Sistem Pengendalian Formal
 Dalam suatu organisasi atau perusahaan, ada
dua sistem pengendalian formal yang
mengaturnya, yaitu :
1. Sistem Pengendalian Manajemen
2. Aturan-aturan

Perilaku Dalam
Organisasi 12
Aturan-aturan
 Beberapa aturan adalah pedoman kerja; yaitu para
anggota organisasi diizinkan, dan bahkan
diharapkan, untuk menyimpang dari pedoman
tersebut, baik dalam situasi-situasi khusus atau
ketika mereka menilai bahwa penyimpangan
tersebut akan berakibat baik bagi perusahaan.
 Sejumlah aturan bernilai positif (misal, latihan
menghadapi kebakaran).
 Aturan-aturan lain adalah larangan-larangan
terhadap tinadakan yang tidak etis, ilegal, atau
tindakan-tindakan lain yang tidak diinginkan.
Perilaku Dalam
Organisasi 13
Beberapa Jenis Aturan
 Pengendalian fisik.
Penjaga keamanan, gudang-gudang yang
terkunci, password komputer, CCTV, dll.
 Manual.
Manual dalam organisasi jauh lebih rinci
dibandingkan dengan aturan di organisasi
lainnya.
 Pengamanan Sistem.
 Sistem Pengendalian Tugas.
Perilaku Dalam
Organisasi 14
DIMENSI ORGANISASI YANG
MEMPENGARUHI PERILAKU
 Formalisasi
 Spesialisasi
 Standardisasi
 Sentralisasi
 Hirarki Kekuasaan (Otoritas)
 Kompleksitas
 Profesionalisme
 Konfigurasi
Perilaku Dalam
Organisasi 15
KARAKTERISTIK UMUM
ORGANISASI YANG BAIK

 Appropriate
 Adequate
 Effective
 Efficient

Perilaku Dalam
Organisasi 16
CIRI-CIRI TEKNIS
ORGANISASI TIDAK BAIK
 Pengambilan keputusan seringkali
terlambat ataupun seringkali kurang baik
 Organisasi tidak mampu bereaksi dengan
baik terhadap perubahan kondisi
lingkungan
 Dalam organisasi seringkali terjadi
pertentangan
Perilaku Dalam
Organisasi 17
PENGARUH LINGKUNGAN DALAM
STRUKTUR ORGANISASI

 Kompleksitas struktur organisasi


 Peredam (Buffers)
 Elemen-elemen perbatasan (boundary
spanning)
 Differensiasi dan integrasi

Perilaku Dalam
Organisasi 18
RENTANG KENDALI (SPAN OF
CONTROL)

 Sering disebut juga span of management, span


of executive atau span of authority
 Adalah batas jumlah bawahan langsung yang
dapat dipimpin dan dikendalikan secara efektif
oleh seorang manager

Perilaku Dalam
Organisasi 19
PERLUNYA RENTANG KENDALI

 Keterbatasan waktu
 Keterbatasan pengetahuan
 Keterbatasan kemampuan
 Keterbatasan perhatian
Rentang kendali setiap pemimpin /
manager tidak sama / relatif

Perilaku Dalam
Organisasi 20
FAKTOR YANG MEMBATASI RENTANG
KENDALI
 Sifat dan terperincinya rencana
 Latihan-latihan dalam perusahaan
 Posisi manager dalam perusahaan
 Dinamis dan statisnya organisasi
 Efektifitas komunikasi
 Tipe pekerjaan yang dilakukan
 Kecakapan dan pengalaman manager
 Span of personality and energy
 Dedikasi dan partisipasi bawahan
Perilaku Dalam
Organisasi 21
BENTUK STRUKTUR ORGANISASI
 Struktur Fungsional
Para manager bertanggung jawab atas
fungsi-fungsi yang terspesialisasi
 Struktur Produk / unit bisnis
Para manager bertanggung jawab atas
aktivitas masing-masing unit
 Struktur Matriks
Unit-unit fungsional memiliki tanggung
jawab ganda
Perilaku Dalam
Organisasi 22
STRUKTUR ORGANISASI FUNGSIONAL
KELEBIHAN KEKURANGAN
 Paling sesuai untuk lingkungan  Respon organisasi terhadap

yang stabil perubahan kondisi lingkungan


agak lambat
 Dapat mencapai skala
ekonomis pada masing-masing  Pengambilan keputusan

bagian menumpuk pada puncak


organisasi
 Merangsang berkembangnya
ketrampilan yang bersifat  Koordinasi antar bagian/ fungsi

fungsional tidak terlalu baik


 Sesuai untuk organisasi  Inovasi terbatas

berukuran kecil sampai sedang  Pandangan terhadap sasaran

 Baik bagi organisasi yang organisasi agak terbatas,


menghasilkan satu atau anggota organisasi cenderung
sejumlah kecil produk sejenis hanya memperhatikan sasaran
bagiannya sendiri

