Anda di halaman 1dari 17

Raden Bagas Ridwan Prakosa

NIM : 30101307051

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
2018
The New England Journal of Medicine

*
Donna E. Stewart, M.D.

From the Women’s Health Program and the Toronto General Research Institute,
University Health Network, University of Toronto, Toronto. Address reprint requests
to Dr. Stewart at the Toronto General Hospital, 200 Elizabeth St., EN-7229, Toronto,
ON M5G 2C4, Canada, or at donna.stewart@uhn.ca
Gangguan mental umum dan
dapat diobati
Depresi
Ketidakmampuan
pada suatu hal

7% dari orang dewasa depresi 12 bulan sebelum kehamilan

12,7% dilaporkan depresi selama kehamilan


 Ciri-ciri Umum Depresi

• Perubahan dalam Fungsi dan Perilaku Motorik


 Bergerak atau berbicara dengan lebih perlahan daripada biasanya.
 Perubahan dalam kebiasaan tidur (tidur terlalu banyak atau terlalu sedikit,
bangun lebih awal dari biasanya dan merasa kesulitan untuk kembali tidur di
pagi buta – disebut mudah terbangun di pagi buta).
 Perubahan dalam selera makan (makan terlalu banyak atau terlalu sedikit).
 Perubahan dalam berat badan (bertambah atau kehilangan berat badan).
 Berfungsi secara kurang efektif daripada biasanya

• Perubahan Kognitif
 Kesulitan berkonsentrasi atau berpikir jernih.
 Berpikir negatif mengenai diri sendiri dan masa depan.
 Perasaan bersalah atau menyesal mengenai kesalahan di masa lalu.
 Kurangnya harga diri atau merasa tidak pas menjalani hidup.
 Berpikir akan kematian atau bunuh diri.
 Faktor risiko depresi selama kehamilan

* Riwayat depresi
* Riwayat keluarga depresi atau gangguan bipolar
* Penganiayaan anak
* Ibu tunggal
* Memiliki lebih dari tiga anak
* Penggunaan alkohol, rokok, dan obat-obatan terlarang
* Berpenghasilan rendah
* Usia <20 tahun
* Dukungan sosial yang kurang memadai
* Kekerasan dalam rumah tangga.
 Konsekuensi dari depresi selama kehamilan

*Kesulitan melakukan kegiatan seperti biasa


*Kegagalan untuk mencari perawatan prenatal
*Diet yang tidak memadai
*Risiko menyakiti diri atau bunuh diri
*Depresi dapat mempengaruhi pertumbuhan janin, serta
perilaku bayi di masa kecil menjadi temperamen
*Dapat menyebabkan kesulitan dalam perawatan bayi,
kedekatan ibu-anak, menjaga anak-anak
*Hubungan dengan sesama wanita.
 Tes depresi pada wanita hamil
Skrining Pertanyaan untuk Depresi selama kehamilan
(Questions are from the National Institute for Health and Clinical Excellence)
1. Selama sebulan terakhir, apakah anda merasa sedih, tertekan, atau putus asa?
2. Selama sebulan terakhir, apakah Anda memiliki sedikit minat atau kesenangan dalam
melakukan sesuatu?
Jika jawaban untuk pertanyaan adalah "ya," lalu bertanya "Apakah ini sesuatu yang mungkin
perlu atau ingin dibantu? "

Bila hasil positif, maka lakukan :


• Evaluasi untuk menentukan durasi dan intensitas gejala saat ini
• Efeknya pada fungsi, kualitas hidup dan pengalaman pasien tentang rencana
menyakiti diri atau bunuh diri, serta tingkat kecemasannya
• Setiap gejala psikotik
• Dukungan sosial
• Hubungan dengan pasangannya
• Sikap terhadap kehamilannya
• Keamanan finansial
• riwayat kerja dan keselamatan
 Indikasi rujukan ke Psikiater

• Pikiran, rencana, atau tindakan yang berkaitan dengan


menyakiti diri atau bunuh diri
• Gejala psikotik
• Gangguan bipolar (atau riwayat mania atau hypomania)
• Episode saat ini atau baru-baru depresi berat
• Tidak ada respon terhadap farmakoterapi dan psikoterapi
• Riwayat skizofrenia atau psikosis postpartum
• Kecemasan yang parah, gangguan obsesif-kompulsif
• Gangguan panik
• Gangguan atau penyalahgunaan zat
 Terapi Obat Anti Depresi

Obat antidepresan yang digunakan selama kehamilan yaitu :


1. Trisiklik  amitriptyline, imipramine, clomipramine, tianeptine

2. Serotonin selektif reuptake inhibitor (SSRI) 

3. Serotonin norepinefrin reuptake inhibitor (SNRIs) 

Duloxetine, Venlafaxine
}
sertraline, paroxetine, fluovoxamine, fluoxetine, citalopram Lebih
aman

