Anda di halaman 1dari 19

SINUS ARREST

Kelompok 2 :
Berliana Sukmawat (S16137)
Dedek May Elawat (S16138)
Diah Ayu Tri Wartami (S16139)
Dimas Pandu Dewangga (S16140)
Dwi Krisma Dayant (S16142)
Eka Nur Rani (S16143)
Eldha Ayu Kumalasari (S16144)
Evinatalia (S16145)
Definisi
Sinus arrest (Sinus pause/sinus standstill) merupakan sebuah

keadaan yang ditandai oleh kegagalan nodus SA menghasilkan

potensial aksi. Pada orang sehat, arrest kadang tmbul kurang dari

2 detk tanpa disertai keluhan. Lebih dari itu biasanya

menggambarkan kondisi patologis tertentu, sepert disfungsi

simpul SA/sindroma sinus akut.


Henti sinus mempunyai karakteristik sebagai berikut:
• Irama: teratur, kecuali pada grafik yang hilang
• Frekuensi: biasanya kurang dari 60 x/menit
• Gelombang P: normal, kecuali pada grafik yang hilang tdak ada
gelombang P
• Interval PR: normal kecuali pada grafik yang hilang

• Gelombang QRS: normal (0,06-0,12)


Etiologi
• Sinus Arrest bisa ditmbulkan oleh rangsangan vagal yang
sangat kuat sepert pada pemijatan/hipersensitvitas sinus
karots dan rangsangan pada faring. Selain itu dapat diseabkan
oleh obat-obatan atau penyakit tertentu yang mengganggu
pembentukan impuls di nodus SA (Thaler, 2009).
Patofisiologi
• Sinus arrest terjadi ketka SA node gagal menghasilkan
potensial aksi. Kegagalan dapat disebabkan oleh beberapa
kondisi sepert peningkatan irama vagal, infeksi akut, obat-
obatan atau penyakit tertentu yang mengganggu pembentukan
impuls di nodus SA. Arrest dapat dihubungkan dengan sick sinus
syndrome (sindrom sinus patologis). Hent denyut dalam waktu
2-3 detk normal terjadi pada orang dewasa selama tdur dan
biasanya pada pasien dengan peningkatan irama vagal atau
pada hypersensitive carotid sinus disease.
Tanda dan Gejala (Manifestasi Klinis)
• Manifestasi klinis sinus arrest yang terlihat pada EKG yaitu EKG
akan tetap normal kecuali untuk komplek yang hilang atau
berhent (pause).
• Irama atrium dan ventrikel normal kecuali pada komplek yang
hilang pada saat serangan atrial standstll. Kecepatan atrium
dan ventrikel sama dan biasanya dalam batas normal.
• Kekambuhan (pengulangan) hent jantung menyebabkan
tanda penurunan curah jantung (cardiac output), sepert
tekanan darah rendah, perubahan status mental, kedinginan,
dan kulit pucat.
• Selama hent jantung yang berkepanjangan, pasien dapat
jatuh dan membahayakan dirinya.
Prosedur Diagnostik
• Hent sinus dapat diketahui melalui pemeriksaan EKG. Pada EKG
akan terlihat hilangnya gelombang PQRST yang disebabkan karena
kurangnya kelistrikan jantung bagian atrium. Selama dalam kondisi
ini, atrium tdak di stmulus dan seluruh komplek PQRST akan hilang
dari strip EKG. EKG akan tetap normal kecuali untuk komplek yang
hilang atau berhent (pause).
Penatalaksanaan Medis
• Obat-obatan
Pemilihan obat harus dilakukan dengan hat-hat karena mereka pun memiliki efek
samping. Evaluasi terhadap efektvitas obat dapat dikerjkan melalui pemeriksaan EKG
(pemeriksaan listrik jantung).
• Pacu jantung
Pacu jantung atau Pacemaker adalah alat listrik yang mampu menghasilkan stmulus listrik
berulang ke otot jantung untuk mengontrol frekwensi jantung. Pacemaker biasanya
digunakan bila pasien mengalami gangguan hantaran atau loncatan gangguan hantaran
yang mengakibatkan kegagalan curah jantung.
• Kardioversi
Kardioversi mencakup pemakaian arus listrik untuk menghentkan disritmia yang memiliki
kompleks QRS, biasanya merupakan prosedur elektf.
• Cairan parenteral
Terapi cairan parental bertujuan untuk menormalkan lingkungan kimiawi intraseluler dan
ekstraseluler yang mengoptmalkan fungsi sel dan organ.
• Resusitasi jantung-paru (RJP)
Resusitasi jantung-paru harus dilakukan karena RJP merupakan tdakan darurat sebagai
usaha untuk mengembalikan keadaan hent jantung dan/atau hent nafas.
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Anamnesa
Berisi tentang nama,suku bangsa,tempat tanggal lahir,rumah atau tempat
tnggal

2. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
Riwayat penyakit sekarang adanya sinkop (pingsan), baik yang dahulu
maupun sekarang, kepala ringan, kelelahan, nyeri dada, berdebar-debar,
tekanan darah rendah, perubahan status mental, kedinginan, dan kulit pucat.
b. Riwayat Kesehatan Dahulu
Riwayat IM sebelumnya (disritmia), kardiomiopat, PJK, penyakit katup
jantung, hipertensi.
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Riwayat kesehatan keluarga dilihat dengan cara anamnesa maupun melihat
data kesehatan keluarga bila ada.
3. Pengkajian: pola Gordon, NANDA

a. Persepsi kesehatan dan pemeliharaan kesehatan


b. Nutrisi metabolik
c. Eliminasi
d. Aktvitas dalam lathan
e. Tidur dan istrahat
f. Kognitf dan persepsi sensori
g. persepsi dan konsep diri
h. Peran dan hubungan dengan sesama
i. Mekanisme koping dan toleransi terhadap stres
j. Nilai dan kepercayaan
4. Pemeriksaan Fisik
• Aktvitas : kelelahan umum.
• Sirkulasi : perubahan TD ( hipertensi atau hipotensi ), nadi mungkin tdak
teratur, defisit nadi, bunyi jantung irama tak teratur, bunyi ekstra, denyut
menurun, kulit warna dan kelembaban berubah misal pucat, sianosis,
berkeringat, edema, haluaran urin menurun bila curah jantung menurun
berat.
• Integritas ego : perasaan gugup, perasaan terancam, cemas, takut,
menolak, marah, gelisah, menangis.
• Makanan/cairan : hilang nafsu makan, anoreksia, tdak toleran terhadap
makanan, mual muntah, peryubahan berat badan, perubahan kelembaban
kulit.
• Neurosensori : pusing, berdenyut, sakit kepala, disorientasi, bingung,
letargi, perubahan pupil.
• Nyeri/ketdaknyamanan : nyeri dada ringan sampai berat, dapat hilang
atau tdak dengan obat antangina, gelisah.
• Pernafasan : nafas pendek, batuk, perubahan kecepatan atau kedalaman
pernafasan.
• Keamanan : kedinginan, kehilangan tonus otot/kekuatan sehingga pasien
dapat jatuh dan membahayakan dirinya
5. Analisa data dan Masalah
6. Pathway
B. Diagnosa Keperawatan

1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan


penurunan kontraktlitas miokard.
2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan suplai
oksigen tdak adekuat.
3. Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan
penurunan suplai oksigen ke otak
C. Perencanaan Keperawatan
Kesimpulan

Sinus arrest (Sinus pause/sinus standstill) merupakan sebuah


keadaan yang ditandai oleh kegagalan nodus SA menghasilkan
potensial aksi. Bisa ditmbulkan oleh rangsangan vagal yang sangat
kuat sepert pada pemijatan/hipersensitvitas sinus karots dan
rangsangan pada faring. Arrest dapat dihubungkan dengan sick
sinus syndrome (sindrom sinus patologis). Kegagalan dapat
disebabkan oleh beberapa kondisi sepert peningkatan irama vagal,
infeksi akut, obat-obatan atau penyakit tertentu yang mengganggu
pembentukan impuls di nodus SA. Manifestasi klinis dari sinus
arrest bergantung pada gejala pasien. Jika kejadian hent jantung
pendek dan tdak sering, kebanyakan pasien tdak meperlihatkan
gejala (asymptomatc) dan tdak membutuhkan treatment.
Penatalaksanaan medis dapat dilakukan melalui pemberian obat-
obatan, pacu jantung, kardioversi, cairan parenteral, resusitasi
jantung paru (RJP).
TERIMAKASIH...

Anda mungkin juga menyukai