Perilaku Dalam
Organisasi 23
STRUKTUR ORGANISASI
PRODUK / UNIT BISNIS

KELEBIHAN KEKURANGAN
 Paling sesuai untuk lingkungan  Tidak mampu mencapai
yang tidak stabil dengan efisiensi ekonomis
perubahan cepat  Koordinasi antar unit bisnis
 Penanggung jawab produk sulit
jelas  Keahlian teknis hilang karena
 Koordinasi antar fungsi baik tidak ada spesialisasi
 Mudah beradaptasi dengan fungsional
tuntutan luar  Integrasi ataupun standarisasi
 Sesuai untuk organisasi antar produk sulit tercapai
berukuran besar
 Baik untuk organisasi yang
menghasilkan banyak produk

Perilaku Dalam
Organisasi 24
STRUKTUR ORGANISASI MATRIKS
KELEBIHAN KEKURANGAN
 Mampu mencapai tingkat  Adanya wewenang ganda
koordinasi yang diperlukan menyebabkan munculnya
untuk menjawab tuntutan kebingungan
“ganda” lingkungan  Menghabiskan banyak waktu
 Dapat memanfaatkan untuk koordinasi
karyawan secara fleksibel  Hanya bisa berjalan jika
 Sesuai untuk pengambilan hubungan bersifat kolegial
keputusan yang sifatnya rumit bukan vertikal
serta lingkungan yang tidak
stabil
 Sangat sesuai untuk organisasi
ukuran sedang

Perilaku Dalam
Organisasi 25
MOTIVASI
MERUPAKAN BAGIAN TIDAK KASAT MATA YANG
TERCERMIN DALAM PERILAKU ORGANISASI
TERMASUK JUGA KEMAUAN UNTUK
MELAKUKAN TINGKAT UPAYA YANG TINGGI
KEARAH TUJUAN ORGANISASI.
DENGAN DEMIKIAN MOTIVASI DALAM SPM
MERUPAKAN BAGIAN INTEGRAL DALAM UPAYA
MENGOPTIMALKAN PENGENDALIAN
MANAJEMEN SUATU ORGANISASI.
TEORI MOTIVASI AWAL
TEORI HIERARKI KEBUTUHAN (ABRAHAM MASLOW)
1. KEBUTUHAN FISIOLOGIS, SEPERTI PANGAN,
SANDANG, TEMPAT TINGGAL
2. KEBUTUHAN ATAS JAMINAN KEAMANAN, SEPERTI
TERLINDUNGI DARI RESIKO JASMANI DAN ROHANI
3. KEBUTUHAN SOSIAL, SEPERTI KELUARGA, SAHABAT
4. KEBUTUHAN HARGA DIRI, DISEGANI, DIAKUI,
DIHORMATI
5. KEBUTUHAN AKTUALISASI DIRI, SEPERTI PRESTASI,
KARIER, TANGGUNGJAWAB, KEPUASAN DIRI.
TEORI X DAN Y (DOUGLAS Mc.
GREGOR)
MANAJER YANG MEMILIKI KATEGORI X (KURANG BAIK)
1. KARYAWAN PADA DASARNYA TIDAK MENYUKAI
PEKERJAAN DAN SEDAPAT MUNGKIN
MENGHINDARINYA.
2. KARYAWAN DITEKAN, DIMONITOR, DIANCAM SANKSI
AGAR BEKERJA UNTUK MENCAPAI TUJUAN
3. KARYAWAN TIDAK MAU BERTANGGUNG JAWAB DAN
HANYA MAU MELAKSANAKAN PERINTAH SAJA.
4. KARYAWAN MEMENTINGKAN JAMINAN KEPASTIAN
KERJA DAN TIDAK MEMPUNYAI AMBISI.
TEORI X DAN Y (DOUGLAS Mc.
GREGOR)
MANAJER YANG DIKATEGORIKAN Y (BAIK)
1. KARYAWAN BISA MEMANDANG KERJA ITU
SANGAT RILEKS
2. KARYAWAN SADAR AKAN TUGASNYA DAN
TIDAK BERTINDAK SEMAUNYA
3. UMUMNYA KARYAWAN BISA MENERIMA,
BAHKAN MENCARI TANGGUNGJAWAB,
SEPERTI MENERIMA BILA DIPROMOSIKAN
4. KARYAWAN SELALU DIBERIKAN KESEMPATAN
UNTUK BELAJAR SEHINGGA DAPAT
MENGAKTUALISASIKAN DIRI
MOTIVASI KONTEMPORER
1. TEORI EXISTENCE, RELATEDNESS, GROWTH (CLAYTON
ALDERFER)
a. EXISTENCE, BERKAITAN DENGAN
PERSYARATAN KEBERADAAN DASAR
MANUSIA, MISAL PANGAN, SANDANG
KEAMANAN
b. RELATEDNESS, BERKAITAN DENGAN
INTERAKSI SOSIAL, STATUS ATAU
HARMONISASI HUBUNGAN ANTAR PRIBADI
c. GROWTH, BERKAITAN DENGAN PENGEMBANGAN
DIRI, BERPRESTASI DAN BERTANGGUNGJAWAB
2. TEORI EVALUASI KOGNITIF
TEORI INI MENYATAKAN BAHWA
PEMBERIAN IMBALAN EKSTRINSIK,
UNTUK PERILAKU KERJA YANG
SEBELUMNYA MENDAPATKAN IMBALAN
INTRINSIK JUSTRU CENDERUNG
MENURUNKAN MOTIVASI SECARA
KESELURUHAN.
TEORI SIFAT – SIFAT TUGAS