Penggunaan duloxetine, desvenlafaxine, bupropion dan mirtazapin jarang

digunakan pada wanita hamil


 Efek anti depresi terhadap janin

1. Trisiklik terutama clomipramine  ventricular septal defect


2. SSRI  risiko absolut kongenital septal defect, anencephaly,
craniosynostosis, omphalocele dan hypospadias
sertraline, fluoxetine, citalopram  risiko kecil cacat jantung
3. SNRI  hampir sama dengan SSRI

15 - 30% dari bayi baru lahir yang terpapar antidepresan pada akhir
kehamilan. Menunjukkan Gejala dan tanda-tanda lekas marah,
tangisan yang lemah atau tidak menangis , takipnea, ketidakstabilan
suhu, hipoglikemia dan kadang-kadang kejang.
 Komplikasi penggunaan anti depresi
• Diabetes Gestasional
• Preeklamsia
• Peningkatan Risiko Aborsi Spontan
• Gangguan Plasenta
• Ketuban Pecah Dini
• Perdarahan
• Persalinan Dengan Induksi
• Operasi Caesar
• Kelahiran sebelum 37 minggu kehamilan (Prematur)
• Berat lahir kurang dari 2500 g
 Resiko Terkait Dengan Depresi Yang Tidak Diobati

• Peningkatan risiko keguguran


• Berat badan yang rendah dan bayi prematur
• Bayi dari ibu depresi, dibandingkan dengan ibu yang tidak
depresi, memiliki sifat cepat marah, ekspresi wajah yang
sedikit, level kortisol lebih tinggi dan beresiko pada
lambatnya pertumbuhan.
 Psikoterapi

• Terapi perilaku kognitif  untuk mengubah sikap dan


perilaku
• Psikoterapi interpersonal  untuk meningkatkan faktor
interpersonal, seperti kurangnya keterampilan sosial

Terapi perilaku kognitif dan psikoterapi interpersonal,


diberikan selama 6 sampai 12 minggu dalam 1 jam sesi telah
terbukti efektif dalam pengobatan depresi.
 Rekomendasi Pengobatan

• Wanita dengan depresi ringan onset (≤2 minggu) dapat dirawat


awalnya dengan pengawasan penuh, konseling tanpa perintah
atau dorongan untuk latihan fisik. Jika tidak ada perbaikan yang
dalam waktu 2 minggu, dokter harus merekomendasikan terapi
perilaku kognitif atau psikoterapi interpersonal.
• Untuk depresi berat, antidepresan, terapi perilaku kognitif dan
psikoterapi interpersonal semuanya adalah pilihan yang tepat.
• Terapi electroconvulsive
 Point Penting Secara Klinis
1. ≥ 12% wanita hamil dengan gangguan depresi dapat terobati.
2. Depresi yang tidak diobati selama kehamilan dapat meningkatkan
risiko bunuh diri, keguguran atau kelahiran prematur,
pertumbuhan janin buruk, gangguan janin dan perkembangan
pasca kelahiran.
3. Perawatan termasuk psikoterapi, obat antidepresan, atau
keduanya diindikasikan untuk depresi berat.
4. wanita yang mengkonsumsi obat antidepresi selama kehamilan,
menyebabkan bayi lahir prematur, kesulitan adaptasi bayi baru
lahir, hipertensi pulmonal pada bayi baru lahir, dan kelainan
jantung pada bayi baru lahir.
5. Wanita yang depresi harus diberitahu tentang risiko yang
berhubungan dengan obat untuk depresi serta yang terkait dengan
depresi yang tidak diobati, dan mereka harus dipantau ketat
selama kehamilan dan tahun pertama pasca melahirkan.
 Kesimpulan
• Depresi yang tidak diobati selama kehamilan dapat berdampak negatif
mempengaruhi wanita, janinnya, anak-anaknya yang lain, dan pasangannya.
• Intervensi nonfarmakologis seperti terapi perilaku kognitif atau terapi
interpersonal yang sering berguna pada wanita dengan antidepresan ringan
atau sedang.
• Terapi diindikasikan untuk depresi yang lebih berat, tetapi juga dapat
digunakan untuk depresi yang lebih ringan jika pengobatan lainnya tidak dapat
diakses atau tidak berhasil.
• SSRI dan SNRIs relatif aman selama kehamilan, meskipun meningkatkan
beberapa risiko pada kondisi ibu dan janin seperti keguguran, lahir prematur,
kesulitan adaptasi neonatal, neonatal hipertensi pulmonal persisten, dan
jantung (Terutama dengan paroxetine)
• Risiko tampak agak lebih tinggi dengan antidepresan trisiklik dari pada dengan
SSRI atau SNRIs
• Pasien harus dididik tentang risiko, risiko mutlak dan ada juga risiko yang
terkait dengan depresi yang tidak diobati.
*

Anda mungkin juga menyukai