TEORI INI BERUPAYA UNTUK MENGENALI


KARAKTERISTIK TUGAS DARI SETIAP
PEKERJAAN, BAGAIMANA SIFAT – SIFAT
TERSEBUT DIKOMBINASIKAN UNTUK
MEMBENTUK MASING – MASING TUGAS
DAN HUBUNGANNYA DENGAN MOTIVASI,
KEPUASAN SERTA PRESTASI KARYAWAN
ADA TIGA TEORI SIFAT – SIFAT TUGAS :
1. SIFAT TUGAS YANG DIBUTUHKAN (TURNER DAN
LAWRENCE)
TEORI INI MENILAI DAMPAK KOMPLEKSITAS TUGAS
ATAS TINGKAT KEPUASAN DAN KEHADIRAN.
HAL INI MENYANGKUT ENAM SIFAT TUGAS YAITU ;
VARIASI, LINGKUP KEWENANGAN, TANGGUNG JAWAB,
PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN, INTERAKSI
SOSIAL (WAJIB DAN OPTIMAL)
2. MODEL SIFAT – SIFAT PEKERJAAN (HACKMAN DAN
OLDHAM)
MENURUT MODEL SIFAT – SIFAT PEKERJAAN, SETIAP
PEKERJAAN DAPAT DIJELASKAN MENURUT 5 DIMENSI
a. VARIASI KETERAMPILAN, DERAJAT VARIASI
KEGIATAN YANG DIBUTUHKAN PEKERJAAN
b. IDENTITAS TUGAS, DERAJAT PENYELESAIAN
MENYELURUH DAN BAGIAN KERJA YANG
DIPERLUKAN PEKERJAAN
c. PENTINGNYA TUGAS, DERAJAT DAMPAK
PEKERJAAN ATAS KERJA ORANG LAIN
d. OTONOMI, DERAJAT KEBEBASAN YANG
DIBERIKAN PEKERJAAN BAGI INDIVIDU
DALAM PENJADWALAN KERJA DAN DALAM
PENENTUAN PROSEDUR YANG DIGUNAKAN
UNTUK MELAKSANAKANNYA
e. UMPAN BALIK, DERAJAT PELAKSANAAN
KEGIATAN KERJA BAGI INDIVIDU, UNTUK
MEMPEROLEH INFORMASI LANGSUNG DAN
JELAS TENTANG EFEKTIVITAS PRESTASINYA.
FUNGSI KONTROLLER

 Orang yang bertanggungjawab dalam


merancang dan mengoperasikan sistem
pengendalian manajemen disebut sebagai
seorang kontroller

Perilaku Dalam
Organisasi 35
Fungsi-fungsi kontroller
 Merancang dan mengoperasikan informasi serta sistem
pengendalian
 Menyiapkan pernyataan keuangan dan laporan keuangan
 Menyiapkan dan menganalisis laporan kinerja,
mengintepretasikan laporan-laporan ini untuk para
manajer, menganalisis program dan proposal-proposal
anggaran
 Melakukan supervisi audit internal dan mencatat
prosedur-prosedur pengendalian untuk menjamin
validitas informasi
 Mengembangkan personel dalam organisasi pengendali
dan berpartisipasi dalam pendidikan personel manajemen

Perilaku Dalam
Organisasi 36

Anda mungkin juga menyukai